logo2

ugm-logo

Blog

Banjir dan Longsor Melanda Kabupaten Solok Sumbar

Liputan6.com, Solok - Banjir dan longsor melanda sejumlah daerah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, akibat hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Selasa (28/9/2021).

Kalaksa Badan Penanggukangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Armen mengatakan, longsor terjadi di Nagari Taruang Taruang, longsor mengakibatkan akses jalan sempat terganggu.

Ia menyebut untuk akses jalan saat ini sudah bisa dilalui kembali, karena material longsor sudah dibersihkan warga.

"Longsor di Nagari Taruang Taruang juga menghantam sebuah rumah dan menyebabkan dinding rumah roboh," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (29/9/2021).

Selain longsor Selasa malam, pada Rabu pagi banjir juga melanda dua Jorong (dusun) Jambu dan Jorong Kapalo Koto, Nagari Saok Laweh Kabupaten Solok.

Armen belum bisa memastikan jumlah warga terdampak banjir, sebab pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan. Namun hingga kini belum ada warga yang dievakuasi.

"Ketinggian air sekitar 60 centimeter," ujarnya.

Siaga Bencana Hingga Akhir Tahun

Sebelumnya Kalaksa BPBD Sumbar, Erman Rahman mengatakan potensi bencana mengintai provinsi ini hingga akhir tahun.

"Iya cuaca ekstrem dengan intensitas cukup tinggi diprediksi hingga akhir tahun ini," katanya, Selasa (28/9/2021).

Ia juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana agar selalu meningkatkan kewaspadaan. Erman Rahman menyebutkan, potensi bencana yang perlu diantisipasi hingga akhir tahun ini berupa banjir, banjir bandang, dan longsor.

Untuk mengantisipasi dampak bencana hingga penghujung tahun nanti, pihaknya sedang menyiapkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumbar tentang Siaga Darurat Bencana sampai 31 Desember 2021.

"Iya kita akan siaga darurat bencana alam hingga akhir tahun," ia menambahkan.

BMKG: Waspada Hujan Lebat, Potensi Banjir di Jakarta Bagian Selatan

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca di wilayah DKI Jakarta hari ini. Sejumlah wilayah di Jakarta diprediksi akan mengalami hujan lebat disertai kilat pada sore dan malam hari.

"Waspada potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di Jakbar, Jaktim, dan Jaksel, pada sore dan malam hari," tulis BMKG lewat situs resminya, Minggu (26/9/2021).

"Waspada potensi banjir di Jakarta bagian selatan," tambah BMKG.

Berikut prediksi cuaca di wilayah DKI Jakarta pada hari ini:

Pagi
Jakbar: berawan
Jakpus: berawan
Jaksel: berawan
Jaktim: berawan
Jakut: berawan
Kepulauan Seribu: Berawan

Siang
Jakbar: hujan petir
Jakpus: berawan
Jaksel: hujan petir
Jaktim: hujan ringan
Jakut: cerah berawan
Kepulauan Seribu: Cerah berawan

Malam
Jakbar: hujan sedang
Jakpus: hujan sedang
Jaksel: hujan ringan
Jaktim: hujang ringan
Jakut: hujan sedang
Kepulauan Seribu: hujan ringan

Dini Hari
Jakbar: hujan ringan
Jakpus: berawan
Jaksel: berawan
Jaktim: berawan
Jakut: hujan ringan
Kepulauan Seribu: hujan ringan

BMKG memprediksi suhu di wilayah Jakarta berkisar pada 24-32 derajat celsius. Sedangkan kelembapan udara berkisar 75-95 persen.

(fas/fas)

Banjir Bandang di Luwu, Enam Rumah Hanyut

Luwu, Sulsel, - Banjir bandang merendam 10 Desa di Kecamatan Walenrang Timur, Luwu, Sulawesi Selatan, Rabu 22 September 2021 malam. Dalam perisitiwa ini, enam rumah di Desa Siteba dilaporkan hanyut tersapu banjir.

Danramil Walenrang, Kapten Infantri, Agus Purwono mengatakan selain menghanyutkan enam rumah, banjir juga memutus jalan menuju Desa Siteba. Sampai saat ini, kata Agus, warga masih terisolir dan bantuan diupayakan bisa segera tembus ke lokasi.

"Laporan Bhabinsa kami ada dua jembatan yang putus terus akses ke lokasi juga belum dapat dijangkau. Untuk sementara belum ada laporan korban jiwa, tapi warga kita ungsikan ke tempat yang aman karena saat ini masih hujan," kata Agus Purwono.

Malam ini sejumlah anggota TNI, Brimob Baebunta dan Basarnas Palopo masih siaga dan berpatroli untuk memastikan warga tidak panik dan tetap siaga.(Haswadi/toz)

Banjir Rendam Rumah Warga di Halmahera Barat dan Luwu Utara

Banjir merendam sejumlah pemukiman di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara Selasa (21/9) dan Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (22/9).

Di Halmahera Barat, banjir melanda Desa Akediri dan Desa Todowong, Kecamatan Jailolo. Peristiwa ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak pagi kemarin.

