logo2

ugm-logo

RS UMM Fasilitasi Simulasi Bencana di RSI Aisyiyah

MUHAMMADIYAH Disaster Management Center (MDMC) bersama Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah menggelar simulasi penanggulangan bencana rumah sakit, Sabtu (30/1). Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui RS UMM bersama sejumlah stakeholders seperti Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kelurahan Kasin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Malang, kepolisian, dinas kesehatan, hingga pemadam kebakaran (Damkar) turut serta dalam kegiatan ini.

Wakil Direktur RS UMM, dr Thontowi Djauhari MKes saat ditemui di sela-sela pelaksanaan simulasi mengatakan, RS UMM memberikan bantuan satu unit ambulan dan dua tenaga perawat serta tim medis dari mahasiswa untuk menyukseskan simulasi ini. “Simulasi ini penting sehingga jika ada bencana nantinya antar rumah sakit bisa saling komunikasi,” ujarnya.

Selain kerjasama antar rumah sakit, kata Thontowi, simulasi ini juga untuk mensinergikan baik dengan masyarakat, pemerintah, dan stakeholders terkait untuk bersama-sama membantu jika ada bencara di rumah sakit.

Senada, Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H Budi Setiawan menjelaskan, simulasi ini merupakan bentuk program bernama Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan Kesiapan Masyarakat dalam Situasi Darurat dan Bencana atau Hospital Preparedness and Community Readiness for Emergency and Disaster (HPCRED).

“Kita bersama di sini ingin menguji dokumen Rencana Kedaruratan Bencana Rumah Sakit (RKB RS) dan Dokumen Rencana Aksi Komunitas (RAK) FPRB Kelurahan Kasin, sehingga tercipta dokumen RPBS yang teruji dan dipahami oleh stakeholders juga jajaran internal serta eksternal RSI Aisyiah,” kata Budi.

Sementara itu, perwakilan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, Charless T Pellham mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang resiko bencananya sangat besar. “Kami harap dari kerjasama ini, dapat meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Australia,” ucap Charless.

Sama halnya yang diucapkan Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ir Medi Herlianto. Ia menyebut, Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki indeks kebencanaan sangat tinggi. “Semua daerah di Pulau Jawa ini punya potensi bencana yang sama tingginya. Karena itu, simulasi ini penting untuk menurunkan resiko bencana tersebut,” katanya.

Dalam gelaran ini, RSI Aisyiah disimulasikan mengalami kebakaran di lantai tiga pada pukul 10.00 WIB. Pihak RS kemudian mengevakuasi pasien yang berada di lantai dua dan tiga untuk menuju lantai satu, kemudian pasien yang berada di lantai empat, lima, dan enam dievakuasi ke lantai tujuh atau lantai teratas gedung ini. Bersamaan dengan kebarakan di RSI Aisyiah, terdapat pula kasus kecelakaan yang harus dilarikan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Usai simulasi, kegiatan ini akan dievaluasi oleh perwakilan Pengendalian Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Pusdiklat BNPB, dan beberapa mitra MDMC PP Muhammadiyah. (zul/han)

Ahok : Saya Jamin Banjir Tujuh Jam akan Surut

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan banjir di Ibukota saat ini cepat surut. Pengerukan hampir diseluruh saluran air dan kali, membuat banjir hanya bertahan paling lama tujuh jam.

“Minimal kalau hujan saya jamin, banjir nggak lebih dari tujuh jam akan surut, hilang,” ujar Ahok, Kamis (28/1).

Ahok mengatakan, untuk menangani banjir di Jakarta, harus menghubungkan semua saluran air. Setidaknya ada 1.000 lebih saluran yang ada di Ibukota. Sebagian besar telah dibersihkan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

“Antisipasi banjir, kami sudah gali sebanyak mungkin. Sekarang kamu lihat genangan kan lebih cepat surut,” katanya.

Masalah lain yang dihadapi adalah, sebagian besar saluran air tertutup oleh utilitas. Sehingga air harus mengantre saat akan masuk ke saluran air.

“Saluran itu kan penuh dengan kabel. Kalau saya potongkan mematikan bisnis juga. Terus PLN kan nggak bisa saya potong sembarangan,” tandasnya.

LURAH WAJIB LAPOR

Sebanyak 34 kelurahan yang terdampak banjir diminta aktif lakukan pengecekan. Sebab puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada 22 Februari mendatang.

“Jadi mulai 12 Februari mendatang  lurah sudah aktif melaporkan kondisi wilayah minima‎l jam 12 siang setiap harinya,” ujar Saefullah, Sekretaris Daerah DKI Jakarta saat pengarahan daerah terkait antisipasi puncak musim penghujan tahun 2016, Kamis (28/1).‎

Selain itu, Saefullah juga meminta para lurah untuk memantau kondisi penyelamatan, kesehatan, logistik, sarana dan prasarana, pendidikan serta peran masyarakat sebelum terjadi banjir.

“Pimpinan wilayah agar menunda jadwal cuti, dan pastikan semua sarana logistik mulai dari dapur umum dan kelengkapannya siap,” tandasnya.

Kelurahan yang wajib lapor yaitu Kelurahan Petamburan, Semper Barat, Semper Timur, Sukapura, Pegangsaan Dua, Kapuk Muara, Pluit, Sunter Agung, Tanjung Priok, Warakas, Pademangan Barat, Cengkareng Barat, Duri Kosambi, Kapuk, Kedaung Kaliangke, Rawa Buaya, Jelambar Baru, Wijaya Kusuma, Tegal Alur, Pekojan, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, Rawajati, Pengadegan, Bukit Duri, Manggarai, Ulujami, Cakung Timur, Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cipinang Melayu dan Makasar.(John)

sumber: (Pos Kota)

More Articles ...