logo2

ugm-logo

BPBD Jabar Catat Puluhan Rumah Rusak Akibat Gempa Bekasi

BPBD Jawa Barat mencatat puluhan rumah rusak, sejumlah bangunan, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan rusak di Kabupaten Karawang akibat gempa Bekasi M4,9 pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Sementara di Kabupaten Bekasi, gempa mengakibatkan satu unit rumah ibadah terdampak. “Data bersifat dinamis,” kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jawa Barat Hadi Rahmat dalam keterangannya, Kamis, 21 Agustus 2025.

Rumah dan bangunan terdampak gempa tersebar di Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Klari, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Tegalwaru, serta Kecamatan Ciampel di Kabupaten Karawang. Di Kabupaten Bekasi, bangunan rumah ibadah terdampak gempa berada di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu.

26 Rumah Warga Rusak Imbas Gempa Bekasi

BPBD Jawa Barat merinci bangunan terdampak gempa di Kabupaten Karawang terdiri dari 4 unit rumah rusak ringan, 31 unit rumah rusak sedang, 1 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah terdampak, 4 fasilitas kesehatan terdampak, 1 unit bangunan terdampak (aula), 1 unit tempat ibadah terdampak, serta 1 unit sarana pendidikan terdampak.

Selain itu, gempa bumi tersebut juga mengakibatkan korban 40 KK (104 jiwa) terdampak. Belum ada laporan adanya korban jiwa akibat gempa tersebut.

BMKG Catat 13 Gempa Susulan di Bekasi dan Karawang

Hadi mengatakan, data tersebut dihimpun hingga Kamis pukul 07.55 WIB. “Kondisi terkini masih dalam validasi data terdampak,” kata dia.

Sebelumnya, BPBD Jawa Barat memastikan Puskesmas Purwasari di Dusun Bakan Dukuh, Desa SUkasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, yang dilaporkan mengalami plafon ambruk pada Rabu malam, bukan disebabkan oleh gempa bumi. “Ini bukan karena dampak gempa,” kata Pranata Humas Ahli Muda, BPBD Jawa Barat, Andrie Setiawan dalam keterangannya, Rabu.

Andrie mengutip informasi dari BPBD Karawang yang menyebutkan ambruknya plafon Puskesmas Purwasari disebabkan hujan disertai angin kencang, ditambah faktor kondisi atap cor yang tidak kuat menahan beban.

Gempa M 4,7 Bekasi Dipicu Segmen Citarum, Bukan Baribis

Jakarta - Gempa bumi magnitudo (M) 4,7 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) dirasakan di Jabodetabek dan daerah lainnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa tersebut dipicu sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan ada banyak segmen dalam sesar naik busur belakang Jawa Barat. Dia mengatakan pusat gempa berada di segmen Citarum, bukan segmen Baribis.

"Gempa semalam itu pemicunya segmen Citarum bukan Baribis," kata Daryono, Kamis (21/8/2025).
Sebelum dimutakhirkan, gempa bumi tektonik ini disebutkan kekuatan M 4,9. Episenter gempa bumi itu terletak pada koordinat 6,52 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107,25 derajat Bujur Timur (BT).

Pusat gempa ini tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 km. Segmen Citarum dan Segmen Baribis berada di lokasi yang berbeda.

"Tampak pembangkit gempa M 4,7 tadi malam adalah Segmen Citarum. Dalam peta segmen ini juga ada Baribis tapi ada di timur, dekat Kuningan atau Cirebon," katanya.

"Epicenternya gempa M 4,7 semalam ada di selatan segmen Citarum, karena West Java back-arc thrust itu dipping (miring) ke arah selatan, jadi epicenter gempa berada di selatan sesar," tambahnya.

Gempa M 4,7 Bekasi semalam dirasakan di Bekasi dengan Skala III-IV MMI yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti ada truk lewat serta dirasakan beberapa orang di luar oleh hingga membuat jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Getaran dengan intensitas lebih rendah dirasakan di Purwakarta, Cikarang dan Depok. Kemudian, getaran dirasakan di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur. Begitu juga dirasakan di Tangerang, Pandegalang, Cianjur, Pelabuhanratu, dan Lebak.

Daryono melaporkan ada 13 gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 3,9 dan terkecil M 1,7. Sejumlah bangunan dilaporkan rusak akibat getaran gempa tersebut.

More Articles ...