Kejadian tersebut menyebabkan 29 unit rumah warga terendam banjir. Ketinggian muka air saat berlangsungnya banjir berkisar antara 50-60 sentimeter.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat, tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Selain itu, tidak ada warga yang mengungsi melainkan bertahan di rumah masing-masing.

Saat ini banjir sudah surut dan para warga bergotong royong membersihkan material yang terbawa saat banjir terjadi.

Di Luwu Utara sebanyak 303 rumah warga terdampak banjir. Wilayah terdampak berada di empat desa yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Desa Mekar Sari Jaya dan Desa Marannu di Kecamatan Baebunta Selatan, Desa Pince Pute di Malangke serta Desa Subur di Sukamaju.

Peristiwa banjir di empat desa dipicu oleh curah hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut. Hal tersebut menyebabkan debit air beberapa sungai meluap, seperti Sungai Rongkong, Masamba dan Lampuawa.

Ketinggian muka air yang berkisar antara 30 hingga 100 cm tak hanya merendam perumahan warga, tetapi juga fasilitas umum dan aset lain warga, seperti lahan dan tambak.

Hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu per hari ini (22/9), pukul 17.00 WIB, menyebutkan 636 KK atau 2.095 jiwa terdampak. Belum ada laporan warga yang mengungsi akibat banjir tersebut.

Sementara itu, BPBD juga mendata sejumlah fasilitas umum yang terdampak, antara lain tempat ibadah 5 unit, fasilitas Pendidikan 4, kantor desa 3 dan fasilitas kesehatan 3. Sedangkan aset warga, seluas 583 hektar tambak dan 285 hektar pertanian terdampak.

Merespons kejadian tersebut, personel BPBD Kabupaten Luwu Utara bersiaga apabila warga membutuhkan evakuasi ke tempat yang aman. Di samping itu,

BPBD juga berkoordinasi dengan pihak aparat desa untuk pendataan dampak maupun kebutuhan di lokasi terdampak. Dari hasil kaji cepat, kebutuhan mendesak yang diperlukan yaitu sembako dan air mineral.

sumber: darilaut

Minahasa Utara Diterjang Banjir Bandang Satu Warga Hilang, Puluhan Rumah Rusak

Suara.com - Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dilanda banjir bandang di sejumlah wilayah pada Senin (20/9/2021). Peristiwa bencana alam tersebut terjadi karena intensitas hujan tinggi di wilayah tersebut.

Dikutip dari Beritamanado.com-jaringan Suara.com, aliran Sungai Abuang di Kelurahan Nataan, Kecamatan Ratahan meluap hingga ke jalan raya. Dampaknya, sebuah kios, rumah, dan usaha bengkel pengelasan di Kompleks Rumah Makan Sederhana terseret banjir bandang. Selain itu, banjir juga terjadi di Desa Pangu, Kecamatan Ratahan Timur hingga merendam puluhan rumah.

Akibat luapan tersebut, membuat jalan protokol yang dibanjiri air bah tampak seperti aliran sungai. Selain itu, banjir disertai lumpur juga menggenang di wilayah Wioy Raya Ratahan Timur dan Minanga Raya Pusomaen.

Bencana banjir bandang yang terjadi di Minahasa Tenggara tersebut dilaporkan membuat seorang warga diduga hilang. Selain itu, akses jalan Manado-Ratahan terputus.

Bupati Mitra James Sumendap mengemukakan, banjir bandang tersebut terjadi pada Pukul 15.00 Wita.

“Minahasa Tenggara telah terjadi bencana banjir bandang sekitar pukul 03.00 Wita, sore hari. Lokasi di Kecamatan Ratahan dan Ratahan Timur,” katanya seperti dikutip Beritamanado.com-jaringan Suara.com pada Senin (20/9/2021).

Dia mengemukakan, kerusakan akibat banjir bandang menyebabkan sekitar 50 rumah terendam. Selain itu dilaporkan juga sejumlah empat rumah hanyut terbawa arus banjir bandang.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Tenggara, Anneke Sumendap mengungkapkan, akan berkoordinasi dengan Badan Search And Rescue (SAR) Provinsi Sulut.

“Kami sudah koordinasikan dengan camat (Ratahan), saat ini sudah 4 jam korban belum ada kabar. Jadi kami akan meminta bantuan ke Badan SAR Provinsi,” ujarnya.

Danramil 1302-11 Ratahan Kapten Inf Sulistyo saat ini melakukan pencarian korban hilang atas nama Welly Nangi (60), warga Kelurahan Nataan.

“Informasinya ada warga yang ikut terseret. Sebab saat banjir dirinya berada di dalam rumah. Kami sementara melakukan pencarian dengan berkoordinasi bersama pihak pemerintah,” katanya.

Dari laporan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mitra, satu loader dan ekskavator dikerahkan untuk membersihkan sisa lumpur usai banjir bandang di jembatan Kaluya Nataan.

“Akses jalan di jembatan kaluya saat ini sudah bisa dilewati, demikian juga jalan di Desa Pangu, walau memang masih ada sejumlah material di jalanan,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Rommy Ole pada Selasa (21/9/2021) dini hari.