logo2

ugm-logo

Blog

Zoom Meeting
Seminar Progress Hasil Literature Review

SDM Kesehatan dalam Adaptasi Sistem Kesehatan Nasional
Menghadapi Bencana dan Krisis Kesehatan

Senin, 21 Desember 2020  |  10.00 – 12.00 WIB


KAK

 

PENGANTAR

Sistem kesehatan diharapkan menjadi unsur yang penting dalam situasi apapun, baik situasi normal maupun merespon situasi bencana dan krisis kesehatan bagi sebuah negara. Seperti halnya, pandemi global COVID-19 tahun ini telah menguji sistem kesehatan nasional dan daerah. Apakah sistem kesehatan yang telah terbangun mampu berdaptasi dalam situasi kegawatdaruratan dan respon bencana menjadi sebuah pertanyaan yang menarik saat ini. Padahal, reformasi kesehatan harusnya mampu memberikan perhatian penuh terhadap isu pemerataan, pengembangan pelayanan kesehatan, pembiayaan, kepemimpinan, dan organisasi sistem kesehatan yang ada. Untuk itulah, krisis kesehatan yang hadir saat dan pasca pandemi COVID-19 ini menjadi momentum bersama untuk perbaikan sistem kesehatan di Indonesia yang ternyata masih belum berdaptasi dengan tingginya ancaman ketahanan kesehatan baik karena dampak bencana alam maupun non-alam.

Tantangan terbesar dalam penguatan kesiapsiagaan bencana bidang kesehatan adalah kesadaran yang rendah untuk mengadaptasi program kesehatan yang berwawasan manajemen risiko karena kita tinggal di negara yang tinggi risiko bencana alam serta ancaman penularan penyakit akibat tingginya lalu lintas global di negara ini, juga jenis ancaman terorisme dan konflik yang terus mengancam ketahanan kesehatan. Tidak hanya itu, apakah wawasan risiko telah menjadi budaya dan prinsip dalam tatanan pelaksanaan sistem kesehatan nasional dan daerah? Jika iya, apakah semua program telah menganggarkan dan siapsiaga menghadapi dampak bencana alam dan pandemi seperti saat ini? Atau upaya penanggulangan bencana dan krisis kesehatan hanya menjadi tanggungjawab Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau hanya tanggung jawab satu dua orang di dinas kesehatan yang selama ini ditugaskan untuk mengelola sub kegiatan krisis kesehatan di bawah bidang Layanan Kesehatan atau di bawah seksi rujukan/ wabah? Semua hal ini berhubungan dengan kemampuan SDM kesehatan dalam merencanakan dan merespon situasi bencana.

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK - KMK UGM) didukung oleh Knowledge Sector Initiative (KSI), sebuah inisiatif dari Pemerintah Indonesia dan Australia yang mendukung perumusan kebijakan berbasis pengetahuan dan kajian yang semakin berkualitas, dalam beberapa tahun ini berkomitmen mendampingi pemerintah dan masyarakat adalam agenda - agenda kebijakan kesehatan melalui hasil kajian dan advokasi isu terkait, diantaranya manajemen bencana, krisis kesehatan, pembiayaan dan masalah kesehatan masyarakat lainnya. Tahun ini, di bawah konsorsium LIPI, PKMK FK - KMK UGM diamanatkan untuk menganalisis dan mengembangkan adaptasi pilar SDM dalam SKN yang adaptif menghadapi situasi bencana dan krisis kesehatan ke depannya.

Dugaan penelitian atau hipotesis sementara adalah SKN yang ada belum berwawasan manajemen risiko bencana dan krisis kesehatan, akibatnya SDM kesehatan bingung dalam merespon situasi bencana dan krisis kesehatan. Pembuktian ini akan dilakukan melalui kegiatan kajian literatur, penelitian dokumentasi dan penelitian evaluasi terkait SDM kesehatan. Harapannya, kajian - kajian ini dapat menjadi dasar rumusan draft rekomendasi kebijakan untuk memasukkan manajemen risiko sebagai salah satu prinsip dan nilai dasar pelaksanaan SKN ke depannya.

Berdasarkan pengantar di atas, PKMK FK - KMK UGM menyelenggarakan seminar progress hasil literature review mengenai SDM kesehatan dalam adaptasi SKN menghadapi bencana dan krisis kesehatan.

