TRIBUNPADANG.COM - Sebagai daerah rawan bencana di Sumatera Barat, Kota Padang sebagai Ibu Kota provinsi, terus berupaya untuk melakukan mitigasi bencana.
Mulai dari simulasi hingga keberbagai pelatihan sadar bencana lainnya agar jatuhnya korban jiwa saat bencana terjadi, dapat diminimalisir.
Untuk meningkatkan agar upaya tersebut bisa berjalan maksimal, BNPB bersama Unand, Kementerian PUPR, Pemprov Sumbar dan Pemerintah Kota Padang, membangun Taman Edukasi Bencana di kawasan Danau Cimpagi Pantai Padang.
Selasa (1/5/2018) pagi, taman edukasi yang berada di bagian utara Danau Cimpago itu, resmi dimanfaatkan setelah Kepala BNPB Willem Rampangilei, meresmikan taman tersebut secara simbolis yang ditandai dengan penandatangan prasasti dan pengguntingan pita.
Usai meresmikan taman edukasi tersebut, Willem mengatakan bahwa Taman Edukasi Bencana di Kota padang ini merupakan satu-satunya di Indonesia.
Ia pun berharap daerah lainnya juga bisa mejadikan taman ini sebagai pilot project bagi Pemerintah.
"Ini merupakan suatu inovasi yang bagus dan perlu dikembangkan di tempat-tempat lain. Ini bisa dijadikan plot projet dan templet untuk dibangun di tempat lain di Indonesia," kata Willem kepada wartawan termasuk Tribunpadang.com, Selasa pagi.
Menurutnya, Taman Edukasi Bencana ini memiliki nilai yang strategic dan sangat relevan. Sebab, ada tiga hal yang penting yang harus diketahui. Pertama, Indonesia merupakan negara yang amat sangat rawan bencana.
Kedua, kecendrungannya semakin meningkat, baik frekuensi maupun itensitas bencana itu sendiri, dan ini ditandai dengan dampak dari perubahan iklim. Bahkan dampak tersebut, sudah dirasakan tak hanya di Indonesia, tapi dunia.
"Dari tahun ke tahun, dampaknya semakin parah. Bahkan dampak dari perubahan iklim tersebut, juga ditemukan potensi bencana yang baru yang cukup signifikan," ujarnya.
Oleh sebab itu, purnawirawan bintang dua TNI Angkatan Laut itu berharap agar Taman Edukasi Bencana di Kota Padang harus dimanfaatkan secara kompreensif dan menyeluruh, sehingga dapat meningkatkan kesadaran atau budaya sadar bencana bagi masyarakat.
"Edukasi merupakan cara yang paling tepat dan efektif dalam rangka membangun kapabilitas dan kapasitas masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, yang sewaktu-waktu tidak tahu kapan datangnya," ucap Willem.
Menurutnya, banyak program kebencanaan yang bisa dibuat di Taman Edukasi Bencana, apalagi lokasi di sekitar taman ini juga mendukung. "Danau Cimpago misalnya, itu bisa dimanfaatkan untuk pelatihan penyelamatan dan lain sebagainya," beber Willem.
Lulusan Sepawamil tahun 1980 itu juga berharap agar fasilitas taman edukasi ini bisa terus dikembangkan, seperti wifi dan fasilitas lainnya. Namun demikian, secara pribadi pun ia berharap, agar di taman edukasi ini steril dari pedagang.
"Kalau bisa ini streil dari pedagang, mengingat taman edukasi ini berada di kawasan wisata Pantai Padang yang selalu ramai pengunjung. Jadi, kebersihannya harus dijaga," harapnya
Taman Edukasi Bencana itu dibangun oleh Kementerian PUPR, bekerjasama dengan Unand, Pemko Padang dan Pemprov Sumbar dengan anggaran APBN sebesar Rp1,6 miliar. Ada beberapa fasilitas di Taman Edukasi Bencana tersebut
Di antaranya, pustaka berukuran lebih kurang 4x8 meter yang berisi 4000 ribu lebih buku koleksi yang sebagian dari jumlahnya, merupakan buku tentang kebencanaan. Kemudian, fasilitas lainnya yaitu WC, musala dan aula terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat.
Di luar bangunan Taman Edukasi Bencana, juga terdapat area parkir dan bermain bagi anak-anak. Luas area tersebut, kurang lebih sepertiga dari luas lapangan sepakbola.
Direktorat Bina Operasi & Pemeliharaan Dirjen SDA Kementerin PUPR Agung Djuhartono mengatakan bahwa Taman Edukasi Bencana ini dibangun berdasarkan ide dari Unand, Kementerian PUPR hanya mendukung.
Namun demikian, pembangunan ini tidak hanya sampai di sini, tapi dikembangkan hingga ke 34 prvinsi dan 500 kabupaten kota.
