logo2

ugm-logo

Blog

logo caritas

Pelatihan Pertolongan Pertama saat Bencana terhadap Staf Medis, non Medis dan Masyarakat Terlatih di Wilayah Puskesmas

 

Kerangka Acuan Kegiatan

Latar Belakang

PKMK FK - KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany melakukan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan di Sulawesi Tengah. Fasilitas kesehatan yang menjadi sasaran antara lain Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Dinkes Kabupaten Donggala, RS Kabelota, RS di Kota Palu, Puskesmas Sangurara dan Puskesmas Tompe. Dalam pelaksanaan program ini PKMK FK - KMK UGM akan tetap melibatkan Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah dan universitas lokal (Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako serta Fakultas Kedokteran Universitas Al-Khairat).

Seminggu pertama pasca gempa Sulawesi Tengah pada September 2018 lalu, puskesmas mengalami kekacauan. Banyak tenaga kesehatan juga sebagai korban sehingga pelayanan kesehatan tidak dapat diberikan secara optimal. Korban bencana tidak hanya mendapatkan perawatan medis namun juga mendapatkan perawatan non medis. Tenaga medis dan tenaga non medis bekerja sama untuk menangani pasien dan keluarga pasien. Pada saat bencana terjadi tenaga non medis harus mampu melakukan pertolongan pertama pada korban karena puskesmas pasti menerima pasien dalam jumlah besar. Manajemen penanganan bencana harus berbasis masyarakat karena pada dasarnya pada saat bencana terjadi yang dilakukan adalah menyelamatkan diri sendiri. Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Sangurara khususnya terlatih atau kader kesehatan puskesmas perlu mengetahui bagaimana penanganan bencana dalam sektor kesehatan.

Pandemi COVID-19 menuntut semua pihak yang terlibat untuk siap respon. Pada prinsipnya konsep penanganan bencana non alam seperti pandemik virus sama dengan bencana alam, yang berbeda adalah sifat agen kausatifnya. Pelatihan ini akan menyajikan pengetahuan dasar terkait pertolongan pertama untuk tenaga medis, non medis dan kader kesehatan. Materi pelatihan tentang pertolongan pertama dengan bantuan hidup dasar, manajemen cidera dan trauma, dan pelatihan pertolongan pertama dengan perlengkapan rumah. Pelatihan ini juga menggunakan manekin, perlengkapan bidai, dan perlengkapan sehari - hari/rumah tangga seperti sandal jepit, kain lap, selimut, dan lain - lain.

 

Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kapasitas masyarakat/kader terlatih dan staf non medis yang ada di puskesmas dalam menghadapi situasi bencana/krisis kesehatan terutama dalam situasi pandemi.

 

Proses Kegiatan

Kegiatan ini akan dilakukan selama 2 (dua) hari yaitu pada hari I adalah penyampaian materi dan hari II adalah praktek atau skill station. Kegiatan ini akan dilakukan secara luring dalam bentuk pengajaran, pelatihan hands-on PPGD awam khusus dan praktek Dasar Penyelamatan Diri

 

Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan ini sekitar 20 - 30 orang yaitu terdiri dari tenaga medis (dokter, perawat); non-medis; dan masyarakat terlatih/kader kesehatan

 

Output Kegiatan

Peserta mendapatkan pengetahuan terkait pertolongan pertama saat bencana dan dapat terlibat langsung dalam penguatan sistem manajemen penanggulangan bencana di Puskesmas

 

Waktu Pelaksanaan

1. Puskesmas Tompe

Hari, tanggal  : Jumat - Sabtu, 18 - 19 Juni 2021
Pukul            : 09.00 – 14.00 WITA
Tempat         : Puskesmas Tompe

 

2. Puskesmas Sangurara

Hari, tanggal  : Senin - Selasa, 21 - 22 Juni 2021
Pukul            : 09.00 – 14.00 WITA
Tempat         : Puskesmas Sangurara

