Spesial session 20
Strengthened National Preparedness through Balangoda City Resilience Program to get Ready for any Disaster
Berdasarkan misi dari penilaian preparedness UNDAC pada November 2011, pemerintah Sri langka menginisiasi beberapa peluang untuk kerangka manajemen bencana. Tujuan dari sesi ini adalah mengilustrasikan mengenai penguatan program respon kesiapsiagaan yang dilakukan Sri Langka, sebagai contoh mengenai program Pada pemaparan yang disampaikan, dijelaskan bagaimana peluang tersebut dapat diwujudkan oleh pemerintah. Program ketahanan Balangoda telah memasukkan suatu program komprehensif untuk manajemen limbah padat untuk 12 tahun dan memperkenalkan program pengumpulan limbah yang baik disekolah. Belajar dari pengalaman yang disampaikan penyaji, bahwa ada 40 rekomendasi dalam pengurangan risiko bencana. Dari rekomendasi tersebut, di ringkas menjadi beberapa lingkup yang meliputi preparedness, koordinasi, logistik, kesehatan, emergensi (kegawatdaruratan), paparan risiko dan kerentanan.
Dari aspek preparedness, diharapkan adanya program jangka panjang untuk pengurangan risiko bencana secara komprehensif dan konseptual terhadap program manajemen bencana yang dilaksanakan. Secara nasional, adanya program perencanaan secara operasional untuk emergensi pada manajemen bencana di Balangoda telah disusun serta adanya pengembangan dari database dan informasi untuk pengumpulan dan analisis data kegiatan. Selain itu, penguatan kementerian bidang manajemen bencana juga dilaksanakan agar bisa berdampak pada perbaikan program pengurangan risiko bencana. Pada lingkup koordinasi, sudah dibentuk suatu komite nasional untuk Koordinasi dalam pelaksanaan manajemen bencana di Balangoda serta sudah di strukturisasi kembali agar efektifitasnya bisa maksimal. 17 daerah sudah memiliki draft untuk perencanaan koordinasi, serta paparan risiko dan kerentanan.
Lingkup logistic juga menjadi area rekomendasi dari pengalaman yang ada. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah koordinasi dan kolaborasi dengan sektor swasta untuk logistic juga sudah dibentuk untuk manajemen bencana, yaitu melalui partisipasi sektor swasta pada komite nasiaonal manajemen bencana mengenai isu kegawatdaruratan telah didiskusikan. Untuk lingkup rekomendasi kesehatan, isu utama adalah untuk preparednes dan respon dimasukkan dalam kementerian perencanaan kesehatan dan perencanaan sektor kesehatan untuk preparednses kegawatdaruratan telah diselesaikan , WHO dan kementerian kesehatan telah melaksanakan pelatihan dan membetuk tools untuk penguatan preparendess dan respon, serta mental health dan surveilans. Untuk Emergency (kegawatdaruratan) juga menjadi area rekomendasi yang menjadi perhatian serta paparan risiko dan kerentanan. Selain itu, juga dilakukan pengembangan kebijakan dan pedoman untuk penetapan kebutuhan khusus. Dari seluruh aspek, yang menjadi focus dalam Lesson learnt adalah manajemen limbah padat merupakan solusi yang baik untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Closing Ceremony
Penutupan untuk seluruh rangkain kegiatan 5th AMCDRR dimulai pada pukul 10.00 – 12.00 WIB, acara diawali dengan pemaparan mengenai film festival yang pelaksanaannya oleh BNPD dan kolaborasi UNISDR. Pada film festival ini memperkenalkan isu mengenai disaster pada beberapa Negara serta pengalaman yang pernah dilaksanakan oleh tiap Negara. Selain itu, juga untuk memberikan gambaran kepada Negara lain beberapa aspek yang menarik untuk dibahas dan di ambil pembelajaran dari pengalaman Negara lain dalam penanggulangan bencana serta upaya pengurangan risiko bencana. Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya perubahan perspektif mengenai bencana melalui film festival.
Film-film yang telah diputar tersebut akhirnya memunculkan beberapa film yang menarik dan menjadi nominasi untuk best film dari beberapa kategori utama. Ada 3 kategori film yang di berikan award oleh panitia, yaitu untuk Best Human Story, Best Investigation Stori dan Best Disaster Risk Reduction Story.
