logo2

ugm-logo

Blog

Korban Tewas Akibat Virus Corona Bertambah Jadi 630 Orang

Hubei - Jumlah orang tewas akibat virus corona terus bertambah. Hari ini, sudah 630 orang tewas akibat terinfeksi virus novel coronavirus tersebut.

Dilansir AFP, Jumat (7/2/2020), dalam laporan hariannya, Komisi Kesehatan Hubei juga mengkonfirmasi 2.447 kasus baru di provinsi tersebut, tempat wabah tersebut berasal.

Keganasan virus corona terus menelan korban jiwa. Sejauh ini, sudah 563 orang meninggal di China akibat virus novel coronavirus tersebut.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China dalam laporan hariannya seperti dilansir kantor berita China, Xinhua, Kamis (6/2/2020), terhitung hingga Rabu (5/2) tengah malam waktu setempat, total 563 orang telah meninggal dan ada 28.018 kasus coronavirus yang terkonfirmasi di 31 wilayah setingkat provinsi di China.

Komisi Kesehatan juga melaporkan bahwa hingga Rabu (5/2) tengah malam waktu setempat, total 1.153 pasien virus corona di China telah dinyatakan sembuh dan dibolehkan meninggalkan rumah sakit.

Kedua di Luar China, Pasien Corona Meninggal di Hong Kong

Kedua di Luar China, Pasien Corona Meninggal di Hong Kong

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona kembali memakan korban jiwa di luar China daratan. Pada Selasa (4/2/2020), Hong Kong melaporkan satu kematian akibat virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Ini menjadikan Hong Kong sebagai wilayah di luar daratan China kedua yang melaporkan kasus kematian akibat coronavirus. Sebelumnya, , pertama di luar China daratan, pada Minggu.

Korban tewas di Hong Kong merupakan seorang pria berusia 39 tahun. Pria itu telah melakukan perjalanan ke Wuhan pada 21 Januari dan kembali ke Hong Kong dua hari kemudian.

"Ia baru dirawat di rumah sakit 31 Januari," kata otoritas kesehatan, sebagaimana dilaporkan The Washington Post, Selasa. Otoritas kesehatan menambahkan bahwa korban meninggal memiliki riwayat penyakit.

Sebelumnya pada Senin malam waktu setempat, China kembali melaporkan ada 64 kematian baru akibat virus yang mirip penyebab penyakit SARS ini. Ini menjadikan menjadi 425 orang. Semua korban yang tewas berasal dari Provinsi Hubei, tempat kota Wuhan sumber pertama virus berasal, tulis AFP.

Sementara itu, jumlah kasus baru akibat wabah ini juga bertambah sebanyak 2.345 kasus, menjadi 19.000 kasus lebih di seluruh dunia.

Virus corona sendiri telah menimbulkan kekacauan di dalam Hong Kong. Warga Hong Kong dilaporkan melakukan protes dan para pekerja medis melakukan pemogokan karena Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam menolak menutup akses di perbatasan kota dengan daratan China.

Lam memutuskan untuk tetap membuka akses karena banyak warga yang tinggal di Hong Kong bekerja di daratan, dan sebaliknya.

Akibat ini, dalam sebuah pernyataan, Otoritas Rumah Sakit di sana mengumumkan bahwa layanan darurat telah terpengaruh karena sejumlah besar staf tidak bekerja.

Peringatan Dini Banjir akan Dipasang di 6 Kecamatan DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo mengklaim sistem peringatan dini bencana berbasis digital atau disaster warning system (DWS) dipasang guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana. BPBD DKI Jakarta akan mengadakan enam set alat DWS dengan anggaran senilai Rp4,073 miliar pada tahun ini.

Keenam set alat tersebut akan dipasang di enam kelurahan yang rawan banjir, yakni Marunda, Rawa Terate, Cengkareng Barat, Bukit Duri, Kebon Baru, dan Kedaung Kali Angke. "Itu (DWS) untuk memberi peringatan kepada masyarakat sekitar agar waspada dan bersiap-siap (mengungsi), sehingga kerugian bisa diminimalisir," kata Subejo saat dihubungi di Jakarta, Ahad (19/1).

"Alat ini tidak dimaksudkan untuk mencegah datangnya banjir, namun mengingatkan masyarakat untuk bersiap mengungsi dan menyelamatkan barang atau dokumen berharga agar tidak terdampak banjir," ujarnya.

Meskipun telah dilakukan pemetaan lokasi pemasangan alat DWS, namun BPBD DKI Jakarta masih akan melakukan kajian dengan melihat kondisi banjir 2020. "Kami akan kaji kembali secara komprehensif tentang sistem peringatan dini untuk antisipasi kejadian bencana, termasuk DWS sebagai salah satu sarana sistem tersebut," ujar Subejo.

Tiap alat DWS memiliki empat pengeras suara yang dipasang pada satu tiang tinggi dan terhubung langsung dengan sistem di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPDB DKI Jakarta. Dengan menggunakan teknologi VHF digital radio, maka radius jangkauan bunyi dapat terdengar hingga jarak 500 meter.

Saat tinggi muka air bendungan mencapai siaga 3, maka alat DWS secara otomatis akan mengeluarkan bunyi sebagai peringatan akan potensi terjadinya banjir. Tak hanya alat DWS, BPBD DKI Jakarta juga telah menyiapkan beberapa cara untuk menyebarluaskan peringatan bencana mulai dari pesan berantai yang dikirim ke grup-grup Whatsapp kelurahan hingga imbauan petugas yang turun langsung ke lapangan.

