logo2

ugm-logo

Dukungan Tim Manajemen Kesehatan untuk Letusan Gunung Semeru

Laporan Kegiatan

Dukungan Tim Manajemen Kesehatan untuk Letusan Gunung Semeru

Oleh Pokja Bencana FK - KMK UGM dan AHS UGM

Selasa, 7 Desember 2021

 


dukungan penanganan semeru1

Dok. Pokja Bencana dan AHS UGM “Penilaian dan pemetaan kapasitas dan kebutuhan penanganan bencana letusan Gunung Semeru di Dinkes Kab. Lumajang”

Pada Senin, 6 Desember 2021 pukul 22.00 WIB, tim Pokja Bencana dan AHS UGM tiba di Lumajang. Adapun tim yang ditugas untuk membantu manajemen penanganan bencana Letusan Gunung Semeru Jawa Timur adalah :

  1. apt.Gde Yulian Yogadhita, M.Epid
  2. Happy R Pangaribuan, MPH
  3. Endroyanto

Hari Pertama

Pada Selasa, 7 Desember 2021 pukul 08.00 WIB tim mengunjungi Dinas Kesehatan Lumajang dan langsung berkoordinasi dengan Sub Koordinator Substansi Tanggap Darurat Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, dr. Rakhmad dan Penanggungjawab Tim Disaster Emergency Management Team (DEMIT) Provinsi Jawa Timur, Sony. Tim Kemenkes dan provinsi memberikan arahan dan pengantar mengenai pentingnya manajemen klaster Kesehatan termasuk pengelolaan data dan informasi awal krisis. Kemudian tim UGM melakukan pendampingan dan fasilitasi penyusunan struktur organisasi Klaster Kesehatan (Health Emergency Operation Center/ HEOC), penyusunan peta respon krisis Kesehatan dengan metode visualization in participatory process, dan pendokumentasian alur - alur yang dibutuhkan dalam pengelolaan krisis Kesehatan bencana erupsi Gunung Semeru 2021 di Dinkes Kabupaten Lumajang.

Bidang terkait berkumpul dalam satu ruangan untuk membahas sejauh mana penanganan yang sudah dilakukan. Bidang yang ikut rapat adalah Yankes dan petugas PSC 119 Lumajang; KIA - Gizi dan Kesga; P2P dan Kesling, Logistik dan Keuangan, penanggungjawab Data dan Informasi dan tim dari EMT MDMC dan PB Muhammadiyah yang kebetulan sedang melakukan registrasi relawan kesehatan. Difasilitasi oleh Gde Yulian dan Happy Pangaribuan, peserta menyusun peta respon untuk memetakan fasilitas kesehatan apa saja yang melakukan pelayanan. Tercatat 4 puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan di daerah terdampak yaitu Puskesmas Candipuro, Puskesmas Pronojiwo, Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Pasirian. Selanjutnya RS yang turut menangani korban adalah RSUD Haryoto, RS Bhayangkara, dan RSUD Pasirian. Sementara RS BUMN Jatiroto disiapkan sebagai RS rujukan covid jika ada pengungsi korban bencana yang terindikasi COVID-19. Setelah penyusunan peta respon, tim bersama dengan Dinkes Lumajang merapikan alur relawan, alur penerimaan logistik dan alur data informasi kesehatan.

Kondisi saat ini belum ada data riil jumlah relawan yang ditugaskan di puskesmas dan pos kesehatan, sudah teridentifikasi ada 18 tim, namun belum ada spesifikasi teknis berapa dan kompetensi apa saja. Kendala yang dialami oleh dinkes adalah keterlambatan pengiriman laporan harian dari tim kesehatan di pos pelayanan kesehatan dan puskesmas sehingga dinkes belum bisa menvisualisasikan data penyakit, data logistik, data pasien dan kebutuhan secara rutin. Hal ini disebabkan kurangnya SDM yang bisa membantu merekap data kesehatan di pos pelayanan kesehatan dan di puskesmas.

