logo2

ugm-logo

Blog

Seminar Hospital Disaster Plan (HDP)

SEMINAR
STRATEGI UNTUK MENYUSUN HOSPITAL DISASTER PLAN (HDP)

Seminar Rabu, 30 November 2011
 Ruang Senat KPTU FK UGM Lt. 2 Yogyakarta

Latar Belakang

Kita tidak dapat menahan bencana yang dapat terjadi kapan dan di mana saja tanpa dapat diduga: di rumah atau di tempat bekerja apalagi dengan cakupan wilayah Indonesia yang sangat luas di ring of fire bumi dan di antara pelat Australia dan Asia. Belajar dari berbagai pengalaman bencana yang terjadi di Indonesia, secara otomatis rumah sakit akan menjadi pusat rujukan. Oleh karena itu dalam usaha meminimalkan resiko bencana, diharapkan Rumah Sakit mempunyai perencanaan dan prosedur untuk penanganan bencana dalam bentuk Hospital Disaster Plan (HDP). Dengan adanya perencanaan ini diharapkan rumah sakit dapat menangani korban secara lebih baik dalam situasi bencana.

Sayangnya hampir seluruh RS di Indonesia belum sepenuhnya dapat menangani korban bencana dengan cepat dan tepat. Hal ini terjadi karena fungsi, struktur, medical support, dan manajemen support yang kolaps. Di samping itu, masing-masing rumah sakit memiliki cara penanganan korban yang beragam sehingga belum memiliki keseragaman dalam penanganan maupun kesiapannya.

Beberapa tahun terakhir ini PMPK bekerja sama dengan Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) dan WHO dalam melakukan In House Training HDP di beberapa Rumah Sakit. Mengingat prosedur Penanggulangan Bencana (Disaster Plan, DP) adalah serangkaian prosedur yang sudah disiapkan sebelumnya maka sebuah Disaster Plan hanya akan dapat dijalankan bila sesuai dengan kapasitas dan kompetensi staf yang dilatih, dievaluasi, dan diperbaiki secara periodik. Oleh karena itu, perlu pengembangan HDP dan pelatihan terus menerus.

Strategi pelatihan berbeda-beda. Disamping pendampingan tatap muka In House Training, pengembangan lainnya adalah menggunakan cara e-learning melalui web www.bencana-kesehatan.net. Diharapkan dengan pengembangan HDP berdasarkan e-learning ini akan meringankan biaya rumah sakit-rumah sakit dalam menyusun HDP secara mandiri. Dalam hal ini, strategi pendanaan pelatihan yang bertumpu pada pendekatan e-learning menjadi hal penting untuk dibahas.

Selain kegiatan pendampingan Hospital Disaster Plan (HDP), PMPK juga terlibat dalam pendidikan S1 Fakultas Kedokteran dan program Pasca Sarjana bencana di UGM. Seperti kita ketahui bahwa peran Universitas dalam penanggulangan Bencana sangat penting karena salah satu alasannya berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. Melalui keikutsertaan dalam penanggulangan bencana, dapat dikatakan bahwa perguruan tinggi melakukan tanggungjawabnya untuk mengabdi kepada masyarakat.

Salah satu alasan lain keterlibatan perguruan tinggi adalah tersedianya banyak sumberdaya. Contoh: Fakultas Kedokteran memiliki banyak dokter, residen, perawat, laboratorium dan biasanya perguruan tinggi memiliki jaringan komunikasi dan informasi yang luas dan dapat dimanfaatkan sewaktu mobilisasi dan mitigasi penanggulangan bencana. Oleh karena itu, seminar ini diselenggarakan secara paralel dengan Pameran Ilmiah tentang pengalaman FK UGM dalam menangani bencana di berbagai kejadian di Indonesia serta penjelasan kurikulum bencana di S1 FK UGM dan S2 bencana di UGM.

