logo2

ugm-logo

Reportase Bimbingan Teknis Hospital Disaster Plan

Reportase

Bimbingan Teknis Hospital Disaster Plan

H Boutique Hotel


hdp panti rapih 1

Bimbingan teknis dilakukan selama 3 hari, hari pertama penyampaian materi, hari kedua penugasan penyusunan dokumen dan hari ketiga kunjungan lapangan ke RS Panti Rapih. Jumlah peserta sebanyak 7 orang yang berasal dari 6 rumah sakit yaitu RS Tadulako, RS Permata Bunda, RS Mitra Paramedika, RS Sultan Imanuddin, RS. H.L. Manamabai Abdulkadir, dan RSUD Perbatasan Malaka.

Rabu, 28 Agustus 2019

Overview HDP

hdp panti rapih 2Penyampaian materi pertama tentang overview hospital disaster plan (HDP) oleh dr. Sulanto Saleh Danu, SpFK. Rumah sakit perlu memperhatikan potensi bencana yang dihadapi. Bencana yang sering dihadapi adalah bencana dari luar rumah sakit (eksternal). Misalnya gempa di Bantul, tiba - tiba rumah sakit menerima banyak pasien. Apakah kapasitas rumah sakit dapat memenuhi kebutuhan pasien? Untuk meminimalisir hal tersebut, maka perlu disusun dokumen hospital disaster plan. Pada HDP hospital incident command system sesederhana mungkin, komunikasi yang dibangun tidak birokatis.

hdp panti rapih 3Materi kedua tentang pengorganisasian disampaikan oleh dr. Handoyo Pramusinto, SpBS(K). Pemateri menanyakan bencana apa yang pernah terjadi di masing - masing rumah sakit. Kemudian pemateri juga menanyakan apa poin penting yang didapatkan dari materi overview HDP. Peserta juga diberi kesempatan untuk memberikan pendapat apa yang akan dibahas dalam materi pengorganisasian ini. Dalam struktur organisasi ini tidak perlu ada struktur baru, struktur yang dipakai tetap yang ada pada struktur sehari - hari. Namun struktur ini harus lebih sederhana tetapi mencakup semua kebutuhan.

Materi ketiga terkait logistik kesehatan oleh dr. Sulanto. Buffer stock di daerah perlu diperhatikan. Logistik mendukung semua kegiatan operasional saat bencana. Persiapan logistik ada pada sebelum bencana, pada saat bencana dan sesudah bencana. Jenis dan jumlah obat sesuai dengan jenis bencana yang terjadi dan prediksi populasi yang terkena. Dalam persiapan logistik ini juga perlu dipikirkan alternatif gudang logistik jika dalam sehari - hari gudang logistik rumah sakit sempit. Pengelola logistik harus paham tentang manajemen logistik ini mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian.

Materi keempat tentang pengenalan penyusunan HDP disampaikan oleh Happy R Pangaribuan SKM, MPH. Pemateri memaparkan template dokumen hospital disaster plan. Template ini tidak baku, namun sudah disusun berdasarkan kebutuhan penanganan bencana di rumah sakit. Dokumen hospital disaster plan adalah dokumen yang dinamis artinya perlu di - update/revisi setiap tahunnya. Hal lain yang perlu diperhatikan pada template ini adalah kegiatan rencana tindak lanjut, yaitu merencanakan sosialisasi dokumen kepada lintas sektor terkait dan lintas program serta waktu monitoring dan evaluasi dokumen.

 

Kamis, 29 Agustus 2019

hdp panti rapih 4Kegiatan hari ini diawali dengan penugasan pengorganisasian. Semua peserta mencoba menyusun sistem komando sesuai dengan ketenagaan yang ada di rumah sakit. Jika mengalami kesulitan selama pengerjaan, peserta berdiskusi langsung dengan fasilitator dan narasumber. Salah satu kesulitan peserta dalam menyusun sistem komando adalah belum ada tenaga terlatih terkait kebencanaan di rumah sakit, sehingga hal ini menjadi catatan bagi rumah sakit untuk rencana tindak lanjut.

hdp panti rapih 5Materi kelima tentang komponen HDP dalam akreditasi SNARS disampaikan oleh dr. Bella Donna, M.Kes. Pemateri mengawali dengan menanyakan apakah rumah sakit sudah memiliki HDP dan sudah pernah disimulasikan. Sebagian besar rumah sakit peserta belum memiliki HDP. Pemateri menyampaikan kembali bahwa HDP ini penting untuk mengurangi kekacauan yang terjadi di rumah sakit saat bencana. Setiap rumah sakit dalam akreditasi SNARS diwajibkan memiliki HDP. HDP disiapkan kemudian disimulasikan sehingga bisa lolos akreditasi.

