logo2

ugm-logo

Ratusan rumah warga Manado terendam banjir

Ratusan rumah warga Manado terendam banjir

Manado (ANTARA News) - Ratusan rumah warga Kota Manado, Minggu malam, di Kecamatan Singkil, Paal Dua dan Wenang terendam air setinggi sekitar 1-1,5 meter, Minggu malam.

"Air naik tinggi dan merendam rumah-rumah warga di sepanjang tepian daerah aliran sungai Tondano dan menyebabkan ratusan warga mengungsi sementara waktu, " kata Camat Paal Dua, Glen Kowaas, di Manado, Minggu malam.

Dia mengatakan, berdasarkan keterangan penduduk korban banjir, tidak tahu dan tak menyangka air akan naik, karena hujan hampir tidak turun di Manado.

Memang menurutnya, cuaca sejak pagi mendung tetapi hujan tidak turun, sehingga tak ada yang menyangka air akan naik dengan sangat cepat, sampai mencapai level bahaya di pos pemantau banjir di Dendengan Luar.

Dia mengatakan, sampai pukul 24.00 Wita, air masih menggenangi rumah warga dan sebagian sehingga para korban terutama perempuan dan anak-anak harus menyingkir sementara waktu.

Meski begitu, dia mengatakan tidak ada korban jiwa, meskipun memang ratusan penduduk berjaga-jaga dan masih mengungsi sampai tengah dalam.

Seorang korban bernama Muna (38) warga Ternate Baru, mengatakan rumahnya kemasukan air setinggi kurang lebih 75 cm.

Muna mengatakan, kebingungan menyelamatkan barang-barang penting milik mereka, sambil mengungsikan anak-anaknya agar jangan menjadi korban.

"Sebisanya kami menyelanatkan barang-barang dan mengungsikan anak-anak karena takut jangan sampai terbawa air yang mengalir deras," katanya.

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
sumber: ANTARA 2018

Tak Ada Hujan, Manado Banjir

20151204-Ilustrasi Banjir

Liputan6.com, Manado - Ratusan rumah warga Manado terendam air setinggi sekitar 1 hingga 1,5 meter, Minggu (29/4) malam. Rumah-rumah yang kebanjiran itu antara lain di Kecamatan Singkil, Paal Dua, dan Wenang

"Air naik tinggi dan merendam rumah-rumah warga di sepanjang tepian Daerah Aliran Sungai Tondano dan menyebabkan ratusan warga mengungsi sementara waktu," kata Camat Paal Dua, Glen Kowaas, di Manado, Minggu malam 29 April 2018, dilansir Antara.

Penduduk korban banjir, kata dia, mengaku tidak tahu dan tak menyangka air akan naik, karena hujan hampir tidak turun di Manado.Memang cuaca sejak pagi mendung tetapi hujan tidak turun, sehingga tak ada yang menyangka air akan naik dengan sangat cepat.

Status bahkan mencapai level bahaya di pos pemantau banjir Dendengan Luar. Glen mengungkapkan, sampai pukul 24.00 WITA, air masih menggenangi rumah warga, sehingga para korban terutama perempuan dan anak-anak harus menyingkir sementara waktu.

Sejauh ini tidak ada korban jiwa. Ratusan penduduk berjaga-jaga dan masih mengungsi sampai tengah dalam.

Seorang korban bernama Muna (38) warga Ternate Baru mengatakan rumahnya kemasukan air setinggi kurang lebih 75 cm.Muna mengaku kebingungan menyelamatkan barang-barang penting milik mereka, sambil mengungsikan anak-anaknya agar jangan menjadi korban.

"Sebisanya kami menyelanatkan barang-barang dan mengungsikan anak-anak karena takut jangan sampai terbawa air yang mengalir deras," katanya.

More Articles ...