Tujuan Seminar

  1. Mendiskusikan seberapa perlunya Rumah Sakit mempunyai Disaster Plan.
  2. Untuk mengetahui lebih jelas kebijakan pemerintah terhadap penyusunan Hospital Disaster Plan.
  3. Membahas pengalaman beberapa Rumah Sakit dalam menangani situasi bencana.
  4. Membahas strategi untuk pendanaan pelatihan Hospital Disaster Plan dengan menggunakan e-learning dan tatap muka

Pembicara Seminar:

  • dr. Suci Melati Wulandari - WHO EHA
  • dr. H. Chairul Rajab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, M.Kes. - Direktur BUK Rujukan Kementerian Kesehatan RI
  • dr. Hendro Wartatmo, Sp.B.KBD.
  • Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD.
  • dr. Bella Donna, M.Kes
  • dr. Pudji Sri Rasmiati - Direktur Pelayanan Medik RS Bethesda Selaku Perwakilan PERSI DIY
  • dr. Gandung Bambang Hermanto - Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul

Topik Yang dibahas:

  • Perspective on Hospital Emergency Prepardeness (dr. Suci Melati Wulandari)
  • Peran Kemenkes dalam regulasi Hospital Disaster Plan (dr. H. Chairul Rajab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, M.Kes.)
  • Pengembangan modul HDP (dr. Hendro Wartatmo, Sp.BKD)
  • Bagaimana Rumah Sakit dapat mendapatkan anggaran dalam menyusun Hospital Disaster Plan (Prof. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD)
  • Pengenalan materi melalui web (e-learning) (dr. Bella Donna, M.Kes)
  • Kesiapan Rumah Sakit dalam penyusunan Hospital Disaster Plan (dr. Pudji Sri Rasmiati)
  • Pengalaman RS dalam menyusun Hospital Disaster Plan (dr. Gandung Bambang Hermanto)

Peserta Yang mengikuti seminar dari berbagai institusi, yaitu:

  1. Pimpinan dan Staf yang bertanggung jawab pada manajemen bencana di Rumah Sakit
  2. Pimpinan Dinas Kesehatan
  3. Pimpinan dan dosen Fakultas Kedokteran
  4. Dosen/peneliti/pemerhati bidang manajemen bencana
  5. Mahasiswa S1, S2 dan S3

Seminar yang dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 30 November 2011 dengan agenda dan materi sebagai berikut:

    Waktu         
Kegiatan Fasilitator
08.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia
08.30 – 09.15 Pembukaan:
Direktur PMPK FK UGM – dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D

Pengantar Seminar:
dr. Hendro Wartatmo, Sp.B KBD
MC
09.15 – 10.00 Perspective on Hospital Emergency Preparedness
Oleh: dr. Suci Melati Wulandari – WHO EHA
10.00 – 10.15 Coffee Break
10.15 – 11.00

Peran Kemenkes dalam regulasi Hospital Disaster Plan
Oleh: dr. H. Chairul Rajab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, M.Kes.

(Direktur BUK Rujukan Kementerian Kesehatan RI)

Moderator:
dr. Handoyo Pramusinto SpB-S
11.00 – 11.30 Kunjungan Pameran Ilmiah
Pengalaman FK UGM dalam Berbagai Bencana dan
Kurikulum di Pendidikan S2 Kedokteran
Lobby Auditorium FK UGM
11.30 – 12.30 ISHOMA
12.30 – 14.30

Workshop Pengembangan Modul dan Strategi
Pendanaan Hospital Disaster Plan melalui
pendekatan e-learning

Pengembangan Modul Hospital Disaster Plan
Oleh: dr. Hendro Wartatmo, Sp. B. KBD

Strategi Pendanaan Hospital Disaster Plan melalui
pendekatan e-learning
Oleh: Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

Pengenalan materi pembelajaran melalui web (e-Learning)
Oleh: dr. Bella Donna, M.Kes 

Fasilitator:
dr. Bella Donna, M.Kes
14.30 – 14.45 Coffee Break
14.45 – 15.30

Kesiapan Rumah Sakit dalam penyusunan
Hospital Disaster Plan

Oleh: dr. Pudji Sri Rasmiati

(Direktur Pelayanan Medik RS Bethesda-Perwakilan PERSI DIY)

