logo2

ugm-logo

Blog

Tragis, Gelombang Panas India Makan Korban Segini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara tengah dihantam gelombang panas yang berisiko tinggi. Salah satu daerah paling terdampak dengan suhu bak 'neraka' ini adalah wilayah Asia.

Sejumlah negara telah menderita dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan korban tewas sudah berjatuhan akibat cuaca panas pada tahun ini.

Salah satu negara yang terparah terpapar gelombang panas adalah India. Negara dengan jumlah penduduk lebih dari 1,4 miliar tersebut menjadi 'langganan' dihantam cuaca 'neraka'.

Dilansir dari Grist, Minggu, (7/5/2023), tahun lalu, gelombang panas ekstrem di India membunuh puluhan orang, memangkas hasil panen hingga sepertiga di beberapa daerah, dan membakar tempat pembuangan sampah di Delhi, menimbulkan asap beracun di lingkungan sekitarnya.

Suhu mencapai 46 derajat Celcius di negara bagian utara Uttar Pradesh dan memicu lebih dari 300 kebakaran hutan di seluruh negeri. Bahkan, ketika pembangkit listrik membakar lebih banyak batu bara untuk menyediakan tenaga yang dibutuhkan untuk membuat orang tetap sejuk yang akhirnya berujung pada krisis listrik.

Menurut penelitian dari para peneliti Cambridge belum lama ini, cuaca ekstrem di India membuat 90% negara itu rentan terhadap risiko kesehatan masyarakat seperti sengatan panas, kekurangan makanan, dan bahkan kematian. Temperatur yang melonjak juga dapat memperlambat ekonomi negara dan menghambat tujuan pembangunannya.

Gelombang panas menyebabkan "beban yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kesehatan masyarakat, pertanian, dan sistem sosial-ekonomi dan budaya lainnya," tulis mereka. "India saat ini menghadapi benturan berbagai bahaya iklim kumulatif."

People walk through a dust storm on a hot summer day in Prayagraj on April 18, 2023. (Photo by Sanjay KANOJIA / AFP) (Photo by SANJAY KANOJIA/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/SANJAY KANOJIA
People walk through a dust storm on a hot summer day in Prayagraj on April 18, 2023. (Photo by Sanjay KANOJIA / AFP) (Photo by SANJAY KANOJIA/AFP via Getty Images)

Menurut para peneliti, otoritas pemerintah telah meremehkan bahaya tersebut. Para pejabat mengandalkan penilaian kerentanan iklim, yang dirancang oleh Departemen Sains dan Teknologi India, yang menunjukkan persentase yang lebih kecil dari negara tersebut yang menghadapi risiko tinggi akibat perubahan iklim daripada yang ditunjukkan oleh temuan baru.

Kesalahan perhitungan seperti itu dapat menghambat upaya India untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan PBB, seperti mengurangi kelaparan dan kemiskinan serta mencapai kesetaraan gender.

Studi ini muncul di PLOS Climate hanya beberapa hari setelah setidaknya 13 orang meninggal karena sengatan panas dan beberapa lusin dirawat di rumah sakit setelah acara luar ruangan di negara bagian barat Maharashtra.

Gelombang panas minggu lalu di wilayah lain negara itu memaksa penutupan sekolah karena suhu siang hari mencapai 40 derajat Celcius beberapa hari berturut-turut.

Ribuan orang meninggal akibat cuaca panas

Setidaknya 24.000 orang telah meninggal akibat panas di India dalam 30 tahun terakhir. Perubahan iklim telah memicu gelombang panas di sana dan di negara tetangga Pakistan dan suhu diperkirakan akan memecahkan rekor setiap tiga tahun, sesuatu yang hanya akan terjadi sekali setiap 312 tahun jika iklim tidak mengalami perubahan radikal seperti itu.

"Proyeksi jangka panjang menunjukkan bahwa gelombang panas India dapat melewati batas kelangsungan hidup manusia sehat yang beristirahat di tempat teduh pada 2050," tulis para penulis studi Cambridge.

