logo2

ugm-logo

Laporan Kegiatan Review I Hasil Assessment Persiapan Memasuki Fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Kota Palu, Sigi dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah

Laporan Kegiatan

Review I Hasil Assessment Persiapan Memasuki Fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Kota Palu, Sigi dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah

 

Pelaksanaan

Penanggungjawab pelaksana kegiatan review I hasil assessment persiapan memasuki fase rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana PASIGALA ini adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin dan didukung oleh Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI dan WHO terutama dalam hal pendanaan. Tahap persiapan dilaksanakan pada 9 – 15 Januari 2019 di Ruang Pertemuan Pasca Sarjana Departemen Teknik.

Hari Pertama: Rabu, 16 Januari 2019

Kegiatan diawali dengan Peserta Check-in di Holiday Inn Express – Surabaya untuk 16-18 Januari 2019 dan dimulai sejak pukul 14.00 WIB.

Hari Kedua: Kamis, 17 Januari 2019

Registrasi peserta dilakukan pukul 08.00 – 09.00 WIB. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Dr. Rita Djupuri M. Epid (Kepala Bidang Fasilitas dan Penanggulangan Krisis Kesehatan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes). Kemudian dilanjutkan oleh Didik, SKM., M. Kes (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur / Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Timur). Kegiatan dilanjutkan dengan sesi presentasi hasil assessment bencana Kota Palu, hasil asssessment bencana Kab. Sigi dan hasil assessment bencana Kab Donggala.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel hasil assesment bencana kota Palu, Sigi dan Donggala. Dalam diskusi, panel Dinas Kesehatan Kab Sigi menyatakan bahwa pada prinsipnya menyetujui data - data hasil assesment yang telah didapatkan oleh tim dari Universitas Gajah Mada. Sebagai tambahan bahwa pada Januari 2019 tenaga dokter telah putus kontraknya dengan beberapa puskesmas di Kab Sigi sehingga Sigi membutuhkan tambahan tenaga dokter saat rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah juga menyepakati data - data hasil assesment yang telah didapatkan oleh tim dari Universitas Hasanuddin. Semua tenaga kesehatan di puskesmas Kota Palu perlu ditingkatkan kapasitasnya dalam menanggulangi bencana terlebih kepada Bencana susulan, teman - teman di puskesmas sulit melakukan pelaporan. Selanjutnya Dinas Kesehatan Kab Donggala menyepakati data-data hasil assesment yang telah didapatkan oleh tim dari Universitas Brawijaya. Pelatihan BPBD belum dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas penanggulangan bencana. Kusta putus obat, obat Kusta kurang baik sebelum dan setelah bencana.

fgd bencana donggala

Dok. Pusat Penelitian dan Pengembangan Studi Kebencanaan Unhas “Kegiatan FGD”.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan FGD yang dibagi dalam 3 kelompok untuk mengkritisi instrumen assesment. Pada instrumen Fasilitas Kesehatan, kuisioner indikator persiapan pemulihan pasca bencana terdiri dari 14 poin, ada beberapa yang harus diubah antara lain, pengelompokan parameter misalnya: bangunan, jumlah fasyankes, aksesibilitas ke fasyankes, bangunan terdiri dari 7 poin, alat kesehatan, dan kendaraan kesehatan (puskesmas keliling dan ambulance). Utilitasnya: kelistrikan, air, gas medik, sanitasi dan pengelolaan limbah, komunikasi ini merujuk pada Rifaskes (Riset Fasilitas Kesehatan) .

Pada instrumen Program disarankan program lebih spesifik, misalnya untuk program dinas kesehatan teridiri dari 6 program yaitu Yankes, Kesehatan Masyarakat, P2PL, Logistik, Perencanaan (Data dan Informasi) untuk Pencatatan dan Pelaporan). Keenam program tersebut akan diuraikan lagi dengan beberapa kegiatan karena setiap kegiatan memiliki target dan indikator yang berbeda - beda.

Pada instrumen SDM dari formulir SDM jumlah tenaga <40% berapa jumlah tenaga medis yang ada dan diletakkan status pada formulir apakah PNS atau honorer. Penambahan tenaga administrasi untuk memasukkan data - data. Definisi operasional formulir perlu ditambahkan. Pada instrumen keuangan perlu penambahan penjabaran JKN, Jamkesda, pembiayaan lain. Kemudian perlu dijabarkan jumlah peserta JKN dan non JKN.