Moderator:
dr. Bella Donna, M.Kes
15.30 – 16.15

Pengalaman RS Panembahan Senopati Bantul dalam
menyusun Hospital Disaster Plan
Oleh:  dr. Gandung Bambang Hermanto

(Wakil Direktur  Pelayanan RS Panembahan Senopati Bantul)

16.15

Penutupan
Oleh: dr. Hendro Wartatmo, SpB-KBD 

Pelaksanaan Kegiatan seminar

Seminar dibuka secara resmi oleh Direktur Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK) FK UGM, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D. dalam pidato pembukaannya beliau menjelaskan bahwa dalam seminar yang dilaksanakan pada hari ini, ada 3 kata yang penting adalah disaster, planning, capacity building. Terkait dengan disaster, letak geografis Negara kita berada pada kawasan bencana, seperti di Yogyakarta banyak sekali bencara antara lain letusan gunung merapi, gempa bumi, putting beliung dan yang sekarang dikhawatirkan adalah banjir lahar dingin. Sudah banyak warning tentang bencana dalam jangka pendek, BNPB mengatakan bahwa akan ada beberapa bencana tahun 2012 seperti banjir, gempa dan juga 40 gunung akan berapi aktif. Untuk itu kita memiliki kepentingan dalam mengelola bencana yang akan terjadi agar rumah sakit siap dalam menghadapi bencana ini. Dari segi planning, rumah sakit harus siap dalam perencanaan manajemen bencana. PMPK mempunyai gagasan untuk membentuk divisi bencana setelah terjadi bencana di Bantul. Kegiatan yang diutamakan, yaitu Service berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat; Research dalam hal ini untuk mendokumentasikan beberapa penelitian dan pembelajaran mengenai bencana yang hasilnya dapat dilihat di pameran. Capacity building yaitu untuk meningkatkan kapasitas terkait dengan hospital disaster plan yang bekerjasama dengan WHO dan Kementerian Kesehatan. Melalui seminar ini kita mengajak seluruh peserta untuk mendiskusikan mengenai bagaimana meningkatkan capacity dalam pengelolaan bencana.

Sambutan selanjutnya oleh Senior Konsultan Divisi Manajemen Bencana PMPK FK UGM, dr. Hendro Wartatmo, Sp.B., KBD, menjelaskan bahwa dalam manajemen dari pengelolaan bencana meliputi 3 aspek yaitu disaster, planning, building. Manajemen bencana merupakan ilmu baru yang perlu dikaji terus, begitu barunya, di indonesia ini ada 30 definisi dari bencana. Dapat kita bayangkan bahwa manajemen bencana merupakan ilmu yang baru dan masih terpisah-pisah di beberapa sektor. Hal ini merupakan tantangan bagi kita dalam mengembangkan ilmu ini, karena kita merupakan konsumen bencana yang paling banyak dengan frekuensi bencana yang paling sering. Beliau berharap, melalui pelaksanaan seminar kita kali ini rumah sakit dapat membuat Hospital disaster plan yang operasional dan sesuai dengan kebutuhan serta tidak hanya menjadi syarat akreditasi.






Sesi I: 09.15 – 10.00
WIB

Sesi pertama disampaikan oleh WHO EHA (Emergency Humanitarian Action), dr. Suci Melati Wulandari. Materi yang dipresentasikan berjudul Hospital in Emergency. Dalam penyampaiannya, dr. Suci menjelaskan tentang regional konteks: mengenai regional WHO yang ada, issue penting dari program WHO dan isu kesehatan dalam konteks bencana serta bagaimana peran dari rumah sakit, fokus penting dalam menjaga fasilitas kesehatan agar tetap aman dari bencana karena lebih sulit dan lebih mahal merehabilitasi fasilitas kesehatan yang rusak akibat bencana daripada membangun fasilitas tahan bencana serta rencana kesiapan kegawatan rumah sakit (Hospital Emergency Preparedness Plan). Hal ini dimaksudkan agar fasilitas kesehatan masih bisa berfungsi meskipun pada saat bencana. Sesi ini dipandu oleh moderator, dr. Bella Donna, M.Kes, dan ditutup setelah dilakukan diskusi dengan para peserta oleh narasumber.





