logo2

ugm-logo

TOT Makasar Hari Ke-2

Mengawali kegiatan hari kedua dengan adanya refleksi dari materi hari pertama oleh 4 peserta. Review belajar yang diterima mengenai kebijakan penanggulangan bencana di Indonesia tentang UU no 36, Indonesia sumber bencana karena letak geografis, adanya konflik internal, serta pengetahuan yang kurang tentang bencana. Dalam penanganan bencana ada istilah prabencana, saat bencana, pasca bencana. Dengan adanya Hosdip, diharapkan dapat menangani bencana baik internal maupun eksternal, jadi RS perlu membuat  Hosdip, serta membuat pemetaan untuk menghadapi adanya bencana. Setelah review yang disampaikan oleh peserta, dilanjutkan dengan sesi materi.
 

Materi pertama, disampaikan oleh President Asian Hospital Federation (AHF), dr. Adib Abdullah Yahya, MARS dengan materi “Manajemen RS dalam Penanggulangan Bencana”. Beliau menjelaskan bahwa dalam keadaan bencana rumah sakit harus mempunyai kesiapan pada fase pra bencana (preparedness) dan fase bencana (respon). Setiap rumah sakit harus memiliki Hazard mapping atau pemetaan daerah rawan bencana serta beberapa hal yang harus dipersiapkan rumah sakit antara lain pusat komando, system komunikasi, manajemen lalu lintas, keamanan, pengunjung, sukarelawan, penerimaan korban, lokasi utama di rumah sakit, tim lapangan, daftar kontak, rumah sakit yang terisolasi dan training. Selain itu juga, beliau menjelaskan tentang perencanaan untuk penanggulangan bencana internal dan eksternal.


Download Materi

 
Dilanjutkan dengan materi kedua, yang disampaikan oleh pemateri yang sama yaitu dr. Adib Abdullah Yahya, MARS. Pada materi yang kedua beliau menjelaskan tentang “Dasar-dasar organisasi”. Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah agar mampu melaksanakan pengorganisasian yang tepat dari semua unsur yang ada di rumah sakit guna memaksimalkan kinerja dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien/korban akibat bencana, mampu menyusun struktur organisasi Hospital Disaster Plan dan mengimplementasikan sistem pengendalian serta mengkoordinir unsur-unsur operasional, logistik, perencanaan dan keuangan. Pada sesi ini, peserta juga dibekali tentang prinsip-prinsip pengorganisasian pada saat bencana, sistem pengendalian di rumah sakit, uraian tugas dari tiap komponen organisasi, kartu tugas (job action sheets) merupakan komponen yang menjelaskan respon baik pejabat termasuk staf yang ada dibawahnya. Diakhir sesi kedua, peserta diberi penugasan. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok untuk membahas 3 permasalahan yang diberikan, yaitu tentang struktur organisasi tim penanggulangan bencana di rumah sakit dengan menggunakan metode “crosswalk”, kemudian mengaktifkan tim bencana rumahsakit diluar jam kerja saat ada peringatan terjadi kecelakaan pesawat, dan kesiapsiagaan  menghadapai  banjir, wabah muntaber, kerusuhan massal, dan letusan gunung berapi. Setelah peserta membahas permasalahan dalam kelompok, kemudian dibahas tiap kelompok didepan kelas.

Download Materi


Sesi ketiga dilanjutkan dengan materi “Monitoring dan evaluasi Hospital Disaster Planning (HDP)”, disampaikan oleh pemateri yang sama, dr. Adib Abdullah Yahya, MARS. Pada sesi ini diharapkan peserta memahami pentingnya pelatihan/exercise secara benar untuk Hosdip dalam rangka uji coba, monitoring dan evaluasi dalam rangka tersusunnya Hosdip yang dapat diterapkan di rumah sakit. Selain itu, diharapkan peserta mampu menyusun program pelatihan secara bertahap dan berkala, serta mengevaluasi kondisi rumah sakit disesuaikan dengan tuntutan Hosdip pada tingkat kesiapan rumah sakit menghadapi bencana dan melakukan revisi Hosdip yang sudah ada. Dalam materi ini peserta diberikan penjelasan tentang program evaluasi latihan dan insiden, metodologi, tujuan, Latihan dan Evaluasi Insiden, Jenis latihan, serta Proses Evaluasi Latihan dan Insiden.