Pada tahun 2030, panas yang menyengat akan memangkas kapasitas untuk pekerjaan di luar ruangan sebesar 15%. Gelombang panas juga dapat merugikan India 8,7% dari PDB pada akhir abad ini.

Peneliti Cambridge menemukan bahwa seluruh Delhi, rumah bagi 32 juta orang, terancam oleh gelombang panas yang parah, tetapi pemerintah mengatakan hanya dua dari 11 distrik kota yang menghadapi risiko iklim tinggi.

Kepadatan, kurangnya akses ke listrik, air, sanitasi, dan perawatan kesehatan, bersama dengan kondisi perumahan yang buruk, dapat membuat penduduk Delhi, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, bahkan lebih rentan terhadap panas.

Pemerintah "belum memahami pentingnya panas dan bagaimana panas dapat membunuh," kata Dileep Mavalankar, direktur Institut Kesehatan Masyarakat India yang berbasis di Gujarat, kepada BBC.

Sementara itu, kementerian tenaga India telah meminta pembangkit listrik tenaga batu bara untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan listrik, yang mencapai rekor tertinggi minggu lalu saat suhu melampaui 43 derajat Celcius.

BMKG: cuaca panas di Jayapura tidak disebabkan gelombang panas

Jayapura (ANTARA) - BMKG Wilayah V Jayapura menyatakan cuaca panas di Jayapura dan sekitarnya bukan disebabkan gelombang panas yang saat ini melanda.

Fenomena gelombang panas hanya terjadi di wilayah yang beriklim sub tropis atau wilayah lintang menengah – lintang tinggi dan Indonesia terletak di wilayah lintang rendah (wilayah beriklim tropis) sehingga fenomena gelombang panas tidak dapat terjadi.

Humas BMKG V Jayapura Ezri Ronsumre kepada Antara, Senin, di Jayapura menjelaskan dari hasil pengamatan di Stasiun Meteorologi di Dok II Jayapura, suhu udara tertinggi di Kota Jayapura tercatat Jumat (5/5 ) mencapai 34,4 derajat celsius.

Ini merupakan suhu udara tertinggi di 2023, namun bukan yang tertinggi karena pernah tercatat 35,2 derajat celcius pada tanggal 14 Desember 2016.

Untuk wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura suhu udara tertinggi terjadi Ahad (7/5), mencapai 36,0 derajat celcius, namun itu masih di bawah karena pernah mencapai 36,8 derajat celcius di bulan Oktober tahun 2022 lalu, kata Ezri.

Dikatakannya, di bulan Mei, umumnya gerak semu matahari yang bergerak dari ekuator menuju belahan bumi bagian utara sehingga penerimaan sinar matahari masih cukup maksimal di banding bulan-bulan lainnya.

Selain itu, kondisi cuaca siang hari yang cenderung cerah dengan sedikit tutupan awan dan kelembaban udara yang rendah turut mendukung sehingga cuaca menjadi terasa lebih terik.

Suhu udara yang terasa hangat dan terik di Indonesia berhubungan dengan gerak semu matahari setiap tahunnya.

Gerak semu matahari melintasi garis ekuator atau garis khatulistiwa sebanyak dua kali dalam setahun dan tepat berada di garis ekuator pada tanggal 21 Maret dan 23 Oktober sehingga wilayah yang berada di sekitar garis ekuator umumnya akan menerima penyinaran yang cukup maksimal pada bulan-bulan tersebut dan suhu udara akan sedikit meningkat dari biasanya.

Ini merupakan siklus rutin yang hampir selalu dikeluhkan masyarakat setiap tahun dan kondisi ini umumnya akan kembali terasa pada bulan September, Oktober.

Ini masih dalam batas normal karena tidak terjadi peningkatan suhu udara yang signifikan atau melebihi lima (5 )derajat dari rata-rata suhu normalnya," kata Ezri.*

Gelombang Panas Hantam Eropa, Rekor Suhu Terpanas Spanyol dan Portugal Dekati 40 Derajat Celsius!

MADRID, KOMPAS.TV - Spanyol dan Portugal mencatat bulan April terpanas mereka karena massa udara panas membawa suhu di atas 30 derajat Celsius dan mendekati 40 derajat Celsius di beberapa wilayah pada akhir bulan.

Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, Senin (8/5/2023), April 2023 merupakan bulan April terpanas keempat yang pernah tercatat secara global sejak 1991, menurut laporan Badan Observasi Bumi Uni Eropa, Copernicus.

Beberapa bagian Afrika, sekitar Laut Kaspia, Asia Tenggara, Jepang, dan utara Amerika Utara semuanya jauh lebih hangat dari rata-rata.

Gelombang panas di wilayah Mediterania Barat akan hampir tidak mungkin terjadi tanpa perubahan iklim, sebuah laporan ilmiah yang berbeda menyimpulkan pekan lalu.

Gas rumah kaca yang dipancarkan oleh manusia telah menghangatkan planet ini sekitar 1,2 derajat Celsius sejak zaman pra-industri, dan setiap tahun sejak 2015 menjadi salah satu yang terhangat yang pernah tercatat.

Suhu rata-rata di Semenanjung Iberia pada bulan April adalah 3 derajat Celsius di atas rata-rata antara 1991 dan 2020, menurut pernyataan terpisah pada Senin oleh Badan Meteorologi Spanyol, Aemet.

Suhu maksimum selama bulan tersebut adalah 4,7 derajat Celsius di atas rata-rata, dengan 38,8 derajat Celsius tercatat di bandara kota selatan Cordoba pada tanggal 27 April.

Gelombang panas terjadi di tengah kekeringan yang meluas yang melanda wilayah tersebut untuk tahun kedua berturut-turut.

Jelang KTT ASEAN, Polri Waspadai Potensi Bencana di NTT

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Polri mewaspadai potensi bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan melakukan mitigasi serta menyiapkan sarana dan prasarana agar tidak berdampak pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Ir- jen Pol Sandi Nugroho, di Jakarta, Jum- at (28/4/2023), mengatakan kerawanan bencana yang menjadi perhatian jajaran kepolisian seperti gempa bumi, abrasi, dan cuaca ekstrem. "Potensi bencana di NTT ada kerawanan gempa bumi dan ab- rasi, kemudian hidrometeorologi dan juga tingkat panas di NTT yang cukup tinggi," kata Sandi.

Sejumlah bencana alam masih terjadi di wilayah NTT, seperti banjir di Kabupa- ten Manggarai Barat akibat luapan Su- ngai Wae Jare pada Kamis (27/4/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Ge- ofisika (BMKG) juga mengimbau masya- rakat setempat terkait potensi hujan dan angin kencang.

Terpisah, Asisten Operasi (Asops) Ka- polri, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendy, mengatakan, Polri bersama pemangku kepentingan terkait, dalam hal ini TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memiliki standar pro- sedur operasi (SOP) dalam menghadapi bencana saat KTT ASEAN 2023 berlang- sung.

Salah satunya adalah penanganan eva- kuasi, baik terhadap tamu naratetama, naratama, maupun delegasi lain yang ter- dampak bencana alam. Penanganan eva- kuasi akan dilakukan Paspampres, TNI, Polri, serta BNPB berdasarkan prosedur penanganan bencana alam yang sudah disepakati bersama.

"Polri juga menyiapkan peralatan SAR (pencarian dan penyelamatan) seperti perahu karet, helikopter, serta personel- personel yang memiliki kemampuan SAR dalam pelaksanaan pengamanan nanti- nya," ujar Agung.

Saat ini, Polri sudah melakukan ber- bagai persiapan untuk mengamankan penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di La- buan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada 9-11 Mei mendatang. Persiap- an itu salah satunya mengerahkan 2.627 personel pengamanan, yang terdiri atas 947 personel dari Mabes Polri, 1.660 per- sonel dari Polda NTT, dan 20 personel dari Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain pengerahan ribuan personel, Polri juga memperkuat fasilitas di La- buan Bajo seperti keberadaan kamera pengawas (CCTV) guna memperkuat pengendalian dari command center, dari bandara sampai tempat acara dan ako- modasi. Kamera CCTV yang disiapkan dilengkapi dengan teknologi pengenal wajah (face recognition) guna mendetek- si daftar tamu atau orang-orang yang di- curigai akan melakukan tindak pidana. (antaranews.com)

BNPB Perkuat Tim Reaksi Cepat Logistik Penanganan Bencana

BOGOR – Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan BNPB melakukan apel yang diikuti oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Logistik dan Peralatan di Gudang Logistik Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (3/5). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat respons bencana, khususnya logistik kemanusiaan. 

