Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa dengan magnitudo 5,0 yang terjadi pada Jumat dini hari di barat daya wilayah Nias Barat, Sumatera Utara, tidak sampai menimbulkan kepanikan warga.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers BNPB, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa gempa yang pusatnya berada di perairan 113 km barat daya Nias Barat pada kedalaman 16 km itu menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hanya menimbulkan getaran lemah selama satu sampai dua detik.
Abdul mengatakan bahwa menurut pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa yang terjadi pada pukul 03.23 WIB tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Nias Barat termasuk wilayah dengan potensi gempa kategori sedang hingga tinggi.
"Delapan kecamatan di kabupaten ini memiliki potensi bahaya tersebut," kata Abdul.
Wilayah kecamatan di Nias Barat yang menghadapi potensi gempa meliputi Mandrehe, Sirombu, Moro’o, Mandrehe Utara, Lolofitu Moi, Mandrehe Barat, Lahomi, dan Ulu Moro’o.
Selain gempa, wilayah Nias Barat juga menghadapi potensi bahaya tsunami dengan kategori sedang hingga tinggi. Bagian wilayah Nias Barat yang menghadapi potensi bahaya tsunami meliputi Sirombu, Mandrehe Barat, Moro’o, dan Mandrehe.
BNPB mengimbau warga waspada dan siaga karena gempa tidak dapat diprediksi secara akurat waktu dan tempat terjadinya.
BNPB siapkan antisipasi dampak bencana saat mudik lebaran
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempersiapkan langkah antisipasi dampak bencana menghadapi musim mudik Lebaran 2022.
Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menjelaskan pada masa Ramadhan 2022 ini pemerintah Indonesia memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik ke kampung halaman.
Namun kegiatan tersebut diharapkan tetap memperhatikan kondisi cuaca dan potensi bencana di wilayah masing-masing, menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada, dan telah melakukan vaksinasi COVID-19 dengan lengkap.
Suharyanto mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus seperti periode libur panjang sebelumnya dan mudik aman dari bencana, BNPB/Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nasional melakukan berbagai strategi, antara lain mengerahkan tim dan relawan serta BPBD setempat untuk bersiap siaga di daerah rawan bencana.
“BNPB mengerahkan tim relawan dan BPBD untuk bersiap siaga di wilayah-wilayah yang rawan bencana,” ujar Suharyanto saat diskusi dengan Forum Pemimpin Redaksi Media melalui sambungan virtual di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Suharyanto menambahkan BNPB telah mengeluarkan peta mudik aman bencana yang berisi lokasi-lokasi rawan bencana, dan juga kontak BPBD terdekat yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui potensi bencana saat mudik.
“BNPB telah mengeluarkan peta mudik terkait bencana alam, sudah terpetakan daerah mana yang rawan banjir, longsor dan bencana lainnya. Peta ini dapat diakses di InaRisk BNPB,” ujar dia.
Selain bencana alam, BNPB/Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melakukan upaya pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2 di kalangan masyarakat dengan kembali melaksanakan pembagian masker di fasilitas publik.
“Kami telah melakukan pembagian masker selama Ramadhan 2022 sebagai penguatan protokol kesehatan, langkah ini akan kami teruskan hingga masa mudik lebaran nanti, dengan menempatkan Satgas untuk membagikan masker dan pengawasan protokol kesehatan di pos-pos pelayanan mudik, rest area dan tempat-tempat wisata,” ujar Suharyanto.
Sementara itu jika ditemukan ada pemudik yang belum melakukan vaksinasi COVID-19, pemerintah menyediakan posko vaksinasi di beberapa tempat perjalanan mudik untuk memudahkan pemudik melengkapi dosis vaksinnya.
“Jika ditemukan ada pemudik yang belum vaksin, pemudik tidak akan diputarbalikkan ke rumah namun disiapkan pos-pos vaksinasi di beberapa titik jalur mudik untuk menyediakan vaksinasi di tempat bagi pemudik tersebut sebelum melakukan perjalanan,” kata Suharyanto.
Dia mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengisi Electronic Health Alert Card (e-HAC) atau sebuah kartu kewaspadaan kesehatan dengan bentuk elektronik diaplikasi PeduliLindungi sebelum melakukan perjalanan.
“Akan diadakan pengecekan acak terkait status vaksinasi pada para pemudik, pemudik diwajibkan mengisi e-HAC di aplikasi PeduliLindungi dan yang diperbolehkan lewat adalah kategori hijau, jika kategori merah harus memiliki hasil PCR atau Antigen,” ujar Suharyanto.
More Articles ...
