logo2

ugm-logo

Blog

9 Cara untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona COVID-19

Jakarta - Pasien COVID-19 akibat terjangkit virus Corona di Indonesia terus bertambah. Kondisi ini membuat seluruh masyarakat di Tanah Air wajib waspada.

Setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap orang lain, dengan tidak ikut menyebarkan virus Corona. 

Pemerintah Indonesia saat ini sudah melakukan upaya untuk memutus mata rantai penularan virus Corona. Imbauan itu menjaga jarak fisik (physical distancing), kerja dari rumah, belajar di rumah, hingga beribadah di rumah terus digaungkan sehingga.

Hal itu terkait sifat virus Corona yang menular antarmanusia. Penularan bisa terjadi melalui percikan.

Itulah mengapa diharapkan warga menjaga jarak fisik dengan sesamanya untuk meminimalisasi risiko terkena percikan (droplet), atau menyentuh benda yang sebelumnya terkena droplet.

Dilansir dari CDC, virus Corona dapat tetap hidup di permukaan benda mati selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Jadi, sangat penting cara mengetahui bagaimana cara mencegah penyebaran virus Corona.

Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber, petunjuk praktis yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona:

1. Sering-Sering Mencuci Tangan

Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air mengalir efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus Corona.

Pentingnya menjaga kebersihan tangan membuat Anda memiliki risiko rendah terjangkit berbagai penyakit.

2. Hindari Menyentuh Area Wajah

Virus Corona dapat menyerang tubuh melalui area segitiga wajah, seperti mata, mulut, dan hidung. Area segitiga wajah rentan tersentuh oleh tangan, sadar atau tanpa disadari.

Sangat penting menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan benda atau bersalaman dengan orang lain.

3. Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan

Menghindari kontak kulit seperti berjabat tangan mampu mencegah penyebaran virus Corona. Untuk saat ini menghindari kontak adalah cara terbaik.

Tangan dan wajah bisa menjadi media penyebaran virus Corona.

4. Jangan Berbagi Barang Pribadi

Virus Corona mampu bertahan di permukaan hingga tiga hari. Penting untuk tidak berbagi peralatan makan, sedotan, handphone, dan sisir. Gunakan peralatan sendiri demi kesehatan dan mencegah terinfeksi virus Corona.

5. Etika ketika Bersin dan Batuk

Satu di antara penyebaran virus Corona bisa melalui udara. Ketika Anda bersin dan batuk, tutup mulut dan hidung agar orang yang ada di sekitar tidak terpapar percikan kelenjar liur.

Lebih baik gunakan tisu ketika menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk. Cuci tangan Anda hingga bersih menggunakan sabun agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus yang tertinggal di tangan.

6. Bersihkan Perabotan di Rumah

Tak hanya menjaga kebersihan tubuh, kebersihan lingkungan tempat Anda tinggal juga penting. Gunakan disinfektan untuk membersih perabotan yang ada di rumah.

Bersihkan permukaan perabotan rumah yang rentan tersentuh, seperti gagang pintu, meja, furnitur, laptop, handphone, apa pun, secara teratur. Anda bisa membuat cairan disinfektan buatan sendiri di rumah menggunakan cairan pemutih dan air.

Bersihkan perabotan rumah Anda cukup dua kali sehari.

7. Jaga Jarak Sosial

Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang efektif adalah jaga jarak sosial. Pemerintah telah melakukan kampanye jaga jarak fisik atau physical distancing.

Dengan menerapkan physical distancing ketika beraktivitas di luar ruangan atau tempat umum, Anda sudah melakukan satu langkah mencegah terinfeksi virus Corona. Jaga jarak Anda dengan orang lain sekitar satu meter.

Jaga jarak fisik tak hanya berlaku di tempat umum, di rumah pun juga bisa Anda terapkan.

8. Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia telah membuat peraturan untuk tidak melakukan aktivitas keramaian selama pandemi virus Corona. Tak hanya tempat umum, seperti tempat makan, gedung olah raga, tetapi tempat ibadah saat ini harus mengalami dampak tersebut.

Tindakan tersebut adalah upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona. Virus Corona dapat ditularkan melalui makanan, peralatan, hingga udara.

Untuk saat ini, dianjurkan lebih baik melakukan aktivitas di rumah agar pandemi virus Corona cepat berlalu.

9. Mencuci Bahan Makanan

Selain mencuci tangan, mencuci bahan makanan juga penting dilakukan. Rendam bahan makanan, seperti buah-buah dan sayur-sayuran menggunakan larutan hidrogen peroksida atau cuka putih yang aman untuk makanan.

Simpan di kulkas atau lemari es agar bahan makanan tetap segar ketika ingin dikonsumsi.

Selain untuk membersihkan, larutan yang digunakan sebagai mencuci memiliki sifat antibakteri yang mampu mengatasi bakteri yang ada di bahan makanan.

Bandung, Bogor, hingga Magetan Transmisi Lokal Baru Corona

Bandung, Bogor, hingga Magetan Transmisi Lokal Baru Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan mencatat sejumlah daerah menjadi wilayah transmisi lokal baru dalam penyebaran virus corona (Covid-19). Transmisi lokal adalah penularan virus corona yang terjadi dari satu orang ke orang lain di suatu wilayah.

