logo2

ugm-logo

Blog

logo-iccs-partner

Gladi Lapang Penanggulangan Bencana di Kabupaten Gunung Kidul

Table Top Exercice dan Simulasi Tanah Longsor


Latar belakang

Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu Kabupaten di Yogyakarta yang rawan bencana. Data bencana yang di publikasikan oleh Pemerintah Yogyakarta hingga tahun 2010 menempatkan Kabupaten Gunung Kidul diurutan ke tiga daerah yang banyak mengalami bencana setelah Kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Letak dan keadaan geografis Kabupaten Gunung Kidul menjadi faktor seringnya terjadi kejadian bencana, seperti kekeringan, angin puting beliung, dan tanah longsor. Selain itu, Kabupaten Gunung Kidul juga terancam gelombang tsunami yang datang dari Samudra Hindia yang merupakan perbatasan langsung dengan Kabupaten Gunung Kidul disebelah selatan.

Topografi Gunung Kidul berupa perbukitan dan pegunungan kapur menjadi faktor seringnya kejadian tanah longsor terjadi. Belum lagi, pada musim penghujan yang menyebabkan lunaknya tanah perbukitan yang memudahkan terjadinya tanah longsor pada dataran dengan kepadatan tanah yang kurang. Tingginya intensitas curah hujan seperti saat ini membuat prihatin banyak pihak. Terutama, warga yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor. Masyarakat harus diberikan pemahaman tentang bahaya tanah longsor sehingga ketahanan masyarakat dapat meningkat dan masyarakat dapat siaga dan sigap jika terjadi tanda-tanda tanah longsor dan mampu menyelamatkan diri.

Kesiapsiagaan menghadapi bencana tanah longsor, tidak cukup dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi juga melibatkan masyarakat. Salah satu upaya meningkatkan pemahaman masyarakat dan uji coba perencanaan kesiapsiagaan bencana oleh Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul dapat dilakukan dengan menggelar simulasi penanggulangan bencana tanah longsor. Harapannya, hasil dari simulasi ini dapat memberikan masukan kepada Pemerintahan Gunung Kidul, Rumah Sakit di Gunung Kidul, dan masyarakat Gunung Kidul dalam menyiapkan perencanaan penanggulangan bencana baik ditingkat daerah atau Regional Disaster Plan (RDP) dan perencanaan penanggulangan bencana di sektor kesehatan baik bagi dinas kesehatan dan rumah sakit atau Hospital Disaster Plan (HDP).

Terkait dengan hal tersebut, sebuah proyek oleh Swedish International Development Cooperation Agency (Sida) bekerjasama dengan Umeå University, Swedia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, dan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta bermaksud mengadakan Gladi Lapang Penanggulangan Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Gunung Kidul.


gedungTempat Kegiatan : Kecamatan wedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta

Waktu dan Tanggal: Kamis, 5 Desember 2013  Pukul 09.00 wib - selesai

Peserta :

  1. Pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul
  2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunung Kidul
  3. Bappeda Kabupaten Gunung Kidul
  4. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul
  5. Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, Gunung Kidul
  6. Puskemas Gedang Sari
  7. PMI Kabupaten Gunung Kidul
  8. Forum Penanggulangan Bencana Gunung Kidul
  9. Kecamatan
  10. Kelurahan
  11. Masyarakat
  12. Polsek
  13. Koramil

scheduled-taskJadwal kegiatan:

No.

Waktu

Kegiatan

1.

08.00 – 08.30

Registrasi peserta dan undangan

2.

08.30 – 08.45

Sambutan dan pembukaan oleh Bupati Kabupaten Gunung Kidul

3.

08.45 – 09.00

Pengarahan peserta oleh panitia

4.

09.00 – 12.00

Simulasi

5.

