logo2

ugm-logo

Update Laporan : Tim Klaster Kesehatan FK UGM dalam Bakti Sosial di Bima, Nusa Tenggara Barat

Update Laporan :

Tim Klaster Kesehatan FK UGM dalam Bakti Sosial di Bima, Nusa Tenggara Barat


Pembaca website bencana kesehatan pada 21 Desember 2016 telah terjadi banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Akibat hujan deras ini ribuan rmah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Fakultas Kedokteran UGM pada 30 Desember 2016 mengirimkan tim klaster kesehatan untuk melakukan penilaian awal dalam kebutuhan dalam bencana banjir bandang di Bima.

Hari 1

LAPORAN KEGIATAN TIM ASSESSMENT
LOKASI BANJIR BIMA

PKMK-Bima, 30 Desember 2016

Tim Klaster Kesehatan FK UGM tiba di Bandara Sultan M.Salahudin Bima jam 14.00 wita, dijemput oleh dr. Sri Yati (Residen Anak yang sedang referal di RSUD Bima) dan Sdr. Firman mahasiswa S3 FK UGM, menitipkan barang ke penginapan langsung menuju Balai Kota Bima yang saat ini dipakai sebagai “Pos Komando Penanganan Banjir Kota Bima”.

bima 1

Tim melapor ke ruang posko “Klaster Kesehatan” yang dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima. Selanjutnya  tim Klaster Kesehatan bertemu dengan  Asisten 1 Walikota Bima Drs. M. Farid., M.Si. Tim Klaster Kesehatan  menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan tim ke Bima. Selain itu, direncanakan ada tim lanjutan dengan anggota multi profesi untuk membantu menangani dan memberikan masukan pada pemerintah kota Bima terkait dengan bencana banjir yang dihadapi dan bagaimana langkah ke depannya.  M. Farid  sangat welcome dan berharap tim dari UGM dapat berkontribusi untuk mengatasi tahap rehabilitasi pasca banjir bandang.

kantor walikota bima

Tim Klaster Kesehatan bertemu  dengan ketua IDI Kota Bima : dr. Fatur Rahman. Beberapa informasi yang kami dapatkan adalah stok obat penyakit kulit yang menipis, serta tingginya penyakit kulit, meningkatnya kasus diare khususnya pada anak-anak. dr. Fatur Rahman juga menyampaikan bahwa  baru-baru ini ia dihubungi oleh Prof. Suhardjo yang menyampaikan bahwa tim beliau akan datang ke Bima. Kami sampaikan juga bahwa KAGAMA telah mengirimkan bantuan lewat perwakilan KAGAMA yang ada di Bima (dr. Erma) yang mungkin akan datang 1 atau 2 hari lagi.

audiensi idi bima

Permasalahan yang ditemukan saat ini di posko klaster kesehatan adalah terbatasnya SDM yang melakukan entry data sehingga tim membantu entry data untuk data baru dan data yang sudah lewat tanggal.

Rencana kegiatan hari ke-2, adalah mengikuti rapat koordinasi klaster kesehatan pagi sekitar jam 8.00 WITA. Selanjutnya tim UGM akan menyisir seluruh lokasi pengungsian yang terdata sekitar 36 lokasi pengungsian, dengan tujuan untuk:

  1. Validasi data jumlah pengungsi dan lokasi pengungsian
  2. Identifikasi karakteristik kelompok pengungsian berdasarkan usia, serta kelompok rentan ( BALITA, Bumil dan Busui, Lansia, serta penyakit kronis).
  3. Identifikasi masalah kesehatan yang muncul di kampung / kelurahan yang terkena banjir.
  4. Koordinasi dan kolaborasi pelayanan medis di Rumkit lapangan milik TNI.

Demikian kegiatan tim pada hari pertama serta rencana hari kedua.



Dilaporkan oleh  Sutono dan  Kontributor lapangan : Tim Assesment Banjir Bima

 

 

 

 

Laporan : Tim Klaster Kesehatan FK UGM ke-2 dalam Bakti Sosial di Bima, Nusa Tenggara Barat

Laporan :

Tim Klaster Kesehatan FK UGM ke-2 dalam Bakti Sosial di Bima, Nusa Tenggara Barat


Pembaca website bencana kesehatan pada 21 Desember 2016 telah terjadi banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Akibat hujan deras ini ribuan rmah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Fakultas Kedokteran UGM pada 30 Desember 2016 mengirimkan tim klaster kesehatan untuk melakukan penilaian awal dalam kebutuhan dalam bencana banjir bandang di Bima.

