logo2

ugm-logo

Banjir Melanda Satu Kota Dan Lima Kabupaten di Kalimantan Tengah

JAKARTA - Intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (15/1) menjadi pemicu banjir yang terjadi di satu Kota dan lima Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah.  

Berdasarkan pemutakhiran data yang diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada hari Jumat (19/1), satu Kota dan Lima Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah masih terendam Banjir. Kabupaten Murung Raya menjadi Kabupaten pertama yang terendam banjir sejak Senin (15/1), diikuti Kabupaten Barito Utara pada Selasa (16/1), Kota Palangkaraya, Barito Selatan, Kotawaringin dan Kapuas pada Rabu (17/1).

Kota Palangkaraya

Dilaporkan sebanyak 90 KK di satu kecamatan terdampak banjir dan sampai saat ini belum ada kerugian materil yang tercatat, tingi muka air 40-60 cm. BPBD Kota Palangkaraya berkoordinasi dengan aparat guna melakukan pendataan.

Kabupaten Murung Raya

Dilaporkan sebanyak 38 Desa atau Kelurahan di 6 Kecamatan terendam banjir. Adapun kerugian materil dan non materil yang tercatat sebanyak 31.178 jiwa terdampak serta 9.527 unit rumah warga, 28 unit fasilitas pendidikan, 10 unti fasilitas kesehatan, 20 unit rumah ibadah dan 13 unit fasilitas umum terendam banjir. Untuk sementara, 11 KK dilaporkan mengungsi ke halaman kantor BPBD Kabupaten Murung Raya. 

BPBD Murung raya masih berupaya melakukan evakuasi pengungsi terdampak banjir, sekaligius melakukan patrol sungai guna pendataan dan pembagian logistik di beberapa titik lokasi banjir. Sampai saat ini, dilaporkan banjir masih menggenang dengan tinggi muka air 50-200 cm, sehingga Bupati Murung Raya menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai tanggal 17 Januari sampai 15 Februari 2024.

Kabupaten Barito Utara

Dilaporkan sebanyak 11 Desa atau Kelurahan di 6 Kecamatan terendam banjir. Adapun kerugian materil dan non materil yang tercatat sebanyak 40.067 jiwa terdampak serta 7.274 unit rumah warga, 13 unit fasilitas pendidikan, 3 unit fasilitas kesehatan, 13 unit rumah ibadah, 5 unit kantor desa, 2 unit pasar tradisonal terendam banjir. BPBD Barito Utara sudah berkoordinasi dengan TNI, SOPD, RAPI, RMPB, Media, Ormas, dan pihak-pihak terkait guna melakukan assesment dan kaji cepat. Sampai saat ini  dilaporkan tinggi muka air mengalami kenaikan. 

Kabupaten Barito Selatan

Dilaporkan sebanyak 4 Kecamatan terendam banjir. Adapun Kerugian materil dan non materil yang tercatat sebanyak 43.461 jiwa terdampak serta 3.602 unit rumah warga, 38 unit fasilitas pendidikan, 11 unit fasilitas kesehatan, 32 rumah ibadah, dan 8 fasilitas umum lainya terendam banjir. Sampai saat ini dilaporkan banjir belum surut dengan tinggi muka air 100-250 cm. BPBD Barito Selatan sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan pendataan dan penanganan banjir. 

Kabupaten Kotawaringin

Dilaporkan sebanyak 12 Desa atau Kelurahan di 2 Kecamatan terendam banjir. Adapun kerugian materil dan non materil yang tercatat sebanyak 3.902 jiwa terdampak serta 983 unit rumah warga, 3 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, 1 rumah ibadah, dan 1 gedung pemerintah terendam banjir. Sampai saat ini dilaporkan banjir belum surut dengan tinggi muka air 10-50 cm. BPBD Kota Waringin sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan pendataan dan penanganan banjir.

Kabupaten Kapuas

Dilaporkan sebanyak 28 Desa di 6 Kecamatan terendam banjir. Adapun kerugian materil yang tercatat sebanyak 24.234 jiwa terdampak serta 4.476 unit rumah warga, 65 unit fasilitas pendidikan, 16 unit fasilitas kesehatan, 49 unit rumah ibadah, 99 titik akses jalan dan 69 fasilitas umun lainya trendam banjir. Sampai saat ini dilaporkan banjir belum surut dengan tinggi muka air 10-50 cm. BPBD Kapuas sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan pengecekan kondisi banjir serta menyalurkan bantuan untuk para warga terdampak.

Berdasarkan kajian dari InaRISK, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi risiko banjir sedang hingga tinggi. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi pada saat musim hujan.   

Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Erupsi Gunung Merapi, Sejumlah Wilayah di Boyolali Dilanda Hujan Abu

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Boyolali, Jawa Tengah dilanda hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi pada Minggu (21/1/2024) pukul 14.30 WIB.

Gunung Merapi mengalami erupsi pada pukul 14.12 WIB dengan amplitudo max 70 mm dan durasi 239.64 detik.

Jarak luncur maksimal 2.400 meter ke arah barat daya.

"Kebetulan angin berembus ke arah timur sehingga berakibat hujan abu di wilayah Boyolali," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Suratno dihubungi Kompas.com, Minggu.

Menurut dia, sebaran wilayah yang terdampak hujan abu material erupsi Gunung Merapi di Boyolali cukup luas.

Meliputi Kecamatan Tamansari, Kecamatan Musuk, Kecamatan Cepogo, Kecamatan Boyolali, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Teras dan Kecamatan Sambi.

Suratno menerangkan, hujan abu material erupsi Gunung Merapi tidak berlangsung lama. Meski demikian, untuk di wilayah Boyolali Kota sempat menganggu jarak pandang para pengguna jalan.

"Tim saya sedang di lapangan untuk melakukan asesmen dan membawa masker dibagikan masyarakat. Pada saat hujan abu tadi khususnya untuk Kecamatan Boyolali Kota lalu lintas relatif padat sehingga cukup mengganggu jarak pandangan," ungkap dia.

Pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Ia juga meminta masyarakat tidak panik dan tetap melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Kami sampaikan kepada rekan-rekan yang kami terjunkan ke lapangan untuk melakukan imbauan untuk waspada, berhati-hati, tapi tidak perlu panik," terang Suratno.

More Articles ...