Rencana Tindak Lanjut :

  • Melaporkan kegiatan hari ini kepada tim Pokja FK-KMK UGM dan AHS UGM melalui virtual zoom pukul 19.00 WIB
  • Membantu dinkes merekap laporan data kesehatan (data penyakit, data relawan, data logistik, kelompok rentan)
  • Update peta respon
  • Merapikan form pelaporan, registrasi relawan, distribusi logistik
  • Print out alur relawan, alur penerimaan logistik dan alur data informasi kesehatan

Reporter : Happy R Pangaribuan dan Gde Yulian Yogadhita

 

Rabu, 8 Desember 2021

Dukungan Tim Manajemen Kesehatan untuk Letusan Gunung Semeru

Oleh Pokja Bencana FK-KMK UGM dan AHS UGM

ahs ugm lumajang 2021

Dok. Pokja Bencana dan AHS UGM “Briefing dengan relawan data dan informasi”

Tim manajemen Pokja Bencana FK - KMK UGM dan tim AHS sudah hadir di Dinkes Kabupaten Lumajang pukul 08.00 WIB melakukan briefing singkat terkait rencana kerja hari ini. Bersama dengan Tim Datin Dinkes Kabupaten Lumajang, MDMC dan PKK Kemenkes merapikan sistem pendataan kesehatan. Berdasarkan analisis masalah dan kebutuhan di hari sebelumnya MDMC sudah menghadirkan 10 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember untuk melakukan pendampingan puskesmas dalam mengkompilasi data di pos kesehatan. Sebelum ke lapangan tim Pokja Bencana FK - KMK UGM membantu dinkes menfasilitasi briefing dengan 10 mahasiswa tersebut sebelum ditugaskan ke lapangan.

ahs ugm lumajang 2021 peta respon cut

Dok. Pokja Bencana dan AHS UGM “Peta sebaran relawan”

Sistem pelaporan data kesehatan dari puskesmas ke dinkes dilakukan dengan pengisian Google Sheet yang bisa diakses oleh PJ data kesehatan. Demikian halnya dengan registrasi relawan menggunakan link Google Form, ini memudahkan dinkes untuk mendata ulang relawan karena beberapa relawan sudah melayani di pos kesehatan namun belum registrasi di dinkes. Data kesehatan seperti jumlah pasien rawat inap, rawat jalan, dan kelompok rentan sudah dapat dikompilasi. Bidang pengendalian penyakit, promosi kesehatan dan gizi sudah melaporkan pelayanan kesehatan yang dilakukan hari ini. Khusus untuk logistik sudah memetakan logistik kesehatan yang dibutuhkan, ini menjadi data bagi tim logistik untuk menolak donasi yang tidak dibutuhkan. Tim manajemen merapikan kembali peta sebaran relawan, dimana saja relawan ditugaskan dan ini di - update di peta respon.

Rencana Tindak Lanjut

  • Melanjutnkan membantu tim datin Dinkes Lumajang rekapitulasi sistem pelaporan data kesehatan
  • Update peta respon
  • Melanjutkan membantu tim logistik rekapitulasi data logistik kesehatan

Reportase : Happy R Pangaribuan dan Gde Yulian Yogadhita

 

