logo2

ugm-logo

UGM Gelar Pelatihan Kedaruratan Kesehatan

MAKASSAR, BKM –Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM menyelenggarakan Pelatihan Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat di Four Points Hotel Kota Makassar, Kamis (24/8).
Perwakilan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, dr. Hardhantyo Ph.D menyampaikan kegiatan ini melibatkan instansi kesehatan yang ada di Sulsel.

Kata dia, diinisiasi untuk memperkaya referensi untuk mitigasi wabah yang acap kali bersumber dari luar negeri bagaimana untuk melakukan penanganan. Ia membeberkan, para pesertanya itu Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, RSUD Daya Kota Makassar, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, RSAL Jala Ammari, RSAU dr. Dody Sardjoto, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, hingga Akademisi dari Universitas yang ada di Kota Makassar.
“Semua pihak yang terlibat dalam bencana didaerah (wabah) harus memiliki pemahaman, keterampilan, dan kesiapan yang sama dalam menghadapi kedaruratan atau wabah, dan menilai koordinasi antar lembaga,” sebutnya saat dilakukan wawancara, Kamis (24/8).

Ia menuturkan, mengusung gaya kegiatan simulasi, para peserta akan mensimulasikan pemecahan masalah dan berkoordinasi antar lembaga dalam penanganan dan mitigasi wabah. Ia mengutarakan, tak elak juga perhatian terhadap 24 wabah yang masih terbilang perlu pengawasan yang intens, seperti DBD, Tifoid bahkan rabies itu juga merupakan beberapa wabah yang perlu dilakukan koordinasi mitigasi lintas sektor.
“Dari kementiran kesehatan memiliki pemantauan secara rutin untuk 24 kasus dengan potensi wabah seperti, DBD, Tifoid ada rabies antraks, dan Covid Juga,” kata Hardhantyo.
Ia berharap dari gelaran kegiatan ini, dapat menjadi acuan bagi provinsi lain dalam peningkatan koordinasi dan penanganan wabah. (jun)

Satgas Karhutla Babel Gencarkan Edukasi Cegah Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang upaya mencegah serta meminimalisasi karhutla daerah itu.

"Kegiatan sosialisasi ini sangat penting, mengingat sekitar 99 persen kebakaran hutan dan lahan disebabkan ulah manusia," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Rabu (23/8/2023).

Satgas Penanggulangan Karhutla merupakan gabungan dari instansi dan organisasi kemasyarakatan, seperti TNI, Polri, Dinas Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD kabupaten dan kota, masyarakat peduli api dan instansi terkait lainnya.

Ia menjelaskan satgas itu melakukan sosialisasi, edukasi, dan komunikasi kepada masyarakat kota hingga pelosok desa, agar warga tidak membakar lahan selama musim kemarau yang tahun ini juga terdampak El Nino. "Kegiatan ini akan dilakukan hingga titik terbawah yaitu kelurahan, desa, RT/RW, agar masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan membakar," katanya.

 
Dia menjelaskan kebakaran hutan dan lahan di Kepulauan Babel akibat ulah manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja. "Kebakaran lahan yang disengaja ini, seperti membuka lahan pertanian dengan membakar, sementara tidak sengaja seperti membuang puntung rokok sembarangan," ujarnya.

Selama musim kemarau tahun ini, BPBD telah menangani kebakaran hutan dan lahan seluas 100 hektare lebih dan kebakaran hutan terbanyak di Bangka Tengah, Belitung, dan Bangka Barat. "Kebakaran hutan dan lahan ini karena adanya oknum-oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab membakar lahan kering dan akhirnya api tersebut menyebar ke hutan," ujarnya. 

More Articles ...