logo2

ugm-logo

Serial Workshop Online Aktivasi Hospital Disaster Plan berbasis Incident Command System dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Kerangka Acuan Kegiatan

 

Pengantar

Seluruh rumah sakit yang telah terakreditasi sudah pasti memiliki perencanaan penanggulangan bencana untuk rumah sakit atau Hospital Disaster Plan (HDP). Namun, karena nilai untuk HDP hanya 20 persen dan bisa lolos tanpa membuat perencanaan, tidak jarang rumah sakit hanya membuat dokumen dan tidak mensosialisasikannya ke seluruh staf. Lebih lanjut, RS sering tidak menjadikan ancaman bencana sebagai budaya yang harus dikenal dan diantisipasi oleh rumah sakit. Oleh karena itu, jika terjadi bencana internal atau pun kedatangan korban eksternal, atau mengirimkan tim ke daerah bencana atau mengalami bencana alam, rumah sakit mengalami kesulitan dalam aplikasi HDP.

Hal yang kerap menjadi masalah, ketika terjadi bencana rumah sakit mengabaikan kembali dokumen perencanaannya. Siapa yang sudah ditunjuk sebagai komandan, siapa yang akan bertugas secara operasional, bidang data informasi mengurusi apa, bagaimana analisis risiko rumah sakit sebelumnya untuk perencanaan surge hospital menghadapi lonjakan kasus, bagaimana berkomunikasi dengan dinas kesehatan untuk rujukan pasien, bagaimana menanamkan pemahaman pada seluruh staf bahwa mereka harus mengikuti alur yang telah dibuat saat aktivasi tim bencana, dan sebagainya.

Situasi tersebut lebih berat terjadi pada bencana non alam seperti saat ini, pandemi global COVID-19. Walaupun pada dasarnya konsep penanganan pandemi ini sama dengan konsep penanganan bencana, namun terdapat perbedaan yang sangat besar. Perbedaannya terletak pada prinsip dasar penanganan karena perbedaan sifat agen kausatifnya. Pandemik saat ini disebabkan virus yang sangat menular. Bukan bencana yang bersifat trauma tidak menular. Oleh karena itu, penangananya menjadi lebih sulit karena masalahnya jauh lebih kompleks. Semua rumah sakit yang pernah kami dampingi Hospital Disaster Plan-nya belum ada yang memasukkan pandemi global sebagai ancaman bencana yang mungkin terjadi, yang ada hanya sebatas KLB DBD dan malaria.

Mengingat pentingnya pengorganisasian tim bencana di rumah sakit atau incident command system (ICS) dalam menghadapi situasi bencana, maka PKMK menggagas kursus refreshing dalam bentuk workshop online. DI dalam kegiatan ini, kejelasan tugas fungsi dan alur pelaporan harian yang di luar dari situasi normal atau birokrasi sehari- hari akan dibahas.

Diharapkan melalui workshop ini, Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK- KMK UGM akan membantu menfasilitasi rumah sakit yang sudah memiliki dokumen HDP dapat segera mengoperasikan dokumen tersebut dan bagi rumah sakit yang belum memiliki dokumen HDP dapat menyusunnya sesuai dengan kebutuhan penanganan COVID-19 khususnya dalam mengaktifkan ICS di rumah sakit.

Tujuan

  • refreshing cara pengaktifan Incident Command System (ICS) di rumah sakit dalam kerangka Hospital Disaster Plan.
  • mendiskusikan permasalahan dalam pelaksanaan HDP untuk covid-19

Output

  • peserta memahami aktivasi ICS di rumah sakit
  • rumah sakit memiliki dan mengaktifkan tim bencana untuk menghadapi COVID-19
  • rumah sakit mempunyai dokumen HDP yang diperbaharui karena adanya COVID-19.

Peserta dan persyaratan

Diikuti oleh 3 sampai 5 orang yang terdiri dari :

  • tim HDP rumah sakit,
  • pimpinan dan manajemen rumah sakit,
  • staf lainnya yang memilik tugas berkaitan dengan pelaksanaan HDP

Hal yang perlu dijawab masing - masing rumah sakit sebelum mengikuti workshop:

  1. Apakah rumah sakit sudah memiliki dokumen perencanaan penanggulangan bencana di rumah sakit/ Hospital Disaster Plan?
  2. Apakah di dalam dokumen Hospital Disaster Plan tersebut telah ada tim bencana/ struktur organisasi bencana/ incident command system (ICS)?
  3. Apakah saat ini ICS/ struktur organisasi bencana itu sudah diaktifkan?
  4. Selama dua minggu ini, masalah apa yang dihadapi rumah sakit terkait sistem komando/ ICS/ tim bencana ini?

