logo2

ugm-logo

Blog

Antisipasi Bencana, BNPB Minta Masyarakat di Pesisir Selatan Jawa Lakukan Mitigasi Gempa dan Tsunami

SuaraJawaTengah.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemangku kebijakan, masyarakat dan seluruh komponen di tiap-tiap daerah di pesisir selatan Pulau Jawa lakukan mitigasi bencana gempa serta tsunami.

"Agar pemangku kebijakan, masyarakat dan seluruh komponen di tiap-tiap daerah selalu meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan dan melakukan mitigasi bencana gempa serta tsunami, sehingga dampak dari kerusakan maupun korban jiwa dapat diminimalisir," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikiutip dari ANTARA di Jakarta, Minggu (10/7/2022).

Di samping itu, BNPB berharap agar Desa Tangguh Bencana (Destana) Gempabumi dan Tsunami yang telah dibentuk sejak 2019 lalu di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa dapat terus menjadi pelopor ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Hal tersebut menyusul rentetan kejadian gempa di selatan Pulau Jawa. Getaran dirasakan masyarakat di berbagai lokasi.

Gempa dengan magnitudo 5,4 terjadi di selatan Pulau Jawa bagian timur pada Sabtu (9/7) pukul 03.17 WIB. Menurut hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi itu berpusat di 9.64 LS-112.91 BT pada kedalaman 10 kilometer.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang kepada Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lumajang sontak terbangun dan berhamburan ke luar rumah saat guncangan gempabumi yang berlangsung selama 2-3 detik itu," kata Abdul.

Kurang dari tiga jam setelah gempabumi M 5,4 itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi gempabumi lagi pada pukul 05.50 WIB.

Untuk kali kedua ini, gempabumi tercatat berkekuatan M 5,0 dan berpusat di 9.57 LS-113.93 pada kedalaman 10 kilometer. Tidak ada guncangan yang dirasakan oleh masyarakat untuk gempa susulan tersebut.

Pada pukul 09.53 WIB, seismograf BMKG kembali merekam adanya getaran gempa. Kali ketiga ini, gempabumi berkekuatan M 5,3 dan terdeteksi di titik 9.61 LS-112.91 BT pada kedalaman 42 kilometer. Menurut BPBD Kabupaten Lumajang, getaran gempa yang ketiga sempat dirasakan selama 1-2 detik, namun tidak menimbulkan kepanikan warga.

Hasil analisis sementara oleh BMKG, tiga rentetan kejadian gempa itu adalah jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault

Agar Tak Timbulkan Korban Jiwa, Pesisir Jawa Perlu Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami

Suara.com - Pesisir Jawa diminta lakukan mitigasi bencana gempa dan tsunami. Hal itu agar tak terjadi korban jiwa saat bencana.

Hal itu diminta oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BNPB berharap agar Desa Tangguh Bencana (Destana) Gempabumi dan Tsunami yang telah dibentuk sejak 2019 lalu di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa dapat terus menjadi pelopor ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Hal tersebut menyusul rentetan kejadian gempa di selatan Pulau Jawa. Getaran dirasakan masyarakat di berbagai lokasi.

“Agar pemangku kebijakan, masyarakat dan seluruh komponen di tiap-tiap daerah selalu meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan dan melakukan mitigasi bencana gempa serta tsunami, sehingga dampak dari kerusakan maupun korban jiwa dapat diminimalisir,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Gempa dengan magnitudo 5,4 terjadi di selatan Pulau Jawa bagian timur pada Sabtu (9/7) pukul 03.17 WIB.

Menurut hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi itu berpusat di 9.64 LS-112.91 BT pada kedalaman 10 kilometer.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang kepada Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lumajang sontak terbangun dan berhamburan ke luar rumah saat guncangan gempabumi yang berlangsung selama 2-3 detik itu,” kata Abdul.

Kurang dari tiga jam setelah gempabumi M 5,4 itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi gempabumi lagi pada pukul 05.50 WIB.

Untuk kali kedua ini, gempabumi tercatat berkekuatan M 5,0 dan berpusat di 9.57 LS-113.93 pada kedalaman 10 kilometer.

Krisis dan Bencana Ancam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

JENEWA, SWISS — Informasi dalam laporan yang dikeluarkan pekan ini, lebih dari 200 negara menunjukkan COVID-19, perubahan iklim, dan konflik yang berkembang berdampak merugikan bagi upaya mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, serta meningkatkan kesehatan dan keamanan dunia.

Asisten Direktur Statistik PBB, Francesca Perucci mengatakan COVID-19 merampas kemajuan lebih dari empat tahun pengentasan kemiskinan. Ia mengatakan. pandemi memaksa 93 juta lebih orang jatuh dalam kemiskinan ekstrem, dan lebih banyak yang jatuh ke dalam kelaparan parah.

Ia menambahkan, peningkatan jumlah dan penyebaran konflik dunia yang terbesar sejak 1946, memaksa lebih dari 100 juta orang meninggalkan rumah mereka.

“Krisis Ukraina menyebabkan harga pangan, bahan bakar, dan pupuk melonjak, semakin mengganggu rantai pasokan dan perdagangan dunia, mengguncang pasar keuangan, mengancam ketahanan pangan dunia dan arus bantuan. Kemanusiaan juga di terancam bencana iklim dengan dampak yang sudah tampak dan dirasakan oleh miliaran orang di seluruh dunia,” ungkap Perucci.

PBB: Lebih dari 828 Juta Orang Terancam Kelaparan pada 2021

Para ilmuwan mengatakan, emisi gas rumah kaca naik 6% tahun lalu. Untuk menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim, mereka mengatakan, emisi karbon dioksida harus mencapai puncaknya sebelum 2025, turun 43% pada 2030 dan turun ke nol bersih pada 2050.