 

Narasumber, Instruktur dan Fasilitator

  1. dr. Ali Haedar,SpEM,FAHA
  2. Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep
  3. Dr. Surianto, S.Kep, Ns, MPH
  4. HIPGABI Sulawesi Tengah
  5. Happy R Pangaribuan, MPH (fasilitator)

 

Penutup

Demikian kerangka acuan pertolongan pertama saat bencana pada tenaga medis, non medis dan kader kesehatan wilayah kerja puskesmas. Pelatihan ini bermanfaat bagi puskesmas untuk kesiapsiagaan dan pengembangan penanganan bencana dan krisis kesehatan. Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM sebagai penyelenggara program akan berkomitmen demi tercapainya tujuan program dan Caritas Germany sebagai mitra penyelenggara program akan mendapatkan laporan rutin terkait keberlangsungan program.

 

logo caritas

 

Pengembangan Sistem Teknis Pelayanan Pre-Hospital

PSC 119

Sulawesi Tengah, Selasa-Kamis, 15-17 Juni 2021


Kerangka Acuan Kegiatan

 

Latar Belakang

Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah telah membentuk Unit Pusat Pelayanan Kesehatan Terpadu (P2KT) sejak 2019. Unit tersebut berperan untuk mengembangkan dan menguatkan program - program bencana dan wabah yang bersinggungan dengan krisis kesehatan. Salah satu program yang dibentuk di unit tersebut adalah PSC 119 Dinkes Sulteng yang menjadi garda terdepan untuk menerima informasi kasus emergensi. Kecepatan dan ketepatan penanganan kasus emergensi tersebut tergantung pada kesiapan PSC 119 untuk mengambil tindakan respon yang tepat. PSC 119 masih dikatakan baru terbentuk di Dinkes Provinsi Sulteng. Berdasarkan pembelajaran dan pengalaman dari pelaksanaan Table Top Exercise (TTX) dokumen dinkes disaster plan pada Februari dan dilanjutkan dengan webinar pendampingan PSC pada Juni 2020, staf terdepan (penerima informasi dan triage) PSC 119 belum maksimal memahami apa yang menjadi peran mereka saat terjadi bencana. Menindaklanjuti hal ini, PKMK FK - KMK UGM perlu untuk melakukan peninjauan kembali SOP layanan pre hospitalapa saja yang harus disusun di PSC 119 UPT P2KT, dan diselesaikan serta disosialisasikan baik internal dan eksternal ke jejaring di Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, dan Kota Palu. SOP seperti penerimaan telepon darurat, triage melalui telpon oleh tenaga non medis, menjemput, membawa, dan mencatat, termasuk menjadikan informasi pelaporan.

Ditambah lagi dengan kondisi sekarang, pandemi COVID-19 menuntut semua pihak yang terlibat khususnya PSC untuk siap respon. Pada prinsipnya konsep penanganan bencana non alam seperti pandemi virus sama dengan bencana alam, yang berbeda adalah sifat agen kausatifnya. Dalam hal ini tentu ada prosedur - prosedur khusus yang harus diketahui oleh PSC 119 dalam menerima dan meneruskan informasi dari pasien atau keluarga pasien. Dengan demikian penting dilakukan penguatan kapasitas dalam penanganan kasus emergensi bagi PSC 119, mulai dari penerimaan informasi, alur komunikasi, sistem koordinasi dan pengetahuan tentang kasus emergensi. Pelatihan teknis pelayanan pre hospital PSC 119 untuk petugas di ruangan dan tim ambulans tentang bagaimana mengangkat/menurunkan pasien, konsep mengendarai dan kecakapan tim ambulans, penyelamatan pasien kasus kedaruratan serta memahami sistem rujukan, sangat menentukan keselamatan pasien. Untuk itu dibutuhkan peningkatan keterampilan petugas PSC 119 khususnya petugas tim reaksi cepat yang terdiri dari tenaga medis dan non medis serta tim driver dan logistik. Masing - masing kabupetan kota diharapkan mengirim perwakilan untuk pelatihan ini.

Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan peran fungsi PSC 119 di Sulawesi Tengah dalam penanganan kasus emergensi mulai dari penerimaan informasi, alur komunikasi, sistem koordinasi dan pengetahuan tentang teknis pelayanan pre-hospital.

 

Proses Kegiatan

Kegiatan ini akan dilakukan secara workshop luring (offline) dalam bentuk pengajaran, simulasi komunikasi penerimaan informasi kasus emergensi, penentuan kasus/ triase korban saat menerima telepon, manajemen lokasi kejadian kegawatdaruratan, dan transportasi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

 

Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan ini adalah PSC 119 di Sulawesi Tengah, PSC mengirimkan peserta untuk mengikuti secara offline dari :

  • Bidang manajemen (sekretaris PSC, kasi di PSC atau kasie di dinkes yang membawahi PSC) 1 orang
  • Bidang operasional (tim PSC, dokter perawat dan yang terkait) 3 orang
  • Tenaga non medis (penerima informasi, driver dan lain - lain) 1 orang

NB :

Jika PSC atau dinkes belum mempunyai tim operasional PSC maka tim manajemen yang mengikuti bisa 2 - 3 orang, karena mereka yang akan membangun manajemen PSC.

 

Output Kegiatan

Peserta memahami teknis terkait manajemen penerimaan dan penanganan kasus emergensi, dan tambahan/ revisi SOP penerimaan.

 

Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu : Selasa-Kamis, 15-17 Juni 2021

Pukul : 09.00 – 15.00 WITA

Tempat : Aula FK-Alhairat (*sedang konfirmasi)

 

Narasumber dan Fasilitator

  • dr. Ali Haedar,SpEM,FAHA
  • Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep
  • Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt
  • Happy R Pangaribuan, MPH (fasilitator)

 

Penutup

Demikian TOR Pengembangan Sistem Teknis Pelayanan Pre Hospital PSC 119 di Sulawesi Tengah. Kegiatan ini bermanfaat bagi dinas kesehatan untuk menguatkan peran dan fungsi PSC 119. Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM sebagai penyelenggara program akan berkomitmen demi tercapainya tujuan program dan Caritas Germany sebagai mitra penyelenggara program akan mendapatkan laporan rutin terkait keberlangsungan program.

 

Pengayaan Materi Perencanaan Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan pada Fasilitator Lokal Sulawesi Tengah

25 Mei 2021

 

Kerangka Acuan Kegiatan

 

Pengantar

Peningkatan kapasitas sumber daya lokal dalam menyusun perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di daerah sangatlah penting. Dalam peningkatan kapasitas sumber daya lokal tersebut, PKMK FK-KMK UGM telah menyelenggarakan TOT Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan (Disaster Plan) pada 17 - 26 November 2020. TOT ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Dinas Kesehatan dan Perguruan Tinggi untuk mendampingi kabupaten/kota di Sulawesi Tengah dalam menyusun perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Dari 37 orang peserta yang telah mendapatkan Pelatihan TOT disaster plan sebanyak 25 orang yang bersedia menjadi fasilitator lokal.

Pada gempa Mamuju Sulawesi Barat, fasilitator lokal berkoordinasi dengan tim PKMK FK-KMK UGM ikut terlibat dalam penanganan gempa. Selanjutnya fasilitator lokal juga sudah berperan sebagai pemateri pada pelatihan penyusunan dokumen penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di Dinkes Kota Palu, Dinkes Kab. Donggala, RSUD Kabelota, Puskesmas Tompe dan Puskesmas Sangurara. Secara umum fasilitator mampu memaparkan materi dengan baik. Penyampaian materi pada pelatihan tersebut didampingi oleh narasumber dari PKMK FK - KMK UGM.