12.00 – 13.00

Evaluasi dan Rekomendasi

longsorSkenario Simulasi (klik untuk membaca skenario)


Informasi :

Dewi Catur Wulandari, S.Sos
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Gedung IKM Baru, Sayap Utara Lt.2
Jl. Farmako Sekip Utara-Yogyakarta 55281
Telp/Fax: (0274) 549425
Mobile: 0818263653
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

International Symposium on Climate Change and Health

Mitigation and adaptation in the health sector with focus on research, policy and action

Yogyakarta, 4 Desember 2013


Latar belakang

Perubahan iklim global dan dampak fisik, biologis serta sosialnya semakin tampak dan dikenali. Kesehatan manusia dipengaruhi oleh perubahan iklim ekstrem misalnya terjadinya banjir pantai dan gelombang panas, meningkatnya vektor penularan penyakit menular (misalnya malaria, demam berdarah dan kolera), berkurangnya pangan yang mengakibatkan malnutrisi dan termasuk munculnya gangguan kejiwaan akibat kejadian ekstrem. Perubahan iklim menjadi tantangan kesehatan masyarakat dan tenaga medis profesional yang berupaya untuk mengurangi tingkat penyakit dan kematian yang diakibatkannya.

Berbagai upaya untuk mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim dengan mengantisipasi, merencanakan dan menanggapi risikonya perlu dilakukan. Kemampuan adaptasinya berkaitan erat dengan kemampuan negara, akses terhadap teknologi, sumber daya politik, sosial dan ekonomi, serta adanya kebijakan nasional dan instrumen untuk memandu para pengambil keputusan. Strategi adaptasi yang bertujuan untuk mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim idealnya harus berkelanjutan dan menghindari menyebabkan kenaikan lebih lanjut dalam emisi gas rumah kaca. Di bidang kesehatan, eHealth merupakan strategi yang menarik untuk beradaptasi terhadap iklim dan memainkan faktor kunci dalam mitigasi serta menjadi cara efektif untuk mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim .

Untuk menghindari dampak yang serius, semua sektor dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan strategi untuk menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca. Sektor kesehatan merupakan sektor yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap emisi gas rumah kaca sehingga perlu menjadi sektor yang menjadi contoh.

Terkait dengan hal itu, sebuah proyek yang dibiayai oleh Swedish International Development Cooperation Agency (Sida) bekerjasama dengan Umeå University, Swedia dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, bermaksud mengadakan simposium terkait upaya mitigasi perubahan iklim dan adaptasi di sektor kesehatan termasuk penggunaan eHealth. Simposium berfokus pada pemaparan pengetahuan dan kesenjangan yang terjadi saat ini yang harapannya menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi semua pihak.

gedungTempat Kegiatan : Auditorium FK UGM, Yogyakarta

Waktu dan Tanggal: 4 Desember 2013

  Peserta yang diharapkan hadir:

  1. Pengambil kebijakan
  2. Manajer dan petugas kesehatan
  3. Peneliti dan mahasiswa
  4. Perwakilan LSM yang terkait lingkungan, iklim dan kesehatan

Biaya Registrasi

Umum: Rp. 100.000
Mahasiswa: Rp. 50.000

scheduled-taskTentatif Kegiatan:

Rabu, 4 Desember 2013

08.00-08.30

Registrationpdf

08.30-09.00

Opening Remarks

pdfDr Maria Nilsson, Chair of the Organizing Committee/PI CC-MAP, Umeå University

Annika Siwertz, Counsellor, the Swedish Embassy, Jakarta

Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K).Onk, Dean Faculty of Medicine, UGM

09.00-09.30

Key note presentation: Climate change and impacts on human health.

pdfDr Lachlan McIver, Climate Change & Health Consultant, World Health Organization  (Teleconference)

09.30-10.45

reportaseSession 1 – National views and action on Climate change mitigation and adaptation and eHealth as a resource to reach goals set.

Speakers:

pdfClimate change and impacts on human health. Mr. Sharad Adhikary, Environmental Health Advisor, WHO, Indonesia.

pdfeHealth as one of the solutions to reach Universal Health Coverage and reducing Green House Gas emissions. drg. Rudy Kurniawan, M.Kes. Ministry of Health in Indonesia

pdfDigital welfare services in the Swedish health sector. Martin Andreasson, Region VästraGötaland and Chairman of the Board of Center for eHealth in Sweden (CeHIS)..