 

TUJUAN KEGIATAN

Seminar ini bertujuan untuk:

  1. Menyampaikan kerangka, proses dan hasil sementara kajian literatur terkait pilar SDM kesehatan dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan
  2. Mendapatkan masukan dan rekomendasi untuk penyempurnaan hasil kajian litertur

 

WAKTU, TEMPAT DAN AGENDA KEGIATAN

Hari/ Tanggal      : Senin / 21 Desember 2020
Waktu               : 10.00 – 12.00 WIB
Tempat             : Di tempat masing - masing menggunakan platform online

Jam Kegiatan Keterangan
10.00 – 10.10 WIB Pengantar dan pembukaan

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD
Ketua Departemen HPM FKKMK UGM

Moderator : Ni Luh Putu Eka Putri Andayani, SKM, M.Kes
Konsultan/ Kepala Divisi Manajemen Rumah Sakit PKMK FK-KMK UGM

10.10 – 10.30 WIB Presentasi progres kajian literatur: SDM kesehatan dalam adaptasi SKN menghadapi bencana dan krisis kesehatan

Tim Penulis : Madelina Ariani, SKM, MPH

Peneliti Divisi Manajemen Bencana PKMK FK-KMK UGM

Materi

 

10.30 – 10.50 WIB

Diskusi 1:

Tantangan SDM kesehatan disituasi pra bencana dan krisis kesehatan dalam pelaksanaan SKN

Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes, MAS

Ketua PKMK FK - KMK UGM/ Senior Lecturer of Health Poilcy and Management FK-KMK UGM

Materi

 

10.50 – 11.10 WIB

Diskusi 2:

Tantangan SDM kesehatan dalam merespon bencana dan krisis kesehatan serta penerapan SPM layanan kesehatan dan pelaksanaan SKN

dr. Bella Donna, M.Kes

Konsultan/ praktisi bencana kesehatan/ Kepala Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM

Materi

 

11.10 – 11.30 WIB

Diskusi 3:

Reformasi SKN untuk negara rawan bencana dan krisis kesehatan, serta tantangan ketahanan kesehatan global

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/ Bappnenas

Materi

11.30 – 11.55 WIB Diskusi umum Moderator
11.55 – 12.00 WIB Kesimpulan dan penutup Moderator

 

KEPESERTAAN

  1. Seminar ini terbuka untuk umum, PKMK FK - KMK UGM sebagai host akan mempublikasikan infografis seminar beserta link pendaftaran Zoom
  2. Presentasi akan dilaksanakan dalam Bahasa Indonesia dan tidak disediakan penerjemah bahasa isyarat.
  3. PKMK FK - KMK UGM akan mempublikasikan reportase hasil kegiatan di website bencana-kesehatan.net

 

Narahubung:

Happy Pangaribuan
0853 5872 7172
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

 

Enlarging public health disaster plan into community level in managing natural disaster and pandemi crisis in Central Sulawesi

Diselenggarakan oleh :
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany

Kerangka Acuan Kegiatan

Pengantar

Pasca gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala tercatat dari 49 Puskesmas ada sebanyak 9 puskesmas terkena dampak dengan rusak berat dan 12 puskesmas dengan rusak ringan. Selain itu terdapat 2 rumah sakit mengalami kerusakan berat dan 11 rumah sakit mengalami kerusakan ringan. Sebagai wilayah zona merah berpotensi bencana, banyak hal yang harus disiapkan untuk meningkatkan kapasitas sektor kesehatan dalam menghadapi bencana di Sulawesi Tengah. Pada tahun 2019-2020 pasca bencana (gempa, tsunami, dan likuifaksi) Sulawesi Tengah, PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany telah melakukan program pendampingan rutin dalam menguatkan sistem manajemen dan kapasitas SDM kesehatan Sulawesi Tengah. Fasilitas kesehatan yang menjadi sasaran program ini adalah Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Dinkes Kabupaten Sigi, RS Tora Belo dan Puskesmas Marawola.

Berdasarkan lesson learn dari program tersebut dan setelah melihat kebutuhan lanjutan dalam peningkatan kapasitas Sulawesi Tengah, maka PKMK FK - KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany merencanakan perluasan program ini ke daerah lainnya di Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, pada rapat evaluasi dan rencana tindak lanjut proyek antara PKMK FK - KMK UGM dan stakeholder di Sulawesi Tengah maka dilakukanlah sinkronisasi program dengan rencana aksi daerah bidang kesehatan sebagai berikut: dinas kesehatan provinsi memperluas pendampingannya ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala, serta pengembangan aplikasi akses kegawatdaruratan untuk masyarakat, dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Sulawasi Tengah dalam pengaktifan pos klaster kesehatan. Perluasan program ini akan berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis keseahtan di Sulawesi Tengah.

Tujuan umum

Kegiatan ini adalah untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana alam dan krisis kesehatan di Sulawesi Tengah.