"Ini baru awal, kalau untuk kelajutannya kami akan kembangkan, namun untuk mengembangkannya hingga ke 34 provinsi, kami tak bergantung dengan anggaran dari APBD maupun APBN, tapi banyak sumbernya. Kalau bisa dana CSR perusahaan yang ada di Indnesia ikut mendanainya, kami minta teman-teman media mendorong itu," katanya.(*)
1.217 Warga Manado di DAS Tondano Terdampak Banjir
REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Sebanyak 1.217 jiwa warga di tepian Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano, wilayah Kecamatan Paal Dua dikabarkan terdampak banjir kiriman, Ahad (29/4) malam hingga Senin subuh. Ratusan rumah dilaporkan terendam.
"Warga tersebut tercatat di Kelurahan Paal Dua, Kairagi Weru, dan Dendengan Luar," kata Camat Paal Dua Glen Kowaas, di Manado, Senin (30/4).
Dia menyebutkan, selain ribuan jiwa yang terdampak dan mengungsi, sebanyak 204 rumah terendam air setinggi 100 sampai 150 sentimeter di wilayah tersebut.
Kowaas menjelaskan tinggi air yang masuk juga disebabkan oleh posisi rumah yang berada dataran rendah sehingga air naik tinggi.
Kowaas mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti BPBD dan Dinas Sosial untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana ini.
Kowaas mengakui warga kebanyakan panik, karena tidak menyangka air naik cepat, sebab tidak ada hujan di Manado, meskipun cuaca mendung hanya hujan rintik-rintik saja.
Meski begitu, dia mengatakan, pihaknya sudah mengingatkan, jika cuaca masih seperti ini, maka seluruh warga masih harus terus waspada, jangan sampai lengah agar bisa melakukan tindakan antisipasi tidak jadi korban sia-sia.
Sementara itu, sejumlah warga di wilayah Kecamatan Paal Dua maupun Singkil dan Wenang sudah melakukan pembersihan rumah, untuk mencegah lumpur yang dibawa air menjadi keras dan sudah menempel di dinding rumah, seperti dilakukan Herry, warga Ternate Baru.
"Kami langsung membersihkan rumah saat air mulai surut, supaya tidak menyulitkan kami saat kering," kata Herry.
More Articles ...
- Ratusan rumah warga Manado terendam banjir
- Tak Ada Hujan, Manado Banjir
- Pelajar Kabupaten Malang Dilatih Siaga Bencana
- Budaya Sadar Bencana Perlu Diwujudkan
- Kecuali Tsunami, Banyumas Rawan Beragam Bencana
- Hari Kesiapsiagaan Bencana, Sukabumi Gelar Simulasi Evakuasi
- Bupati Ajak Ubah Paradigma Penanggulangan Bencana ke Preventif
- Banjir bandang di Lampung Barat, tiga orang dilaporkan hilang
- Bandung Perlu Ini Agar Terhindar dari Banjir
- Kondisi Kawah-Kawah di Dieng Usai Gempa Guncang Banjarnegara
- Relokasi Korban Gempa Banjarnegara Sulit Dilakukan
- Potensi Gempa yang Lebih Besar Sangat Kecil
- PLN Tanggap Bencana Amankan Listrik di Lokasi Gempa
- Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Gempa di Banjarnegara
- Terjadi 371 Bencana Alam di Kabupaten Bogor di Awal tahun ini
- Sosialisasi Daerah Rawan Bencana Perlu Ditingkatkan
- Intensitas Hujan Tinggi, Waspada Bencana
- Program Penanggulangan Bencana Harus Berbasis Masyarakat
- BNPB harapkan bangunan publik miliki ketangguhan bencana
- Baznas & BNPB Kampanyekan Pencegahan Bencana
- Ini Cara Pakar Susun Mitigasi Bencana seperti Potensi Tsunami 57 Meter
- BPBD Jateng Dorong Bentuk Desa Tangguh Bencana
- Ada Tim PVMBG, Ini Harapan Pengungsi Bencana Tanah Retak Ponorogo
- Banjir Bandang di Bogor, 1 Warga Tewas dan 12 Kendaraan Hilang
- Bencana di Kabupaten Bogor Akibat Hujan Lebat
- Shelter Bencana Segera Berdiri di Kabupaten Bengkulu Tengah
- Peresmian Tagana Sebagai Penanggulangan Bencana
- Bencana Banjir dan Longsor Masih Intai Warga OKU Selatan
- Banjir Bandang Cicaheum Bandung, Gerusan Air hingga Eksploitasi KBU
- BPBD Cianjur Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Bencana
- Indonesia Berpotensi Jadi Laboratorium Bencana
- Cilacap dan Purworejo Jadi Daerah Paling Rawan Bencana di Jateng
- Ini yang Dilakukan BPBD Sumba Tengah untuk Mencegah Bencana
- masyarakat harus diberikan mitigasi bencana
- Penanggulangan Bencana di Indonesia Saat Ini Lebih Teratur