Hari 1

LAPORAN KEGIATAN HARI PERTAMA
TIM KEDUA-BENCANA BANJIR BIMA

PKMK-Bima, 18 Januari 2017

TIM Ke 2 tiba di bima

Tim kedua yang diterjunkan ke Bima mulai tanggal 18 – 21 Januari 2017 terdiri dari 4 orang yang terbagi menjadi 2 grup yaitu:
1.    Grup 1 terdiri dari Dr. Ir. Agus Maryono dan Rifqi Amrillah Abdi yang berfokus pada penerapan teknologi alat pemanen air hujan
2.    Grup 2 terdiri dari Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH dan Bayu Fandhi Achmad, S.Kep., Ns., M.Kep. yang berfokus pada studi kesehatan lingkungan.
Tim Kedua FK UGM

Tim tiba di Bandara Sultan M.Salahudin Bima jam 14.00 WITA, dijemput oleh Bapak Agus Salim (Mahasiswa FETP UGM-salah satu anggota dari tim pertama yang diterjunkan ke Bima) langsung menuju ke Balaikota untuk menghadap Asisten II Walikota Bima untuk memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan tim. Asisten II Walikota Bima sangat mengapresiasi kedatangan tim UGM dan mengucapkan terima kasih telah peduli dan membantu warga kota Bima yang sedang ditimpa musibah berupa bencana banjir.

TIM UGM 2 bakti banjir bima

Tim selanjutnya dibagi menjadi 2 yaitu 1 grup bergerak ke kantor Dinas Kesehatan Kota Bima untuk mempresentasikan teknologi alat pemanen air hujan pada perwakilan PUSKESMAS dan Dinas Kesehatan Kota Bima serta 1 grup bergerak untuk mempersiapkan berbagai alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan alat pemanen air hujan tersebut. Dalam presentasi yang dihelat pada pukul 15.00 WITA tersebut, Dr. Ir. Agus Maryono berusaha menyampaikan materi berupa:

  1. Filosofi memanen air hujan
  2. Manfaat memanen air hujan
  3. Keutamaan air hujan dibandingkan dengan air dari PDAM dan sumur bor
  4. Masalah-masalah yang timbul terkait dengan air tanah
  5. Cara membuat alat pemanen air hujan

presentasi panen hujan

Respon peserta terlihat sangat antusias dan tertarik dengan teknologi alat pemanen air hujan tersebut karena dirasa cukup mudah diaplikasikan dengan biaya yang relatif terjangkau. Dari pertemuan tersebut diusulkan bahwa 1 prototipe alat pemanen air hujan akan dipasang di salah satu PUSKESMAS Kota Bima dan 1 prototipe lagi dipasang di Dinas Kesehatan Kota Bima.

Setelah kegiatan tersebut tim bergerak menuju salah satu sungai di kota Bima untuk melakukan pengamatan dan berdiskusi dengan warga sekitar. Kondisi saat ini, warga Kota Bima sudah memulai beraktifitas namun masih terdapat masalah yang dihadapi oleh warga kota Bima yaitu managemen sampah pasca banjir yang masih belum tertangani dengan baik. Sampah domestik masih menggunung dipinggir jalan dan belum sepenuhnya terangkut. Kondisi air tanah juga masih berasa dan berbau tidak sedap sehingga menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat. Selain itu kondisi sungai terlihat telah terokupasi oleh pemukiman masyarakat bantaran sungai, bibir sungai sudah dibangun tembok batu sehingga ekosistem sekitar sungai mati.

masalah pasca banjir bima

Rencana hari kedua adalah

  1. Melakukan presentasi dan demonstrasi terkait penerapan teknologi alat pemanen air hujan di kantor walikota Bima
  2. Melakukan survey penyakit dan masalah kesehatan pasca banjir di rumah sakit Bima

 

 

 {jcomments on}

 

More Articles ...