 

Tujuan khusus

  • Meningkatkan kemampuan Dinas Kesehatan dan perguruan tinggi untuk mendampingi kabupaten/kota di Sulawesi Tengah dalam menyusun perencanaan penanggulangan bencana bidang kesehatan.
  • Meningkatkan kapasitas sistem manajemen penanggulangan bencana alam dan pandemi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala
  • Meningkatkan kesiapsiagaan dan pemberdayaan masyarakat untuk adaptasi kebiasaan baru dan penanganan bencana alam di masa pandemic
  • Monitoring, evaluasi dan diseminasi pembelajaran kegiatan ke daerah lainnya

 

Waktu Pelaksanaan

Kegitan proyek ini dimulai sejak 1 Oktober 2020 s/d 30 September 2021

Target

  • Target kunci dalam project ini adalah Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Dinkes Kabupaten Sigi, Dinkes Kabupaten Donggala, Dinkes Kota Palu, Rumah Sakit Kabupaten Donggala, Kota Palu dan dua Puskesmas Model di masing-masing Kabupaten/Kota.
  • Target pendukung adalah universitas yakni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, dan Fakultas Kedokteran Universitas Al - Khairat.

Kegiatan

Beberapa Kegiatan untuk Mencapai Tujuan Program :

  • Update modul pembelajaran dan ujian TOT penyusunan rencana penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di tingkat dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas
  • Training of Trainer (TOT) Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan
  • Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan di Rumah Sakit (Hospital Disaster Plan)
  • Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes Disaster Plan)
  • Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan di Puskesmas (Puskesmas Disaster Plan)
  • Pelatihan Aktivasi Klaster Kesehatan di Dinas Kesehatan
  • Pengembangan sistem teknis pelayanan pre hospital PSC 119 dan masyarakat
  • Peningkatan kapasitas kader, tokoh di masyarakat, dan relawan kesehatan di bawah wilayah kerja puskesmas untuk mengintergrasikan family disaster plan dengan program puskesmas disaster plan
  • rapat rutin bulanan dan monitoring tiga bulanan tim PKMK FK-KMK UGM dan seluruh tim bencana kesehatan Sulawesi Tengah (Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, Kader)
  • Pengelolaan pengetahuan dan publikasi kegiatan

Reportase Sinkronisasi Program kepada Dinkes dan Universitas

Reportase

Sinkronisasi Program dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, dan Fakultas Kedokteran Universitas Al-Khairat

Senin, 26 Oktober 2020

enlarge sulsel h1

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Diskusi sikronisasi program dengan Dinas Kesehatan dan Pihak Universitas”

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan -kegiatan dan tujuan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan kepada Dinas Kesehatan dan Universitas. Kegiatan dilakukan via virtual dimana PKMK FK - KMK UGM bersama - sama berdiskusi dan berkoordinasi untuk sinkronisasi program perluasan dengan program bencana dan krisis kesehatan yang sedang berlangsung dan yang sudah direncanakan di daerah Sulawesi Tengah. Peserta kegiatan bersasal dari Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Dinkes Kabupaten Sigi, Dinkes Kota Palu, Dinkes Kabupaten Donggala, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, dan Fakultas Kedokteran Universitas Al-Khairat.

Gambaran umum proyek disampaikan oleh Madelina Ariani, MPH sebagai perwakilan tim dari PKMK FK - KMK UGM. Proyek yang dilakukan oleh PKMK FK - KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany dan ini merupakan lanjutan dari kerja sama tahun lalu. Kegiatan proyek ini belangsung selama 12 bulan terhitung sejak 1 Oktober 2020 – 30 September 2021. Tujuan umum proyek untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan di Sulawesi Tengah. Tujuan khusus proyek : (1) meningkatkan kemampuan Dinas Kesehatan dan perguruan tinggi untuk mendampingi kabupaten/kota di Sulawesi Tengah dalam menyusun perencanaan penanggulangan bencana bidang kesehatan; (2) meningkatkan kapasitas sistem manajemen penanggulangan bencana alam dan non Alam (pandemi) di Kota Palu dan Kabupaten Donggala; (3) meningkatkan kesiapsiagaan dan pemberdayaan masyarakat untuk adaptasi kebiasaan baru dan penanganan bencana alam di masa pandemi; dan (4) monitoring, evaluasi dan diseminasi pembelajaran kegiatan ke daerah lainnya.

Banyak kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tesebut. Tentu proses penyelenggaran kegiatan ini membutuhkan kerja sama dan keterlibatan dari dinas kesehatan dan universitas. Kegiatan Training of Trainer (TOT) terkait dengan penyusunan rencana penanggulangan bencana dan krisis kesehatan akan diikuti oleh dinas kesehatan dan universitas. Kegiatan pelatihan penyusunan dinkes disaster plan dan pelatihan aktivasi klaster kesehatan akan diikuti oleh Dinkes Kota Palu dan Dinkes Kab. Donggala. Pelatihan Hospital Disaster Plan akan diikuti oleh RS Kab. Donggala dan Kota Palu. Kegiatan Pelatihan Puskesmas Disaster Plan akan diikuti oleh Puskesmas Tompe dan Puskesmas Sangurara. Kegiatan lainnya adalah terkait layanan pre hospital PSC 119 untuk UPT P2KT Dinkes Prov. Sulteng, pelatihan family disaster plan untuk Puskesmas Marawola dan kegiatan untuk edukasi masyarakat.