Moderator:

  • Associate professor Nawi Ng, Umeå University Sweden

10.45-11.00

Coffee break

11.00-12.10

reportaseSession 2: Needs for research and health sector policy making

Speakers:

pdfClimate change and impacts on health in Indonesia – research gaps. Professor Hari Kusnanto, Center for Environmental Studies, UGM.

pdfStrengthening health system policies for climate change adaptation. Professor Laksono Trisnantoro, UGM.

pdfPerceptions about climate change and the role of health professionals. Associate Professor Nawi Ng, Umeå University.

Moderator:

  • Dr. Lutfan Lazuardi, SIMKES, UGM

12.10-13.30

Lunch Break and Exhibition/ Poster Presentations

13.30-14.40

reportaseSession 3: eHealth – a promising strategy for the health sector

Speakers

pdfeHealth as an opportunity for mitigation in the health sector – a life cycle analysis. Dr Åsa Holmner, Umeå University.

pdfIs the health sector ready for eHealth? Dr Lutfan Lazuardi, GMU

pdfIntroducing Electronic Medical Records – the potential and process. drg. Widodo.MM, Head of Gunungkidul District Health Office

Moderator

  • Prof Hari Kusnanto, Gadjah Mada University, Yogyakarta

14.40-15.20

Coffee break Exhibition/ Poster Presentations

15.20-16.30

reportaseSession 4 – Improving health system’s reach, preparedness and response

Speakers

pdfEmergency care in extreme rural areas. Lena Kroik, District nurse/ reindeer herder, AKMC, Västerbotten County Council, Sweden

pdf

Ericsson Study on ICT Impact in Socioeconomic Development. Christ B. Ngantung, Head of OSS/ BSS Practice at Ericsson Indonesia

pdfProvincial priorities on climate change and health. dr. Arida Oetami, M.Kes. Head of Provincial health office, Yogyakarta

Moderator

  • Prof. Laksono Trisnantoro, Gadjah Mada University, Yogyakarta

16.30-17.00

  • Closure of the Exhibiton/ Poster presentations
  • Symposium conclusions and recommendations,
Dr Maria Nilsson, Umeå University
Prof. Adi Utarini, Vice Dean Faculty of Medicine, UGM

Peserta Pameran:

  1. Ericsson
  2. Divisi Manajemen Bencana, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedoketaran UGM
  3. Simkes, Fakultas Kedoketaran UGM
  4. Unit Production House Fakultas Kedoketaran UGM
  5. Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM
  6. Pusat Promosi dan Perilaku, Fakultas Kedoketaran UGM
  7. Sysfomedika
  8. Dinkes Gunung Kidul
  9. Myconos

Fasilitas:
Paket meeting, Seminar Kit

Informasi lebih lanjut:
www.bencana-kesehatan.net
www.symposium.fk.ugm.ac.id/ccmap/

Biaya dapat ditransfer melalui:

Bank BNI atas nama : PKMK FK UGM
No. Rekening           : 0203024192

Informasi dan pendaftaran
Anggi / Vira
Center for Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Gadjah Mada University
Gedung IKM Lt2. Jalan Farmako Sekip Utara Yogyakarta, 55281, Indonesia
Telp/Fax: (0274) 549425
HP: 081227938882 (Anggi) / 085712467621 )
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.


Live Streaming

SEMINAR

Pengembangan Kesiapsiagaan Daerah dalam Penanggulangan Bencana
atau Regional Disaster Plan (RDP) dan Safety Awareness
pada Relawan Bencana

 

 14 Maret 2014

 

 

PETUNJUK VIDEO STREAMING :
  1. Untuk mengakses dengan lancar Anda membutuhkan koneksi internet dengan kecepatan minimal 512 kbps 
  2. Silahkan menggunakan headset / speaker untuk kualitas suara yang lebih baik.