hdp panti rapih 6Materi keenam tentang analisis risiko, HIS dan SOP disampaikan oleh Madelina Ariani SKM, MPH. Pemateri menyampaikan bahwa saat melakukan analisis risiko dalam menentukan jenis bencana, peserta jangan takut untuk mencantumkan sebanyak mungkin bencana yang berpotensi mungkin akan terjadi. Dari jenis bencana tersebut maka akan dihitung kembali bencana apa yang menjadi prioritas penanganan. Misalnya di RS Tadulako Palu ada gempa, banjir, tsunami, likuifaksi, kerusuhan antar desa dan kebakaran, maka setelah melakukan analisis risko kemungkinan yang menjadi prioritas adalah gempa.

Materi ketujuh tentang sistem informasi dan manajemen relawan disampaikan oleh dr. Bella Donna. Data dan informasi yang dimaksud ini adalah semua data dan informasi yang dibutuhkan pada saat bencana.Relawan pada dasarnya datang untuk menolong tapi perlu diingat juga bukan untuk membebani fasilitas kesehatan. Seharusnya relawan yang datang sudah memahami apa yang menjadi kewajibannya dan mengikuti prosedur yang ada di rumah sakit. Selanjutnya setelah selesai sesi diskusi peserta melanjutkan pengerjaan penugasan dokumen HDP dan pelatihan teknik penyusunan peta respon.

hdp panti rapih 7

Fasilitator membuat satu skenario gempa, dimana beberapa relawan sudah ada yang datang ke rumah sakit. Perwakilan peserta membagi tugas yang bertanggung jawab di meja penerimaan dan penempatan relawan serta penerimaan logistik. Selebihnya menjadi relawan. Relawan yang datang dari berbagai profesi. Peserta dilatih bagaimana menangani relawan yang datang dan membaca peta respon.

 

Jumat, 40 Agustus 2019

Kunjungan Lapangan Ke RS Panti Nugroho

hdp panti rapih 1

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dari dr. Bella. Bella mengatakan bahwa dalam kunjungan ini peserta aktif untuk berdiskusi. Selanjutnya peemaparan dari dr. Tendean selaku direktur RS Panti Nugroho tentang pengalaman dan kebijakan terkait penanganan bencana di rumah sakit. RS Panti Nugroho tidak luput dari gempa. HDP yang disusun RS Panti Nugroho berdasarkan scenario Gunung Merapi. dr. Tendean menunjukkan peta radius jarak datar Gunung Merapi, menampilkan video simulasi Merapi dan simulasi gempa. Selanjutnya peserta berkeliling untuk melihat fasilitas - fasiltas rumah sakit yang sudah disiapkan jika terjadi bencana. Peserta didampingi oleh ketua bencana pada stuktur organisasi system komando di RS Panti Nugroho.

 

Penutup

Demikian laporan kegiatan bimbingan teknis Hospital Disaster Plan. Kegiatan ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam penanganan bencana. Penyelenggara kegiatan akan memfasilitasi rumah sakit untuk menyelesaikan dokumen berupa konsultasi atau diskusi jarak jauh.

Reporter              : Happy R Pangaribuan

Foto                    : Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM

Laporan Kegiatan Refreshing First Aid for Doctors, Nurses, and Midwives Puskesmas Marawola Kabupaten Sigi

Laporan Kegiatan

Refreshing First Aid for Doctors, Nurses, and Midwives

Puskesmas Marawola -  Kabupaten Sigi


marawola report dokter 1 

Pengantar

Puskesmas Marawola menerima banyak pasien korban gempa Sulawesi Tengah pada September 2019. Tenaga medis puskesmas saling berkolaborasi untuk menangani korban bencana secara cepat dan tepat. Mereka dituntut tetap mampu melakukan pelayanan kesehatan secara menyeluruh saat terjadi gempa. Tenaga medis juga harus memahami penanganan korban bencana berbasis kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, kekacauan/chaos yang terjadi di puskesmas saat bencana dapat dicegah/ diminimalkan sejak dini. Pelatihan ini menyajikan pertolongan pertama saat bencana pada tenaga medis.

Pelaksanaan

Pada Selasa (6/9/2019) Tim Pokja Bencana Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK - KMK) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Provinsi Sulawesi Tengah mengadakan refreshing pertolongan pertama pada gawat darurat di Puskesmas Marawola, Kabupaten Sigi. Kegiatan tersebut berlangsung selama 4 Hari. Pada hari pertama kegiatan pertolongan pertama pada gawat darurat berfokus pada materi kegawatdaruratan dengan peserta adalah dokter, perawat dan bidan yang bertugas di Puskesmas Marawola.

