Pada 1-4 Agustus 2023, DIY mewakili Indonesia dan menjadi tuan rumah ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise {ARDEX} 2023. Kegiatan rutin ini dilakukan setiap tahun dan diikuti perwakilan dari 10 negara anggota ASEAN. Tujuannya selain meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dan koordinasi dalam penanganan darurat bencana, namun juga meningkatkan sinergitas dan kecepatan mobilisasi sumber daya regional dalam mewujudkan ketangguhan kawasan terhadap bencana sesuai visi One ASEAN One Response {Sumber informasi kegiatan dan ilustrasi: BPBD DIY}. selengkapnya
Didominasi Hidrometeorologi, BNPB Sebut Terjadi 1.675 Bencana Sejak Awal 2023
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melaporkan pada lima bulan di awal tahun 2023 ini, sudah terjadi 1.675 kejadian bencana. Hal ini dikatakan oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
"Didominasi oleh bencana hidrometeorologi sebesar 99,1 persen, dengan rincian 92, persen adalah bencana hidrometeorologi basah dan 6,6 persen merupakan bencana hidrometeorologi kering, sisanya merupakan bencana geologi dan vulkanologi," kata Suharyanto dalam keterangan resminya, Minggu (4/6/2023).
Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan, saat ini perubahan iklim yang terjadi di dunia secara nyata telah meningkatkan potensi kejadian bencana.
Hal itu diungkapkan saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) yang dihelat di Pondok Pesantren Alhamidiah, Depok, Jawa Barat, kemarin.
"Perubahan iklim terbukti meningkatkan frekuensi kejadian bencana dengan sangat drastis dan lebih ekstrim," ujar Suharyanto.
Suharyanto menjelaskan, jika melihat data bencana terkait iklim dengan dampak signifikan, di tingkat global khususnya sejak tahun 1961, tren kenaikan anomali suhu rata-rata global berbanding lurus dengan peningkatan frekuensi kejadian bencana.
"Hal yang sama dengan data bencana di Indonesia, tren kenaikan jumlah kejadian bencana alam dalam mengalami kenaikan hingga 82 persen jika dilihat dari tahun 2010 hingga 2022," ucap Suharyanto.
Sehingga kata Suharyanto, benar adanya bahwa peningkatan anomali suhu rata-rata baik di tingkat global maupun nasional menyebabkan meningkatnya frekuensi kejadian bencana, terutama bencana hidrometeorologi.
"Untuk bencana hidrometeorologi basah, akar permasalahan yang utama adalah urbanisasi yang memberikan tekanan pada lingkungan di hilir, dan alih fungsi lahan baik secara sistematis maupun ilegal, yang mengurangi kapasitas daya serap, baik karbon maupun air mulai dari hulu hingga hilir," tutupnya.
More Articles ...
- Diterjang Hujan Badai, Kota Bogor Dilanda Tujuh Bencana
- Bersiap Hadapi Bencana, BPBD Kalsel Gelar Latihan Kepada Relawan Se-Kalimantan Selatan
- Ini Bencana Besar yang Landa Eropa 1.000 Tahun Terakhir
- Pemkab Pemalang Tambah Alat Deteksi Bencana Tanah Longsor
- Waspada! Cuaca Besok dan Lusa Diprediksi Ekstrem, Potensi Bencana Tinggi
- Pakar Israel Ungkap Mengapa Omicron tak Mematikan Seperti Delta
- Gunung Semeru Muntahkan Banjir Lahar, Aliran Sungai Dipenuhi Endapan Material Vulkanik
- Banjir Terjang Jember, Satu Orang Tewas dan 150 Rumah Terendam
- Mengenal La Nina di Wonogiri dan Prosedur Mitigasi Pra-Bencana
- Pemkot Palu Ajak Perguruan Tinggi Terapkan Pendidikan Mitigasi Bencana
- Ini mitigasi bencana gunung meletus dan gempa bumi, biar siap jika terjadi bencana
- Akademisi nilai tahun baru momentum evaluasi program mitigasi bencana
- Letusan Gunung Semeru Termasuk Erupsi Sekunder
- Siaga Bencana, Menko PMK Upayakan Tambahan Dapur Umum
- Bencana Mengerikan Terjadi di La Palma Spanyol, Real Madrid Unggah Ucapan Bela Sungkawa
- Las Palmas Berikan Bencana bagi Valencia Pasca Pengusiran Munir
- Gunung berapi meletus di La Palma di Kepulauan Canary Spanyol
- Pengusaha Asal Aceh Sumbang Rp 2 Triliun untuk Penanganan Covid-19 di Sumsel
- 2 Kecamatan di Aceh Utara Dilanda Banjir, Warga Terpaksa Naik Rakit
- Tahap Tanggap Bencana, Mensos Jamin Penuhi Perlindungan Sosial Korban Gempa di Malang
- Mengatasi Bencana dari Desa
- Konser Amal Virtual (House Concert)
- Vaksin Covid-19 Siap Didistribusikan, Juru Bicara Satgas Ungkap Kesiapan Logistik Sudah Baik
- 6 Provinsi Ini Diminta Waspada, BMKG Prediksi Akan Ada Banjir di Awal Tahun
- Banjir dan Longsor Kepung Banyumas dan Cilacap, Kapan La Nina Berakhir?
- Banjir Bandang Memorakporandakan Desa di Aceh Tenggara, 48 Rumah Rusak
- Korban Tewas Akibat Virus Corona Bertambah Jadi 630 Orang
- Kedua di Luar China, Pasien Corona Meninggal di Hong Kong
- Peringatan Dini Banjir akan Dipasang di 6 Kecamatan DKI
- RUU Penanggulangan Bencana Akan Memperkuat Kewenangan BNPB
- RRI bantu mitigasi bencana dirikan radio pemancar di Pesisir Selatan
- Ridwan Kamil Imbau agar Masyarakat Tak Termakan Hoaks Bencana
- Bencana Banjir di Papua, 77 Tewas
- Bangunan Berkonstruksi Sarang Laba-Laba di Lombok Tetap Aman
- Provinsi NTT Memiliki 11 Risiko Bencana. Jumlah Korbannya Mencengangkan
- BMKG akan pasang alat deteksi bencana
- Usai Gempa Nepal 7,9 SR, Pakar Perkirakan Gempa Lebih Dahsyat akan Terjadi
- Indonesia Kirim Tenaga Medis, SAR, dan Peralatan Darurat ke Nepal
- ASEAN: Banjir Bencana Utama Kawasan Asia Tenggara
- Ketinggian Banjir di Kabupaten Tegal Bervariasi
- Puluhan Karyawan Rumah Sakit Gelar Simulasi Bencana Kebakaran