Agenda Kegiatan

Pertemuan 1

HDP dalam SNARS dan Penugasan

Selasa, 31 Maret 2020, Pukul 08.30 -10.00 WIB


Tujuan Umum Pembelajaran:
Memahami Rencana Penanggulangan Bencana di RS (HDP) sesuai SNARS

Pembicara   : dr. Bella Donna, M.Kes
Fasilitator    : Madelina Ariani, SKM, MPH

Tujuan Pembelajaran Khusus

(TPK)

Pokok Bahasan dan

Sub Pokok Bahasan

Metode

Memahami regulasi manajemen disaster

Memahami Regulasi Manajemen Disaster :

  1. Kebijakan
  2. Struktur organisasi
  3. Peran dan tanggung jawab staf
  4. SDM alternatif
  5. Fasilitas alternatif
  6. Komunikasi
  • Ceramah
  • Tanya jawab
  • Diskusi
  • Penugasan

Memahami mengidentifikasi bencana internal dan bencana eksternal

Memahami mengidentifikasi Bencana Internal dan Bencana Eksternal :

  1. Analisis risiko (bencana non alam)
  2. Skenario (COVID-19)
Memahami melakukan self-assessment RS

Memahami melakukan self-assessment RS :

Indikator Kesiapsiagaan self-assessment

Overview ICS

Overview ICS :

  1. Latar Belakang ICS
  2. Prinsip ICS
  3. Organisasi dengan ICS

 

Materi

pdf Materi Pendahuluan dr Hendro Wartatmo

pdf Materi dr. Bella Donna, M.Kes

pdf Cek list Kesiapan saat Bencana

pdf Survey 1 Peserta Workshop HDP ICS - edit madel - 31 Maret 2020

Referensi

pdf Major-Incident-Medical-Management-and-Support-Third-Edition

pdf HICS_Guidebook_2014_11

pdf Hospital safety index form

pdf Hospital safety index guideline for evaluator

 


PENUGASAN


report icon Bahan penugasan di sini

monitor Kirim penugasan di sini

 

 

Arsip Video

Reportase Kegiatan

Hari I : Selasa, 31 Maret 2020

Komponen HDP dalam Akreditasi SNARS : Menilai Kesiapan Rumah Sakit Saat Ini

31 3 2020

Materi ini disampaikan oleh dr. Bella Donna, M.Kes dari Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM. Dalam menilai kesiapan yang ada saat ini di rumah sakit penting untuk memahami regulasi manajemen bencana, identifikasi bencana internal dan eksternal, melakukan self-assessment rumah sakit dan overview Incident Command System (ICS). Surge capacity di rumah sakit bertujuan untuk mengembangkan integritas struktural, strategi komunikasi, mengelola sumber daya (termasuk sumber alternatif), dan kegiatan klinis (termasuk tempat pelayanan alternatif). Rumah sakit melakukan self assessment kesiapan menghadapi bencana dengan menggunakan Hospital Safety Index dari WHO. ICS sebagai alat untuk perintah, kontrol dan koordinasi sumber daya selama kejadian. ICS ini terdiri dari prosedur pengorganisasian personel, fasilitas, peralatan, dan komunikasi selama kejadian. Mengapa menggunakan ICS? ICS ini akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi persel tanggap dan menetapkan fokus yang jelas pada tujuan dan garis wewenang.

Diskusi

  • RSPAU Hardjolukito ditunjuk oleh Sultan HB X (Gubernur DI. Yogyakarta) sebagai RS Rujukan, sekarang tengah dipersiapkan gedung dan alat - alatnya. Jika RSPAU Hardjolukito kekurangan SDM, maka bisa dibantu oleh tenaga kesehatan dari rumah sakit yang bukan rujukan. Bagian manajemen support sudah bisa menyiapkan skenario dan ini terkait pengaturan SDM. Alur juga perlu disiapkan sehingga bantuan yang datang bisa dikelola, misaalnya ceklis apa saja yang dibutuhkan oleh RSPAU Hardjolukito. Kebutuhan ceklist ini bisa dilihat dalam Hospital Incident Command System (HICS).
  • Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah akan membuat rumah sakit rujukan sehingga membutuhkan panduan khusus dalam pengembangan rumah sakit rujukan tersebut, seperti wisma atlit di Jakarta. UGM tidak memiliki guideline khusus terkait pendirian RS Rujukan. Kemenkes sudah mengeluarkan buku pedoman kesiapsiagaan COVID-19, silakan masing - masing daerah membuat satu kebijakan untuk pengembangan rumah sakit rujukan. Misalnya di DIY ada dibentuk WAG yang beranggotakan Persi DIY, IDI DIY, FKKMK, rumah sakit dan Dinkes yang aktif berdiskusi, sehingga memiliki beberapa opsi dalam pengembangan rumah sakit rujukan ini yaitu surge hospital dan surge in hospital. Untuk Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah akan didampingi oleh Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM.
  • RS Islam Surabaya belum termasuk dalam rumah sakit rujukan, sementara di Surabaya terdapat 14 rumah sakit rujukan dan sudah penuh. RS Islam Surabaya tetap menerima pasien ODP dan PDP. Sementara menggunakan ruangan isolasi TB dengan tetap memperhatikan syarat ruang isolasi COVID-19. Hal yang menjadi kendala ICS RS Islam Surabaya belum jalan, harapannya dengan adanya workshop ini akan membantu RS Islam Surabaya untuk mengaktifkan ICS mereka.