- GPDRR 2022, Ajang Berbagi Pengalaman Penanganan Bencana Indonesia Pada Dunia
- Yasonna paparkan kesiapan jelang konferensi pengurangan risiko bencana
- Kemarin, HKSR perempuan dan GPDRR kokohkan pengalaman bencana RI
- Forum Internasional GPDRR: Penerapan Aksi Kesepakatan Pengurangan Risiko Bencana
- Pemkot Malang Berupaya Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi
- Bank Dunia Sebut Ada Bencana Krisis Pangan Imbas Perang di Ukraina
- BPBD Cianjur siagakan alat berat di jalur mudik antisipasi bencana
- Berbagai Strategi BNPB Mengantisipasi Bencana Saat Mudik
- Catat Syarat Mudik Lebaran Terbaru, Tak Cuma Wajib Vaksin Booster
- Banjir Rendam Ratusan Rumah di Lumajang, Warga Mengungsi
- Banjir Rob Terjang Pesisir Medan, Warga Mengeluh Ibadah Puasa Jadi Terganggu
- Ciliwung Meluap, 29 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir
- Jadi Tuan Rumah GPDRR, RI Dorong Dunia Perkuat Mitigasi Bencana
- Siaga Bencana, BPBD DKI Tempatkan Tim Reaksi Cepat di Setiap Kelurahan
- Bencana Chernobyl, Salah Satu Kecelakaan Nuklir Terbesar di Dunia
- Jutaan Orang di Sudan Selatan Terancam Kelaparan, Imbas Bentrokan hingga Bencana Alam
- BNPB: 1.137 Bencana Alam Terjadi Januari hingga Maret 2022
- 10 Bencana Alam Terbesar di Indonesia, Pernah Tewaskan Sebagian Besar Penduduk Bumi
- Kepala BNPB Beberkan Strategi Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
- Kendalikan Banjir Kali Krukut Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Dua Waduk
- Jalan Semarang Banjir Usai Surabaya Diguyur Hujan Selama 2 Jam
- Banjir di Klaten, Sejumlah Desa Tergenang
- Banjir yang Merendam Dua Desa di Kabupaten Balangan Berangsur Surut
- Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi di Surabaya Sudah Berangsur Surut
- Pelatihan Pemuda Tanggap Bencana Dukung Kerja Senyap Anies Atasi Banjir
- Banjir Besar Landa Kutai Timur, Diduga Karena Aktivitas Tambang
- Bencana Grobogan Sepekan: Banjir-Angin Kencang, 2.700 Rumah Tergenang
- 63 Rumah di Desa Kandangan Pesisir Selatan Banyuwangi Terendam Banjir
- 100 Rumah-Jembatan Rusak Sejak Hujan Deras Mengguyur Banyuwangi
- BPBD Gorontalo Utara tetapkan status siaga bencana banjir
- Banjir di Banyuwangi Sebabkan Jembatan Ambruk dan 100 Rumah Tergenang
- Gunungkidul Diminta Segera Susun Skema Penanganan Dampak Bencana
- Bayang-Bayang Bencana di IKN Nusantara: Banjir hingga Karhutla
- PPP Minta Pemerintah Antisipasi Potensi Bencana di Semua Daerah
- 495 Rumah Terendam Banjir di Sumatera Selatan
- Banjir Rendam 6 Desa di Kebumen
- Pakar: Gempa Nias Merupakan Subduksi Segmen Siberut
- Daftar Wilayah Terdampak Gempa Nias Magnitudo 6,7: Padang hingga Solok
- BMKG: Gempa Dangkal Magnitudo 6,9 Guncang Nias Selatan Akibat Subduksi Lempeng
- Lokasi Gempa Nias Dekat dengan Lokasi Gempa Dahsyat 225 Tahun Lalu
- Gempa Nias Selatan Landa Permukiman di Kawasan Rawan Bencana dan Tsunami
- Sering Dilanda Bencana, Indonesia Dukung Penuh GPDRR
- Longgarkan Pembatasan, Singapura Siap Nyusul 'Bye-bye' COVID-19?