BNPB Gelar Sosialisasi Penanggulangan Bencana

PURWOREJO - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar sosialisasi perundang-undangan dalam penanggulangan bencana di Hotel Sanjaya Purworejo, Kamis (24/10). Sejumlah isu antara lain terkait maraknya partai politik mendirikan posko ketika terjadinya bencana, mengemuka dalam kegiatan itu.

Continue Reading

Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia

apdr3Rupanya Indonesia tidak saja terkenal dengan kekayaan warisan budayanya, tanahnya yang subur, dan keramahan masyarakatnya, tetapi juga kekayaan akan ancaman bencana. Berada di antara dua benua dan dua samudra, lantas membuat Indonesia menjadi tempat persinggahan yang strategis dan menguntungkan tetapi juga membuat Indonesia merasakan dampaknya. Dampaknya berupa bencana alam, gempa, tsunami, banjir, angin puting beliung, longsor dan masih banyak lagi.

Ahli lempeng bumi, ahli gempa, ahli tsunami, dan ahli bencana lainnya pasti mengenal Indonesia. Betapa tidak, jalur megatrust gempa melalui hampir seluruh wilayah Indonesia. Begitu juga dengan dua lempeng bumi yang menyebabkan gempa, juga bertemu di Indonesia. Pantaslah Indonesia disebut Hipermarket Bencana.

Sudahkan kita sadar bahwa ini semua mengancam kita? Ataukah ancaman ini sudah kita anggap “teman” atau sudah biasa terjadi. Apakah korban berjatuhan akibat bencana itu biasa? Marilah kita duduk bersama untuk menyadari bahwa ini adalah ancaman yang bisa kita kurangi dampaknya terutama bagi kehidupan manusia dan bagi saudara-saudara kita yang berada di wilayah-wilayah yang rentan bencana.

Minggu lalu, kami terlibat dalam rangkaian kegiatan Asia Pacific Disaster Risk Reduction and Resilience (APDR3) dalam acara Indonesia Symposium on Disaster Risk Reduction and Resilience. Kegiatan berlangsung selama dua hari (13-14/6/2013) di Hotel Sheraton, Yogyakarta. Pada kesempatan ini, Universitas dalam (UGM dan UII) dan Luar Negeri (University of Hawaii), NGO, dan lembaga donor terlibat dalam diskusi tentang pengurangan risiko bencana di Indonesia.

Dari kegiatan ini, kami mengangkat tema Upaya Pengurangan Risiko Bencana dalam Website Bencana Kesehatan minggu ini. Kami ingin membagikan beberapa hal penting dari kegiatan APDR3 kepada pembaca sekalian, juga beberapa bacaan yang terkait. Semua ini kami sampaikan untuk mengedepankan ide dan inspirasi mengenai keterlibatan kita dalam pengurangan risiko bencana.
Silahkan mengikutinya di bawah ini:

notulenReportase :
Indonesia Symposium on Disaster Risk Reduction and Resilience APDR3

Sambutan pada pembukaan simposium secara bergantian di sampaikan oleh penyelenggara kegiatan, yakni Asia Pacific Disaster Risk Reduction and Resilience (APDR3), Kedutaan Besar Indonesia di Amerika, University of Hawaii Manoa, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Islam Indonesia. Dalam sambutannya, masing-masing universitas merasa senang dengan keterlibatan mereka dalam kegiatan ini. Mereka menyadari ancaman bencana di Indonesia dan berupaya melakukan sesuatu dalam rangka penanggulangan bencana. Baca selengkapnya, klik-disini


notulenReportase:
Pre-simposium Indonesia Disaster Risk Reduction: University of Hawaii Kunjungi FK UGM

Kedatangan dekan University of Hawaii disambut oleh Dekanat Fakultas Kedokteran, bagian kurikulum, Konsultan Pokja Bencana, dan Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM. dr.Endro memulai diskusi dengan dekan University of Hawaii (UH) mengenai kurikulum kebencanaan di FK UGM. dekan UH menyatakan ketertarikannya dan mencoba membicarakan dengan presiden terkait kerjasama yang bisa dilakukan UH dan UGM dalam manajemen kebencanaan. Selengkapnya silahkan klik-disini