Kegiatan hari ini ditutup dengan penjelasan penugasan melalui laman website http://bencana-kesehatan.net/index.php/16-hospital-disaster-plan/pelatihan-hdp/3917-serial-workshop-online-aktivasi-hospital-disaster-plan-berbasis-incident-command-system-dalam-menghadapi-pandemi-covid-19. Semua materi dan penugasan di - upload di website tersebut.

 

Reporter : Happy R Pangaribuan
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM

TOR PAKET BIMBINGAN TEKNIS HOSPITAL DISASTER PLAN

Term of Reference (TOR)

 PAKET BIMBINGAN TEKNIS HOSPITAL DISASTER PLAN

Diselenggarakan oleh

PUSAT KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN (PKMK)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA


Pengantar

 

Tahun 2018, penilaian akreditasi Rumah Sakit sudah menggunakan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi I. Salah satu elemen penilaian di dalam SNARS adalah bagaimana Rumah Sakit mampu melakukan Self Assesment menggunakan Hospital Safety Index (HSI) mengenai kesiapan Rumah Sakit dalam menghadapi bencana menuju Safe Hospital. Selain itu, tertuang pada Undang-undang RI No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, pasal 29 bahwa “Rumah sakit mempunyai Kewajiban memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana”. begitu juga pada Pembahasan Akreditasi Rumah sakit tahun 2012 pada elemen penilaian akreditasi pada Standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 6 dan 7 mengenai Kesiapan menghadapi bencana  dan kebakaran.

Banyak rumah sakit yang sudah memiliki dokumen atau draft Hospital Disaster Plan (HDP), terutama yang sudah atau yang akan menghadapi akreditasi. Harapannya, HDP tidak saja berakhir pada sebuah dokumen tetapi menjadi budaya di rumah sakit untuk keselamatan petugas dan pasien.

Berdasarkan hal tersebut, kami mengundang perwakilan atau tim penyusun HDP rumah sakit untuk mendapatkan bimbingan teknis Hospital Disaster Plan berdasarkan SNARS 2018.

Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan Bimbingan Teknis Hospital Disaster Plan ini dilakukan adalah:

    1. Peserta memahami bahwa Rencana Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit (HDP) berbeda di tiap rumah sakit
    2. Peserta mampu menyusun HDP RS berdasarkan template yang ada
    3. Peserta mampu melakukan self-assessment berdasarkan Hospital Safety Index (HSI)

Proses Kegiatan

 

      1. Pada hari pertama narasumber akan memberikan materi mengenai pengenalan awal HDP.
      2. Pada hari kedua narasumber akan memberikan materi mengenai HDP dan perhitungan Hospital Safety Index (HSI) dan fasilitator akan mendampingi penugasan serta penyusunan dokumen HDP pada masing-masing Rumah Sakit.
      3. Hari ketiga peserta akan melakukan kunjungan lapangan ke Rumah Sakit yang telah memiliki dokumen Hospital Disaster Plan.

Yang Perlu dipersiapkan oleh peserta:

      1. Draft atau dokumen HDP
      2. Profil rumah sakit (Ketenagaan, struktur organisasi, fasilitas sarana dan prasarana)
      3. Peta (map)/ denah rumah sakit, termasuk peta wilayah kerja
      4. Laptop

Output Kegiatan

      1. Peningkatakan pengetahuan sebelum dan sesudah
      2. Draft HDP/ dokumen HDP yang sesuai dengan template yang ada dan lebih lengkap dari sebelumnya

Peserta

      1. Tim Penyusun Hospital Disaster Plan
      2. Tim Akreditasi RS
      3. Perwakilan dari RS yang ditugaskan untuk menyusun HDP

Tenaga Konsultan dan Asisten Konsultan

      1. dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD
      2. dr. Handoyo Pramusinto, Sp.BS (K)
      3. dr. Sulanto Saleh Danu, Sp.FK
      4. dr. Bella Donna, M.Kes
      5. Sutono, S.Kp, M.Sc., M.Kep.
      6. Madelina Ariani, SKM, MPH
      7. Intan Anatasia, S.Farm, MSc. Apt

