logo2

ugm-logo

15 Juta Dosis Vaksin Sinovac Mendarat Lagi di RI

Jakarta -

Sebanyak 15 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac mendarat hari ini. Vaksin ini diangkut dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

"Baru saja kami bersama dengan Bapak Menteri Agama dan Dirut Garuda meninjau proses unloading vaksin Sinovac yang baru saja tiba Tanah Air dengan jumlah sebanyak 15 juta dosis," kata Kepala BNPB Doni Monardo, Selasa (12/1/2020).

Doni mengatakan, vaksin ini merupakan tahap ketiga. Pemerintah terus menambah vaksin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat."Tentunya kita harus bersyukur karena untuk tahap ketiga ini pemerintah telah mendatangkan vaksin untuk menambah jumlah vaksin yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat," katanya.

Namun sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Doni menuturkan, masyarakat mesti tetap menjalankan protokol kesehatan kendati sudah ada vaksin.

"Vaksin harus diimbangi dengan kepatuhan kepada protokol kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 15 juta bahan baku vaksin Corona akan tiba hari ini. Vaksin tersebut akan diproses di Bio Farma. Nantinya, vaksin yang jadi sekitar 12 juta vaksin.

"15 juta bahan baku vaksin akan datang insyaallah besok (hari ini), dari Sinovac ini akan bisa diproses Bio Farma dalam jangka waktu satu bulan. Sehingga, nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi dari 15 juta bahan baku ini," kata Budi dalam teleconference, Senin kemarin (11/1/2021).

Dia mengatakan, Indonesia juga akan mendapat vaksin dari kerja sama multilateral dengan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI). Budi belum menyampaikan secara rinci berapa vaksin yang akan didapat.

Namun, vaksin Corona yang diberikan kemungkinan minimal 54 juta dosis dan maksimal 108 juta dosis.

"Ada berita baik juga disampaikan Ibu Menlu kerja sama multilateral dengan GAVI juga kelihatannya akan menghasilkan putusan yang baik diharapkan bahwa minimal 54 juta dosis, maksimal bisa menjadi 108 juta vaksin gratis bisa kita dapatkan dari GAVI," paparnya.

Perlu Tahu, Ini 4 Tahap Penyuntikan Vaksin COVID-19

Brebes - Puskesmas Tanjung Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/1/2021) melaksanakan simulasi pemberian vaksin kepada para tenaga medis. Simulasi ini bertujuan agar vaksinasi corona ini berjalan sesuai standar yang ditetapkan.

Simulasi ini bertujuan memberikan pembekalan teknis kepada tenaga kesehatan menjelang pelaksanaan vaksinasi corona dalam waktu dekat ini. Mengingat ada berbagai tahapan dan syarat sebelum orang diberikan suntikan vaksin.

"Karena ini sesuatu yang baru saya berharap semua tenaga kesehatan tahu dan paham (mekanisme vaksin corona) sehingga bisa terlaksana dengan baik. Tadi sudah disimulasikan dari awal sampai akhir," kata Kepala Puskesmas Tanjung, drg Adhi Supriadi kepada wartawan usai menggelar simulasi di kantornya.

Dengan pengetahuan yang dimiliki, petugas kesehatan nantinya bisa memberikan sosialisasi kepada masryarakat, terutama mereka yang masih ragu. Mereka harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa vaksin ini akan melindungi diri dan orang lain dari penularan virus COVID-19.

"Mereka (nakes) harus bisa memberikan pemahaman soal vaksin ini. Bahwa vaksin corona akan melindungi diri dan orang lain. Ini terutama bagi yang masih ragu. Harapan kami tidak ada lagi yang takut maupun ragu,"ujar Adhi berharap.

Diteruskan Adhi, vaksinasi dilakukan sebanyak dua kali secara bertahap dalam waktu 14 hari. Proses pemberian vaksin pun tidak sama dengan vaksin lain, karena harus melalui empat tahapan.

"Setiap orang yang akan divaksin istilahnya harus melalui empat pos. Mereka akan diperiksa dan skrining sebelum disuntik," terangnya.

Tahapan pertama, orang yang akan disuntik vaksin harus lolos verifikasi pendaftaran melalui aplikasi 'Peduli Lindungi'. Kemudian ke pos dua untuk skrining dan anamnase. Di pos ini calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid).

"Pos dua ini akan diberikan pertanyaan sebanyak 16 item termasuk ada tidaknya penyakit bawaan. Jika ada satu saja item yang tidak sesuai syarat, maka dia tidak boleh menerima vaksin," ungkap Adhi.

Jika lolos di pos dua, maka tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin corona yang berada di pos tiga. Usai disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit di pos empat. Observasi ini untuk melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau KIPI (Kejadin Ikutan Pasca Imunisasi).

"Selama masa observasi ini, akan dipantau gejala klinis yang muncul pasca pemberian vaksin. Jika timbul efek samping dari vaksin berupa gejala klinis akan dimasukkan ke kamar KIPI," sambungnya.

Kepala Puskesmas Tanjung ini menegaskan, efek samping yang muncul atau KIPI tidak membahayakan. Biasanya gejala yang muncul adalah faktor alergi seperti vaksin vaksin lain.

"Kita juga sudah praktikkan dalam simulasi bila muncul KIPI setelah disuntik. Biasanya karena alergi seperti vaksin lain. Ini bisa ditangani oleh petugas," imbuhnya menandaskan.

Karena harus melalui empat prosedur, pelaksanaan vaksin ini akan memakan waktu 45 sampai 50 menit tiap orang. Sehingga nanti diperkirkan dalam sehari tiap puskesmas hanya bisa menyuntik 10 sampai 15 orang.

More Articles ...