Sebuah daerah disebut sebagai wilayah transmisi lokal ketika seseorang yang terpapar virus corona dengan sengaja atau tidak sengaja menularkan virus tersebut ke orang lain di wilayah tersebut. Kemudian penularan tersebut terus berulang hingga kasus positif terpapar corona semakin banyak.

Dikutip dari laman covid19.kemkes.go.id, daerah yang menjadi wilayah transmisi lokal baru berada di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.

Untuk transmisi lokal baru di Jawa Barat meliputi Bandung, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kabupaten Karawang. Sementara untuk di Jawa Timur berada di Kabupaten Magetan.


Untuk di Bandung, sampai Selasa (24/3), dari data Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), terdapat 11 pasien positif corona, 255 orang dalam pemantauan (ODP), dan 24 pasien dalam pengawasan (PDP).

Secara berturut-turut di Kabupaten Bogor terdapat 7 pasien positif corona, Kota Bogor sebanyak 7 pasien positif (satu di antaranya meninggal), dan Kabupaten Kerawang 5 pasien positif corona, termasuk Bupati Karawang Cellica Nurachaiana.

Sementar itu, Kabupaten Magetan terdapat 8 pasien positif corona, 34 ODP dan 8 PDP.

Daftar wilayah transmisi lokal corona:
DKI Jakarta
Banten: Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang
Jawa Barat: Bandung (baru), Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor (baru), Kabupaten Bogor (baru) dan Kota Depok, dan Karawang.
Jawa Tengah: Solo

Jawa Timur: Kabupaten Malang, Magetan (baru) dan Kota Surabaya.

Hingga Rabu (25/3) per 15.30 WIB, jumlah kasus positif corona di Indonesia secara kumulatif sebanyak 790. Dari jumlah itu, 58 orang meninggal dunia dan 31 pasien dinyatakan sembuh setelah dua kali melakukan tes.

Dari data itu, Jakarta menjadi daerah dengan pasien positif terbanyak, yakni 463 kasus. Sementara secara berturut-turut 73 kasus positif Covid-19 di Jawa Barat, 67 kasus di Banten, 51 kasus di Jawa Timur, dan 38 kasus di Jawa Tengah.

Pemerintah mulai melakukan rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi awal seseorang terinfeksi virus corona atau tidak menyusul penyebaran virus yang semakin meluas. Tercatat kasus positif virus corona sudah terdapat di 24 provinsi Indonesia.

Daftar Wilayah Transmisi Lokal Virus Corona di Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan mencatat lima provinsi termasuk wilayah transmisi lokal penularan virus corona (covid-19). Transmisi lokal merujuk pada penularan covid-19 antara orang per orang di suatu wilayah.

Dikutip dari laman covid19.kemkes.go.id, lima provinsi itu yakni DKI Jakarta; Banten yang meliputi Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang; Jawa Barat yang meliputi Bandung, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok, dan Karawang; Jawa Tengah yang meliputi Solo, dan Jawa Timur yang meliputi Kabupaten Malang, Magetan dan Surabaya. Jakarta diketahui menjadi provinsi paling banyak jumlah pasien yang terpapar covid-19.

Dari data Rabu (25/3), jumlah pasien positif covid-19 di Indonesia mencapai 790 orang. Jumlah ini bertambah 105 kasus dari sebelumnya yakni 685 orang. Sebanyak 58 orang di antaranya meninggal dunia dan jumlah pasien sembuh 31 orang.

Dari jumlah tersebut, 463 kasus berasal dari Jakarta atau paling banyak. Kemudian menyusul Jawa Barat 73 kasus positif covid-19, 67 kasus di Banten, 51 kasus di Jatim, dan 38 kasus di Jateng.  

Para pasien positif Covid-19 itu tersebar di 24 provinsi Indonesia. Dengan demikian masih terdapat 10 provinsi yang belum terpapar virus corona.

Daftar Wilayah Transmisi Lokal Virus Corona di Indonesia
Foto: CNNIndonesia/Basith SubastianPenyebaran virus ini pertama kali terdeteksi setelah dua warga Depok positif Covid-19 pada awal Maret ini. Mereka berdua tertular dari warga negara Jepang di sebuah klub di kawasan Kemang, Jakarta.


Penyebaran virus ini pertama kali terdeteksi setelah dua warga Depok positif Covid-19 pada awal Maret ini. Mereka berdua tertular dari warga negara Jepang di sebuah klub di kawasan Kemang, Jakarta.

Setelah itu, kasus positif lainnya bermunculan. Pemerintah lantas membagi kluster penyebaran ketika mengumumkan jumlah pasien positif. Mulai dari kluster Jakarta, imported case atau tertular saat ada di luar negeri, dan transmisi lokal.

Pemerintah saat ini mulai melakukan rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi awal seseorang terinfeksi virus atau tidak menyusul persebaran covid-19 yang semakin masif. 