Kamis, 9 Desember 2021

Dukungan Tim Manajemen Kesehatan untuk Letusan Gunung Semeru

Oleh Pokja Bencana FK-KMK UGM dan AHS UGM

ahs ugm lumajang 2021 12 9 1

Dok. Pokja Bencana FK-KMK UGM dan AHS UGM

Pada pagi hari, tim HEOC memiliki perbedaan persepsi mengenai tugas dan fungsi teknis sub-klaster dan tim pendukung, mengantisipasi hal ini, tim UGM kemudian mencoba untuk memfasilitasi mengurai permasalahan perbedaan persepsi yang terjadi kepada tim HEOC khususnya tim promkes dan PSC mengenai peran fungsi Sub Klaster Kesehatan dan Tim Pendukung saat bencana yang mengacu pada Permenkes Nomor 75 Tahun 2019. Pelayanan kesehatan yang diberikan secara individual itu dilakukan oleh bidang pelayanan kesehatan sementara tim promkes lebih kepada pelayanan kolektif (komunitas). Tim promkes juga berperan mendukung kegiatan sub klaster lainnya misalnya kolaborasi dengan sub klaster kesehatan jiwa dalam melakukan kegiatan psikososial. Selanjutnya hal ini menginisiasi rapat klister kesehatan di ruangan HEOC dinkes Lumajang yang dipimpin oleh kepala dinas untuk menyamakan persepsi terkait sistem pelaporan dan membangun koordinasi antar bidang, terutamanya untuk mengurangi kesalahpahaman. Kadis kemudian mengumpulkan semua bidang yang terlibat dalam struktur HEOC pusat darurat krisis kesehatan kabupaten lumajang. Kepala dinas menyampaikan bahwa masing - masing bidang wajib melaporkan progress pelayanan kesehatan yang sudah dilakukan dan mencari apa yang menjadi kebutuhan di lapangan. Laporan ini lah yang akan disampaikan kepala dinas pada saat rapat koordinasi bersama dengan lintas sektor dan yang akan diteruskan ke Kemenkes. Menambahkan pesan kepala dinas, tim PKK dari Kemenkes juga menekankan pentingnya ada briefing atau pertemuan rutin dilakukan di dinas kesehatan khususnya untuk update laporan kegiatan. Selanjutnya Tim Manajemen FK - KMK dan AHS UGM juga menyampaikan perkembangan dari segi manajemen. Melalui pertemuan singkat ini disepakati semua bidang yang terlibat dalam struktur HEOC pusat darurat krisis kesehatan akan melakukan rapat koordinasi setiap hari pukul 13.00 WIB.

ahs ugm lumajang 2021 12 9 3

Dok. Pokja Bencana FK-KMK UGM dan AHS UGM “Live Report Tim Manajemen Penanganan Bencana Erupsi Semeru (kiri) dan diskusi perbaikan data informasi tim relawan”

Siang hari pukul 12.00 – 13.00 WIB Tim Manajemen FK - KMK UGM dan AHS UGM bersama dengan Dinkes Kaupaten. Lumajang yang diwakili oleh Irma Rokhmania, S.Si dari bidang pemberdayaan masyarakat dan humas melakukan live report dukungan tim manajemen dalam penanganan Erupsi Gunung Semeru. Informasi yang disampaikan adalah seputar update manajemen relawan, manajemen pengungsian, sistem koordinasi dan sistem komunikasi yang sudah dibangun. Pada akhir sesi Sobat FK - KMK UGM menyampaikan peran FK - KMK dalam berdonasi mendukung pelayanan penangann bencana Erupsi Semeru.

Pukul 16.00 WIB Tim bersama dengan PKK Kemenkes dan Dinkes Provinsi Jatim, mendampingi langsung tim datin HEOC Dinkes Kabupaten Lumajang yang terdiri dari tim Sun-Gram, tim PSC 119, dan relawan data bantuan MDMC untuk dapat melanjutkan kompilasi data informasi kesehatan ke dalam satu file laporan. File ini yang akan dirilis setiap harinya dan dilaporkan kepada PKK Kemenkes dan Kepala Dinas Kesehatan. Tim juga mulai memperbaiki data relawan yang bertugas.

Rencana tindak lanjut : esok tim ke puskesmas Pasirian

Reporter : Happy R Pangaribuan dan Gde Yulian Yogadhita

 

Jumat, 10 Desember 2021

Dukungan Tim Manajemen Kesehatan untuk Letusan Gunung Semeru

Oleh Pokja Bencana FK - KMK UGM dan AHS UGM

 ahs ugm lumajang 2021 12 10 1

Dok. Pokja Bencana FK-KMK UGM dan AHS UGM “ meninjau Instalasi Farmasi Kabupaten Lumajang (kiri) dan menyusun papan informasi pelayanan kesehatan (kanan)”

