logo2

ugm-logo

Antisipasi Banjir, Adira Insurance Bentuk Tim Tanggap Bencana

Peta wilayah potensi banjir di Jakarta dan Bodetabek pada Februari 2016.

Jakarta - PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) telah membentuk tim tanggap bencana untuk mengantisipasi bencana banjir tahun ini. Dengan adanya tim tanggap bencana ini, diharapkan masyarakat bisa terbantu ketika banjir melanda.

"Setiap tahunnya, kami selalu membentuk tim tanggap bencana, terutama menjelang musim penghujan. Tim tanggap bencana Adira Insurance juga selalu berkoordinasi dengan tim bencana Danamon sebagai holding company kami," ujar Guntur Pramudhya, Contact Center Department Head Adira Insurance dalam keterangan tertulis yang diterima Investor Daily, Senin (15/2).

Bantuan utama yang diberikan, kata Guntur, berupa evakuasi kendaraan ke lokasi yang lebih aman serta perbaikan kendaraan atas kerusakan akibat banjir, sesuai jaminan yang tercatat di dalam polis. Selain itu, lanjut dia, perseroan juga memberikan bantuan logistik bagi para korban banjir melalui posko-posko banjir yang ada.

"Terkait dengan proses evakuasi tersebut, kami selalu mengarahkan pelanggan untuk menghubungi call center Adira Care 1500 456 agar Pelanggan dapat segera memperoleh pertolongan dari kami,” ujar Guntur.

sumber: beritasatu

Seribu Lebih Korban Banjir Solok Selatan Terserang Penyakit

Seribu Lebih Korban Banjir Solok Selatan Terserang Penyakit

Padang - Warga mulai terserang penyakit sepekan setelah banjir dan longsor melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Mereka diantaranya menderita penyakit kulit, diare, dan inspeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

Kepala Dinas Kabupaten Solok Selatan, Novirman, mengatakan ada sekitar 1.362 warga yang sudah terserang berbagai penyakit itu sejak tiga hari setelah banjir dan longsor melanda. Kebanyakan menderita penyakit kulit.

"Hingga hari ini, ada sekitar 421 warga terkena penyakit kulit, 200-an menderita ISPA dan demam, selebihnya, diare, luka-luka, darah tinggi, asma dan penyakit lainnnya," ujarnya, Ahad 14 Februari 2016.

Menurutnya, warga rentan terkena penyakit karena rumahnya digenangi lumpur pascabanjir. Mereka juga kekurangan air bersih.

Saat ini, kata dia, cuaca mulai panas, debu-debu pun bertebaran. Apalagi, alat berat mengangkat tanah dan kayu bekas banjir dan longsor di jalan. "Kami sudah bagikan 2.000-an masker ke masyarakat," ujar Novirman lagi.

Dia juga mengatakan kalau Dinas Kesehatan setempat sudah membuka posko-
posko kesehatan di tiga kecamatan, yaitu Sungai Pagu, Pauh Duo, dan Sangir. "Kami juga mendapatkan bantuan obat-obatan dari provinsi," ujarnya.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Irene, mengatakan, korban banjir yang mengalami ISPA dan penyakit kulit terus bertambah. "Diare belum ada peningkatan," kata dia.

ANDRI EL FARUQI

sumber: TEMPO.CO

More Articles ...