Yogyakarta, 24 Oktober 2016
Reportase oleh Intan Anatasia N.P
PKMK-FK UGM-- Wilayah Kabupaten Seman secara geografis dan geologis termasuk daerah rawan bencana, baik yang disebabkan karena peristiwa alam maupun karena faktor manusia. Bencana alam yang dapat terjadi di kabupaten Sleman, seperti gempa bumi, gunung meletus, angin puting beliung, banjir, petir dan tanah longsor. Dengan latar belakang dan kondisi seperti itu, maka semua pihak dituntut peran sertanya dalam mengantisipasi dan menghadapi segala resiko bencana yang bisa ditimbulkan sewaktu-waktu.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan bertanggung jawab di wilayah kerjanya. Kondisi sehat, aman dan sejahtera merupakan idaman masyarakat pada masa ini maupun masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kejadian gawat darurat sehari-hari di masyarakat, kejadian gawat darurat, baik akibat bencana alam maupun manusia. Demi mewujudkan kondisi sehat dan aman di masyarakat tersebut perlu dilakukan penanganan terpadu. Maka, diperlukan dokumen penanggulangan bencana tingkat puskesmas. Dokumen diperlukan sebagai pedoman dalam penanggulangan suatu kejadian bencana sehingga memantapkan kesiapan jajaran petugas Pusat Kesehatan Masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana.
Pada 24 Oktober 2016 telah diadakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kemampuan Petugas dan Penyusunan Dokumen Penanggulangan Bencana Di Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Acara ini dibuka oleh dr. Patimah Hariyati sebagai Kasie Kesehatan Khusus di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. ”Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan saat bencana terjadi. Oleh karena itu, puskesmas harus sigap dan siaga menghadapi kondisi bencana” ujar Patimah. Peserta BIMTEK kali ini merupakan pemegang program PPPK di 25 Puskesmas.
Bimbingan Teknis ini melibatkan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan sebagai narasumber. Selaku pembicara pertama dalam BIMTEK ini adalah dr. Sulanto Saleh Danu, Sp,FK yang memaparkan mengenai pemahaman tentang peran dan fungsi puskesmas dalam penanggulangan bencana. Sesi diskusi pertama dr. Sulnato Saleh Danu Sp.FK menyarankan untuk puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan saat terjadi bencana diharapkan melakukan penyuluhan mengenai bencana pada masyarakat dan sering melakukan simulasi bencana agar semakin siap dalam menghadapi bencana yang akan datang. Peserta menanyakan, “Bagaimana mengkoordinasikan relawan yang akan ikut membantu saat bencana?”. Mengenai relawan yang biasa turut hadir dalam penanggulangan bencana, puskesmas harus mempunyai form registrasi yang d idalamnya memastikan relawan yang datang memang mempunyai kompetensi dalam membantu pelayanan kesehatan saat bencana terjadi, ujar dr. Sulanto Saleh Danu Sp.FK.
Pembicara kedua dalam BIMTEK ini adalah dr. Bella Donna, M.Kes sekaligus sebagai kepala divisi manajemen bencana PKMK FK UGM. Pada BIMTEK ini Bella menyampaikan pengorganisasian dan sistem komando dalam penanggulangan bencana dan mitigasi bencana di tingkat puskesmas. Dalam materinya kali ini Bella menekankan tentang pentingnya pengorganisasian dan sistem komando saat terjadi bencana faktanya banyak kegagalan penanggulangan bencana karena lemahnya koordinasi dari setiap pihak yang terlibat. Dalam sesi diskusi ada pertanyaan dari salah satu peserta mengenai struktur organisasi tim bencana di puskesmas, “Apakah struktur organisasi tim bencana dapat menggunakan struktur organisasi yang telah ada di puskesmas sehari-hari?”, tanya salah satu peserta. Menurut Bella, struktur organisasi tim bencana bersifat fleksibel hanya perlu ditambahkan saja koordinator yang mengurusi relawan dan pemulangan pasien saat bencana terjadi karena hal inilah yang membedakan dengan struktur organisasi sehari-hari.
Pada sesi terakhir dari BIMTEK yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dilakukan penugasan mengenai penyusunan dokumen Primary Health Care Disaster Plan. Masing-masing peserta diberikan lembaran tugas berisi pertanyaan yang akan membantu dalam menyusun dokumen Primary Health Care Disaster Plan. Setelah selesai mengerjakan, perwakilan dari peserta diminta untuk mempresentasikan hasil dari penugasannya. Harapan dari BIMTEK ini agar Puskesmas segera memiliki SK dalam penanggulangan bencana, memiliki dokumen dalam penanggulangan bencana dan memiliki dokumen mitigasi dalam penanggulangan bencana di wilayahnya.