logo2

ugm-logo

TOT Jakarta Hari ke-2

Hari Kamis Tanggal 16 Juni 2011, kegiatan hari kedua dimulai dengan refleksi dari kegiatan hari pertama oleh yang diwakili oleh 4 orang peserta selama 30 menit. Tiap peserta menceritakan kegiatan yang didapat pada hari pertama dari sudut pandang Eye, Ear, Mechanic dan House Keeper. Setelah refleksi hari pertama, kemudian masuk ke materi kegiatan.

Sesi I

Materi pertama, disampaikan oleh dr. Adib Abdullah Yahya, MARS. Beliau menjelaskan tentang Dasar-dasar organisasi. Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah agar peserta mampu melaksanakan pengorganisasian yang tepat dari semua unsur yang ada di rumah sakit guna memaksimalkan kinerja dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien/korban akibat bencana, mampu menyusun struktur organisasi Hospital Disaster Planing dan mengimplementasikan sistem pengendalian serta mengkoordinir unsur-unsur operasional, logistik, perencanaan dan keuangan. Selain itu, dibahas juga tentang prinsip-prinsip pengorganisasian pada saat bencana, sistem pengendalian di rumah sakit, uraian tugas dari tiap komponen organisasi, serta kartu tugas (job action sheets).

Dasar - dasar Pengorganisasian oleh dr. Adib Yahya, MARS


Sesi II

Dilanjutkan sesi kedua tentang Monitoring dan Evaluasi Hospital Disaster Planning (Hosdip) yang disampaikan oleh pemateri yang sama, dr. Adib Abdullah Yahya, MARS. Tujuan yang ingin dicapai setelah mengikuti materi ini adalah peserta memahami pentingnya pelatihan/exercise secara benar untuk Hosdip dalam rangka uji coba, monitoring dan evaluasi dalam rangka tersusunnya Hosdip yang dapat diterapkan di rumah sakit. Selain itu, diharapkan peserta mampu menyusun program pelatihan secara bertahap dan berkala, serta mengevaluasi kondisi rumah sakit disesuaikan dengan tuntutan Hosdip pada tingkat kesiapan rumah sakit menghadapi bencana dan melakukan revisi Hosdip yang sudah ada. Dalam penyampaian materinya, beliau menjelaskan tentang program evaluasi latihan dan insiden, metodologi, tujuan, Latihan dan Evaluasi Insiden, Jenis latihan, serta Proses Evaluasi Latihan dan Insiden

Monitoring dan Evaluasi oleh  dr. Adib Yahya, MARS

Sesi III

alt

Materi ketiga disampaikan oleh dr. Tri Wahyu Murni, Sp.BTKV, dengan judul Analisis Risiko Bagi Rumah Sakit pada Kejadian Bencana. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah peserta diharapkan mampu melakukan analisis risiko pada kejadian bencana baik yang terjadi di rumah sakit maupun diluar rumah sakit yang dapat digunakan untuk menyusun perencanaan rumah sakit dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Selain itu, peserta diharapkan mampu melakukan identifikasi karakteristik  kejadian bencana  dan potensi kerusakan yang terjadi, melakukan analisis risiko terjadinya  krisis kesehatan akibat  bencana, serta mengidentifikasi dan melakukan analisis kebutuhan rumah sakit  untuk penanganan krisis kesehatan akibat bencana. Pada sesi ini, beliau membahas juga tentang penanganan di lokasi bencana dan lapangan, pengiriman tim kelapangan untuk bencana, evakuasi pasien pada bencana di rumah sakit serta penanganan pengungsi.

Analisis Resiko RS dan Pandemi dalam Penanggulangan Bencana 
      oleh DR. dr. Tri Wahyu Murni, Sp.BTKV

Sesi IV

Setelah pemateri ketiga selesai, dilanjutkan oleh dr. Ari Prasetyadjati, Sp.EM menyampaikan materi tentang Hospital Facilities for Disaster Preparedness. Beliau menjelaskan tentang fasilitas-fasilitas rumah sakit untuk kesiapsiagaan bencana, tentang pos-pos yang berperan dalam pengungsian, waktu tanggap, rencana operasi insiden, sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kesiapsiagaan bencana.