Dalam pengelolaan manajemen data logistik medis, tim Pokja Bencana FK - KMK UGM dan AHS UGM dibantu oleh Danny dari MDMC Jawa Timur, yang bertugas untuk membantu dinas kesehatan dalam merapikan pendataan logistik kesehatan yaitu menyusun pembuatan tabel rekapan yang memuat breakdown jenis logistik, jumlah masuk dan keluar serta sisa logistik kesehatan. Informasi ini sudah berhasil direkapitulasi dalam satu Google Sheet yang dapat diakses tim logistik. Hasil rekapan sangat memudahkan PJ Logistik Dinkes Kabupaten Lumajang dalam melakukan monitoring stok, menganalisis logistik kesehatan apa yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan sehingga mudah dalam memberikan rekomendasi kebijakan kepada kepala dinas untuk meminta maupun menahan bantuan terutamanya logistik kesehatan yang datang. Dari hasil assessment lapangan yang dilakukan tim disampaikan juga gudang farmasi per 10 Desember sudah penuh (90% telah digunakan). Kendala lain yaitu banyak donatur yang mengirimkan barang tanpa berkoordinasi dengan penerima, jika hanya satu dua kardus mungkin dapat diakomodasi oleh tim dinas kesehatan, namun jika bantuan yang diberikan sampai satu truk engkol atau bahkan kontainer wing boks akan merepotkan petugas karena dibutuhkan tenaga unloading barang, storage cadangan dan kendaraan untuk mempercepat distribusi ke lapangan.

Siang hari pukul 13.30 WIB tim bersama dengan HEOC kembali melakukan rapat koordinasi rutin untuk mendiskusikan progress dan kebutuhan dari masing - masing bidang. Kepala dinas kesehatan menyampaikan untuk menghindari bias pemahaman data korban maka informasi penanganan kesehatan korban terdampak langsung dan korban di pengungsian dibedakan. Sistem pelaporan data dan informasi kesehatan sudah berjalan dengan baik. Begitu juga halnya dengan publikasi, di pintu ruang masuk dinkes sudah disediakan papan informasi terkait sebaran relawan, alur logsitik, alur pelaporan data informasi, 10 penyakit terbesar dan kompilasi laporan harian HEOC. Di akhir rapat, tim secara simbolis menyerahkan Disaster Management Kit untuk pengelolaan HEOC Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dan sekali lagi mencoba mengadvokasikan untuk segera menyusun rencana kontingensi kesehatan Dinkes Lumajang, karena dari hasil pengkajian sementara terhadap dokumen rencana kontingensi daerah Kabupaten Lumajang untuk ancaman gunung berapi (Gunung Lamongan), informasi yang dimuat sangat normatif dan kurang operasional, sehingga saat terjadi bencana yang mengakibatkan krisis kesehatan seperti kejadian erupsi Gunung Semeru ini, masih terjadi kepanikan dan kebingungan.

ahs ugm lumajang 2021 12 10 2

Dok. Pokja Bencana FK-KMK UGM dan AHS UGM “Serah terima Disaster Management Kit HEOC kepada Kepala Dinas Kab.Lumajang yang disaksikan perwakilan Dinkes Prov.Jawa Timur (kiri), Rapat koordinasi tim Pokja Bencana FK-KMK UGM dan AHS UGM (kanan)”

Pukul 19.00 WIB, tim manajemen dari lapangan melaporkan progress kegiatan dan situasi manajemen di HEOC Dinkes Sulteng kepada tim Pokja Bencana FK - KMK UGM dan AHS UGM secara virtual. Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh tim maka penugasan tim manajemen sudah mencapai tujuannya selama satu minggu ini, dan karena sistem sudah mulai berjalan dengan baik maka setelah proses transisi selesai tim akan ditarik kembali ke Yogyakarta. Kajian kebutuhan sementara dari segi manajemen untuk skala jangka menengah dan panjang adalah Dinkes Kabupaten Lumajang membutuhkan pendampingan penyusunan rencana kontingensi (Dinkes Disaster Plan), dan ini bisa diberikan saat memasuki masa transisi setelah masa tanggap darurat selesai pada 3 Januari 2022 yang sebelumnya mungkin dapat didahului dengan AAR atau after action review.