RUU Penanggulangan Bencana Akan Memperkuat Kewenangan BNPB

Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Kepala BNPB Doni Monardo. (yendhi)

JAKARTA – Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa Daftar Inventarisir Masalah (DIM) dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Penanggulangan Bencana yang tengah disusun akan memperkuat kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Seperti diketahui, Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar Rapat Koordinasi Tingkat Menteri membahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Penanggulangan Bencana.

Rapat yang dihadiri oleh Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri LHK Siti Nurbaya, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati digelar di Kantor Kementerian Sosial, Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

“Saya ingin tambahkan satu bocoran, draf RUU ini ketika nanti diketok menjadi Undang-undang merupakan Undang-undang yang memberi penguatan-penguatan terhadap kewenangan dari BNPB,” kata Agus.

Namun demikian, Agus masih enggan membeberkan isi dari DIM yang tengah disusun. Menurutnya, DIM belum sepenuhnya selesai disusun karena masih ada beberapa persoalan yang harus kembali dibahas.

Di tempat yang sama, Kepala BNPB Doni Monardo, berterimakasih kepada DPR RI yang mendorong penyusunan RUU Penggulangan Bencana ini karena penting bagi rakyat Indonesia.

Dia menjelaskan, Negara Indoenesia adalah negara yang rawan terhadap bencana terutama bencana alam seperti gempa, sunami, dan meletusnya gunung berapi. Pasalnya, dari 500 gunung berapi terdapat 127 gunung yang saat ini tengah aktif. Selain itu ada 295 patahan lempeng dari ujung Sumatera sampai Papua, Sulawesi, NTT, dan Maluku.

“Ini harus membuat kita semakin paham bahwa bencana bisa terjadi kapan saja. Oleh karenanya, dengan adanya rancangan ini diharapkan BNPB memiliki kekuatan yang lebih kuat baik dalam upaya pencegahan maupun dalam proses tanggap darurat,” kata Doni.

Salah satu bencana alam yang sangat krusial dan terjadi setiap tahun adalah kebakaran hutan dan lahan gambut. Untuk menangani masalah ini BNPB selalu kualahan karena kebakaran lahan gambut hanya selesai ketika ada hujan. Bom air melalui helikopter juga dinilai tidak selesaikan masalah kebakaran.

“Nah inilah yang kita pikirkan tiap tahun kita bisa menyelesaikan, persoalan yang permanen harus juga dicarikan solusi yang permanen. Oleh karenanya yang disampaikan pak Mensos tadi bahwa BNPB pun harus memiliki sebuah kemampuan yang lebih kuat dari sekarang ini,” tegas Doni.

Selain itu, ketika musim penghujan maka akan dihadapkan dengan masalah banjir serta tanah longsor dimana selalu ada korban baik materi maupun non materi. Dia berharap dengan RUU Penanganan Bencana nantinya segala persoalan bencana yang rutin dihadapi Indoensia bisa teratasi dengan baik.

“Nah ini semua sedang dibahas mohon doa agar rancangan Undang-undang ini bisa disahkan dan kedepan BNPB bisa lebih kuat lagi, bisa lebih proaktif lagi baik dalam proses pencegahan maupun dalam langkah-langkah penanganan khususnya pada saat tanggap darurat,” tandas Doni. (yendhi/yp)

RRI bantu mitigasi bencana dirikan radio pemancar di Pesisir Selatan

https://img.antaranews.com/cache/730x487/2019/08/19/bupati-rri_1.jpg

Melalui radio pemancar tersebut diharapkan berbagai program seputar mitigasi bencana di RRI bisa sampai ke masyarakat setempatPainan (ANTARA) - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Padang, Sumatera Barat, membantu mitigasi bencana di Kabupaten Pesisir Selatan dengan membangun radio pemancar.

"Untuk tahap awal ini, kami akan membangun radio pemancar di Pesisir Selatan sebagai sarana memberikan edukasi seputar mitigasi bencana," kata Kepala LPP RRI Padang, M Lahar Rudiarso dihubungi di Painan, Senin (19/8).

Melalui radio pemancar tersebut, lanjutnya diharapkan berbagai program seputar mitigasi bencana di RRI bisa sampai ke masyarakat setempat.

"Di RRI ada Pro 3 yang menyajikan informasi mitigasi bencana yang diberi nama 'Kentongan', berikutnya program-program serupa akan dikemas lebih lanjut dan menarik oleh RRI Padang," imbuhnya.

Selanjutnya, katanya, karena terdapat beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat pihaknya berharap kegiatan-kegiatan lanjutan tersebut diambil alih oleh pemerintah kabupaten setempat, baik dengan memberdayakan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau masyarakat setempat.

"Di Gunung Kelud, Jawa Timur, hal serupa telah diaplikasikan dan saat ini program serupa dijalankan oleh komunitas yang secara berkelanjutan menginformasikan mengenai aktivitas berapi tersebut, kami berharap di Pesisir Selatan juga begitu," katanya.

Sementara itu Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi setempat, Juneidi menyebutkan dalam waktu dekat pihak LPP RRI Padang akan berkunjung ke daerahnya untuk mematangkan rencana itu.

"Khusus lokasi pemancar kami mengajukan dua tempat, satu di Kecamatan Lengayang dan satunya di IV Jurai, nanti tim dari RRI yang akan menentukan tempat yang paling layak," katanya.

Melalui bantuan tersebut pihaknya berharap dampak bencana di daerah setempat bisa diminimalkan.

"Pesisir Selatan menghadap persis ke Samudera Hindia kami benar-benar berharap bantuan ini bisa meminimalkan dampak bencana baik melalui informasi gempa bumi, penyediaan informasi peringatan dini tsunami dan lainnya," katanya menambahkan.