logo2

ugm-logo

Blog

Kabut Asap Menyelimuti Dumai

Kabut asap yang cukup tebal menyelimuti kota Dumai, Riau. Kabut ini cukup menggangu aktivitas warga, sehingga Dinas Kesehatan setempat membagikan masker pada warga setempat.

"Sudah seminggu ini kabut asap terjadi. Sekarang kabutnya makin tebal, jarak pandang saat ini hanya 500 meter," kata Aan, salah seorang warga Dumai melalui Info Anda detikcom, Senin (11/7/2011).

Aan mengatakan, kabut asap ini timbul akibat kebakaran lahan di daerah itu. Kebakaran lahan ini kerap timbul saat musim kemarau tiba. "Kemarin sempat hujan sehingga kabutnya hilang sebentar, tapi sekarang muncul lagi," terangnya.

Continue Reading

Peringatan tsunami untuk Selandia Baru dan Tonga dicabut

Peringatan tsunami untuk Selandia Baru dan Tonga Kamis (7/7) telah dicabut, tapi resiko yang membahayakan masih ada pascagempa berkekuatan 7,6 SR yang melanda wilayah tersebut.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWS) telah mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa melanda lepas pantai Kepulauan Kermadec, Selandia Baru, pada pukul 07.03 waktu setempat (pukul 02.03 WIB Rabu) pada kedalaman hanya satu kilometer.

Survei geologi AS pada awalnya mengukur gempa itu berkekuatan 7,8 SR, kemudian menurunkannya menjadi 7,6, dan PTWS menyatakan gempa itu mugkin telah menimbulkan gelombang destruktif di dekat pusat gempa di Kermadec, di bagian timurlaut Selandia Baru.

Continue Reading

Gempa 5.0 SR di Bengkulu

Jumat (8/7) Pada pukul 08.04 WIB Gempa berkekuatan 5,0 skala Richter (SR),  kembali mengguncang Bengkulu. "Gempa terjadi pada 170 KM Barat daya Bengkulu 182 km Barat Daya Padang Betuah, 186 km Barat Daya Lais-Bengkulu, 203 km Barat Daya Kepahiang Bengkulu, 605 km Barat Laut Jakarta," kata kepala BMKG, Bengkulu Dadang Permana, Jumat.

Gempa kekuatan 5,0 SR ini berada pada kedalaman 10 KM Perairan Bengkulu dan tidak berpotensi tsunami. Gempa ini sebagian besar tidak dirasakan oleh warga yang kebanyakan telah memulai aktivitas.

"Saya tidak merasakannya jika ada gempa. Enggak tahu mungkin sudah kebiasaan dengan gempa yang besar mungkin ya," ujar Yani, mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Bengkulu.

Getaran Tremor Akibat Letusan Soputan mencapai 1 mm

Getaran di permukaan dangkal (tremor) Gunung Soputan saat ini tercatat masih 0,5 sampai 1 milimeter dan masih terus berlangsung.
"Ini tremornya masih terus-menerus, kalau kondisi normal tremornya tidak ada," ujar Oktori Prambada, Ketua Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung, Rabu (6/7/2011).
Meski begitu, kata dia, amplitude atau besaran gempa sudah berkurang. Hingga Rabu sekitar pukul 11.30 Wita, tercatat sudah dua kali terjadi gempa tektonik, dua kali gempa vulkanik dalam, 25 kali gempa guguran, dan tiga kali gempa hembusan. "Sehingga aktivitas Gunung Soptutan masih siaga," ucap Oktori.

Letusan Gunung Soputan Melumpuhkan Desa Kalatin

Letusan Gunung Soputan, Minggu lalu sangat dahsyat. Hujan debu mengakibatkan desa terdekat, yakni Desa Kalatin, Kelurahan Lowu, Kecamatan Ratahan, Kabupaten Mitra, benar-benar lumpuh. Semburan abu vulkanik Soputan mengakibatkan desa ini seperti desa mati. 

Pantauan Tribun Manado, Selasa (5/7/2011), kondisi Kalatin sangat memprihatinkan sejak 4 kilometer sebelum mendapati pemukiman warga. Abu tebal mengakibatkan kendaraan yang melintas rawan terperosok. Luas jalan masuk juga hanya cukup untuk satu mobil saja, sehingga jika kebetulan ada mobil yang berlawanan arah maka satu diantaranya harus mundur mencari tempat yang lebih luas agar mobil yang berlawanan arah bisa mendapatkan jalan. Tanaman hijau di sepanjang jalan masuk ke Kalatin sudah berwarna hitam karena semburan abu vulkanik Soputan. Pemukiman pertama yang dijumpai juga seperti sudah dtinggalkan warga karena tak ada warga yang dilihat dan jarak satu rumah dan lainnya cukup berjauhan.

Continue Reading