- Cegah Kebocoran, WHO Peringatkan Ukraina Hancurkan Patogen Berbahaya di Lab
- Sering Dilanda Bencana, Indonesia Dukung Penuh GPDRR
- Pasaman Barat Masuk Transisi Darurat Pemulihan Bencana selama 3 Bulan
- BNPB Catat 638 Bencana Alam Sejak Awal Tahun 2022
- Kapolres Karanganyar Pastikan Kesiapan Personel Antisipasi Bencana
- Peran Kearifan Lokal Sangat Penting Dalam Mitigasi Bencana
- Pemkot Semarang Diingatkan Pentingnya Mitigasi dan Sosialisasi Kerawanan Bencana
- Mitigasi Adalah Penanggulangan Risiko Bencana, Ini Penjelasannya
- Tangani Banjir di Bandung, Ini yang Dilakukan Kementerian PUPR
- Antisipasi Ancaman Hidrometeorologi, BPBD Bantul Aktifkan 29 Pos Banjir dan Longsor
- Antisipasi Banjir, JakPro Siapkan Bak Penampungan Air Hujan di JIS
- Sejumlah Desa di Pasuruan Terendam Banjir
- Sungai Meluap, Ribuan Rumah di Karawang Terendam Banjir
- Daftar Wilayah di Jakarta yang Terendam Banjir, Ketinggian Capai 70 cm
- Keren! Pemerintah Jepang Lakukan Hal Ini untuk Hadapi Bencana Alam Seperti Gempa Bumi dan Tsunami
- Mengenal PSC 119, Layanan Kilat Tanggap Darurat Kesehatan dan Bencana di Bonebol
- Banjir di Cirebon Rendam 138 Rumah di Dua Kecamatan
- Pekan Depan Curah Hujan Meningkat, Berpotensi Banjir dan Tanah Longsor
- 2.886 Jiwa Terdampak Banjir di Malinau Kalimantan Utara
- Banjir Dominasi Kejadian Bencana di Awal 2022
- Tangani Banjir Papua, Kementerian PUPR Kaji Opsi Normalisasi Sungai
- Sudah 5 Orang Meninggal karena Banjir, Jumlah Pengungsi Terus Bertambah
- Pengamat: Banjir akibat Alih Fungsi Hutan yang Sangat Tinggi
- Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Jatim Diminta Proaktif Antisipasi Bencana
- Sepanjang 2021, Sebanyak 217 Bencana Terjang Kota Sukabumi
- Banjir di Malaysia Memburuk, 7 Negara Bagian Terendam
- Malaysia Banjir Lagi, 125 Ribu Orang Dievakuasi
- 31 Kecamatan di Aceh Terendam Banjir, Ribuan Orang Mengungsi
- Cegah Penyebaran Covid-19, 5.000 Rapid Test Dikirim ke Lokasi Bencana Semeru
- Kota Kupang Tetapkan Status Siaga Bencana Antisipasi Siklon Tropis
- Kota Kupang Tetapkan Status Siaga Bencana Antisipasi Siklon Tropis
- 662 Orang Meninggal dan 95 Hilang Akibat Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2021
- BNPB Mencatat 3.034 Bencana Alam Terjadi di 2021, Didominasi Banjir
- 17 Tahun Tsunami Aceh, Mengingat Kembali Bencana di Ujung Banda
- Mengenal Jenis Bencana dan Mitigasi yang Dapat Dilakukan
- Langkah-langkah Mitigasi Bencana Kekeringan
- Big Data Bisa Dimanfaatkan buat Mitigasi Bencana, Bagaimana Cara Kerjanya?
- Bencana Iklim 'Terbesar' Landa Filipina dan Malaysia
- Jateng Berpotensi Hujan Sejak Pagi, Waspada Bencana Hidrometeorologi!
- Menkes Umumkan Varian Omicron Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Sosok Pasien Pertama yang Terdeteksi
- Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Diperpanjang, Tim SAR Sisir 30 Titik
- Memahami Gempa M 7,4 di NTT yang Picu 97 Kali Guncangan
- UNS Kirim Tim Stress Healing untuk Bantu Korban Erupsi Semeru
- Penjelasan Para Pakar terkait Letusan Gunung Semeru
- Update Korban Gunung Semeru Erupsi Bertambah Jadi 46 Orang
- Kadin Lumajang minta ada perbaikan distribusi bantuan Semeru
- Anak-anak Korban Erupsi Gunung Semeru Dapat Trauma Healing
- Korban Meninggal Erupsi Semeru yang Teridentifikasi Bertambah
- Korban Meninggal Erupsi Semeru yang Teridentifikasi Bertambah
- Pendapa Arya Wiraraja Jadi Pusat Bantuan Korban Semeru
- BPBD Banyuwangi Buka Posko Bantuan Erupsi Gunung Semeru
- PMI Surakarta Kirim Tim Medis untuk Korban Erupsi Semeru
- Menko PMK Tegaskan Keselamatan Korban Letusan Gunung Semeru Jadi Prioritas Utama
- SITUASI TERKINI Lumajang Pasca Letusan Gunung Semeru, Jumlah Korban Meninggal Terus Bertambah
- Korban Meninggal Erupsi Gunung Semeru Tambah Jadi 34 Orang
- 2.000 Rumah Warga Terdampak Erupsi Semeru Segera Direlokasi
- UPDATE Erupsi Semeru: 34 Orang Meninggal Dunia, 22 Orang Hilang