“Perempuan kesulitan akibat kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian, sekolah yang terabaikan, dan bertambahnya beban pekerjaan perawatan yang tidak dibayar di rumah. Sementara itu, ada bukti menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan diperburuk oleh pandemi, serta pekerja anak-anak dan pernikahan anak meningkat,” imbuhnya

Pejabat-pejabat PBB mengatakan, solusi dapat diperoleh dengan memperkuat sistem perlindungan sosial dan mengatasi akar penyebab meningkatnya ketidaksetaraan. [ps/ka]

Waspadai Potensi Bencana Alam, Pemkab Malang Siapkan Dana Rp15 Miliar untuk Penanganan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kabupaten Malang mewaspadai adanya bencana gempa bumi yang bisa menerjang kapan saja.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto terus memantau adanya rentetan gempa bumi susulan yang sempat menerjang wilayah Selatan Malang - Lumajang sejak Sabtu (9/7/2022) hingga Minggu (10/7/2022).

Kata Didik, Pemkab Malang telah bersiap dalam segi anggaran penanganan bencana yang nilainya mencapai Rp 15 miliar. Dana tersebut berasal dari dana belanja tidak terduga atau BTT.

"Memang tetap nilainya dikisaran Rp 15 miliar. Ini memang sifatnya untuk emergency (gawat darurat). Namun kami berharap semua bisa baik-baik saja. Dan wilayah Kabupaten Malang bebas dari bencana alam apapun," ujar Didik ketika dikonfirmasi.

Didik mengkiaskan potensi bencana alam di Kabupaten Malang begitu banyak. Alhasil dirinya meminta masyarakat juga bersikap waspada setiap saat.

"Kabupaten Malang kita tahu di sebelah Selatan itu ada Samudera Hindia. Juga di dataran tinggi dikelilingi gunung berapi. Inilah yang memunculkan potensi bencana alam di Kabupaten Malang yang cukup banyak. Gempa, gunung meletus dan sebagainya," ujar Didik.

Mantan Kepala Desa Tunjungtirto ini menyakini masyarakat di wilayahnya telah sadar bencana.

"Kami telah memiliki desa siaga bencana dan di situ juga kami dorong peran organisasi seperti PKK agar menguatkan pengetahuan mengenai mitigasi bencana," tutur Didik.

Sementara itu, berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Statsiun Geofisika Karangkates Malang, gempa magnitudo 5,2 mengguncang Lumajang pada Sabtu (9/7/2022) telah memunculkan rentetan gempa susulan.

Kepala BMKG Statsiun Geofisika Karangkates Malang, Mamuri menjelaskan hingga Minggu (10/7/2022) pukul 04.00 WIB, sebanyak 108 kali gempa susulan mengguncang titik gempa yang berada di Lumajang.

"Susulan ini terjadi bisa disebabkan oleh karakter batuan yag rapuh, ini aktivitas tektonik. Mudah-mudahan hanya magnitude kecil-kecil saja. Kami masih terus memonitor ini," ucap Mamuri ketika dikonfirmasi.

Mamuri mengatakan, besaran magnitudo bencana alam gempa bumi sulit diprediksi, sekalipun memakai teknologi paling mutakhir. Alhasil, ia tetap meminta masyarakat agar tetap waspada.

"Namun demikian, sampai saat ini gempabumi belum bisa di prediksi. Jadi untuk selalu tetap waspada," tutupnya.

Pemerintah New South Wales Tetapkan Status Bencana Alam Banjir, KJRI Sebut Belum Ada WNI yang Terdampak

Curah hujan tinggi di New South Wales (NSW) menyebabkan Kota Sydney dan wilayah sekitarnya banjir hingga Selasa (5/07) sore waktu setempat. Lebih dari 100 perintah evakuasi telah diberlakukan di berbagai lokasi.

Sejauh ini, belum ada warga asal Indonesia yang dilaporkan terdampak, namun pihak berwenang meminta agar semua warga mematuhi instruksi termasuk perintah evakuasi.

"Dalam pantauan kami, sampai sekarang belum ada warga asal Indonesia yang terkena dampak banjir," kata Tiopan dari Fungsi Informasi, Sosial dan Budaya Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney kepada Farid Ibrahim dari ABC Indonesia.

"KJRI Sydney telah berkoordinasi dengan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) NSW dan tengah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai komunitas masyarakat dan diaspora Indonesia untuk mencari informasi terkait WNI terdampak. Hingga saat ini, belum terdapat laporan mengenai WNI terdampak banjir," tambahnya.

KJRI Sydney juga telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI di New South Wales untuk meningkatkan kewaspadaan, mempersiapkan perlengkapan untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik dan evakuasi, mematuhi arahan dan imbauan dari instansi yang berwenang, serta terus memantau perkembangan cuaca dan peringatan cuaca.

Seorang warga asal Indonesia yang tinggal di Wollongong, sekitar 90 km dari Sydney, mengaku telah menerima imbauan dari KJRI tersebut.

"Sejauh ini belum ada perintah evakuasi di daerah kami. Kemarin ada pengumuman dari KJRI Sydney agar warga Indonesia tetap waspada," kata Haidir Fitra Siagian, seorang warga Indonesia di Wollongong.

"Di sekitar kami tidak ada banjir, hanya beberapa ruas jalan ditutup karena genangan air," tambahnya.

sumber: https://m.jpnn.com/news/pemerintah-new-south-wales-tetapkan-status-bencana-alam-banjir-kjri-sebut-belum-ada-wni-yang-terdampak