logo2

ugm-logo

Blog

Semeru Kembali Erupsi, Kali Ini Keluarkan Abu Setinggi 500 Meter

Lumajang - Gunung Semeru kembali erupsi pukul 07.27 WIB Senin (12/12/2022). Tinggi kolom abu sekitar 500 meter di atas puncak Mahameru.

Abu yang menyembur berwarna kelabu condong ke arah barat daya. Saat ini, Semeru berstatus Siaga atau berada di Level III.

"Teramati asap setinggi 500 meter," tulis Mukdas Sofia, Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Semeru, dalam keterangannya.

Dia menambahkan warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan

Sebab, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

"Dari visual Gunung Semeru jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 m di atas puncak kawah," tambahnya.

Hingga pukul 10.00 WIB, cuaca cerah dan berawan di sekitar Semeru. Angin bertiup lemah ke arah utara, dengan suhu udara 23-24 derajat celcius.

Guncangan Gempa M 6,2 Jember Dirasakan Warga di Posko Pengungsian Semeru

Lumajang - Gempa bumi magnitudo (M) 6,2 mengguncang Kabupaten Jember dirasakan pengungsi Gunung Semeru di Lumajang. Pengungsi yang merasakan getaran gempa langsung keluar.

Pengungsi Semeru merasakan getaran gempa pada pukul 13.09 WIB. Sejumlah warga juga yang berada di warung kopi dan rumah tampak keluar ke jalan.

Salah satu warga setempat, Muhammad mengaku merasakan gempa saat sedang salat. Ia pun bergegas keluar dari rumah

"Jadi habis salat terus kerasa gempa. Terus keluar rumah," kata Muhammad, Selasa (6/12/2022).

Muhammad mengaku sejak erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) lalu, baru kali ini merasakan gempa. "Enggak (tidak pernah merasakan gempa), baru pertama kali," tandas Muhammad.

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo (M) 6,2 guncang Kabupaten Jember Jawa Timur. Gempa terjadi pukul 13.07.48 WIB.

"Info gempa bumi magnitudo 6,2 pukul 13.07 WIB," bunyi keterangan BMKG, Selasa (6/12/2022).

Pusat gempa berada di koordinat 10.75 Lintang Selatan (LS), 113.42 Bujur Timut (BT). 284 km Barat Daya.

BNPB Berikan DSP Senilai 250 Juta untuk Penanganan APG Semeru

LUMAJANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar 250 untuk penanganan Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi yang mewakili Kepala BNPB, kepada Bupati Kabupaten Lumajang pada Rabu (7/12) di Pendopo Bupati Kabupaten Lumajang. 

Bantuan DSP tersebut diperuntukkan  untuk operasional pos komando (posko) penanganan darurat APG Semeru. 

"Bantuan ini untuk operasional di posko tanggap darurat, harapannya Lumajang ini segera bangkit dan akan lebih siap dan siaga lagi ke depannya untuk menghadapi bencana," kata Prasinta. 

Dirinya juga menambahkan, setelah tahap tanggap darurat selesai, pemerintah Kabupatan Lumajang dapat kembali berbenah dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. 

"BNPB akan selalu siap membantu dan mendampingi Pemkab Lumajang untuk melaksanakan program-program kesiapsiagaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam merespon bencana," tambahnya. 

Selain DSP, BNPB juga memberikan bantuan logistik senilai 100 juta untuk penanganan pengungsi warga terdampak APG Semeru. 

Hingga Rabu (7 /12), tidak ada laporan korban jiwa meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Bupati Kabupaten Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan pemerintah kabupaten dan masyarakat sudah mengambil pelajaran baik dari kejadian tahun lalu. 

"Terima kasih kami sampaikan kepada BNPB yang selalu memberikan perhatiannya kepada kami, mulai dari bencana tahun lalu hingga saat ini, yang hasilnya pada peristiwa APG kemarin tidak menimbulkan korban jiwa," ucapnya. 

Warga dinilai semakin baik dalan merespon peringatan dini dari pemerintah dan petugas di lapangan. 

"Alam memberikan pelajaran kepada kami. Kalau dilihat dari dampaknya memang masih ada beberapa yang terdampak parah, namun APG kemarin sudah direspon masyarakat dengan cepat. Masyarakat saat ini sudah tahu harus berbuat apa dan kemana untuk melakukan evakuasi apabila Gunung Semeru kembali erupsi," jelasnya. 

Selain memberikan bantuan, Prasinta juga berkesempatan untuk mengunjungi langsung salah satu pos pengungsian di Pos Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro. Dirinya memastikan penanganan pengungsi dan bantuan sudah tercukupi bagi para pengungsi. 

"Assalamualaikum Bapak/Ibu, bagaimana kabarnya? Ada yang sakit atau tidak? Sudah makan atau belum?" tanya Prasinta kepada warga mengungsi. 

