logo2

ugm-logo

Warga Jawa dan Bali Waspada Bencana Pekan Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Angin Tertutup di Laut Jawa

Warga Jawa dan Bali Waspada Bencana Pekan Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Angin Tertutup di Laut Jawa

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau dan menganalisis curah hujan yang menunjukkan bahwa sebagian wilayah Jawa telah diguyur hujan selama beberapa pekan terakhir yang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, dan longsor.

Dalam keterangan resmi BMKG yang diterima Tribun Bali, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo menjelaskan bahwa adanya sirkulasi angin tertutup di Laut Jawa yang cukup persisten hingga 3 hari kedepan yang mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin di sepanjang Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur.

Kondisi cuaca tersebut memberikan dampak pada peningkatan pembentukan dan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Selain itu, adanya aliran massa udara basah yang masuk dari Samudera Hindia turut mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Tenggara serta Maluku.

"Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang khususnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam 5 (lima) hari kedepan (26 – 30 November 2018),” tambah Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca tersebut seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini dapat menghubungi layanan informasi BMKG 24 jam, melalui:

- call center 021-6546315/18;
- http://www.bmkg.go.id;
- follow @infobmkg;

atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.(*)

sumber: tribunnews.com

Inspirasi Klaten dalam Mengurangi Risiko Bencana

Bupati Klaten Terima Penghargaan dari BPBN

Klaten Berhasil mengurangi risiko bencana banjir, Kabupaten Klaten mendapatkan penghargaan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN). 

Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, membangun ketangguhan masyarakat tidak mudah karena memerlukan proses panjang. Peran serta berbagai pihak berbasis budaya lokal menjadi modal utama yang harus mampu digerakkan oleh stakeholder di masing-masing wilayah.

“Kekuatan sosial inilah sebenarnya modal yang kita miliki. Partisipasi semua elemen masyarakat baik itu pemerintah, masyarakat sendiri serta dunia usaha sangat perlu bersatu tentu dengan kepemimpinan kuat untuk mendukung,” katanya dalam agenda penyerahan penghargaan yang dibarengkan dengan Rapat Koordinasi Forum Pengurangan Resiko Bencana di Hotel Rich Jogja Senin (26/11/2018). Dilansir dari krjogja.com

Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan penghargaan yang diterima kali ini menjadi penyemangat tambahan masyarakat dan Pemkab Klaten untuk semakin greget mempertahankan masyarakat tanggap bencana. Menurut dia, penghargaan yang diterima kali ini bukan hanya milik Pemkab Klaten saja namun juga masyarakat pada umumnya. 

“Kami memang berada di wilayah rawan bencana , banjir ada kemudian Merapi juga yang seperti saat ini sedang masuk fase Waspada. Penghargaan ini untuk masyarakat Klaten dan ini semakin menyemangati kami untuk lebih tanggap bencana kedepan,” tandasnya. 

Selain Kabupaten Klaten, BNPB juga memberikan penghargaan serupa pada Kabupaten Agam yang secara langsung diterima Bupati Indra Catri. Agam dinilai mampu membentuk masyarakat tangguh bencana di tengah karakter alam yang cukup menarik karena banyaknya sungai dan dua gunung berapi.

sumber: Liputan6.com

More Articles ...