Rencana Tindak Lanjut :

Tim akan kelapangan untuk cross cek data yang ada di Dinkes apakah sudah sesuai dengan implementasi di lapangan. Bersama dengan Tim Promkes Dinkes Lumajang dan Bidang Promkes Kemenkes akan berangkat menuju pos pengungsian di Puskesmas Candipuro dan Puskesmas Penanggal.

Reporter : Happy R Pangaribuan dan Gde Yulian Yogadhita

 

Sabtu, 11 Desember 2021

Dukungan Tim Manajemen Kesehatan untuk Letusan Gunung Semeru

Oleh Pokja Bencana FK-KMK UGM dan AHS UGM

 ahs ugm lumajang 2021 12 11 1

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Tinjau pos pengungsian Desa Candipuro di SMP 1 Candipuro (kiri) dan pos pengungsian Desa Penanggal di SD Penanggal (kanan)

Pagi hari pukul 05.00 WIB, Tim bersama dengan tim promkes dari Dinkes Kabupaten Lumajang dan Kemenkes berangkat ke pos pengungsian Candipuro dan Penanggal. Perjalanan menuju ke pengungsian kurang lebih 60 menit. Tim bergabung dengan tim promkes melakukan senam CTPS dan sosialisasi terkait PHBS di pos pengungsian Candipuro. Tim juga melakukan cross check dengan pengelola pos pengungsian mengenai relawan kesehatan yang bertugas di pos pengungsian apakah sudah sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh koordinator relawan dari dinas kesehatan. Tim juga secara langsung melihat dan mengamati apa yang menjadi kebutuhan pengungsi saat ini. Untuk ketersedian makanan, minuman, air bersih dan pakaian sudah cukup karena pengungsi diakomodasi dalam sebuah tempat bangunan sekolah yang layak, hanya memang kebersihan dan sanitasi untuk lebih ditingkatkan dan visibilitas ruangan yang menjadi pos pelayanan kesehatan untuk dapat diperjelas, diperbanyak tanda - tanda yang mengarahkan ke sana. Selanjutnya tim menuju pos pengungsian Penanggal. Di lapangan, tim bertemu dengan relawan kesehatan yang dimobilisasi dari organik puskesmas lain di Kabupaten Lumajang yang sedang bertugas pada saat itu. Relawan yang bertugas di pos pengungsian Penanggal sesuai dengan data yang tercatat di Tim Datin Dinkes Kabupaten Lumajang.

Di pos pelayanan kesehatan Balai Desa Penanggal ini, tim juga menempelkan alur registrasi relawan, alur penerimaan logistic kesehatan dan alur sistem pelaporan layanan kesehatan di pos pengungsian. Terlihat di pos pengungsian penimbuan bantuan pakaian. Menurut informasi yang didapat dari relawan kesehatan tidak banyak pengungsi yang membutuhkan pelayanan kesehatan, satu harinya hanya berkisar 2 sampai 10 orang saja.

ahs ugm lumajang 2021 12 11 2

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Cross check penugasan relawan dan penjelasan singkat terkait alur relawan dan logistik di pos pengungsian Penanggal (kiri) dan serah terima papan informasi Klaster Kesehatan kepada ibu Sekertaris Dinas Kesehatan dan Humas HEOC Dinas Kesehatan (kanan).

Siang hari tim kembali ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dan menyampaikan bagaimana sinkronisasi data yang ada di dinkes dengan implementasi di lapangan. Dari sistem manajemen penempatan relawan dan pelaporan data kesehatan sudah mulai tertata dengan baik. Ini perlu dipertahankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dan puskesmas. Selanjutnya tim melaporkan rencana kepulangan tim kepada Sekertaris Dinas Kesehatan dan Tim PSC Dinkes Kabupaten Lumajang yang bertugas menerima dan menempatkan relawan. Aturan baru di Dinkes, relawan yang baru datang bertugas dan yang akan pulang wajib melakukan swab antigen COVID-19 di dinkes.

Rencana Tindak Lanjut : serah terima laporan akhir (exit report) tim manajemen Pokja Bencana FK-KMK UGM dan Tim AHS UGM kepada Dinkes Kab. Lumajang.