Selain diprioritaskan bagi petugas medis dan orang yang pernah kontak dekat dengan pasien covid-19, rapid test rencananya juga bakal dilakukan berbasis wilayah.

Basis wilayah ini akan dilakukan di wilayah yang sudah ada kasus positif covid-19 dan dianggap berpotensi menular, salah satunya Jakarta Selatan.

Pemerintah sendiri hingga saat ini telah mendistribusikan 125 ribu kit untuk rapid test di 34 provinsi di Indonesia.
Data-data tersebut masih bisa berubah. Pemerintah mengumumkan update kasus positif dan jumlah pasien meninggal serta sembuh setelah menerima laporan dari masing-masing wilayah per pukul 12.00 WIB setiap harinya. (psp)

Protokol Pemerintah RI untuk Covid-19

https://www.hawaiipublicradio.org/sites/khpr/files/styles/x_large/public/202003/ap_coronavirus_covid-19_indonesia.jpg

Pengantar website minggu ini masih membahas tentang upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Informasi terkini diketahui bahwa 6 orang warga Indonesia positif terjangkit Covid-19. Setiap daerah sudah bersiap untuk siaga jika jumlah terjangkit meningkat, mulai dari penguatan rumah sakit rujukan, sistem pengaduan dan penanganan pasien. Pemerintah Indonesia telah menyusun protokol utama dalam penanganan kasus penyebaran Covid-19. Lima protokol yang diluncurkan sifatnya memperkuat protokol yang sudah ada. Kelima protokol tersebut adalah protokol kesehatan, protokol komunikasi, protokol pengawasan perbatasan, protokol area pendidikan, dan protokol area public dan transportasi. Protokol kesehatan menjelaskan alur penanganan jika seseorang merasa tidak sehat dan merasa sehat. Dinyatakan tidak sehat dengan kriteria demam 38oC dan batuk pilek dimana setelah dilakukan screening dan memenuhi suspect Covid-19 maka akan diantar ke RS rujukan terdekat untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Sementara jika seseorang sehat namun ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara terjangkit Covid-19 atau merasa pernah kontak dengan penderita Covid-19 maka dianjurkan menghubungi Hotline Center Corona di daerah masing - masing.

Selengkapnya KLIK DISINI

3 Kunci Korea Selatan Berhasil Tangani Virus Corona Lebih Baik dari Negara Lain

SEOUL, KOMPAS.com - Sejak kasus pertama diumumkan pada 20 Januari silam, pemerintah Korea Selatan kerap mengumumkan angka kesembuhan lebih sering dibandingkan angka kasus infeksi baru.

Ada tiga kunci mengapa Korea Selatan tepat dalam penanganan virus corona.

Pertama, pemerintah Korea Selatan mengadakan pengujian yang luas dan efektif dengan menggunakan drive-thru-clinics.

Dalam satu hari, sekitar 15 ribu warganya dapat dites virus sehingga meminimalisir penularan baik masih berupa gejala ringan apalagi gejala berat.

Layanan drive-thru-clinics dapat mengurangi beban rumah sakit dan mengurangi risiko kesehatan petugas medis. 

Dikutip dari CNN, sebuah perusahaan bioteknologi Korea telah mengembangkan tes virus corona dalam waktu tiga pekan.

Seseorang yang dites virus dan mendapat bantuan dokter bisa memintanya sehingga membuatnya mudah dalam mengakses.

Terdapat juga 96 jaringan laboratorium yang mampu memproses sampel-sampel hasil tes virus.

Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neunghoo mengatakan kepada CNN, "Mendeteksi pasien sejak dini sangat penting."

Kedua, pemerintah Korea Selatan selalu beri informasi yang terbuka kepada publik.

Contoh paling nyata adalah lokasi GPS dari seseorang yang terkonfirmasi Covid-19 bisa dilihat dari aplikasi sehingga warga lain yang belum tertular bisa menjauhi area tersebut.

Salah satu aplikasi Covid-19 Korea Selatan yang menunjukkan di mana kasus infeksi dapat dilihat secara daring. screenshot google play via business insider Salah satu aplikasi Covid-19 Korea Selatan yang menunjukkan di mana kasus infeksi dapat dilihat secara daring.

Meski hal itu dipertanyakan dari perspektif privasi, namun dapat membantu orang lain merasa aman dan tentu mengetahui informasi yang benar dan mengendalikan kesehatan mereka.

Ketiga, Korea Selatan juga melakukan Social Distancing untuk memotong pertumbuhan kasus. Dengan populasi 51 juta orang, mereka telah menutup sekolah-sekolah, kantor-kantor dan melarang pertemuan besar.

Terdapat pula kamera pengecek suhu di tiap pintu masuk gedung dan petugas berpakaian pelindung di tempat umum untuk mengingatkan warga agar mencuci tangan mereka.

Saat ini, berdasarkan https://www.worldometers.info/coronavirus/ angka infeksi di Korea Selatan mencapai 8.236 dengan 150 kasus baru.

Meski begitu angka sembuhnya cukup tinggi yakni sebesar 1.137 orang dan angka kematian yang sangat kecil dibandingkan daratan utama China, Italia dan Iran yaitu 75 orang.