PKMK FK - KMK UGM akan terus bekerja sama dengan fasilitator lokal dalam rangka melakukan program perluasan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penguatan sistem dan pemberdayaan dalam menghadapi bencana dan krisis Kesehatan di Sulawesi Tengah. Pengembangan kapasitas lokal ini juga menjadi salah satu program pengembangan kapasitas sumber daya di daerah dalam penanganan bencana dan krisis kesehatan.. Dengan demikian, penguatan pemahaman fasilitator lokal terhadap materi yang sudah dipilih sangat penting untuk diperdalam kembali supaya fasilitator lebih memahami dan menguasai konsep materi.

Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman fasilitator lokal terhadap materi terkait penyusunan perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas.

 

Proses Kegiatan

Kegiatan ini akan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting dengan pembagian room sesuai dengan minat fasilitator.

 

Peserta Kegiatan

Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah fasilitator lokal yang sudah mengikuti rangkaian TOT disaster plan oleh PKMK FK - KMK UGM

 

Hal yang perlu dipersiapkan oleh peserta:

Materi yang sudah pernah dibawakan pada pelatihan dan pertanyaan/pernyataan yang perlu diperdalam.

 

Output Kegiatan

Fasilitator lokal lebih memahami konsep materi yang diminati/dipilih

 

Jadwal dan Materi Kegiatan

Hari/Tanggal : Selasa, 25 Mei 2021

Waktu : 09.00 – 12.00 WITA

 

Kamis, 15 April 2021
Waktu Materi/Kegiatan Fasilitator/Narasumber
09.00 – 09.10 Pengantar - PKMK FK-KMK UGM
09.10 – 09.20 Pembagian room sesi 1 - PKMK dan Peserta
09.20 – 10.20

Room 1 :

Materi Kebijakan dan Komponen Disaster Plan di Dinkes, RS dan Puskesmas

Akreditasi SNARS

- dr. Bella Donna, M.Kes

- Fasilitator materi kebijakan dan komponen Disaster Plan di Dinkes, RS dan Puskesmas

- Fasilitator Materi Akreditasi SNARS

Room 2 :

Materi Analisis Risiko

- Madelina Ariani, MPH

- Fasiliattor materi analisis risiko

Room 3 :

Materi Logistik dan Fasilitas saat Bencana

- Gde Yulian Yogadhita, M.Epid, Apt

- Fasilitator Logistik dan Fasilitas

10.20 – 10.30 Pembagian room sesi 2  
10.30 – 11.30

Room 1 :

Sistem Pengorganisasian

- dr. Bella Donna, M.Kes

- Fasilitator materi sistem pengorganisasian

 

Room 2 :

SOP dan Pengembangan Skenario

- Madelina Ariani, MPH

- Fasilitator materi SOP dan Pengembangan Skenario

 

Room 3 :

- Data dan Informasi

- Peta Respon

- Gde Yulian Yogadhita, M.Epid, Apt

- Fasilitator data dan informasi

- Fasilitator materi peta respon

11.30 – 12.00 Rencana Tindak Lanjut dan Penutupan  

 

Pelatihan Online

Peningkatan Kapasitas PHEOC Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar dan Kabupaten Maros


 

Kerangka Acuan Kegiatan

Pengantar

PHEOC adalah wadah pusat komunikasi dan koordinasi berbagai pihak untuk melakukan penanganan kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM) atau juga dikenal dengan public health emergency, baik pada saat normal karena eskalasi kejadian penyakit atau kejadian luarbiasa penyakit yang disebabkan sebagai dampak lanjutan dari kejadian bencana non alam yang mendahului, atau public health in emergency. Kejadian kedaruratan kesehatan masyarakat seringkali diikuti dengan kejadian yang sangat cepat, menyerang banyak orang dan luas wilayah yang bisa sangat luas, serta dapat menimbulkan kecemasan berbagai pihak. Untuk itu, dengan kondisi negra Indonesia yang luas ini, PHEOC diharapkan tidak hanya berada di level nasional saja tapi juga dapat diimplementasikan juga di tingkat daerah.