Download Materi

 
Sesi keempat dilanjutkan oleh dr. Muh. Nur Alim M., Sp. BTKV dengan materi ”Analisis Risiko Bagi Rumah Sakit pada Kejadian Bencana”. Pada sesi ini diharapkan peserta mampu melakukan analisis risiko pada kejadian bencana baik yang terjadi di rumah sakit maupun diluar rumah sakit yang dapat digunakan untuk menyusun perencanaan rumah sakit dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Selain itu, peserta diharapkan mampu melakukan identifikasi karakteristik  kejadian bencana  dan potensi kerusakan yang terjadi, melakukan analisis risiko terjadinya  krisis kesehatan akibat  bencana, serta mengidentifikasi dan melakukan analisis kebutuhan rumah sakit  untuk penanganan krisis kesehatan akibat bencana. Pada sesi ini, dibahas juga tentang penanganan di lokasi bencana dan lapangan, pengiriman tim kelapangan untuk bencana, evakuasi pasien pada bencana di rumah sakit serta penanganan pengungsi.

Download Materi

Sesi terakhir ditutup oleh materi Dasar-Dasar Logistik oleh dr. Ari Prasetyojati, Sp.EM. Tujuan dari penyampaian materi ini adalah diharapkan  peserta mampu memahami dasar-dasar logistik (perbekalan kesehatan), mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP, mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP mengenai pembuatan perencanaan kebutuhan logistic, mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP mengenai pengadaan logistic, mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP mengenai penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pendistribusian, pencatatan, pelaporan dan penghapusan logistic. Dalam penjelasan beliau, kita bisa ketahui tentang penilaian jumlah sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang tersedia di rumah sakit yang berhubungan dengan logistic, dan Pembuatan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pendistribusian Pencatatan dan pelaporan serta penghapusan kebutuhan logistik

Download Materi

Gallery Kegiatan Hari Ke 2

{gallery}tot_m2{/gallery}

{jcomments on}

TOT Makasar Hari Ke-1

Sebelum memulai sesi materi, dilangsungkan Sesi Perkenalan yang di buka oleh Natsir, S.Pd, M.M, Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI. Hal ini bertujuan agar para peserta dengan tim saling mengenal. Sesi perkenalan selanjutnya diteruskan dengan permainan pindah tempat duduk berdasarkan identitas masing-masing peserta. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian dua kelompok untuk menyusun paku oleh masing-masing kelompok.
 
Kemudian dilanjutkan dengan Fear and Expectation. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk melihat sebuah film bersama-sama yaitu mengenai Fear and Expectation. dr. Bella Dona, M.Kes memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan kekhawatiran dalam mengikuti pelatihan ini. Sejak mulai dari mendapatkan undangan, kemudian datang pada pelatihan ini. Setelah itu, peserta juga diminta untuk menuliskan mengenai harapan dalam mengikuti proses dan/atau setelah mengikuti pelatihan ini. Kesimpulan dari hasil Fear and Expectation asalah Kurang PD, tanggung jawab, pesimis, bosan bisa ditanggulangi dengan komitmen yang jelas. Komitmen ini bisa membuat kita menjadi trainer yang handal sehingga kita mampu membangun siaga bencana dan dibantu pemerintah dalam hal anggaran

 

Pada sesi pertama, materi pembuka disampaikan oleh dr. Soeko Kementerian Kesehatan mengenai Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit. Beliau menyampaikan kebijakan penanggulangan bencana di Indonesia, peran aktif rumah sakit dalam penanganan bencana, pengembangan jejaring rumah sakit untuk kedaruratan medic dan bencana. Beliau menjelaskan bahwa dalam system jejaring, IGD merupakan penanggung jawab system di rumah sakit, dalam jejaring ini, apabila terjadi bencana, maka IGD di rumah sakit terbesar menjadi pusat dan memimpin dalam system informasi jejaring.

Download Materi


 
Sesi kedua mengenai Kebijakan dan Strategi Nasional dalam Penanggulangan bencana. Materi sesi kedua ini disampaikan oleh dr. Indro Murwoko dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan. Beliau menjelaskan tentang Kebijakan dalam penanggulangan bencana, keberadaan dan peran dari PPKK yang berada dibawah sekretaris Jenderal Secara Administrasi, Tugas dan Fungsi dari PPKK dalam menanggulangi bencana yang terjadi.

Download Materi

Gallery Kegiatan Hari Ke 1

{gallery}tot_m1{/gallery}

{jcomments on}