Diskusi

enlarge sulsel h1 1

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Sesi Diskusi”

dr Lutfiah (Kabid P2) dari Dinkes Kota Palu menyambut baik seluruh kegiatan. Jika membutuhkan budgeting tambahan dari Dinkes akan dikoordinasikan kepada Kepala Dinkes, karena rencana kegiatan ini akan sangat membantu dinkes dalam manajemen bencana sektor kesehatan. Setelah ada pandemi COVID-19 terjadi perubahan RAB, banyak dana tersedot kesana, semua anggaran berubah 70%. Selanjutnya Alfina A.Deu Kepala UPT P2KT Dinkes Sulteng menyatakan pelatihan - pelatihan dalam kegiatan ini berkesinambungan. Sekarang yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memperkuat klaster kesehatan. Harapannya PKMK FK - KMK UGM membantu advokasi pimpinan untuk implementasi kegiatan bencana dan krisis kesehatan. Bagaimana klaster kesehatan ini berperan aktif ketika terjadi krisis kesehatan. Selanjutnya penguatan sub klaster kesehatan. Pihak universitas juga sangat menyambut baik semua rangkaian kegiatan dan bersedia terlibat aktif dalam implementasi kegiatan.

Reporter : Happy R Pangaribuan
Div. Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM

Reportase Rangkaian TOT Dinkes Disaster Plan, Hospital Disaster Plan dan Puskesmas Disaster Plan

Reportase

Training of Trainer (TOT) Dinkes Disaster Plan, Hospital Disaster Plan dan Puskesmas Disaster Plan

November 2020

TOT ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Dinas Kesehatan dan Perguruan Tinggi untuk mendampingi kabupaten/kota di Sulawesi Tengah dalam menyusun perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Pada kegiatan sinkronisasi program tanggal 26 Oktober 2020, rencana kegiatan TOT ini sudah disampaikan kepada Dinas Kesehatan dan Pihak Universitas. Kemudian PKMK FK - KMK UGM membuat satu formulir melalui google form sebagai bentuk registrasi dan surat komitmen dari calon peserta TOT. Berdasarkan penjelasan di google form tersebut, Dinkes Provinsi Sulteng, Dinkes Kabupaten Sigi, FK Universitas Tadulako, FKM Universitas Tadulako dan FK Universitas Alhaeraat mengirimkan surat penugasan calon peserta TOT. Jumlah calon peserta TOT yang mendaftar ada sekitar 37 orang. Bentuk surat komitmen dan registrasi dapat diakses pada link http://bit.ly/TOTdisasterplan.

Sebelum peserta mendapatkan TOT, PKMK FK - KMK UGM membagikan undangan kegiatan pre fornas JKKI dengan topik workshop perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di puskesmas, rumah sakit dan dinas kesehatan kepada calon peserta TOT. Harapannya setelah mengikuti kegiatan ini calaon peserta TOT sudah memiliki gambaran terkait dengan perencanaan penanggulangan becana dan krisis kesehatan. Penyelenggaraan TOT ini dilakukan engan dua metode yaitu Pertemuan Pertama secara laring (langsung) yang diselenggarakan pada 17 - 19 November di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako dan Pertemua kedua secara daring (online) yang diselenggarakan pada 24 - 26 November 2020.

17 November 2020

h2 tot caritas

Dok. PKMK FK-KMK UGM ”Penugasan kelompok penyusunan Program, Project, Vision, Mission“

Sesi ini diawali dengan penjelasan kembali terkait gambaran umum rencana pelaksanaan TOT disaster plan. Kegiatan ini akan berkelanjutan dimana setelah mendapatkan TOT, peserta bersedia dan mampu menjadi Fasilitator dan Pendamping dalam meningkatkan kapasistas manajemen penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas. Selanjutnya pemaparan dari Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt terkait ”Program, Project, Vision Mission“. Melalui materi ini peserta bisa memahami apa yang dimaksud dengan program, visi dan misi dalam merencanakan sebuah kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Program adalah proses yang terorganisir didisain secara sistematis dan strategis dengan dukungan proyek untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sehubungan dengan visi. Sementara project adalah proses yang terorganisir didisain secara sistematis dan strategis terdiri dari kegiatan kegiatan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan sehubungan dengan tujuan dan visi.

