Dalam rangka Annual Scientific meeting (ASM) Fakultas Kedokteran 2015
Kelompok Kerja (Pokja) Bencana FK UGM bekerjasama dengan Divisi Manajemen Bencana Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan FK UGM Menyelenggarakan seminar mengenai:
Kaitan Peningkatan Risiko Bencana dengan Pencapaian MDGs
Senin, 16 Maret 2015
Gedung Senat Lantai 2 KPTU Fakultas Kedokteran UGM
Latar Belakang
Berbicara mengenai Milenium Development Goals (MDGs) maka masing-masing bidang yang dirumuskan dalam MDGs akan menemui fokusnya masing-masing seperti pendidikan, malaria, ekonomi, lingkungan, dan kesehatan misalnya. Namun, pertanyaannya dimanakah peran dan perhatian terhadap risiko bencana yang terus meningkat diseluruh dunia terhadap pencapaian MDGs saat ini dan sudahkan masuk dalam agenda pembahasan pasca MDGs mendatang?
Peningkatan ancaman bencana saat ini tidak saja karena alam, tetapi juga wabah penyakit, bioterorisme, konflik, kecelakaan transportasi, dan sosial. Dampak perubahan iklim misalnya, tidak saja meningkatkan kejadian bencana hidrometeorologi tetapi juga kaitannya dengan penyakit dan kesehatan lingkungan. Upaya menghadapi ancaman bencana ini adalah dengan meningkatkan kapasitas baik lingkungan dan sumberdaya manusia. Terutama bagaimana melindungi populasi rentan (anak, perempuan, dan lansia) baik pada sebelum, saat, dan sesudah bencana.
Fokus perlindungan bencana dan pencapaian MDGs bertemu pada satu titik yaitu perlindungan pada populasi rentan. Hal ini tersirat dalam MDGs 4 mengenai pengurangan angka kematian bayi dan MDGs 5 mengenai peningkatan kesehatan ibu.
Saat ini, Indonesia melalui BNPB yang bekerjasama dengan beberapa kementerian dan LSM sedang membangun pendekatan kluster dalam penanggulangan bencana. Ada 8 kluster yang dibentuk yaitu kluster kesehatan, kluser pencarian dan penyelamatan, kluster logistik, kluster pengungsian dan perlindungan, kluster pendidikan, kluster sarana dan prasarana, dan kluster pemulihan dan kepemerintahan. Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan menjadi koordinator untuk kluster kesehatan.
Dalam Kluster kesehatan ini disusunlah 10 sub sistem: sub sistem pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan, air bersih dan sanitasi, pelayanan kesehatan gizi, pengelolaan obat bencana, kesehatan reproduksi dalam situasi bencana, penanganan kesehatan jiwa, penatalaksanaan korban mati, dan pengelolaan informasi bidang kesehatan. Dari semua sub sistem kluster kesehatan yang terbentuk maka sub sistem kesehatan reproduksi dalam situasi bencanalah yang paling banyak mendapat pertanyaan, mengapa sub sistem ini menjadi penting dibuat? Apakah ada pengaruhnya dengan perlindungan populasi rentan atau terhadap pencapaian MDGs 4 dan 5 pada saat bencana?
Saat ini, kejadian bencana bukanlah sesuatu yang terjadi dengan apa adanya dan manusia sebagai korban tidak bisa berbuat apa-apa. Bencana memang sesuatu peristiwa yang tidak dapat ditangguhkan tetapi saat ini kita dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemerintah. Misalnya, dengan membuat rencana kontijensi bencana sektor kesehatan maka salah satu bidang seperti layanan kesehatan ibu dan anak pada saat bencana tetap dapat berjalan seperti biasanya, sehingga dapat menghindari kematian ibu dan anak pada saat bencana.
Melalui rangkaian kegiatan Annual Scientific Meeting Fakultas Kedokteran UGM tahun 2015 yang bertemakan “Menutup Kesenjangan MDGs dan Agenda Pasca MDGs”, maka Pokja Bencana FK UGM bekerjasama dengan Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM bermaksud menyelenggarakan seminar yang berjudul “Kaitan Peningkatan Risiko Bencana dengan Pencapaian MDGs”. Melalui seminar sehari ini, kita akan membahas mengenai data peningkatan risiko bencana dengan kejadian penyakit terutama pada populasi rentan dan bagaimana hubungannya dengan pencapaian MDGs 4 dan 5, perlindungan kesehatan populasi rentan pada saat bencana, serta bagaimana penguatan sektor kesehatan menghadapi bencana pasca MDGs ini.
Tujuan kegiatan
- Terbentuknya pemahaman mengenai peningkatan risiko bencana dan dampaknya pada pencapaian target kesehatan di Indonesia, diantaranya pencapaian MDGs 4 dan 5.
- Terbentuknya pemahaman mengenai perlunya kesehatan reproduksi pada saat situasi bencana.
- Terbentuknya pemahaman berdasarkan bukti penelitian mengenai dampak perubahan iklim dengan kajadian bencana dan peningkatan kasus penyakit di masyarakat.
