logo2

ugm-logo

Pengelolaan Korban Masal dan Dekontaminasi

korban massalPerencanaan yang hati-hati dan melakukan latihan secara teratur untuk meningkatkan kapabilitas merupakan kunci penting dalam mengimplementasikan respon efektif yang dapat dilakukan untuk masalah seperti adanya material berbahaya maupun kejadian dengan korban masal. Tindakan penting yang harus segera dilakukan pada saat kejadian yang disebabakan material berbahaya atau kontaminan adalah evakuasi, disrobing dan dekontaminasi. Disrobing merupakan tindakan melepaskan pakaian. Hal ini merupakan tindakan sederhana, namun efektif sebagai tindakan segera pada saat kejadian. Selanjutnya dekontaminasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses menghilangkan material berbahaya yang terdapat diluar atau permukaan tubuh untuk mengurangi paparan kontaminan baik lokal maupun sistemik. Pada jurnal ini tindakan-tindakan tersebut dipaparkan. Artikel ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber bacaan bagi responder dalam menghadapi kejadian akibat kontaminan atau matrial berbahaya. Informasi selengkapnya Klik Disini arrow, external, leave, link, open, page, url icon 

 

Efektifitas Hospital-based Emergency Decontamination (HBED)

hbedHingga 2001 sebagian besar standar praktik untuk dekontaminasi korban masal menggunakan response-oriented atau berorientasi pada respon di tempat kejadaian berlangsung dibandingkan dekontaminasi di rumah sakit. dekontaminasi kemudian difokuskan juga di rumah sakit, mengingat pentingnya peran rumah sakit dalam proses ini. Tim HBDE bertujuan untuk mendekontaminasi korban dan mencegah paparan sekunder di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tim HBED yang telah ada saat ini dapat melakukan pertolongan pada korban akibat agen kontaminan berupa kimia, biologi, atau radioaktif. Gambaran akhir penelitian menunjukkan tingkat kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi kejadian ini. hasil menarik yang diperoleh dari penelitian inni adlaah kepercayaan diri tim dalam melakukan dekontaminasi pada kejadian kegawatdaruratan oleh agen kontaminan sebesar 39%. Hal ini menunjukkan tindkan dekontaminasi harus dilakukan pelatihan secara teratur, sehingga tim dapat secara percaya diri melakukan tindakan penyelamatan pada kejadian sesungguhnya. Informasi selengkapnya Klik Disini arrow, external, leave, link, open, page, url icon

More Articles ...