Sesi II: 10.15 – 11.00 WIB

Sesi kedua oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan (BUK) Rujukan Kementerian Kesehatan RI, dr. H. Chairul Rajab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, M.Kes. yang menyampaikan materi berjudul Peran Kemenkes dalam regulasi Hospital Disaster Plan. Beliau menjelaskan tentang SPGDT-S (Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari-hari), siklus manajemen bencana yang dimulai dari saat bencana adalah fase respon, fase rehabilitasi, setelah bencana dilakukan rekontruksi, pencegahan dan mitigasi kemudian kesiapsiagaan bencana, SPGDT (Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu). Selain itu, dijelaskan juga mengenai pasal-pasal terkait pengelolaan bencana di rumah sakit (UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit). Pada sesi ini di pandu oleh dr. Handoyo Pramusinto Sp.B-S selaku moderator dan ditutup setelah Tanya jawab dengan peserta seminar.

Sebelum sesi istirahat dan makan siang, peserta seminar melakukan kunjungan ke Pameran Ilmiah Pengalaman FK UGM dalam Berbagai Bencana dan Kurikulum di Pendidikan bencana di UGM.

alt

Workshop: 12.30 – 14.30 WIB

Pengembangan Modul dan Strategi Pendanaan Hospital Disaster Plan melalui pendekatan e-learning

Sesi siang menggunakan metode Workshop dengan tema Pengembangan Modul dan Strategi Pendanaan Hospital Disaster Plan melalui pendekatan e-learning dengan Narasumber: dr. Hendro Wartatmo, Sp.B. KBD; Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D: dan dr. Bella Donna, M.Kes selaku narasumber dan moderator pada sesi ini.

alt

Penyampaian materi pertama pada workshop ini oleh dr. Hendro Wartatmo, Sp.B.KBD dengan topik Pengembangan Modul Hospital Disaster Plan. Penanggulangan kegawatdaruratan terdiri atas 2 fase yaitu fase rumah sakit dan fase pra-rumah sakit yaitu dari tempat kejadian dan transportasi menuju ke tempat pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit. Sedangkan pada fase rumah sakit merupakan penanganan korban yang sudah sampai rumah sakit. Dalam medical responses dalam hal ini fase akut, bahwa pada saat sampai rumah sakit bisa terjadi chaos dan bisa terjadi penanganan yang baik. Beliau juga menjelaskan konsep awal dari hospital disaster plan, komponen-komponen yang ada dalam hospital disaster plan dan modul penyusunan HDP serta proses penyusunannya. Sesi dr. Hendro ditutup dengan tanya jawab dengan peserta.

Sesi kedua dan ketiga dalam workshop ini dilakukan secara panel oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D dengan judul Strategi Pendanaan Hospital Disaster Plan melalui pendekatan e-learning: dan dr. Bella Donna, M.Kes dengan Pengenalan materi pembelajaran melalui web (e-Learning). Prof. Laksono dalam pemaparannya menjelaskan tentang perencanaan keuangan yang bersifat strategis serta langkah-langkah untuk perencanaan dan sumber dana yang bisa digunakan. Sementara itu, dr. Bella Donna, M.Kes menjelaskan pengenalan materi pembelajaran melalui web (e-learning). Dalam pemaparannya, beliau memberikan contoh penggunaan web yang dimiliki oleh PMPK FK UGM dibawah pengelolaan Divisi Manajemen Bencana: www.bencana-kesehatan.net, yang menyediakan fasilitas open source untuk referensi yang berhubungan dengan bencana, program-program yang dilakukan oleh Divisi Manajemen Bencana serta liputan penanggulangan bencana yang pernah dilakukan oleh FK UGM. Fokus dalam sesi ini adalah pada bagian kegiatan Hospital Disaster Plan, dari (1) Komponen/Cheklist Hospital Disaster Plan (2) Kegiatan Pelatihan Hospital Disaster Plan, serta contoh dari (3) Kegiatan Training RSUD Sidoardjo. Di akhir workshop siang, peserta diajak untuk berdiskusi mengenai materi yang disampaikan

