logo2

ugm-logo

Tetap Siaga Walau Bencana Sudah Tertangani

Tetap Siaga Walau Bencana Sudah Tertangani

siaga-bencanaLetusan gunung api Kelud telah berlalu lebih dari sepekan. Daerah-Daerah yang menyatakan status tanggap darurat dampak abu vulkanik sudah menurunkan statusnya. Guyuran hujan bahkan mempercepat berhentinya status tanggap darurat di beberapa wilayah. Namun, daerah-daerah di Pulau Jawa sepertinya masih dituntut untuk siap siaga yang ditandai dengan peningkatan aktivitas vulkanik di beberapa gunung api lainnya.

Letusan Gunung Api Kelud memberikan pelajaran tersendiri, baik dari sisi kesiapsiagaan, penanganan pengungsi, koordinasi pada saat bencana, ataupun prediksi dampak bencana. Pemerintah daerah memperlihatkan kesiapsiagaan mereka jauh sebelum gunung api kelud meletus dan ini terbukti dengan tidak adanya korban pada saat Kelud meletus. Begitu pula dengan koordinasi yang diperlihatkan beberapa daerah di sekitar gunung api Kelud, bahkan upaya pembersihan abu vulkanik terlaksana lebih cepat dari perkiraan.

Namun, ada yang luput dari perkiraan, yakni prediksi abu Kelud akan mencapai ratusan kilometer hingga ke Jawa Barat. Hal ini menjadi alarm bagi seluruh wilayah, untuk terus mensiagakan diri dan menyusun rencana kesiapsiagaan dampak bencana. Artinya, ancaman bencana di suatu daerah juga harus menjadi kesiapsiagaan daerah lainnya untuk menyusun rencana kesiapsiagaan jika terjadi dampak bencana tersebut.

Minggu lalu kita telah menampilkan artikel mengenai manajemen respon bencana dan kolaborasi. Artikel minggu kembali seperti pada dua minggu sebelumnya mengenai kesiapsiagaan. Artikel pertama mengenai pengenalan kesiapsiagaan bencana yang dikembangkan oleh International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies berjudul Introduction to Disaster Preparedness klik-disini. Artikel kedua mengenai ukuran kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang berjudul The Readiness Estimate and Deployability Index A Self-assessment Tool for Emergency Center RNs in Preparation for Disaster care klik-disini

Dampak Erupsi Kelud: Tanggap Darurat Seminggu di DIY

Dampak Erupsi Kelud: Tanggap Darurat Seminggu di DIY

kelud-abu-vulkanik

Website bencana telah mengulas mengenai kesiapsiagaan bencana terkait peningkatan status Gunung Api Kelud tiga minggu lalu. Akhirnya, Gunung Api Kelud benar meletus pada Kamis Malam (13/02/14) lalu. Letusan Gunung Api Kelud menjadi evaluasi tersendiri bagi kesiapsiagaan pemerintah daerah, terutama tiga kabupaten terdekat, Malang, Blitar, dan Kediri.

Letusan Gunung Api Kelud setinggi 17 Km menyebabkan banyak daerah sebelah barat mengalami dampak hujan abu. Abu kelud menyebar tidak hanya di Jawa Timur, tetapi Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga sebagian daerah Jawa Barat.

Yogyakarta turut merasakan dampaknya dimana hujan abu menutupi seluruh wilayah DIY bahkan Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul dengan ketebalan mencapai 1 cm. Menanggapi hal tersebut, sejak Jumat (14/02/14) DIY telah menetapkan status tanggap darurat dampak abu vulkanik melalui SK Gubernur nomor 27/kep/2014 tentang pemberlakukan status tanggap darurat abu vulkanik kelud selama seminggu (14-20/02/14).

Surat keputusan ini langsung disosialisasikan, sebagai tanggapannya FK UGM melalui Pokja Bencana melakukan beberapa rekomendasi terutama untuk wilayah Fakultas Kedokteran seperti pembersihan abu vulkanik hingga minggu (16/02/14) serta pembagian masker gratis di wilayah sekitar FK dan civitas akademik FK, termasuk RS sardjito dan RS Akademik. Mahasiswa akan dikerahkan juga untuk membantu pembagian masker untuk masyarakat.

Berdasarkan Surat Edaran Rektor UGM, diberitahukan bahwa kegiatan kampus kan dilaksanakan mulai selasa (18/02/14). Namun, pada Senin (17/02/14) diharapkan civitas akademik dan mahasiswa dapat membantu pembersihan lingkungan kampus UGM.

Pembaca sekalian, kami akan terus menginformasikan kegiatan tanggap darurat dampak abu Kelud di lingkungan FK UGM, UGM, dan DIY baik melalui pengantar, hot news, maupun berita pada website bencana kesehatan. Minggu ini ada artikel yang dapat kita simak bersama mengenai dampak abu vulkanik dan kolaborasi pemerintah dalam tanggap darurat bencana.

  • The respiratory health hazards of volcanic ash: a review for volcanic risk mitigation klik-disini
  • The network governance of crisis response: case studies of incident command systems klik-disini
  • Collaboration and leadership for effective emergency management klik-disini

More Articles ...