International Symposium on Climate Change and Health
Mitigation and adaptation in The Health Sector with Focus on Research, Policy and Action
Sesi keempat dimoderatori oleh Prof. Laksono Trisnantoro. Dalam sesi ini, moderator bersama dengan para narasumber membahas mengenai peningkatan, kesiapsiagaan, dan respon sistem kesehatan terkait pemanfaatan sistem informasi dalam menghadapi perubahan iklim. Tiga narasumber yang dihadirkan dari Swedia yang akan membahas pelayanan gawat darurat di wilayah terpencil, dari Ericson mengenai dampak IT pada pengembangan sosioekonomi, dan dari Dinas Kesehatan DIY, dr Arida Oetami, M.Kes mengenai prioritas provinsi dalam menghadapi perubahan iklim dan kesehatan.
Lena Kroik memulai presentasinya dengan memutar sebuah film dokumenter. Film ini mengisahkan kecelakaan yang terjadi di sebuah daerah terpencil di Swedia. Korban gawat darurat membutuhkan pertolongan segera, maka first responder menelpon pusat pertolongan dan terjadilah koordinasi pelayanan kesehatan sehingga beberapa saat kemudian ambulans udara bisa didatangkan untuk menyelamatkan korban. Pembelajaran yang dapat diambil dari paparan Lena adalah pemetaan wilayah, sumber daya, dan peralatan sangat membantu dalam membangun sistem informasi.
Dari Ericson, sebagai salah satu pengembang IT di Indonesia, Crist B Ngantung menjelaskan mengenai dampak ICT terhadap pengembangan sosioekonomi. Bagaimana ICT berpengaruh pada nilai GDP dan household.
Menyadari bahwa wilayah Yogya rentan terhadap bencana serta belajar dari berbagai pengalaman bencana yang pernah terjadi, maka Dinas Kesehatan DIY melakukan kesiapsiagaan dengan pemetaan Kawasan Risiko Bencana, pemantauan, penyebaran informasi, koordinasi aktif dengan SKPD terkait, melakukan kesiapsiagaan logistik, dan rekomedasi kegiatan teknis yang berkaitan dengan mitigasi. Kegiatan kesiapsiagaan ini berkaitan dengan sistem informasi yang dibangun oleh Dinas Kesehatan DIY, misalnya dalam melakukan pemetaan wilayah berisiko dan merekam kegiatan surveilans.