 

Sesi III: 14.45 - 16.15 WIB

Setelah sesi workshop, dilanjutkan dengan sesi paralel dua narasumber: dr. Pudji Sri Rasmiati, Sp.B., MPH selaku Perwakilan PERSI DIY dengan dr. Gandung Bambang Hermanto, Wakil Direktur Pelayanan RS Panembahan Senopati Bantul, yang dipandu oleh moderator dr. Bella Donna, M.Kes. Sesi ini diawali dengan penyampaian oleh dr. Pudji mengenai Peran PERSI dalam Pengembangan SDM RS untuk penanggulangan Krisis Kesehatan akibat bencana. Peran yang dimaksud adalah dalam beberapa kondisi bencana baik kondisi tenang, kondisi saat bencana serta kondisi pasca bencana. Sementara itu dr. Gandung memberikan sharing pengalaman dalam melakukan penyusunan Hospital Disaster Plan Panembahan Senopati Bantul yang bekerjasama dengan PMPK FK UGM Divisi Manajemen Bencana. Beliau memberikan contoh bagaimana proses dari penyusunan hospital disaster plan yang sudah mereka susun dan komponen dari hospital disaster plan yang dimiliki.

alt

Dengan berakhirnya sesi III, maka rangkaian kegiatan seminar ditutup. Penutupan kegiatan disampaikan oleh dr. Hendro Wartatmo, Sp.B. KBD., beliau berharap setelah acara seminar ini, rumah sakit bisa menyusun hospital disaster plan yang operasional sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan wilayahnya. Bagi rumah sakit yang dalam tahap menyusun hospital disaster plan bisa melanjutkan penyusunannya sampai terbentuk suatu hospital disaster plan yang operasional.

Download Poster 

TOT Makasar Hari Ke-3

Hari ketiga, Jumat 22 Juli 2011 diawali dengan refleksi kegiatan hari kedua oleh peserta yang terpilih pada hari sebelumnya. Mereka memberikan sedikit kesimpulan tentang materi-materi yang disampaikan pada hari kedua, yaitu tentang Manajemen rumah sakit pada penanggulangan bencana, Dasar-dasar pengorganisasian, Monitoring dan Evaluasi, Analisis risiko rumah sakit dan Dasar-dasar logistic. kemudian diselingi dengan sedikit permainan yang bertujuan untuk membangun kerjasama tim, kebersamaan, strategi, kesabaran, ketepatan dan mentaati peraturan.

Sesi pertama dimulai dengan Materi yang dibuka oleh seorang Ahli Anestesi, dr. Christijogo, Sp.A. beliau memaparkan tentang Sistem Informasi dan Komunikasi. Tujuan dari materi yang dibawakan adalah untuk membangun suatu budaya agar bisa  mengatasi kekurangan maupun ketidak kompakan antar instansi atau subsistem atau badan di lingkungan rumah sakit dalam menghadapi bencana. Selain itu, meningkatkan kecepatan informasi sampai ke tempat tujuan. meningkatkan ketepatan dan keakuratan informasi dan informasi yang ada dapat di pertanggung jawabkan (reliable). Pada sesi pertama ini, peserta diberi penjelasan tentang konsep dasar sistem informasi, siklus pengembangan sistem informasi, sistem informasi kesehatan, serta komunikasi dan koordinasi pada saat terjadi bencana serta pusat komando rumah sakit dalam sistem informasi. Beliau juga memutarkan video emergency cases -triage yang memberikan contoh bahwa pentingnya penyampaian system informasi dan komunikasi dalam rumah sakit dalam penanganan korban.