Selasa, 6 Agustus 2019

marawola report dokter 2Hari pertama tim langsung disambut oleh kepala Puskesmas Marawola. Materi pertama mengenai Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Initial Assessment disampaikan oleh Sutono, S.Kp., M.Sc., M.Kep. Dalam paparannya, Sutono, S.Kp., M.Sc., M. Kep menyatakan bahwa petugas kesehatan perlu cermat dan teliti dalam mengenali dan menangani korban dengan kondisi gawat darurat. Lebih lanjut dijelaskan bahwa petugas kesehatan harus mengetahui mana korban yang perlu ditangani terlebih dahulu dan mana korban yang memiliki prioritas kedua. Hal tersebut didasarkan pada prinsip yang dinamakan triase.

marawola report dokter 3Pembicara Kedua dalam kegiatan ini adalah Dr. Sri Setiyarini, S.Kp., M. Kes yang menjelaskan mengenai manajemen jalan napas. Sri yang juga sebagai Ketua Departemen Keperawatan Dasar dan Emergensi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada menjelaskan berbagai teknik dalam membuka dan mempertahankan kepatenan jalan napas bagi korban dengan penurunan kesadaran. Pada kesempatan yang sama, Dr. Sri Setiyarini, S.Kp., M.Kes menyatakan penggunaan alat bantu pernapasan yang tidak tepat bagi pasien justru dapat meningkatkan kematian pada pasien sehingga beliau berpesan agar petugas kesehatan selalu meng - update keilmuannya sesuai perkembangan jaman.

marawola report dokter 4Paparan ketiga disampaikan oleh perwakilan dari HIPGABI Sulawesi Tengah, Surianto, S.Kep., Ns., M.Kes. Dengan topik konsep luka dan teknik pembalutan. Dalam penjelasan yang disampaikan bahwa teknik pembalutan yang baik adalah teknik balut yang dapat menghentikan perdarahan yang terjadi, namun tidak menimbulkan gangguan sirkulasi pasca pembalutan. Untuk itu, Surianto, S.Kep., Ns., M.Kes menekankan pentingnya pengecekan nadi, suhu, dan capillary refill pada organ distal setelah selesai dilakukan pembalutan agar tidak terjadi nekrosis.

marawola report dokter 5Materi keempat disampaikan oleh Bayu Fandhi Achmad, S.Kep., Ns., M.Kep. dengan tema Basic Life Support (BLS). Pada kesempatan ini, Bayu menjelaskan mengenai pentingnya Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk dilakukan sesegera mungkin pada korban dengan kondisi henti jantung. Lebih jauh Bayu juga menjelaskan mengenai teknik dalam melakukan RJP.

marawola report dokter 6Pembicara terakhir dalam kegiatan ini adalah Eri Yanuar A.B.S., S.Kep., Ns., M.NSc.IC., dengan tema patah tulang dan pembidaian. Dalam paparannya dijelaskan bahwa petugas kesehatan sering terkecoh oleh fraktur tertutup karena secara fisik tidak terdapat luka di kulit pasien sehingga diharapkan petugas kesehatan lebih teliti dalam melakukan pengkajian patah tulang pada pasien.

Rabu, 7 Agustus 2019

pelatihan hari kedua ini peserta dilatih empat skill yaitu resusitasi jantung paru (RJP), manajemen jalan napas, pembalutan dan pembidaian, serta ambulasi dan transportasi. Pada kesempatan ini peserta secara antusias mencoba praktik keempat skill secara bergantian dan didampingi oleh instruktur sehingga setiap peserta dapat melatih skill - nya secara lebih mendalam.

Sebagian peserta kegiatan pelatihan ini menyatakan bahwa rutinitas pekerjaan yang dijalaninya membuatnya kesulitan untuk meng - update keilmuannya sehingga dengan adanya pelatihan ini membuat pengetahuan dan keterampilan kegawatdaruratan kembali dan dirinya dapat mengasah kemampuan medisnya lebih jauh.

Penutup

Demikian Laporan Kegiatan Refreshing First Aid untuk tenaga medis di Puskesmas Marawola. Kegiatan tersebut direspon positif oleh seluruh peserta yang terdiri dari tim medis Puskesmas Marawola, Kabupaten Sigi. Dengan adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan peserta dan menjadi pengingat kembali konsep dan materi kegawatdaruratan medis.

 

Foto                 : PKMK FK - KMK UGM
Reporter           : Bayu Fandhi Achmad

More Articles ...