logo2

ugm-logo

Akademisi Imbau Semua Pihak Bersinergi Tanggulangi Bencana

KBRN, Jakarta: Rektor UIN Datokarama Palu, Profesor Lukman S Thahir mengimbau, semua pihak bersinergi dalam melakukan penanggulangan bencana. Hal itu sekaligus untuk penguatan kapasitas komponen anak bangsa. 

"Baik pemerintah, akademisi, masyarakat, dan media harus saling bersinergi. Ini bukan alarm lagi tetapi harus memperkuat bumi agar tidak sakit," katanya saat berbincang dengan Pro3 RRI, Senin (14/7/2025). 

Menurutnya, masih banyak waktu signifikan untuk melindungi bumi dari iklim ekstrem. Penjagaan bumi menurutnya, dapat dijadikan semacam pesan moral agar bumi kembali sehat. 

"Kita tidak hanya bisa diam membiarkan situasi seperti ini terjadi. Terlebih dengan adanya pemanasan global lalu peningkatan gelombang luar biasa," katanya. 

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah kejadian bencana berdampak signifikan di Indonesia. Bencana itu terjadi dalam kurun waktu satu hari (24 jam), terhitung 12 hingga 13 Juli 2025.

Mitigasi Banjir di Musim Kemarau: Sebelum, Saat, dan Sesudah Bencana

Jakarta - Belakangan ini, banjir melanda sejumlah wilayah akibat hujan deras yang turun terus menerus, meskipun memasuki musim kemarau. Berdasarkan data dari BMKG, anomali curah hujan diprediksi terus berlangsung hingga Oktober 2025.
Untuk mengurangi potensi risiko bencana akibat banjir, berikut mitigasi banjir yang dapat dilakukan oleh masyarakat.

Bentuk Mitigasi Banjir di Musim Kemarau
Mitigasi banjir adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak atau risiko yang disebabkan oleh banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai bentuk mitigasi sebelum, saat, dan sesudah banjir di musim kemarau. Apa saja?

- Sebelum Banjir:
Waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama musim kemarau saat ini
Mengikuti perkembangan cuaca harian dari instansi terkait
Bersihkan sampah pada saluran air
Pangkas pepohonan yang rawan tumbang
Simpan barang berharga di tempat aman
Ketahui jalur aman dan tempat evakuasi
Siapkan tas siaga bencana
Simpan nomor telepon darurat BPBD, pemadam kebakaran, Basarnas, atau call center BNPB 117
- Saat Banjir
Pastikan jalur aman dan lokasi shelter sementara apabila harus melakukan evakuasi
Hubungi pihak berwenang jika membutuhkan bantuan evakuasi
Waspadai potensi penyakit yang beresiko timbul akibat banjir
Waspada arus deras banjir yang datang tiba-tiba
- Setelah Banjir
Kembali ke rumah jika sudah diperbolehkan oleh petugas
Bersihkan lingkungan dan rumah yang terdampak banjir
Periksa kesehatan di pos pelayanan kesehatan
Pastikan gunakan air bersih
Waspadai potensi bahaya banjir susulan

Isi Tas Siaga Bencana
Ini barang-barang yang perlu ada dalam tas siaga bencana sebagai persiapan menghadapi bencana.

Surat-surat penting, mulai dari surat tanah, surat kendaraan, ijazah, akta kelahiran dan lain lain)
Pakaian untuk tiga hari, meliputi pakaian dalam, celana panjang, jaket, selimut, handuk, jas hujan, dan lain lain
Makanan ringan tahan lama, seperti mi instan, biskuit, abon, cokelat dan lain lain)
Air minum yang setidaknya cukup untuk kebutuhan selama kurang lebih tiga hari
Kotak P3K berisi obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum lainnya
Radio/Handphone beserta baterai/charger/powerbank. Tujuannya untuk memantau informasi seputar bencana secara tepat waktu/real time
Perlengkapan mandi, seperti sabun mandi, sikat gigi, odol, sisir, cotton bud, dan lain lain
Masker sekali pakai sebagai alat bantu pernafasan untuk menyaring udara kotor/tercemar
Peluit sebagai alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat
Uang tunai secukupnya untuk perbekalan selama kurang lebih tiga hari
Alat bantu penerangan, seperti senter, lampu kepala (headlamp), korek api, lilin, dan lain sebagainya.

More Articles ...