- Kondisi Pasca Gempa di 2 Wilayah Indonesia
- Ditengok Dedi Mulyadi, Korban Banjir Bandang di Cirebon Minta Peralatan Mandi
- Kaji Dampak Bencana Alam
- Indonesia Rawan Bencana, Pejabat Diminta Pahami UU MKG
- BMKG: Gempa di Banten Bukan karena Aktifnya Cincin Api Pasifik
- Pertamina Berikan Bantuan Terkait Bencana Campak di Asmat Jayapura
- Masyarakat Indonesia Minim Pemahaman Manajemen Bencana
- Atasi Longsor Banjarnegara, Ganjar Minta Saran Warganet
- BNPB: Banyak Bencana yang Disebabkan Manusia
- Aktivitas Gunung Agung Menurun, Zona Kawasan Rawan Bencana Dipersempit
- Daerah Rawan Bencana Butuh Standardisasi Kualitas Bangunan
- Usai Gempa, Kabupaten Ciamis Masuki Masa Tanggap Darurat 7 Hari
- Jokowi Pastikan Penanggulangan Bencana Tertangani Dengan Baik
- Kebakaran di California Selatan Meluas karena Hembusan Angin
- Banjir di Pacitan dan Yogyakarta, dampak 'keserakahan pada alam' dengan kerugian triliunan rupiah
- Gunung Agung Awas, Warga di Radius 10 Kilometer Diminta Mengungsi
- Ada Sinar Api di Puncak, Aktivitas Gunung Agung Terus Meningkat
- Banjir Bandang di Jeddah Arab Saudi Tewaskan 4 Orang, Sekolah dan Universitas Diliburkan
- Belasan Rumah di Garut Terendam Akibat Banjir
- BPBD Bali Minta Masyarakat Terus Perbarui Informasi Bencana
- Penulisan Ilmiah dan Publikasi melalui ABI
- 2.057 Bencana Landa Indonesia Tahun Ini, Apa yang Paling Sering?
- Banjir Bandang Terjang Lombok Timur, 2 Orang Meninggal
- BPJS Kesehatan 'Sunat' Pengeluaran Masyarakat Menengah Atas
- Sungai Meluap, Permukiman Padat Penduduk di Medan Terendam Banjir
- Banjir Terjang Aceh Singkil, Rumah Penduduk Terendam, Jalan Putus
- Sumenep Rawan Lima Jenis Bencana Alam
- Tanggulangi Banjir, Desa Sitiarjo Kabupaten Malang Gelar Sekolah Sungai
- BNPB Prediksi Puncak Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Januari 2018
- BNPB akan Dirikan Politeknik Bidang Penanggulangan Bencana
- Gempa Bumi di Lembata, Jalan 2,3 Kilometer Tertutup Batu-batu Besar
- Donald Trump Mengeluh Bencana Puerto Riko Habiskan Banyak Anggaran
- Menteri LHK Resmikan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana Kelas Dunia
- Gempa Bumi 5 SR Guncang Sulut, Tak Berpotensi Tsunami
- Banjir Rendam 1.000 Rumah Warga Sintang Kalbar
- 400 Kali Gempa, Gunung Agung Harus Steril dari Masyarakat dan Wisatawan
- 119 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Gempa 7,1 SR di Meksiko
- Proteksi Bencana Alam, Skema Asuransi Nasional Mendesak
- NTB Terbitkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan
- Trump Tetapkan Badai Irma Bencana Besar
- Pakar Cuaca Menyebut Badai Irma 'Berpotensi Bencana'
- Pemerintah Diminta Pikirkan Efek Bencana Banjir
- Masalah koordinasi penanggulangan bencana belum terpecahkan
- Realisasikan Asuransi Bencana, Maipark Gandeng BNPB
- Harvey, now a tropical depression, heads toward Memphis
- Antisipasi Bencana Gempa dan Tsunami di Bandara Kulon Progo
- Lindungi Rumah dari Bencana, Ini yang Harus Dilakukan
- Humanitarian Dispatches
- BPBD Bolsel Terus Menyalurkan Bantuan kepada Korban Bencan
- Bantuan Air Bersih untuk Korban Bencana
- Pemadam Kebakaran Luwu Timur Dibekali Pelatihan Mitigasi Bencana
- Filipina Alokasikan Dana Untuk Asuransi Risiko Bencana
- Lebih Dari 200 Kabupaten di Indonesia Rawan Tsunami
- SC approves NDMA’s disaster management policy for schools
- Sebagian Besar Wilayah NTB Tergolong Rentan Bencana
- Nepal Fatcsheet: Community-Based Disaster Risk Management (CBDRM)
- Peduli Lingkungan Tekan Risiko Bencana
- Mitigasi Bencana Tsunami dan Gempa Perlu Menyesuaikan Konteks Wilayah
- Sinabung Meletus Lagi, DPR Minta BNPB Turun Tangan
- Kementerian Sosial Targetkan 540 Kampung Siaga Bencana
- 90% Bencana di Indonesia Hidrometeorologi, BNPB Gelar Sekolah Sungai
- Mataram Gandeng Jerman Bikin Sistem Mitigasi Bencana
- Ini Upaya Pemerintah Kota Pontianak Cegah Bencana Akibat Karhutla
- Ketua BPK: Penggunaan Dana Bencana Alam Bisa Luwes, Syaratnya...
- Koordinir Seluruh Unsur, TRC Diharapkan Berperan Efektif Tanggulangi Bencana