Selanjutnya peserta dibagi menjadi 3 kelompok yaitu (1) Kelompok Puskesmas Disaster Plan; (2) Kelompok Hospital Disaster Plan; (3) Kelompok Dinkes Disaster Plan. Masing - masing kelompok didampingi oleh fasilitator. Setiap kelompok mencoba menyusun program, project, vision, mission. Fasilitator telah menyiapkan template untuk pengisian penugasan tersebut. Adapun komponen yang harus diisi adalah visi-misi, program - goal, project – objective – activity -strategi. Masing-masing kelompok berproses dengan baik dan mereka dibebaskan untuk mengeluarkan pendapat. Hasil penugasan ini akan dikoreksi dan direview kembali pada TOT selanjutnya.

Reporter : Happy R Pangaribuan

Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM

Zoom Meeting
Seminar Proposal dan Progress Penelitian

Kajian mengenai Analisis Faktor Penghambat dan Pendukung Inklusi Penyandang Disabilitas dan Orang lanjut Usia dalam Layanan WASH Pasca Bencana Gempa Bumi, Tsunami dan Likuifaksi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Jumat, 27 November 2020 | 09.00 – 11.00 WIB

 

KAK


PENGANTAR

Dampak WASH pada bencana gempa Sulawesi Tengah belum terdokumentasikan sistematis baik dalam laporan dan penelitian hingga saat ini, termasuk WASH inklusi padahal terdapat lebih dari 1300 kegiatan penyediaan air bersih, jamban darurat, dan penyaluran hygiene kit yang dilakukan oleh lebih dari 21 anggota sub klaster WASH. Sementara intervensi WASH pada situasi bencana sangat penting untuk menurunkan risiko dan penyebaran penyakit, serta menekan angka kematian akibat situasi lingkungan dan sanitasi yang menurun. WASH merupakan hak setiap orang tetapi keadaan dan keterbatasan penyandang disabilitas, lanjut usia dan kelompok rentan lainnya dalam situasi bencana cenderung terpinggirkan dengan alasan penanganan yang cepat dan efisiensi menggunakan standar umum. Dalam situasi pra bencana, 20 persen masyarakat miskin membutuhkan akses WASH dan hal ini semakin meningkat pada situasi bencana.

Kejadian bencana di Indonesia terus meningkat dan membutuhkan layanan dasar salah satunya WASH baik pada situasi normal (upaya kesiapsiagaan atau pengurangan risiko bencana) dan situasi bencana (tanggap darurat/ respon). Tidak hanya itu, pelaksanaan intervensi WASH juga banyak mengalami kendala padahal pemenuhan WASH pada semua siklus bencana sangat penting untuk menurunkan risiko pemicu munculnya dan penyebaran penyakit, termasuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat sanitasi dan kesehatan lingkungan yang buruk ataupun yang terdampak akibat bencana. Pada tingkat internasional dan nasional, kebijakan maupun standar inklusi dalam respon kemanusiaan telah disepakati. Namun, terdapat ketidaksesuaian antara komitmen terhadap inklusi dalam respon kemanusiaan dan pelaksanaannya. kesadaran dan kebijakan inklusi ini belum terimplementasi dengan baik, terutama saat respon bencana. Menariknya, didapatkan asumi bahwa inklusi merupakan hal teknis yang harus ditangani oleh sektor atau lembaga khusus. Selain itu, inklusi belum menjadi prioritas bagi actor - aktor WASH pada saat bencana meski mereka sadar itu harus dipenuhi, serta masih rendahnya keterlibatan Organisasi Penyandang Disabilitas (OPDis) maupun Asosiasi Orang Lanjut Usia dalam pemenuhan WASH inklusi dalam semua siklus bencana (pra, respon dan pasca bencana).

Oleh karena itu, menilik tiga kondisi di atas yakni rentannya Indonesia terhadap bencana, permasalahan kebutuhan WASH pada saat respons bencana dan tingginya angka disabilitas di Indonesia, maka perlu untuk mengidentifikasi hambatan - hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan WASH yang inklusi pada situasi bencana, terutama dari sisi penyedia layanan baik pemerintah dan non pemerintah, termasuk juga menggali peran serta dan kemungkinan peluang - peluang baik untuk penyedia dan organisasi penyandang disabilitas (OPDIS). Harapannya, dapat menjawab pertanyaan mengapa standar inklusi WASH masih sulit untuk dilaksanakan pada situasi bencana dengan memetakan kegiatan WASH yang dilakukan dan mengidentifikasi hambatan dan peluang yang terjadi menggunakan kasus bencana Sulawesi Tengah tahun 2018. Hal ini yang melatarbelakangi kerjasama penelitian antara Arbeiter – Samariter - Bund (ASB) Indonesia and the Philippines dalam kemitraan dengan Kelompok Kerja Organisasi Penyandang Disabilitas (Pokja OPDis) Sulawesi Tengah dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), Fakultas Kedokteran Keseahatan Masyarakat dan Keperawatan (FK - KMK) Universitas Gadjah Mada yang dilakukan dengan dukungan pendanaan dari ELRHA dan The New DFID. Sesi seminar dan presentasi progress penelitian ini adalah rangkaian dari proses kerjasama penelitian.