Dalam arahan apel, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Dr. Lilik Kurniawan, S.T., M.Si.  menyampaikan, apel ini diharapkan sebagai penguatan semangat kepada para pegawai yang baru saja kembali dari libur panjang lebaran. 

“Apel pagi ini sebagai titik tolak bagi kita untuk bekerja lebih baik lagi, Kedeputian ini sudah ada sejak BNPB berdiri, saya deputi ketujuh, artinya sudah ada enam deputi lain yang sudah menggawangi, hal yang sudah baik dipertahankan, yang tidak baik diperbaiki lagi,” ujar Lilik.

Pada kesempatan itu, dirinya menyampaikan telah membentuk tim yang akan selalu bersiaga diterjunkan ke lokasi bencana.

“Apel kesiapsiagaan kali ini untuk TRC Logistik dan Peralatan (Logpal). Kita siapkan empat tim antara lain tim Alfa, Bravo, Charlie dan Delta. Pembagian ini untuk mengklasterkan apabila ada empat bencana terjadi secara bersamaan, maka empat tim ini akan kita tugaskan,” ucapnya.

“Tentu tidak cukup hanya TRC Logpal saja, Kedeputian lain, Pusdalops, Pusdatinkom dan unit lainnya, akan ada gabungan seluruh unit kerja BNPB sehingga ketika kita datang di lokasi bencana, kita sudah membawa personel lengkap,” imbuh Lilik.

Ada empat tugas di lokasi kejadian bencana untuk TRC Logpal, pertama harus bisa merencanakan dengan cepat kebutuhan logistik dan peralatan di lokasi bencana, sejak hari pertama dan kedua sudah bisa merencanakannya dalam waktu singkat untuk nantinya memberikan dukungan kebutuhan bagi daerah. Kedua pendampingan logistik dan pearalatan, tata kelola, pendistribusian, penyimpanan dan pengadaan.

Ketiga harus punya kemampuan mengkoordinasikan sumber daya yang ada di luar BNPB yang terkait logistik dan peralatan penanggulangan bencana.

Keempat memberikan dukungan pada pimpinan yang akan datang ke lokasi bencana, seperti Presiden, Menteri, Kepala BNPB dan lainnya yang akan secepat mungkin datang ke lokasi bencana.

Lilik Kurniawan mengungkapkan, peran BNPB merupakan ujung tombak dalam penanggulangan bencana dan menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang terdampak bencana.

“BNPB adalah garda terdepan bagi penanganan bencana di Indonesia, kehadiran kita di lokasi bencana akan menenangkan masyarakat, kepala daerah yang biasanya mereka bingung ketika terjadi bencana, kedatangan BNPB sebagai salah satu solusi,” ungkapnya.

Para personel diharapkan dapat belajar dan menambah pengetahuan dengan terus berlatih hingga nantinya akan mahir dalam penanganan bencana khususnya di lingkup logistik dan peralatan.

“Lokasi ini adalah kawah candra dimuka untuk penanganan bencana, tempat untuk berlatih, belajar dan menambah keterampilan, sehingga ketika terjadi bencana, kita sudah tahu apa yang harus dilakukan, utamanya bagi kita untuk mengoperasikan peralatan dan nantinya hingga menjadi instruktur di daerah bencana,” tegasnya.

“Bencana tidak bisa ditunda, mungkin beberapa saat ke depan akan terjadi bencana, kita tidak akan pernah tahu. Oleh karena itu Ketika situasi aman seperti sekarang, kita harus bersiap” pungkas Lilik.

Setelah apel, para personel diberikan pembekalan materi penangaan darurat bencana dan praktik pendirian tenda.

Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

sumber: https://bnpb.go.id/berita/bnpb-perkuat-tim-reaksi-cepat-logistik-penanganan-bencana