Fasilitas RS dalam Penanggulangan Bencana  oleh  dr. Ari Prasetyajati, Sp.EM

Sesi V

Materi kelima disampaikan oleh pemateri yang sama dengan pemateri ke empat, dr. Ari Prasetyadjati, Sp.EM. Materi yang beliau sampaikan adalah tentang Dasar – Dasar Logistik Pada Hospital Disaster Plan. Melalui materi ini diharapkan  peserta mampu memahami dasar-dasar logistik (perbekalan kesehatan), mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP, mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP mengenai pembuatan perencanaan kebutuhan logistic, mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP mengenai pengadaan logistic, mampu melakukan pendampingan dalam pembuatan SOP mengenai penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pendistribusian, pencatatan, pelaporan dan penghapusan logistik Dalam penjelasan beliau, kita bisa ketahui tentang penilaian jumlah sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang tersedia di rumah sakit yang berhubungan dengan logistik, dan Pembuatan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pendistribusian Pencatatan dan pelaporan serta penghapusan kebutuhan logistik

Dasar - dasar Logistik (Perbekalan Kesehatan) oleh dr. Ari Prasetyojati, Sp.EM

Sesi VI

Materi terakhir pada hari kedua adalah Kebijakan Rumah Sakit Dalam Penanggulangan Bencana, disampaikan oleh Dr. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, M. Kes. Beliau menjelaskan bahwa rumah sakit diharapkan dapat menyusun Hospital Disaster Plan dan sangat diperlukan adanya jejaring kerja antar RS yang baik. Komando distribusi dan mobilisasi korban dipegang oleh Dirut RS terbesar di wilayah tersebut. Untuk meningkatkan pelayanan gawat darurat sehari-hari maka diperlukan langkah: meningkatkan kompetensi SDM sesuai dengan standar dan jenis tenaga serta perlu dibuat akreditasi kompetensi dan standar minimal gawat darurat

Kebijakan Penanggulangan Bencana di Indonesia
     oleh Dr. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, M. Kes.

Gallery Foto Hari Ke-2

{gallery}tot_j2{/gallery}

{jcomments on}

TOT Jakarta Hari ke-1

Sesi I

Materi pertama disampaikan oleh dr. Hendro Wartatmo, Sp.B KBD tentang Manajemen Rumah Sakit dalam Penanggulangan Bencana. Tujuan penyampaian materi ini adalah agar peserta mampu menjelaskan prinsip manajemen rumah sakit dalam penanggulangan bencana, khususnya mengenai kesiap-siagaan, pengaktifan organisasi PB-RS dan penyusunan program pembinaan organisasi PB-RS. Beliau menjelaskan bahwa manajemen rumah sakit dalam situasi bencana tidak sama dengan pada situasi normal. Hal ini disebabkan oleh, dalam keadaan bencana kebutuhan melampaui kapasitas, waktu yang pendek untuk proses pengambilan keputusan, relawan, bantuan logistik dan arus informasi yang tinggi.

Managemen Rumah Sakit dalam Penanggulangan Bencana (include coffee break)
     dr. Hendro Wartatmo, Sp.B (KBD)

Sesi II

Materi kedua disampaikan oleh Mujiharto, SKM, MM, Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Bencana tentang "Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan Kebijakan serta Strategi Nasional Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan". Beliau menjelaskan bagaimana kebijakan bencana yang ada di Indonesia, visi dan misi serta peran pusat penanggulangan krisis kesehatan. Dalam materi yang disampaikan, peserta mengetahui organisasi Kementerian Kesehatan dalam penanggulangan bencana serta koordinasi lintas program dalam penanggulangan bencana.

Dr. Mujiharto, SKM. MM


Gallery Foto Hari Pertama
{gallery}tot_j1{/gallery}

{jcomments on}