Tanggal Pelaksanaan

Paket Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Hospital Disaster Plan:

      • Yogyakarta, Selasa – Kamis, 23 – 25 April 2018    Reportase
      • Yogyakarta, Selasa – Kamis, 11 – 12 Juli 2018
      • Yogyakarta, Selasa – Kamis, 18 – 20 September 2018
      • Yogyakarta, Selasa – Kamis, 13 – 15 November 2018

Jadwal dan Materi Kegiatan

*Jadwal kegiatan dan narasumber bisa berubah sewaktu-waktu

*Jadwal kegiatan dapat mundur/batal apabila kuota peserta tidak tercapai dan akan diinformasikan kepada peserta

Hari Pertama

Waktu

Materi/Kegiatan

08.00 – 09.00

Registrasi Ulang dan Check In Hotel

09.00 – 09.15

Sambutan dan Pembukaan

09.15 – 09.30

Pretest dan Coffee Break

09.30 – 10. 15

10.15 – 10. 45

Materi 1: Akreditasi dan Strategi Penyiapan HDP di RS

Diskusi

10.45 – 11.30

11.30 – 12.00

Materi 2:Overview Hospital Disaster Plan

Diskusi

12.00 – 13.00

ISHOMA

13.00 -  13.30

13.30 – 14.00

Materi 3: Komponen HDP

Diskusi

14.00 – 15.00

15.00 – 15.30

Materi 4: Logistik Medik dan Fasilitas

Diskusi

15.30 – 16.30

16.30 – 17.00

Materi 5: Pengorganisasian

Diskusi dan Penugasan

Hari Kedua

Waktu

Materi/Kegiatan

08.00 – 08.30

Photo Session

08.30 – 09.00

09.00 – 09.30

Materi 6: Analisis Risiko dan Hazard Mapping

Diskusi dan Penugasan

09.30 – 09.45

Coffee Break

09.45 – 10.15

10.15 – 10.30

Materi 7 : Penyusunan SOP

Diskusi dan Penugasan

10.30 – 12.00

Penyusunan Draft Hospital Disaster Plan

12.00 – 13.00

ISHOMA

13.00 – 14.30

Penyusunan Draft Hospital Disaster Plan

14.30 – 14.45

Coffee Break

14.45 – 15.30

Penyusunan draft Hospital Disaster Plan

15.30 – 16.30

16.30 – 17.00

Presentasi HDP

Diskusi

17.00 – 17.30

Post Test , Rencana Tindak Lanjut dan Penutupan

Hari Ketiga

Waktu

Materi/Kegiatan

08.00 – 09.00

Perjalanan kunjungan lapangan ke RS

09.00 – 09.20

Pembukaan di RS

-          Pengantar

-          Sambutan dan pembukaan

09.20 – 10.00

Presentasi tim HDP RS

10.00 – 11.00

Melihat dokumen HDP dan Fasilitas di RS

11.00 – 11.30

Diskusi

12.00 – 12.30

Perjalanan pulang ke hotel

12.30 – 13.30

ISHOMA

13.30

Check Out Hotel

     

Investasi Kegiatan

Paket I : Rp. 5.500.000,00,- (tidak menginap)

Paket II : Rp. 6.500.000,00,- ( Paket Menginap Twin Bed)

Paket III: Rp. 6.900.000,00,- (Paket Menginap Single Bed)

Diskon Rp 500.000,- untuk biaya investasi jika melakukan pendaftaran dan pembayaran 1 bulan sebelum tanggal acara berlangsung .

Biaya pendaftaran dapat di transfer melalui Virtual Account 98888-071720-10997 atas nama UGM FKU PKMK Dana Kerjasama Penelitian Umum.

*) Biaya investasi telah mencakup materi, foto kegiatan, sertifikat dan konsumsi selama pelatihan.

*) Peserta paling lambat membayar dan mengirimkan bukti bayar pada H-7 kegiatan.

*) Peserta dapat melakukan pembatalan keikutsertaan dan refund investasi kegiatan sebelum H-7 kegiatan, maka uang akan dikembalikan 100%. Jika lewat maka uang pendaftaran hanya dikembalikan sebesar 75%.

Informasi Pendaftaran

Intan Anatasia / Dewi Catur/Madelina Ariani
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Gedung IKM (sayap utara) Lt. 2
Fakultas Kedokteran UGM
Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281
Telp/Fax      : 0274 - 549425
HP              : 087838679382/intan, 0818263653/dewi, 081215718330/madelina
Email           :This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it./This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it./This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Website Bencana Kesehatan: www.bencana-kesehatan.net