Reporter : Happy R Pangaribuan dan Gde Yulian Yogadhita

 

Exit Report

EXIT REPORT

PENANGANAN ERUPSI GUNUNG SEMERU, KAB.LUMAJANG - DESEMBER 2021

 

Masa penugasan : 6 – 12 Desember 2021
Nama Tim   Pokja Bencana AHS UGM
Ketua tim : apt.Gde Yulian Yogadhita, M.Epid, Peneliti Divisi Manajemen Bencana PKMK FK-KMK UGM (08175450684 / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.)
Anggota tim :

Happy R Pangaribuan, MPH.

Endroyanto

Keberlanjutan penugasan : Selesai, dan tidak akan mengirimkan tim pengganti/ tambahan.
Lokasi penugasan : Pos Koordinasi Klaster Kesehatan (Health Emergency Operation Center – HEOC) Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang
Tujuan penugasan :
  1. Melakukan rapid health assessment
  2. Melakukan pendampingan pos koordinasi klaster kesehatan/ HEOC
Pejabat terkait yang ditemui :

Dinarasikan pada uraian kegiatan.

Catatan:

Laporan exit report ini akan dilengkapi dengan lampiran day-to-day activity terpisah yang hanya akan diberikan kepada dinas kesehatan. Laporan detail penugasan tim Pokja Bencana AHS UGM juga dapat diakses secara online melalui tautan https://bencana-kesehatan.net/index.php/59-halaman/reportase/4458-dukungan-tim-manajemen-kesehatan-untuk-letusan-gunung-semeru

Uraian Penugasan

1Melakukan rapid health assessment

Pengambilan data primer penilaian kaji cepat kesehatan di daerah terdampak bencana dilakukan di hari pertama penugasan dengan difasilitasi oleh dinas kesehatan propinsi dan kabupaten, relawan MDMC dan penilaian kaji cepat diperkuat dari data sekunder yang didapat dari laporan petugas kesehatan dan relawan kesehatan (tim EMT) yang bertugas di daerah terdampak.

  • Lokasi rapid health assessment
    • Penilaian kaji cepat dilakukan di ruang kendali HEOC dengan sasaran Puskesmas Penanggal, Puskesmas Candipuro, Puskesmas Pronojiwo, dan Puskesmas Pasirian, kemudian ke instalasi farmasi kabupaten.
    • Dari kaji cepat yang dilakukan pada tanggal tersebut, sekitar 100% dari tenaga puskesmas yang aktif datang ke faskes.
    • Protokol Kesehatan 90% tidak dilakukan karena promosi Kesehatan yang kurang gencar dilakukan, tidak adanya tempat cuci tangan atau hand sanitizer, dan sempitnya tenda pengungsian apalagi hujan di empat hari pertama setelah erupsi.
    • Masih banyak pengungsi yang membutuhkan layanan kesehatan namun tidak mau datang ke faskes karena sungkan, takut divaksinasi, dan lain – lain.
  • Rekomendasi rapid health assessment
    • Hasil kaji cepat dikomunikasikan ke petugas dan petugas terkait di dinas kesehatan propinsi dan kabupaten, kendala di bencana yang berkarakter massive media coverage dan multi access ini adalah melimpahnya informasi yang tidak tepat mengenai situasi dan kebutuhan di lapangan serta mudahnya akses ke daerah terdampak. Sehingga bantuan kesehaan baik sumberdaya manusia dan logistik melimpah di titik - titik yang mudah diakses oleh relawan. Sesi live report pertama yang ditayangkan di kanal Youtube FK - KMK UGM yang dapat diakses via tautan: https://www.youtube.com/watch?v=Crb5DZwO_aE memberikan gambaran tentang hasil assessment dari lapangan yang sudah dlakukan oleh tim sejauh ini. Instalasi farmasi kabupaten yang masih menyimpan obat rutin yang cukup untuk pelayanan Kesehatan dasar, 90% dari kapasitas Gudang sudah terpakai dan sulit untuk menyimpan barang bantuan berupa logistik medis.