Hari Ketiga: Jumát, 18 Januari 2019

Hari terakhir kegiatan adalah Penutup.

Laporan Harian Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi Palu, Donggala,Sigi, Sulawesi Tengah

Laporan dari Palu - Donggala

AHS UGM, Caritas Germany, dan Yogya Peduli Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi Palu, Donggala,Sigi, Sulawesi Tengah

Hari 1

Kamis, 4 Oktober 2018

tim ahs ugm

Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Pelepasan secara simbolis dan keberangkatan di Bandara Adi SUtjipto, Yogyakarta

Seluruh tim yang berjumlah 20 orang berkumpul di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta pukul 06.00 WIB. Dari Yogyakarta tim diberangkatkan ke Balikpapan menggunakan pesawat komersil dan dari Balikpapan ke Palu menggunakan pesawat TNI AU. Tim tersebut terdiri dari:

Management Support:

  • dr. Bella Donna, M.Kes (Ketua Tim)
  • Madelina Ariani, SKM, MPH (Sekertaris)
  • Sutono, S.Kp, M.Sc, M.Kep
  • Cipto Leksono (Lapangan dari Caritas Germany)

Medical Support:

  • dr. Agung Widianto, Sp. B-KBD
  • dr. I Nyoman Suci Anindya Murdiyantara, Sp. OT
  • dr. Dewa Gede Andi Kurnia
  • dr. Muhammad Subhan Alfaqih
  • Arin Wahyu Purnomo, S.Kep, Ns
  • Yohanes Adi Susilo, Ns
  • Arief Dharma K, S.Kep, Ns
  • Dr. Hanifah Arrozi
  • Marjudi
  • Rahmat Wibowo
  • dr. Lipur Riyantiningtyas B.S., S.H., Sp. F
  • dr. Indra Faisal, MH
  • dr. Herratri Wikan Nur Agusti
  • dr. Arif Ikhwandi
  • dr. Nasrun
  • Paramon Apprilio, Apt

ahs caritas

Dok. AHS UGM dan Caritas Germany: Tim bersama pilot Hercules saat persiapan berangkat dari Balikpapan ke Palu

Waktu tempuh perjalanan udara tidak begitu lama tetapi antri untuk menunggu terbang yang cukup lama. Tim tiba di Palu sekitar pukul 17.00 WITA. Banyakmya logistik medis dan non medis yang dibawa menyebabkan kesulitan transportasi keluar bandara. Namun, bantuan dari TNI AU, akhirnya kami dipinjamitruk untuk mengangkut barang, serta bantuan dari tim RS Bhayangkara Palu.

Tujuan pertama kami adalah mendaftarkan tim ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Berkoordinasi untuk mendapatkan arahan tentang wilayah dan masukan untuk rencana kegiatan selanjutnya. Di sini tim bertemu juga dengan Pusat Krisis Kesehatan (PKK) Kemenkes, diskusi singkat terjadi tentang situasi sistem kesehatan pasca gempa dan tsunami di daerah ini. Namun, karena sudah cukup malam akhirnya diputuskan untuk melanjutkan diskusi esok, pukul 07.00 WITA pada kegiatan rutin health cluster meeting di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawasi Tengah.

Tim akhirnya kembali ke RS Bhayangkara, untuk berkumpul dengan tim dari RSUP Sardjito. RS ini dijadikan tempat penampungan korban meninggal dunia saat gempa terjadi, tetapi saat ini sudah cukup bersih dan rencananya akan difungsikan kembali sebagai rumah sakit seperti biasanya. Tidak hanya itu, ada beberapa relawan yang ditugaskan dari kepolisian berbagai daerah untuk rumah sakit ini.

Rencana selanjutnya, tim ini akan dibagi dalam 3 kelompok:

  1. Tim manajemen di dinas kesehatan provinsi
  2. Tim assessment menyisir lokasi untuk mencari puskesmas yang terdampak berat
  3. Tim layanan kesehatan melakukan layanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, ataupun mobile sesuai dengan kebutuhan dan arahan dari dinas kesehatan.

caritas germany

More Articles ...