Download Materi

 
Sesi kedua, penyampaian materi dilanjutkan oleh Seorang Akademisi yang sangat menaruh perhatiannya kepada Manajemen Bencana, sekaligus dari Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM, dr. Bella Donna, M.Kes. Materi yang disampaikan adalah tentang fasilitas rumah sakit dalam bencana. Tujuan yang ingin dicapai adalah peserta mampu memahami fasilitas dan sarana prasana rumah sakit yang diperlukan dalam penanganan bencana. Diawal sesi, beliau langsung mengajak peserta kedalam suasana yang lebih santai tapi materi yang ingin disampaikan tercapai dengan diskusi yang dilakukan, media yang digunakan adalah sticky wall dan peserta diminta untuk menempelkan kertas tempel yang sudah dituliskan jawab tentang fasilitas rumah sakit yang diperlukan pada saat terjadi bencana sesuai dengan jenis bencana yang dihadapi, baik bencana internal maupun eksternal. Harapannya adalah , bagaimana peserta mengerti bahwa Rumah Sakit dapat merubah fungsi ruangan yang dipakai sehari-hari menjadi ruangan yang digunakan untuk penanganan bencana.

Download Materi


Sesi ketiga adalah materi Teknik Melatih, disampaikan oleh Natsir, S.Pd, M.M, Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI. Tujuan pembelajaran materi ini secara umum adalah agar peserta mampu mempraktikkan kegiatan menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran pelatihan dikelas. Sementara itu, secara khusus adalah mempersiapkan proses pembelajaran, memilih ragam metode pembelajaran yang tepat/efektif untuk kebutuhan dan tujuan pembelajaran, memilih media dan alat bantu sesuai metode dan tujuan pembelajaran, menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, menggunakan teknik presentasi interaktif pada proses pembelajaran materi yang difasilitasi serta melakukan evaluasi hasil pembelajaran. Di akhir sesi, peserta dibagi menjadi 2 kelompok untuk membuat Satuan Acara Pembelajaran dan Powerpoin materi untuk kegiatan Micro Teaching.

Download Materi

Gallery Kegiatan Hari Ke 3

{gallery}tot_m3{/gallery}

{jcomments on}

TOT Makasar Hari Ke-2

Mengawali kegiatan hari kedua dengan adanya refleksi dari materi hari pertama oleh 4 peserta. Review belajar yang diterima mengenai kebijakan penanggulangan bencana di Indonesia tentang UU no 36, Indonesia sumber bencana karena letak geografis, adanya konflik internal, serta pengetahuan yang kurang tentang bencana. Dalam penanganan bencana ada istilah prabencana, saat bencana, pasca bencana. Dengan adanya Hosdip, diharapkan dapat menangani bencana baik internal maupun eksternal, jadi RS perlu membuat  Hosdip, serta membuat pemetaan untuk menghadapi adanya bencana. Setelah review yang disampaikan oleh peserta, dilanjutkan dengan sesi materi.
 

Materi pertama, disampaikan oleh President Asian Hospital Federation (AHF), dr. Adib Abdullah Yahya, MARS dengan materi “Manajemen RS dalam Penanggulangan Bencana”. Beliau menjelaskan bahwa dalam keadaan bencana rumah sakit harus mempunyai kesiapan pada fase pra bencana (preparedness) dan fase bencana (respon). Setiap rumah sakit harus memiliki Hazard mapping atau pemetaan daerah rawan bencana serta beberapa hal yang harus dipersiapkan rumah sakit antara lain pusat komando, system komunikasi, manajemen lalu lintas, keamanan, pengunjung, sukarelawan, penerimaan korban, lokasi utama di rumah sakit, tim lapangan, daftar kontak, rumah sakit yang terisolasi dan training. Selain itu juga, beliau menjelaskan tentang perencanaan untuk penanggulangan bencana internal dan eksternal.