Berikut adalah nominasi dari beberapa kategori yang di pilih.
Best human story adalah
- Kazal on the flood : Bangladesh
- Tale of friends : Indonesia
- Do you hear me : sri langka
Dari ketiga nominasi, yang menjadi pemenang untuk The Best Human Story adalah film dari Bangladesh dengan judul Kazal On The Flood Dari Bangladesh, yang menceritakan pengalaman dari korban bencana banjir di Bangladesh
Best invetigation story
- The legend of krakatau : Indonesia
- Memories of summer day 2012 : Korea
- Aof ones own : India
- The invicible bangladesh in disaster : Bangladesh
Pada kategori Best Investigation Story, film Memories Of Summer Day 2012 yang dibuat oleh Korea menjadi pemenang.
Best disaster risk reduction story
- The voice of earthquake : bnpd
- A time for action : malaysia
- Toward resilience : bangladesh
- Special task call : china
Pemenang untuk kategori cerita pengurangan risiko bencana diraih oleh Indonesia melalui film yang menceritakan mengenai Gempa yang ada di Indonesia dengan judul The Voice Of Earthquake
Setelah pemberian Nominasi untuk Best Kategori film, dilakukan pelapolaran akhir dari kegiatan dari beberapa High Level Round Table (HLRT) dan Plenari Session. Laporan untuk HLRT yang pertama disampaikan oleh Hon Nicole Roxon mengenai Integrating Local Level Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation into National Development Planning. Laporan kedua untuk HLRT ke-II oleh H.E Mr. Lyonpo Minjur Dorli, Minister of Home and Cultural Affair of Bhutan mengenai hasil dari sesi Local Risk Assessment and Financing. Intinya adalah kapasitas dan sumber diskusi sangat dinamis dan energik, mengenai pengalaman dan pembelajaran yang diambil dari lokal dan nasional mengenai pembiayaan, lokal kapasitis memiliki kemampuan finansial dan publik private, dan ada pembiayaan untuk budget, beberapa delegasi menyampaikan mengenai lokal komunitas dan pemerintah dalam peningkatan, upaya promosi. Penilaian risiko, standarisasi dan mobilisasi.
Dan laporan terakhir untuk sesi HLRT oleh HE Mr Abul Hassan Mahmud Ali, Minister of Disaster Management and Relief, Bangladesh mengenai penguatan pemerintah lokal pada tingkat daerah, komunitas lokal mempunyai target, dan punya peran serta fungsin masing-masing, serta penetapan dari pengurangan risiko serta perubahan iklim, rekomendasi dari ini adalah ada 7 isu, untuk mrngembangkan kemampuan, pengembangan kebijakan dan kerangka konsep untuk drr, kemampuan masyakarat, mengenai data dan infromasi untuk program serta kontribusi aktif dari orang, serta peningkatan peran stakeholder dalam pengembangan pengurangan risiko bencana.
Kemudian juga adanya deklarasi untuk anak-anak yaitu mengenai partisipasi dari anak-anak dan aspirasinya dari indonesia, cina, Bangladesh. Beberapa hal yang disampaikan adalah Protection children, school must safe, adanya jaringan antara anak sedunia, adanya advokasi dan pengalaman dari berbagai teman serta sekolah dan komitenya, membentuk tim siaga bencana di sekolah dengan cara yang menyenangkan, adanya pembentukan dan penghijauan serta melindungi lingkungan sekitar,
Acara puncak adalah penutupan oleh kepala BNPB, dr syamsul marief. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan 5th AMCDRR, penguatan kapasitas lokal, dan implementasi dari konferensi ini adalah adanya roadmap dan action plan untuk disaster risk reduction, serta peran dari berbagai regional dan subregional dalam penguatan kapasitas lokal serta peningkatan peran multisektoral, lokal risk dan financing, lokal infrastruktur, peningkatan lokal kapasitas, komitemen politik serta akses publik untuk promosi serta alokasi dari sumber untuk penguatan kapasitas local. Serta disampaikan bahwa kegiatan AMCDRR ke-6 akan diselenggarakan di Thailand pada tahun 2014.