 

TUJUAN KEGIATAN

  1. Menyampaikan kerangka, proses dan hasil sementara penelitian WASH Inklusif:Analisis Faktor Penghambat dan Pendukung Inklusi Penyandang Disabilitas dan Orang lanjut Usia dalam Layanan WASH Pasca Bencana Gempa Bumi, Tsunami dan Likuifaksi Sulawesi Tengah Tahun 2018
  2. Mendapatkan masukan dan rekomendasi untuk hasil penelitian

 

AGENDA KEGIATAN

Hari/ Tanggal      : Jumat / 27 November 2020
Waktu               : 09:00 – 11.00 WIB
Tempat             : Di tempat masing-masing

Disiarkan melalui Zoom Meeting
Meeting ID      846 0624 0659
Passcode        137342
link                https://bit.ly/wash-2020

 

RUNDOWN KEGIATAN

Jam Kegiatan Keterangan
09.00 – 09.15 WIB Pembukaan dan Pengantar Direktur ASB/ Divisi manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
09.15 – 09.35 WIB Proposal penelitian

PKMK FK-KMK UGM

Materi

 

09.35 – 09.55 WIB Progress hasil penelitian

ASB dan Pokja OPDis

Materi

 

09.55 – 10.10 WIB Pembahas 1

Sunarman Sukamto

Kedeputian V Bidang Hukum dan HAM Kantor Staf Kepresidenan/PPRBM Solo

Materi

 

10.10 – 10.25 WIB Pembahas 2 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
10.25 – 10.55 WIB Diskusi Moderator
10.55 – 11.00 WIB Penutup Moderator

 

KEPESERTAAN

  1. Presentasi proposal dan progress penelitian ini terbuka untuk umum, PKMK FK - KMK UGM sebagai host akan mempublikasikan infografis seminar beserta link pendaftaran Zoom
  2. Presentasi akan dilaksanakan dalam Bahasa Indonesia dan tidak disediakan penterjemah Bahasa Isyarat.
  3. PKMK FK - KMK UGM akan mempublikasikan reportase hasil kegiatan di website bencana-kesehatan.net

 

Narahubung

Happy Pangaribuan
+62 853-5872-7172
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

 

 

Diseminasi Hasil Penelitian Online

KAJIAN KESIAPSIAGAAN RUMAH SAKIT DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 BERBASIS SISTEM KOMANDO DI WILAYAH DIY DAN DKI JAKARTA

Senin, 9 November 2020

TOR


Pengantar

Hal yang kerap menjadi masalah, ketika terjadi bencana rumah sakit mengabaikan kembali dokumen perencanaannya. Siapa yang sudah ditunjuk sebagai komandan, siapa yang akan bertugas secara operasional, bidang data informasi mengurusi apa dan bagaimana analisis risiko rumah sakit sebelumnya untuk perencanaan surge hospital menghadapi lonjakan kasus, bagaimana komunikasi lintas sektor dan sebagainya. Situasi tersebut lebih berat terjadi pada bencana non alam seperti saat ini, pandemi global COVID-19. Walaupun pada dasarnya konsep penanganan pandemi ini sama dengan konsep penanganan bencana, tetapi terdapat perbedaan yang sangat besar. Perbedaannya terletak pada prinsip dasar penanganan karena perbedaan sifat agen kausatifnya.

Dengan memperhitungkan jumlah kenaikan kasus COVID-19 maka rumah sakit harus dapat menyiapkan skenario - skenario, SDM, fasilitas sarana dan prasarana untuk menghadapi lonjakan sehingga tidak akan terjadi kerusakan fungsi atau functional deficit yang akan merugikan atau berdampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Selain itu, persiapan dan perencanaan yang baik akan mengurangi tingkat kekacauan pada saat tanggap atau respon terjadi. Penyebab koordinasi yang lemah diantaranya adalah ketidakjelasan siapa yang memimpin, bagaimana tugas - tugas dibagi ke seluruh SDM, bagaimana alur komunikasi, hingga lemahnya perencanaan berdasarkan situasi saat itu dan ke depannya. Hal - hal ini merupakan komponen dari sistem komando yang ada di perencanaan penanggulangan bencana di rumah sakit atau hospital disaster plan.