Download Materi

 
Dilanjutkan dengan materi kedua, yang disampaikan oleh pemateri yang sama yaitu dr. Adib Abdullah Yahya, MARS. Pada materi yang kedua beliau menjelaskan tentang “Dasar-dasar organisasi”. Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah agar mampu melaksanakan pengorganisasian yang tepat dari semua unsur yang ada di rumah sakit guna memaksimalkan kinerja dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien/korban akibat bencana, mampu menyusun struktur organisasi Hospital Disaster Plan dan mengimplementasikan sistem pengendalian serta mengkoordinir unsur-unsur operasional, logistik, perencanaan dan keuangan. Pada sesi ini, peserta juga dibekali tentang prinsip-prinsip pengorganisasian pada saat bencana, sistem pengendalian di rumah sakit, uraian tugas dari tiap komponen organisasi, kartu tugas (job action sheets) merupakan komponen yang menjelaskan respon baik pejabat termasuk staf yang ada dibawahnya. Diakhir sesi kedua, peserta diberi penugasan. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok untuk membahas 3 permasalahan yang diberikan, yaitu tentang struktur organisasi tim penanggulangan bencana di rumah sakit dengan menggunakan metode “crosswalk”, kemudian mengaktifkan tim bencana rumahsakit diluar jam kerja saat ada peringatan terjadi kecelakaan pesawat, dan kesiapsiagaan  menghadapai  banjir, wabah muntaber, kerusuhan massal, dan letusan gunung berapi. Setelah peserta membahas permasalahan dalam kelompok, kemudian dibahas tiap kelompok didepan kelas.

Download Materi


Sesi ketiga dilanjutkan dengan materi “Monitoring dan evaluasi Hospital Disaster Planning (HDP)”, disampaikan oleh pemateri yang sama, dr. Adib Abdullah Yahya, MARS. Pada sesi ini diharapkan peserta memahami pentingnya pelatihan/exercise secara benar untuk Hosdip dalam rangka uji coba, monitoring dan evaluasi dalam rangka tersusunnya Hosdip yang dapat diterapkan di rumah sakit. Selain itu, diharapkan peserta mampu menyusun program pelatihan secara bertahap dan berkala, serta mengevaluasi kondisi rumah sakit disesuaikan dengan tuntutan Hosdip pada tingkat kesiapan rumah sakit menghadapi bencana dan melakukan revisi Hosdip yang sudah ada. Dalam materi ini peserta diberikan penjelasan tentang program evaluasi latihan dan insiden, metodologi, tujuan, Latihan dan Evaluasi Insiden, Jenis latihan, serta Proses Evaluasi Latihan dan Insiden.


Download Materi

 
Sesi keempat dilanjutkan oleh dr. Muh. Nur Alim M., Sp. BTKV dengan materi ”Analisis Risiko Bagi Rumah Sakit pada Kejadian Bencana”. Pada sesi ini diharapkan peserta mampu melakukan analisis risiko pada kejadian bencana baik yang terjadi di rumah sakit maupun diluar rumah sakit yang dapat digunakan untuk menyusun perencanaan rumah sakit dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Selain itu, peserta diharapkan mampu melakukan identifikasi karakteristik  kejadian bencana  dan potensi kerusakan yang terjadi, melakukan analisis risiko terjadinya  krisis kesehatan akibat  bencana, serta mengidentifikasi dan melakukan analisis kebutuhan rumah sakit  untuk penanganan krisis kesehatan akibat bencana. Pada sesi ini, dibahas juga tentang penanganan di lokasi bencana dan lapangan, pengiriman tim kelapangan untuk bencana, evakuasi pasien pada bencana di rumah sakit serta penanganan pengungsi.

Download Materi

Sesi terakhir ditutup oleh materi Dasar-Dasar Logistik oleh dr. Ari Prasetyojati, Sp.EM. Tujuan dari penyampaian materi ini adalah diharapkan  peserta mampu memahami dasar-dasar logistik (perbekalan kesehatan), mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP, mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP mengenai pembuatan perencanaan kebutuhan logistic, mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP mengenai pengadaan logistic, mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP mengenai penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pendistribusian, pencatatan, pelaporan dan penghapusan logistic. Dalam penjelasan beliau, kita bisa ketahui tentang penilaian jumlah sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang tersedia di rumah sakit yang berhubungan dengan logistic, dan Pembuatan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pendistribusian Pencatatan dan pelaporan serta penghapusan kebutuhan logistik

Download Materi

Gallery Kegiatan Hari Ke 2

{gallery}tot_m2{/gallery}

{jcomments on}

TOT Makasar Hari Ke-1

Sebelum memulai sesi materi, dilangsungkan Sesi Perkenalan yang di buka oleh Natsir, S.Pd, M.M, Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI. Hal ini bertujuan agar para peserta dengan tim saling mengenal. Sesi perkenalan selanjutnya diteruskan dengan permainan pindah tempat duduk berdasarkan identitas masing-masing peserta. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian dua kelompok untuk menyusun paku oleh masing-masing kelompok.
 
