logo2

ugm-logo

Sekolah di daerah rawan bencana ditunjuk jadi sekolah aman bencana

Kudus (ANTARA) - Sekolah yang berada di daerah rawan bencana di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal ditunjuk menjadi sekolah aman dan siaga bencana sebagai salah satu upaya meminimalkan risiko bencana alam di lingkungan sekolah.

"Dengan kesiapsiagaan komunitas di sekolah, setidaknya ketika terjadi bencana alam mereka memiliki gambaran langkah-langkah yang harus diambil, sehingga bisa meminimalkan dampak risikonya," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Mundir di Kudus, Minggu.
Untuk pelaksanaannya, kata dia, BPBD Kudus akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Kudus.
Nantinya akan dipilih sekolah yang dinilai memenuhi syarat menjadi sekolah aman dan siaga bencana.
Salah satu kriterianya, imbuh dia, sekolah tersebut berada di daerah rawan bencana alam, sehingga mereka mendapatkan edukasi terkait kesiapsiagaan.
Salah satu upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, yakni melalui peningkatan kapasitas komunitas sekolah yang terdiri atas unsur siswa, guru, dan komponen sekolah lainnya.
Untuk peningkatan kesiapsiagaan sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan peningkatan kesiapsiagaan dari komponen fisik sekolah seperti bangunan dan infrastruktur lainnya.
"Nantinya juga ada bimbingan teknis dan sejumlah pelatihan terhadap semua komunitas di sekolah, agar saat terjadi bencana alam tidak mengalami kebingungan dalam bertindak," ujarnya.

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

GARUT, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi selama 14 hari.

Masa ini dipakai untuk memberikan perhatian khusus dalam menanggulangi daerah yang terdampak.

"Hari ini kami juga sudah menetapkan tanggap darurat," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Minggu (28/4/2024) kemarin.

Ia menuturkan, penetapan status tanggap darurat bencana itu bersamaan dengan kejadian bencana alam lainnya di Garut.

Ada pun bencana lainnya adalah tanah longsor di Kecamatan Banjarwangi, serta tanah bergerak di Kecamatan Pakenjeng dan Kecamatan Cisompet.

Selanjutnya, dengan kejadian bencana gempa bumi tersebut, kata dia, maka Garut dinyatakan statusnya menjadi tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan mulai 26 April 2024.

 

"Tanggap darurat kita di 14 hari, kemarin tanggal 26 sampai dengan 14 hari ke depan yang kita tetapkan," kata dia.

Nurdin menjelaskan, kejadian bencana alam di tiga wilayah sebelumnya itu, dan lalu gempa bumi, mendorong pemerintah daerah untuk melakukan penanggulangan secara keseluruhan.

"Jadi hari ini pernyataan sudah 'included', jadi tidak lagi pernyataan baru, tapi ini akumulasi dari kemarin yang sudah ditetapkan," kata Nurdin.

Nurdin mengatakan, penetapan status itu sebagai dasar aturan untuk pemerintah daerah dalam menanggulangi dan mengucurkan anggaran dari biaya tak terduga (BTT) untuk bencana alam.

"Hari ini untuk terkait dengan proses 'recovery' terhadap kondisi masyarakat, maka kita dapat menggunakan dana BTT," kata dia.

Nurdin menambahkan, seluruh jajaran Pemkab Garut maupun unsur lainnya dari berbagai instansi sudah bergerak untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana gempa bumi di Garut.

Hasil pendataan di lapangan, kata dia, ada rumah warga yang rusak dengan kategori rusak ringan, sedang, dan berat.

Kemudian fasilitas umum seperti rumah sakit di Pameungpeuk, fasilitas pendidikan dan kantor BRI juga rusak.

"Jadi beberapa rumah ada yang kategori memang rusak berat, kemudian sedang, dan juga ada yang ringan sedang kami inventarisir, hari ini sudah asesmen," kata dia.

Nurdin menegaskan, peristiwa gempa bumi di barat daya yang terjadi Sabtu (27/4/2024) tengah malam, menimbulkan kerusakan bangunan dan menyebabkan sejumlah warga terluka.

"Sampai hari ini tidak ada ya (korban) jiwa, tapi yang luka-luka ada, seperti sekarang di Dayeuhmanggung itu ada yang luka-luka."

 

"Kemudian Cisompet satu orang, tapi bukan karena langsung bencana tetapi karena memang dia lari terjatuh," kata Nurdin.

More Articles ...