Warga yang sudah mengungsi sejak hari pertama kejadian mengaku merasa nyaman dan aman berada di pengungsian saat ini. Sebagai gambaran, pos pengungsi di Desa Penanggal berada di dalam ruang serbaguna yang baru rampung dibangun. 

"Alhamdulillah sehat, sudah makan juga disediakan dari dapur umum," jawab salah satu pengungsi. 

Jumlah warga mengungsi saat ini tersisa 560 jiwa yang tersebar di 10 titik pengungsian. 

Selain itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB juga bertemu dengan para relawan yang bertugas di Posko Desa Penanggal. Dirinya berterima kasih dan mengapresiasi para relawan yang sudah bekerja keras untuk membantu penanganan darurat dari awal hingga hari ini. 

Setelahnya, Prasinta juga menyempatkan diri untuk meninjau langsung salah satu desa terdampak paling parah yaitu Desa Kajar Kuning yang berada di Kecamatan Candipuro. Desa tersebut diperkirakan hanya berjarak 15 km dari Gunung Semeru. 

Dari hasil pantauan di lapangan, terlihat rumah-rumah dan jalan yang masih tertutup material vulkanik dari Gunung Semeru. Desa tersebut masuk ke dalam Zona Merah atau Kawasan Rawan Bencana III yang berptensi terlanda awan panas. 

Meskipun aktivitas vulkanik trennya semakin menurun, hingga hari ini Rabu (7/12) Gunung Semeru masih berstatus Level IV atau awas. 

Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak pusat erupsi. Diluar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepian sungai karena adanya potensi banjir lahar dingin. 

Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Pemerintah masih menetapkan status Awas pada Gunung Semeru

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) saat ini masih menetapkan status Level IV atau Awas pada Gunung Semeru di Jawa Timur.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan meski aktivitas vulkanik cenderung menurun, namun Gunung Semeru masih berpotensi terjadi erupsi awan panas guguran dan terutama potensi tinggi terjadi lahar, sehingga tingkat aktivitas masih tetap pada Level IV atau Awas.

"Dalam status Awas, masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer dari puncak," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Adapun di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 kilometer serta tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

Wahid meminta masyarakat untuk tetap tenang dan terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Semeru dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.

Saat ini PVMBG melakukan pemantauan visual, kegempaan, deformasi Gunung Semeru secara terus-menerus 24 jam, termasuk pengecekan suhu endapan awan panas serta terus bersinergi bersama pihak terkait untuk peninjauan giat evakuasi harta benda masyarakat di lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pengungsi akibat awan panas guguran Gunung Semeru kini bertambah menjadi 781 jiwa. Salah satu titik pengungsian berada di Gedung Serbaguna Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

PVMBG Sebut Erupsi Semeru Tak Pengaruhi Status Gunung Bromo

Probolinggo - Eruspsi Gunung Semeru sejak Minggu (4/12) tak mempengaruhi status Gunung Bromo. Hingga kini, status Bromo masih normal atau level 2 (waspada) dengan jarak aman 1 km dari bibir kawah.

Selama erupsi di Semeru, dapur magma Gunung Bromo di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo terus melakukan pemantauan.

Gunung Bromo sendiri terpantau pada Selasa (6/12) pagi mengeluarkan asap putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis, kadang sedang hingga tebal, dengan ketinggian mencapai 50 sampai 700 meter di atas puncak kawah, mengarah ke utara, barat daya, barat dan barat laut.

Sedangkan cuaca sangat dinamis terkadang cerah, terkadang berkabut dan sesaat kemudian hujan. Rata-rata di kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) selalu diguyur hujan pada sekitr pukul 12.00 WIB.

Dari data PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) pos pantau Gunung Bromo, seismik menunjukkan gempa tremor (gempa berulang dengan kekuatan relatif kecil) dengan amplitudo maksimal 0,5 hingga 1 milimeter, dominan 0,5 milimeter masih sering terjadi.

Budi Marwanto, Staf Pengamat Gunung Api Bromo, mengatakan terjadinya awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada hari Minggu kemarin, tidak mempengaruhi aktivitas gunung purba ini. warga dan pengunjung masih melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Aktivitas Gunung Bromo seperti biasa dan normal, gempa tremor terekam 0,5 hingga 1 milimeter, dominan 0,5, erupsi Gunung Semeru kemarin tidak pengaruh ke aktivitas Gunung Bromo, karena Gunung Bromo punya dapur magma sendiri," kata Budi, Selasa (6/12/2022).

"Untuk gempa Gunung Semeru terekam ke alat kita, karena alat kita di pendam di tanah" imbuhnya.

Meski terbilang aman, Budi tetap mengimbau kepada warga dan pengunjung agar tetap waspada dengan menghindari kawah. Tak hanya itu, ia juga pengunjung selalu memakai masker, kacamata dan jaket tebal karena suhu mencapai 5 hingga 12 derajat celcius. "Imbauan ke warga dan wisatawan hindari kawah dengan jarak aman 1 kilometer," tandas Budi.