Operasional PHEOC daerah dalam keadaan darurat mengacu pada struktur organisasi berbasis Incident Command System (ICS) serta beroperasi melalui pengawasan kegiatan rutin dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat selama periode wabah. Dengan demikian dapat dipastikan model keberlanjutan PHEOC daerah dapat dilakukan melalui analisis rutin dan pengawasan data (sistem surveilans) yang didukung dengan fasilitas yang memadai (logistik operasional). Selama ini PHEOC daerah fungsinya berada di Dinas Kesehatan di seksi surveilans bidang pengendalian penyakit dengan fungsi komando dan koordinasi yang masih sangat terbatas, padahal dengan kapasitas pemantauan rutin dan pengolahan data seperti yang selama ini sudah berjalan dengan baik, fungsi PHEOC daerah dapat lebih dikembangkan lagi. Oleh karena itu PKMK FK-KMK UGM bekerjasama dengan Lembaga INSPIRASI melakukan kegiatan Pengembangan Kapasitas PHEOC Daerah di Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada bulan April lalu telah dilaksanakan kegiatan review kapasitas daerah untuk melihat sejauh mana Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Maros sudah menyiapkan kegiatan Kedaruratan KKM. Hasil review ini menunjukkan kapasitas daerah dalam kegiatan KKM masih perlu dikembangkan. Daerah belum memiliki dasar hukum dari dinas kesehatan maupun PERDA terkait dengan badan khusus penanganan KKM yang memiliki fungsi komando dan koordinasi dan lebih komprehensif dapat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektor di daerah. Pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan untuk pengembangan dan penguatan sumber daya manusia untuk mengoperasionalkan PHEOC daerah di Dinas Kesehatan. Untuk itu, PKMK FK-KMK UGM kembali mengadakan penguatan kapasitas PHEOC di daerah dengan melakukan kegiatan pelatihan online.

 

Tujuan

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan fungsi PHEOC dalam penanganan kedaruratan kesehatan masyarakat di Dinas Kesehatan

 

Proses Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan melalui daring (online), dimana setiap narasumber menyampaikan materi. Penugasan yang dibutuhkan pada materi tertentu akan dilanjutkan dan dilaksanakan pada pertemuan langsung di akhir bulan Juni di Kota Makassar.

 

Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan ini adalah

  • Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
  • Dinas Kesehatan Kabupaten Maros
  • Dinas Kesehatan Kota Makasar

Peserta dari masing - masing Dinas Kesehatan terdiri dari:

  • Bidang Pengendalian Penyakit (P2)
  • Sie Surveillans
  • Sie Krisis Kesehatan
  • Bidang Yankes
  • Sie Rujukan
  • Bidang Logistik
  • Bidang Administrasi Keuangan

 

Output Kegiatan

Peserta memahami peran dan fungsi PHEOC dalam penanganan kedaruratan kesehatan masyarakat.

Jadwal

Pertemuan I       : Rabu, 2 Juni 2021 pukul 10.00 – 12.30 WITA

Pertemuan II      : Kamis, 3 Juni 2021 pukul 10.00 – 12.00 WITA

Pertemuan III  : Selasa, 8 Juni 2021 pukul 10.00 – 12.00 WITA

Pertemuan IV  : Kamis, 10 Juni 2021 pukul 10.00 – 12.00 WITA

Rabu, 2 Juni 2021
Waktu Materi Moderator/Narasumber  
10.00 – 10.10

Pengantar dan Pembukaan

 

 

Pretest

PKMK FK-KMK UGM

Dinkes Prov. Sulawesi Selatan

 

Moderator : Madelina Ariani, MPH

 

10.10 – 10.30

 

 

Paparan Hasil Review Kapasitas PHEOC (Public Health Emergency Operation Center) Provinsi Sulawesi Selatan

Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt – Peneliti dan Konsultan PKMK FK-KMK UGM

Materi

 

10.30 – 11.10

 

 

 

11.10 – 11.25

Konsep Ketahanan Kesehatan Nasional dan Komitmen global serta Kebijakan Penanggulangan Bencana alam, non alam dan Krisis Kesehatan di Indonesia

Diskusi

dr. Ina Agustina Isturini, M.K.M – Pusat Krisis Kemenkes

Materi

 

11.25 – 12.05

 

 

 

12.05 – 12.20

Konsep, Tugas dan Fungsi PHEOC Daerah dalam Sistem Penanggulangan Bencana alam, non alam dan Krisis Kesehatan, serta Ketahanan Kesehatan

Diskusi

Abdurahman, SKM, M.Kes – Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes

Materi

 

 
12.20 – 12.30 Pengarahan pertemuan berikutnya PKMK FK-KMK UGM  
Kamis, 3 Juni 2021
Waktu Materi Moderator/Narasumber  
10.00 – 10.05 Pengantar singkat

Moderator

Happy R Pangaribuan, MPH

 

10.05 – 10.45

 

10.45 – 11.00

Sistem Pengorganisasian

Diskusi

dr. Bella Donna, M.Kes – Peneliti dan Konsultan PKMK FK-KMK UGM

Materi

 

11.00 – 11.45

 

11.45 – 12.00

Operasional PHEOC Daerah dan Analisis RHA

Diskusi

Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt – Peneliti dan Konsultan PKMK FK-KMK UGM

Materi

 
12.00 Pengarahan pertemuan berikutnya PKMK FK-KMK UGM  
Selasa, 8 Juni 2021
Waktu Materi Moderator/Narasumber  
10.00 – 10.05 Pengantar singkat

Moderator

Happy R Pangaribuan, MPH

 

10.05 – 10.45

 

10.45 – 11.00

Konsep dan Jenis-jenis Tim Bantuan Bencana

Diskusi

dr. Bella Donna, M.Kes – Peneliti dan Konsultan PKMK FK-KMK UGM

Materi

 

11.00 – 11.45

 

11.45 – 12.00

Perencanaan Mobilisasi SDM

 

Diskusi

Madelina Ariani, MPH – Peneliti dan Konsultan PKMK FK-KMK UGM

Materi

 
12.00 Pengarahan pertemuan berikutnya PKMK FK-KMK UGM  
Kamis, 10 Juni 2021
Waktu Materi Moderator/Narasumber  
10.00 – 10.05 Pengantar singkat

Moderator :

Madelina Ariani, MPH

 

10.05 – 10.45

 

10.45 – 10.55

Logistik dalam Operasional PHEOC Daerah

Diskusi

Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt – Peneliti dan Konsultan PKMK FK-KMK UGM

 

10.55 – 11.35

 

11.35 – 11.50

Bentuk, Aplikasi dan

Komponen Dinkes Disaster Plan

Diskusi

Happy R Pangaribuan, MPHPeneliti dan Konsultan PKMK FK-KMK UGM  
11.50 – 11.55 Post Test

Moderator :

Madelina Ariani, MPH

 
11.55 – 12.00 Testimoni dan Rencana Tindak Lanjut

Moderator :

Madelina Ariani, MPH

 
12.00 Penutupan    

 

Penutup

Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Pelatihan Online Peningkatan Kapasitas Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) Daerah di Provinsi Sulawesi Selatan. Kami berharap Dinas Kesehatan dapat memahami aspek-aspek yang terdapat dalam PHEOC daerah. Sebagai lembaga riset dan konsultasi, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan/ PKMK FK-KMK UGM serta jejaring yang terlibat akan memberikan sumbangan pengembangan inovasi dalam dunia keilmuan peningkatan kesiapsiagaan krisis kesehatan baik karena bencana alam, non-alam maupun sosial di daerah.