Kemudian dilanjutkan dengan Fear and Expectation. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk melihat sebuah film bersama-sama yaitu mengenai Fear and Expectation. dr. Bella Dona, M.Kes memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan kekhawatiran dalam mengikuti pelatihan ini. Sejak mulai dari mendapatkan undangan, kemudian datang pada pelatihan ini. Setelah itu, peserta juga diminta untuk menuliskan mengenai harapan dalam mengikuti proses dan/atau setelah mengikuti pelatihan ini. Kesimpulan dari hasil Fear and Expectation asalah Kurang PD, tanggung jawab, pesimis, bosan bisa ditanggulangi dengan komitmen yang jelas. Komitmen ini bisa membuat kita menjadi trainer yang handal sehingga kita mampu membangun siaga bencana dan dibantu pemerintah dalam hal anggaran

 

Pada sesi pertama, materi pembuka disampaikan oleh dr. Soeko Kementerian Kesehatan mengenai Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit. Beliau menyampaikan kebijakan penanggulangan bencana di Indonesia, peran aktif rumah sakit dalam penanganan bencana, pengembangan jejaring rumah sakit untuk kedaruratan medic dan bencana. Beliau menjelaskan bahwa dalam system jejaring, IGD merupakan penanggung jawab system di rumah sakit, dalam jejaring ini, apabila terjadi bencana, maka IGD di rumah sakit terbesar menjadi pusat dan memimpin dalam system informasi jejaring.

Download Materi


 
Sesi kedua mengenai Kebijakan dan Strategi Nasional dalam Penanggulangan bencana. Materi sesi kedua ini disampaikan oleh dr. Indro Murwoko dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan. Beliau menjelaskan tentang Kebijakan dalam penanggulangan bencana, keberadaan dan peran dari PPKK yang berada dibawah sekretaris Jenderal Secara Administrasi, Tugas dan Fungsi dari PPKK dalam menanggulangi bencana yang terjadi.

Download Materi

Gallery Kegiatan Hari Ke 1

{gallery}tot_m1{/gallery}

{jcomments on}

TOT Makasar

TRAINING OF TRAINER

Peningkatan Kapasitas SDM dalam Penyusunan Perencanaan
Rumah Sakit dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana

Makasar, 20 – 23 Juli 2011

alt

Pengantar

Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan WHO, USAID dan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK)  FK  UGM menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Kapasitas Petugas Dalam Perencanaan Rumah Sakit Dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana, yang dilaksanakan pada tanggal 20-23 Juli 2011. Pelatihan ini bertempat di Hotel Aryaduta Sulawesi Selatan, Makasar. Tujuannya adalah agar peserta mampu mendampingi penyusunan dokumen perencanaan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di rumahsakit. Peserta acara ini berjumlah 14 peserta yang berasal dari   IDI, Fakultas Kedokteran, Dinkes Provinsi, RS Provinsi, Dinkes Kab/Kota, dan RS Kab/Kota. Kegiatan dibuka secara resmi  oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah. Sambutan pembuka beliau berharap semoga dengan ikut TOT ini, peserta mampu menjadi trainer dan dapat out put mengenai penanganan bencana yang baik di rumah sakit dan mendapatkan ilmu yang penting untuk rumah sakit masing-masing. Wilayah di Regional 9 merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga akan turut membantu setiap ada hal yang berkaitan dengan misi kita.

Untuk Mengikuti Pelatihan selengkapnya silahkan klik Tombol dibawah ini:

altaltalt

Lampiran: