logo2

ugm-logo

Pembukaan Pameran Ilmiah 2012

Pembukaan Pameran Ilmiah

Pengalaman FK UGM dalam Berbagai Bencana dan
Kurikulum Bencana di Pendidikan Kedokteran S1 dan S2 UGM

 Lobby auditorium FK UGM,
10-13 Desember 2012


Pemotongan-Pita-Secara-SimbolisPokja Bencana FK UGM bekerjasama dengan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK) FK UGM, Divisi Manajemen Bencana mempersembahkan sebuah Pameran Ilmiah dalam rangka mendukung Pelaksanaan Blok 4.2 (Health System and Disaster Manajement), Program S1 Pendidikan Kedokteran. Pameran dengan tema “Pengalaman FK UGM Dalam Berbagai Bencana dan Kurikulum Bencana Di Pendidikan Kedokteran Program S1 Dan S2 UGM” merupakan bentuk penyebaran pengetahuan dan gambaran kepada peserta, khususnya mahasiswa FK UGM mengenai pengalaman dalam penanganan bencana yang telah dilakukan, agar bisa memberikan bentuk inovasi dalam penanggulangan bencana ke masa depan. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 10–13 Desember 2012 di Lobby Auditorium FK UGM. Pameran yang dilaksanakan kali ini adalah Pameran Ilmiah kedua, dan akan menjadi program kerja rutin yang akan dilaksanakan setiap tahun.

Pengalaman yang ditampilkan dalam pelaksanaan kali ini adalah mengenai penanggulangan bencana dari beberapa kejadian bencana yang terjadi di Indonesia, seperti kejadian Tsunami Aceh, Gempa Padang, serta Bencana Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Bencana-bencana tersebut menyebabkan kerugian baik material maupun korban jiwa. Dari beberapa kejadian bencana yang telah terjadi, melibatkan Tim yang Expert dan berkompeten dari FK UGM dan RS Sardjito dalam upaya penanganan bencana yang terjadi, dan menjadikan sebagai dasar lesson learned dalam proses pembelajaran untuk Manajemen Bencana di Perguruan Tinggi, khususnya untuk Mahasiswa FK UGM dengan harapan mahasiswa FK UGM bisa melihat aspek manajemen bencana dari Tim yang mengikuti kegiatan penanganan bencana tersebut.

Topik pameran dari stand Pokja Bencana FK UGM, ada 6 topik besar yaitu, mengenai kerangka konsep manajemen bencana, fase bencana yang diikuti oleh Tim dari RS Sardjito dan FK UGM dalam kegiatan penanggulangan bencana yang pernah terjadi di Indonesia, yaitu 1) fase respon (kegiatan yang diikuti oleh Tim Sardjito dan FK UGM pada Bencana Gempa Padang dan Letusan Gunung Merapi melakukan medical dan management support); 2) fase recovery (Tsunami Aceh dengan melakukan perencanaan dan penguatan system manajemen rumahsakit serta melakukan pelatihan-pelatihan seperti General Emergency Life Support (GELS), Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), Persiapan Pelayanan Psikologis, Pelatihan MTBS); 3) Fase Preparedness, kegiatan pelatihan dan workshop mengenai penanggulangan bencana di rumah sakit dan daerah, kurikulum bencana yang ada pada Program S1 dan S2 UGM serta penelitian dari tim Pokja FK UGM yang pernh dipresentasikan pada forum internasional.

Kegiatan pameran ini juga akan di ikuti oleh beberapa LSM yang aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana, seperti: Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC), Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Yogyakarta dan Komunitas Merapi.

Sambutan-Prof-Adi-Utarini--dan-dr-hendroPembukaan acara pameran dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 10 Desember 2012, Pukul 10.00 – 10.30 WIB yang diisi oleh Pidato Sambutan oleh dr. Hendro Wartatmo, SpB.KBD, selaku Konsultan Senior Divisi Manajemen Bencana PMPK FK UGM dan Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama.

Dalam pidato sambutannya, dr. Hendro Wartatmo, SpB.KBD menyampaikan bahwa pameran yang dilaksanakan kali ini untuk mempublikasikan apa yang sudah kami lakukan selama ini dalam pengelolaan bencana yang terjadi di Indonesia. UGM merupakan satu-satunya yang merintis kegiatan semacam ini atau bisa dikatakan sebagai pemula sebagai Uiniversitas yang peduli kepada bencana dan memiliki dan mengembangkan kurikulum dalam kebencanaan. Kegiatan pertama yang kita lakukan sejak gempa dan tsunami tahun 2004, berlanjut gempa tahun 2006 hingga saat ini. Dulu kami sebagai Divisi Bencana PMPK F UGM dan sekarang telah berubah menjadi Pokja Bencana FK UGM sehingga kegiatannya pun menjadi lebih luas.

Sambutan sekaligus pembukaan acara pameran secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama Wakil Dekan Bidang Prof. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D. Beliau menyampaikan bahwa bentuk dukungan FK UGM dalam manajemen bencana adalah salah satunya dengan mengembangkan kurikulum kebencanaan pada beberapa Prodi seperti Kedokteran Umum, keperawatan, dan gizi. Hal ini ditujukan dalam upaya mengajarkan kewaspadaan kepada mahasiswa dan antisipasi kejadian bencana.

Acara pembukaan pameran secara simbolis dengan pemotongan rangkaian bunga di depan pintu masuk Pameran Pokja Bencana FK UGM yang didamping oleh tim Pokja Bencana dan perwakilan dari tim PMI, Komunitas Merapi dan MDMC.


Galeri Kegiatan

{gallery}pameran12{/gallery}

 

hari ke 4 amcdrr

Spesial session 20
Strengthened National Preparedness through Balangoda City Resilience Program to get Ready for any Disaster

Tarian-Mataram-Ginanjing1Berdasarkan misi dari penilaian preparedness UNDAC pada November 2011, pemerintah Sri langka menginisiasi beberapa peluang untuk kerangka manajemen bencana. Tujuan dari sesi ini adalah mengilustrasikan mengenai penguatan program respon kesiapsiagaan yang dilakukan Sri Langka, sebagai contoh mengenai program Pada pemaparan yang disampaikan, dijelaskan bagaimana peluang tersebut dapat diwujudkan oleh pemerintah. Program ketahanan Balangoda telah memasukkan suatu program komprehensif untuk manajemen limbah padat untuk 12 tahun dan memperkenalkan program pengumpulan limbah yang baik disekolah. Belajar dari pengalaman yang disampaikan penyaji, bahwa ada 40 rekomendasi dalam pengurangan risiko bencana. Dari rekomendasi tersebut, di ringkas menjadi beberapa lingkup yang meliputi preparedness, koordinasi, logistik, kesehatan, emergensi (kegawatdaruratan), paparan risiko dan kerentanan.

Dari aspek preparedness, diharapkan adanya program jangka panjang untuk pengurangan risiko bencana secara komprehensif dan konseptual terhadap program manajemen bencana yang dilaksanakan. Secara nasional, adanya program perencanaan secara operasional untuk emergensi pada manajemen bencana di Balangoda telah disusun serta adanya pengembangan dari database dan informasi untuk pengumpulan dan analisis data kegiatan. Selain itu, penguatan kementerian bidang manajemen bencana juga dilaksanakan agar bisa berdampak pada perbaikan program pengurangan risiko bencana. Pada lingkup koordinasi, sudah dibentuk suatu komite nasional untuk Koordinasi dalam pelaksanaan manajemen bencana di Balangoda serta sudah di strukturisasi kembali agar efektifitasnya bisa maksimal. 17 daerah sudah memiliki draft untuk perencanaan koordinasi, serta paparan risiko dan kerentanan.

Lingkup logistic juga menjadi area rekomendasi dari pengalaman yang ada. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah koordinasi dan kolaborasi dengan sektor swasta untuk logistic juga sudah dibentuk untuk manajemen bencana, yaitu melalui partisipasi sektor swasta pada komite nasiaonal manajemen bencana mengenai isu kegawatdaruratan telah didiskusikan. Untuk lingkup rekomendasi kesehatan, isu utama adalah untuk preparednes dan respon dimasukkan dalam kementerian perencanaan kesehatan dan perencanaan sektor kesehatan untuk preparednses kegawatdaruratan telah diselesaikan , WHO dan kementerian kesehatan telah melaksanakan pelatihan dan membetuk tools untuk penguatan preparendess dan respon, serta mental health dan surveilans. Untuk Emergency (kegawatdaruratan) juga menjadi area rekomendasi yang menjadi perhatian serta paparan risiko dan kerentanan. Selain itu, juga dilakukan pengembangan kebijakan dan pedoman untuk penetapan kebutuhan khusus. Dari seluruh aspek, yang menjadi focus dalam Lesson learnt adalah manajemen limbah padat merupakan solusi yang baik untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.



Closing Ceremony

Penutupan untuk seluruh rangkain kegiatan 5th AMCDRR dimulai pada pukul 10.00 – 12.00 WIB, acara diawali dengan pemaparan mengenai film festival yang pelaksanaannya oleh BNPD dan kolaborasi UNISDR. Pada film festival ini memperkenalkan isu mengenai disaster pada beberapa Negara serta pengalaman yang pernah dilaksanakan oleh tiap Negara. Selain itu, juga untuk memberikan gambaran kepada Negara lain beberapa aspek yang menarik untuk dibahas dan di ambil pembelajaran dari pengalaman Negara lain dalam penanggulangan bencana serta upaya pengurangan risiko bencana. Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya perubahan perspektif mengenai bencana melalui film festival.

Film-film yang telah diputar tersebut akhirnya pemenang-film-festivalmemunculkan beberapa film yang menarik dan menjadi nominasi untuk best film dari beberapa kategori utama. Ada 3 kategori film yang di berikan award oleh panitia, yaitu untuk Best Human Story, Best Investigation Stori dan Best Disaster Risk Reduction Story.

Berikut adalah nominasi dari beberapa kategori yang di pilih.

Best human story adalah

  1. Kazal on the flood : Bangladesh
  2. Tale of friends : Indonesia
  3. Do you hear me : sri langka

Dari ketiga nominasi, yang menjadi pemenang untuk The Best Human Story adalah film dari Bangladesh dengan judul Kazal On The Flood Dari Bangladesh, yang menceritakan pengalaman dari korban bencana banjir di Bangladesh

Best invetigation story

  1. The legend of krakatau : Indonesia
  2. Memories of summer day 2012 : Korea
  3. Aof ones own : India
  4. The invicible bangladesh in disaster : Bangladesh

Pada kategori Best Investigation Story, film Memories Of Summer Day 2012 yang dibuat oleh Korea menjadi pemenang.

Best disaster risk reduction story

  1. The voice of earthquake : bnpd
  2. A time for action : malaysia
  3. Toward resilience : bangladesh
  4. Special task call : china

Perwakilan-dari-Indonesia-yPemenang untuk kategori cerita pengurangan risiko bencana diraih oleh Indonesia melalui film yang menceritakan mengenai Gempa yang ada di Indonesia dengan judul The Voice Of Earthquake

Setelah pemberian Nominasi untuk Best Kategori film, dilakukan pelapolaran akhir dari kegiatan dari beberapa High Level Round Table (HLRT) dan Plenari Session. Laporan untuk HLRT yang pertama disampaikan oleh Hon Nicole Roxon mengenai Integrating Local Level Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation into National Development Planning. Laporan kedua untuk HLRT ke-II oleh H.E Mr. Lyonpo Minjur Dorli, Minister of Home and Cultural Affair of Bhutan mengenai hasil dari sesi Local Risk Assessment and Financing. Intinya adalah kapasitas dan sumber diskusi sangat dinamis dan energik, mengenai pengalaman dan pembelajaran yang diambil dari lokal dan nasional mengenai pembiayaan, lokal kapasitis memiliki kemampuan finansial dan publik private, dan ada pembiayaan untuk budget, beberapa delegasi menyampaikan mengenai lokal komunitas dan pemerintah dalam peningkatan, upaya promosi. Penilaian risiko, standarisasi dan mobilisasi.

Dan laporan terakhir untuk sesi HLRT oleh HE Mr Abul Hassan Mahmud Ali, Minister of Disaster Management and Relief, Bangladesh mengenai penguatan pemerintah lokal pada tingkat daerah, komunitas lokal mempunyai target, dan punya peran serta fungsin masing-masing, serta penetapan dari pengurangan risiko serta perubahan iklim, rekomendasi dari ini adalah ada 7 isu, untuk mrngembangkan kemampuan, pengembangan kebijakan dan kerangka konsep untuk drr, kemampuan masyakarat, mengenai data dan infromasi untuk program serta kontribusi aktif dari orang, serta peningkatan peran stakeholder dalam pengembangan pengurangan risiko bencana.

Kemudian juga adanya deklarasi untuk anak-anak yaitu mengenai partisipasi dari anak-anak dan aspirasinya dari indonesia, cina, Bangladesh. Beberapa hal yang disampaikan adalah Protection children, school must safe, adanya jaringan antara anak sedunia,  adanya advokasi dan pengalaman dari berbagai teman serta sekolah dan komitenya,  membentuk tim siaga bencana di sekolah dengan cara yang menyenangkan, adanya pembentukan dan penghijauan serta melindungi lingkungan sekitar,

Acara puncak adalah penutupan oleh kepala BNPB, dr syamsul marief. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan 5th AMCDRR, penguatan kapasitas lokal, dan implementasi dari konferensi ini adalah adanya roadmap dan action plan untuk disaster risk reduction, serta peran dari berbagai regional dan subregional dalam penguatan kapasitas lokal serta peningkatan peran multisektoral, lokal risk dan financing, lokal infrastruktur, peningkatan lokal kapasitas, komitemen politik serta akses publik untuk promosi serta alokasi dari sumber untuk penguatan kapasitas local. Serta disampaikan bahwa kegiatan AMCDRR ke-6 akan diselenggarakan di Thailand pada tahun 2014.