- Terbentuknya pemahaman mengenai penguatan peran sektor kesehatan dalam menghadapi peningkatan risiko bencana untuk pencapaian target kesehatan pasca MDGs
Topik Materi Seminar
- Dampak peningkatan risiko bencana terhadap pencapaian MDGs 4 dan 5
- Dampak perubahan iklim terhadap peningkatan risiko bencana dan angka kesakitan di Indonesia
- Penguatan peran sektor kesehatan dalam menghadapi risiko bencana pasca MDGs
Tempat, Waktu, dan Jadwal Kegiatan
Blended advokasi dilaksanakan sejak februari-mei 2015 yang terbagi menjadi tiga tahap sebagai berikut:
TAHAP 1: Pra Kegiatan Advokasi Tatap Muka
Kegiatan
|
Jadwal
|
Penanggungjawab
|
Pra seminar dengan stakeholder melalui milist dengan melibatkan narasumber, pembahas dan moderator
|
5 Maret-15 Maret 2015
|
Oktomi Wijaya
|
TAHAP 2: SEMINAR TATAP MUKA
Senin, 16 Maret 2015
Ruang Senat KPTU Lantai 2 Fakultas kedokteran UGM
Pukul 08.00-15.30 WIB
Waktu
|
Kegiatan
|
08.00 – 08.30
|
Registrasi
|
08.30- 08.40
|
Pembacaan Safety Briefing
|
08.40 – 09.00
|
Pembukaan
- Sambutan oleh Ketua Pokja Bencana FK UGM, dr. Handoyo Pramusinto, Sp.BS
- Sambutan dan Pembukaan oleh Dekan Fakultas Kedokteran: Prof. DR. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K)Onk
|
09.00– 09.10
|
Tea Break
|
|
Sesi 1: Dampak peningkatan risiko bencana terhadap pencapaian MDGs 4 dan 5
Pembicara 1: Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Provinsi DIY: drg. Inni Hikmatin M.Kes
Materi
Pembicara 2: NGO- Yakkum Emergency Unit, Bagian Kesehatan Reproduksi pada saat bencana : dr. Sari Mutia Timur
Materi
Pembahas : dr.Sitti Noor Zaenab, M.Kes
Materi
Diskusi
Moderator: dr. Bella Donna, M.Kes
|
10.30-10.50
10.50-11.10
11.10-11.30
11.30-11.50
|
Sesi 2: Dampak perubahan iklim terhadap peningkatan risiko bencana dan angka kesakitan di Indonesia
Pembicara 1: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI : Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM &H, DTCE
Materi
Pembicara 2: WHO Indonesia : Dr. Nirmal Kandell, MBBS, MA (Anthropology), MPH
Materi
Pembahas: Prof. dr. Hari Kusnanto, Dr.PH
diskusi
Moderator: dr.Nandy Wilasto, MSc.IH
|
11.50- 13.30
|
ISHOMA
|
13.30-13.50
13.50-14.10
14.10-14.30
14.30-14.50
|
Sesi 3: Penguatan peran sektor kesehatan dalam menghadapi risiko bencana pasca MDGs
Pembicara 1: Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI: dr. Ina Agustirini
Materi
Pembicara 2: Ketua Pokja Bencana Fakultas Kedokteran UGM: dr. Handoyo Pramusinto, Sp.BS
Materi
Pembahas: Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D
Materi
Diskusi Moderator: dr. Hendro Wartatmo, SpB, KBD
|
14.50-15.10
|
Kesimpulan dan Penutupan
|
TAHAP 3: Pasca Advokasi Tatap Muka
Kegiatan
|
Jadwal
|
Penanggungjawab
|
Publikasi online hasil seminar melalui web bencana kesehatan dalam bentuk reportase, dokumentasi dan materi seminar.
|
Maret 2015
|
Madelina Ariani
|
Diskusi lanjutan dengan pembicara, pembahas dan fasilitator dengan menggunakan webinar
|
April 2015
|
Oktomi Wijaya
|
Pembuatan policy brief untuk disebarkan kepada stakeholder BNPB, BPBD, PPKK 9 regional, Dinas Kesehatan.
|
April 2015
|
Madelina Ariani
|
Sasaran Peserta
Seminar ini mengharapkan kehadiran rekan-rekan dari:
- Lingkungan Kementerian Kesehatan
- Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan dari 9 Regional
- Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota di Indonesia
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terutama bidang mitigasi, kesiapsiagaan dan kegawatdaruratan
- Rumah Sakit, terutama tim penanggulangan bencana di rumah sakit
- Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan
- Mahasiswa S2 dan S3 yang tertarik pada kesehatan, bencana, emergency, ibu dan anak, serta manajemen bencana
- Peneliti bidang pencapaian MDGs, manajemen bencana sektor kesehatan, dan perubahan iklim, dan kesehatan global
- Pusat studi bencana di Indonesia
- LSM yang bergerak pada bidang kemanusiaan, anak, dan ibu.
Target jumlah peserta
Demi kelancaran diskusi maka seminar ini membatasi peserta maksimal 80 orang.
Biaya, Cara pendaftaran dan Pembayaran
- Biaya pendaftaran peserta Rp. 500.000,00/orang.
Biaya pendaftaran peserta webinar Rp. 300.000,00/orang
- Pendaftaran peserta dapat dilakukan online melalui website bencana kesehatan www.bencana-kesehatan.net atau secara offline dengan mengemail ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..
- Pembayaran peserta dapat dilakukan dengan cara tunai pada saat kegiatan atau melalui transfer ke rekening panitia:
- Bank BNI, no.Rek: 0203024192, atas nama: Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM
(Bukti setor wajib di fax ke +62274 549425/ email ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.)
Sekretariat:
|
|
|
Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM Gedung IKM Lantai 2 Sayap Utara, Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta 55281 Indonesia Phone/fax: +62 274 549425 Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Contact person: Dewi Catur Wulandari Mobile: +62 818 263653 Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Oktomi Wijaya Mobile: +62 813 1484 3515 Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
|