Penelitian ini sudah dilakukan pada April – Juni 2020 yang bertujuan untuk mendokumentasikan serta menganalisis kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi pandemic COVID-19 berdasarkan sistem komando (Incident Command System). Penelitian ini merupakan penelitian dokumentasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Banyak hal yang dapat menjadi bahan pembelajaran dari penelitian ini, salah satunya penting prinsip pembagian tugas (tupoksi), alur komunikasi dan perencanaan dalam Satgas COVID-19 di RS masih perlu ditingkatkan. Diseminasi ini akan menjadi wadah untuk sosialisasi hasil penelitian dan rekomendasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi pandemi COVID-19.

 

Tujuan

Diseminasi ini bertujuan untuk :

  • Sosialisasi hasil penelitian kajian kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi pandemi COVID-19 berbasis sistem komando di wilayah DIY dan DKI Jakarta
  • Sosialisasi saran dan rekomendasi sebagai pembelajaran dari hasil penelitian
  • Wadah untuk mendiskusikan penelitian selanjutnya terkait dengan kesiapsiagaan RS dalam menghadapi pandemi COVID-19

 

Output

  • Peserta mendapatkan informasi bagaimana kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi Pandemi COVID-19 berbasis sistem komando di wilayah DIY dan DKI Jakarta
  • Hasil penelitian menjadi referensi awal untuk penelitian selanjutnya terkait dengan kesiapsiagaan RS dalam menghadapi pandemi COVID-19
  • Terdapat rekomendasi sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Senin, 9 November 2020
Pukul : 08.00 - 09.40 WIB

Waktu Materi/Kegiatan Narasumber/Moderator
Senin, 9 November 2020
08.00 – 08:10

Pembukaan:

Moderator :

Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt

08.10 – 08.20 Gambaran Besar Hasil Penelitian Kajian Kesiapsiagaan Rumah Sakit dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 Berbasis Sistem Komando di Wilayah DIY dan DKI Jakarta

Ketua Tim Peneliti :

Madelina Ariani, MPH

Materi 

08.20 – 08.40 Diseminasi Rumusan Kebijakan Kesiapsiagaan RS berbasis ICS dari Hasil Penelitian

dr. Bella Donna, M.Kes

Materi

 

08.40 – 09.30 Diskusi

Pembahas :

-          Direktur RSUD Tarakan (10’)

-          Direktur RSUD Sleman (10’)

-          Dr. Luwiharsih.MSc – Komisi Akreditasi Rumah Sakit (10’)

-          dr. Hendro Wartatmo, SpB.KBD (10’)

09.30 – 09.40 Penutupan

Moderator :

Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt

Narahubung

Happy

Email   : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.    
Kontak      : 085358727172

 

Kerangka Acuan Kegiatan

Sub Seminar dalam Fornas JKKI

Kebijakan Ketahanan Kesehatan dalam

Menghadapi Bencana Pandemi COVID-19

Jumat, 20 November 2020


diselenggarakan oleh:
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK),
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada


 

PENGANTAR

Bencana pandemi COVID-19 merupakan hal yang baru yang dihadapi berbagai negara. Kelemahan negara mengatasi pandemi ini menunjukkan kelemahan sistem kesehatan yang sudah terbangun. Terlihat setelah memasuki bulan ke-8, belum ada tanda - tanda penurunan kasus di Indonesia secara khusus. Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga ketahanan kesehatan karena pandemi ini. Berbagai kebijakan terkait protokol kesehatan sudah dikeluarkan dan disosialisasikan kepada masyarakat. Ketahanan kesehatan ini akan terwujud jika setiap komunitas peduli dan konsisten menerapkan kebijakan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran pandemi COVID-19.

Ketahanan kesehatan menjadi sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang. Merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019, secara umum ketahanan kesehatan dapat digambarkan sebagai kemampuan ketahanan nasional dalam menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat dan/atau bencana non alam akibat wabah penyakit, pandemi global, dan kedaruratan nuklis, biologi, dan kimia yang dapat berdampak nasional dan/atau global. Adanya pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa ketahanan kesehatan masih perlu untuk ditingkatkan baik dari segi sistem kesehatan, fasilitas kesehatan maupun ketersediaan tenaga kesehatan. Jika dibiarkan, negara akan kewalahan, semakin banyak kasus sementara fasilitas kesehatan sudah penuh dan tingginya angka kematian tenaga kesehatan karena terpapar virus COVID-19.

