logo2

ugm-logo

Reportase Sesi 1 CCMAP

International Symposium on Climate Change and Health
Mitigation and adaptation in The Health Sector with Focus on Research, Policy and Action

sesi1-iscc

Sesi 1 dimoderatori oleh Ngawi Ng, PhD dari Umeå University selama kurang lebih dua jam dengan empat pembicara. Teleconference untuk pembicara pertama oleh Dr. Lachlan Mclver dari WHO mengenai dampak perubahan iklim pada kesehatan masyarakat. Dalam presentasinya, disampaikan juga mengenai kelompok rentan yang harus diberikan perhatian dan yang terpenting berikutnya adalah bagaimana kita mampu melindungi masyarakat tersebut. Disinggung juga mengenai peta kerentanan di Indonesia dimana hampir seluruh wilayah Indonesia menerima dampak perubahan iklim.

Pandangan dan aksi nasional menghadapi perubahan iklim disampaikan dua negara, perwakilan Indonesia disampaikan oleh drg. Rudy Kurniawan, M.Kes (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI) dan dari Sweden oleh Matin Andreasson (Pusat eHealth, Sweden). Drg. Rudi Kurniawan, M.Kes menyampaikan tentang eHealth sebagai salah satu solusi dalam jaminan kesehatan dan mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia. Beliau juga menjelaskan mengenai situasi, regulasi, dan insprastruktur sistem informasi kesehatan di Indonesia.

Dalam paparannya, Martin menjelaskan tentang keberadaan eHealth di Swedia. Dalam pelayanan kesehatan untuk mencapai negara yang sejahtera, Swedia mengembangkan eHealth sejak 1960-an dan hingga saat ini bagian-bagian negara yang jauh dari pelayanan kesehatan perkotaan tetap mendapat pelayanan kesehatan. Enam langkah pencapaian eHealth meliputi andil pemerintahan secara nasional dan tiap-tiap pelayanan kesehatan di bagian. Pemerintah menyiapkan dan melaksanakan peraturan, mengembangkan struktur informasi, dan membagi rata infrastruktur teknik. Tugas dari pelayanan kesehatan di bagian adalah memfasilitasi sistem informasi, fasilitasi akses, dan mempublikasikan pelayanan elektronik kepada masyarakat.

Sharad Adhikary dari kesehatan lingkungan WHO menerangkan tentang dampak perubahan iklim dan emisi gas secara regional terutama regional ASIA, seperti peningkatan penyakit menular, keamanan pangan, risiko bencana, penurunan kualitas air, dan meningkatnya populasi vektor penyakit. Beberapa negara di Asia menjadi contoh baik dalam fenomena lingkungan dan upaya pananganan perubahan iklim. Rekomendasi yang diberikan adalah pengembangan wilayah haruslah memperhatikan kesehatan lingkungan, meningkatkan kerjasama dengan semua sektor, penguatan sistem dengan kolaborasi seperti pemetaan risiko dan penyakit, dan penguatan pengurangan risiko bencana.

Table Top Exercise Perencanaan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul

Table Top Exercise Perencanaan Kesiapsiagaan  Penanggulangan

Bencana di Rumah Sakit Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul

ttx1

Gunung Kidul- (26/11/13) telah dilaksanakan Table Top Exercise untuk menguji dokumen perencanaan kesiapsiagaan penanggulangan bencana atau Hospital Disaster Plan (HDP) Rumah Sakit Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul. Peserta yang hadir berasal dari unsur pimpinan, logistik, keuangan, operasional, dan IGD rumah sakit Wonosari dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul. Kegiatan ini dipandu dan diarahkan oleh tim Divisi Manajemen Bencana Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan dan Kelompok Kerja Bencana FK UGM.

Acara yang berlangsung selama dua jam ini dimulai dengan sambutan drg. Isti Indiyani, MM sebagai Direktur RSUD Wonosari. Dalam sambutannya beliau memberikan pemahaman kepada seluruh peserta bahwa Gunung Kidul berada dalam ancaman bahaya, tidak saja dari bahaya alam tetapi juga lalu lintas. Untuk itu, ditahun 2010 telah disusun HDP sebagai salah satu syarat pemenuhan akreditasi rumah sakit. Namun, HDP tersebut telah jauh berubah dan belum pernah direvisi sesuai dengan pembangunan rumah sakit selama 3 tahun terakhir. Harapannya, table top exercise kali ini menyadarkan kita bahwa HDP bukan saja bermanfaat sebagai pemenuhan akreditasi tetapi memang dokumen penanggulangan bencana yang dibutuhkan rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada masa bencana. Diakhir sambutannya beliau meminta komitmen dari semua jajaran rumah sakit untuk pengembangan HDP kedepannya.

dr. Handoyo Pramusinto sebagai Ketua Pokja Bencana FK UGM. Beliau menyampaikan bahwa table top exercise ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk simulasi bencana yang akan dilaksanaka pada tanggal 5 Desember 2013 di Kecamatan Wedang Sari, Gunung Kidul. Sebelum dilakuan simulasi maka perlu dilakukan peninjuan kesiapsiagaan rumah sakit menghadapi bencana dengan table top exercise. Harapannya table top exercise dapat menjadi pembelajaran bersama untuk memperbaharui HDP yang sudah dimiliki Rumah Sakit Wonosari dari tahun 2010.

Kegiatan table top exercise dibawakan oleh dr.Bella Donna, M.Kes. Setiap peserta mendapatkan skenario yang sama dan membahasnya sesuai dengan bagiannya. Tiap-tiap peserta memberikan komentar dan membuat perencanaan untuk penanggulangan korban sesuai dengan skenario, mulai dari penyiapan tenaga kesehatan, ruangan, perlatan, dan komunikasi. Disela-sela diskusi, dr.Hendro Wartatmo, SpBKBD, dr. Sulanto Saleh Danu, Sp.FK, dan dr. Handoyo Pramusinto, SpBS memberikan komentar, pertanyaan, dan masukan kepada RSUD Wonosari.

Kegiatan table top exercise berjalan lancar selama 2 jam. Diakhir kegiatan, Direktur RSUD Wonosari memberikan kesimpulan dan catatan penting sebagai bahan perbaikan HDP dari hasil kajian hari ini. Semoga pada simulasi bencana tanah longsor tanggal 5 Desember 2013, rumah sakit telah mampu menyiapkan rumah sakit dan sumbe dayanya untuk penanganan korban.

More Articles ...