Seminar ini merupakan salah satu rangkaian seminar pada Forum Nasional Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia X (Fornas JKKI 2020). Keprihatinan terhadap ketahanan kesehatan dengan adanya pandemi COVID-19 menjadi dasar diselenggarakan seminar kebijakan ketahanan kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Pada seminar ini akan dibahas bagaimana kebijakan - kebijakan dalam menjaga ketahanan kesehatan khususnya selama penanganan COVID-19 ataupun situasi bencana dan krisis kesehatan lainnya. Harapannya seminar ini akan menghasilkan satu pembelajaran dan praktik rekomendasi untuk meningkatkan ketahan kesehatan kedepannya

TUJUAN

Tujuan seminar ini adalah untuk mendiskusikan kebijakan ketahanan kesehatan dalam menghadapi bencana pandemic COVID-19, bencana dan krisis kesehatan.

 

PROSES KEGIATAN

Kegiatan ini berlangsung dalam satu hari dimana beberapa narasumber akan menyampaikan materi atau bahas diskusi terkait topik ketahanan kesehatan dalam menghadapi bencana pandemi COVID-19. Selanjutnya kan dibahas oleh beberapa ahli kebijakan baik dari sektor pemerintahan dan sektor swasta. Kegiatan seminar juga diwadahi melalui virtual.

PESERTA KEGIATAN

Seminar ini terbuka untuk umum.

Diharapkan pemerhati dan peneliti bidang bencana dan krisis kesehatan, epidemiolog, global health security, ketahanan kesehatan, sistem kesehatan indonesia, serta praktisi dan mahasiswa pascasarjana kesehatan dapat terlibat dalam kegiatan ini.

OUTPUT KEGIATAN

Peserta memahami bagaimana kondisi ketahanan kesehatan dalam menghadapi bencana, krisis kesehatan dan pandemi COVID-19 sekarang ini. Kemudian dari hasil diskusi seminar ada pembelajaran dan praktik rekomendasi yang mendukung perningkatan kebijakan ketahanan kesehatan kedepannya.

Jadwal dan Rundown Seminar

Hari, tanggal              : Jumat, 20 November 2020
Pukul                        : 10.00 – 12.00 WIB

Rundown Seminar

Jumat, 20 November 2020
Waktu Materi/Kegiatan Narasumber/Moderator
09.00 – 09.05 Pembukaan  

09.05 – 09.15

09.15 – 09.25

09.25 – 09.40

Penelitian Ketahanan Kesehatan di Indonesia

Penelitian Dokumentasi Sistem Layanan Kesehatan pada Masa Covid-19

Kebijakan Ketahanan dalam Menghadapi Bencana Pandemi COVID-19

  1. Madelina Ariani, SKM., MPH – Peneliti PKMK FK-KMK UGM
  2. Putu Eka Andayani, SKM., M.Kes – Peneliti/Konsultan PKMK FK-KMK UGM
  3. Pretty Multihartina, PhD - Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan

09.40 – 09.50

09.50 – 10.00

10.00 – 10.10

10.10 – 10.20

Pembahasan
  1. Kementerian Kesehatan
  2. Pungkas Bahjuri Ali, STP, MS, PhD – Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas
  3. Pandu Harimurti – Senior Health Specialist World Bank, Indonesia
  4. Kesehatan Provinsi DIY
10.20 – 10.50 Diskusi

Moderator : Dr. Bella Donna, M.Kes

Konsultan Manajemen Bencana Kesehatan, PKMK FK-KMK UGM

10.50 – 11.00 Penutupan  

 

 

Di dunia magis kasino online, Spin Gratis adalah salah satu bonus yang paling dicari, menawarkan pemain kesempatan untuk memutar gulungan permainan slot tanpa mempertaruhkan uang mereka sendiri. Pemain Austria memiliki berbagai pilihan fantastis untuk menikmati bonus ini, dan panduan komprehensif kami untuk https://smartbonus.at/freispiele/ Free Spins memberikan wawasan mendetail tentang penawaran Free Spins terbaik yang tersedia. Panduan ini dirancang untuk membantu pemain pemula dan berpengalaman menavigasi berbagai bonus Free Spins yang ditawarkan oleh kasino online top Austria. Panduan kami mempelajari mekanisme Free Spins, menjelaskan cara kerjanya dan cara memaksimalkan potensinya. Baik itu bagian dari paket sambutan atau penawaran yang berdiri sendiri, penting untuk memahami syarat dan ketentuan, seperti persyaratan taruhan dan batasan permainan. Perbandingan dan ulasan kami tentang berbagai penawaran spin gratis memastikan Anda memiliki informasi terbaru di ujung jari Anda. Kami juga memberikan tips ahli tentang cara mendapatkan hasil maksimal dari putaran gratis ini dan meningkatkan peluang Anda untuk mengubahnya menjadi kemenangan nyata. Dengan panduan kami, Anda akan diperlengkapi dengan baik untuk memanfaatkan penawaran spin gratis terbaik di Austria, menjadikan setiap sesi slot lebih menarik dan berpotensi memberi Anda hadiah.