2. Melakukan pendampingan pos koordinasi klaster kesehatan

  1. Lokasi pendampingan pos koordinasi klaster kesehatan
    Pos Koordinasi Klaster Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang (di ruangan Pisang Kirana, sebelah ruangan Sekdis dan Kadis) contact person dr Hani Setiawati sebagai Kasi Yankes Rujukan dan ibu Irmawati SSi sebagai Kasi Promkes yang juga ditunjuk sebagai spokesperson atau humas.

ahs ugm lumajang exit 1

Struktur HEOC DInkes Kabupaten Lumajang

  1. Rekomendasi pendampingan pos koordinasi klaster kesehatan
  • Sumber D Petugas pengelola pos koordinasi klaster kesehatan di dinas kabupaten terbatas, dukungan tenaga berasal dari PPK Regional/ Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur (Pak Sonny Oktafiano dan pak Dimas), Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI (dr Rakhmad Ramadhanjaya dan pak Dodi Hermawan) melengkapi dr Hani Setiawati dan Yana (Yankes Rujukan/PSC119), Ririn Fitriani, Aulia, Ratri (Penyusunan Program/sun-gram), apt.Sri Lestari (logistik), dan Irmawati (promkes) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. Seperti yang sudah dipantau dalam grup komunikasi online WhatsApp, sumberdaya untuk melakukan pengelolaan klaster kesehatan terbatas, untuk mempermudah tim dalam melakukan pendampingan pos, maka telah disiapkan beberapa form sebagai berikut: (1)Form registrasi EMT di dinkes - fakses; (2)ID EMT di dinkes; (3)Laporan harian oleh EMT kepada Dinkes; (4)Form permintaan logistik medik ke dinkes; (5) Form penerimaan donasi medik oleh dinkes; (6) Form pendistribusian logistik medik dari dinkes ke faskes dan lain - lain. Dalam pengelolaan HEOC, tim UGM menginisiasikan adanya kolaborasi dengan relawan MDMC Jawa Timur yaitu pak Danny dan Ns.Neni. Lesson learnt:Tidak adanya rapat koordinasi harian klaster kesehatan kabupaten Lumajang menyebabnya banyak terjadi simpang siur informasi.
  • Pemetaan kapasitas. Hal pertama yang paling fundamental dalam melakukan pendampingan pos koordinasi klaster kesehatan adalah pemetaan kapasitas baik tenaga maupun lokasi layanan kesehatan. Tim membantu petugas pos koordinasi dalam melakukan pemetaan ulang struktur komando insiden gempa ini dengan petugas yang benar benar ada di lapangan dan bukan hanya karena jabatan yang melekat. Kemudian pemetaan pelayanan kesehatan dalam bentuk penyusunan peta respon untuk memvisualisasikan keadaan geografis kapasitas layanan kesehatan terhadap karakter topografi dan kerentanan penduduk yang berorientasi pada titik fasilitas layanan kesehatan, ada perbedaan perspektif dalam penyusunan peta respon dengan pejabat Kementerian Kesehatan namun ini segera dikomunikasikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Yang kedua, pendataan registrasi relawan sebagai salah satu bentuk pendampingan klaster kesehatan. Lesson learnt: Peran PSC119 sangat krusial sebagai pusat pendataan relawan, namun mekanisme pendataan dan indicator yang dikumpulkan sebaiknya konsisten, informatif (jenis profesi lain - lain untuk dapat dihindari, lokasi dan durasi penugasan untuk dapat lebih detail dan diperjelas) dan untuk dapat selalu diupdate berkala.
  • Pengelolaan informasi. Tim mengimplementasikan manajemen pengetahuan dengan memfasilitasi alur pelaporan klaster kesehatan, sebanyak tiga dokumen rekapan dipublikasikan menggunakan spreadsheed, yaitu:
  • Lesson learnt:pentingnya untuk semua petugas yang memiliki fungsi di HEOC mendapatkan informasi terkait spreadsheet ini dan sosialisasi google form yang digunakan baik ke tim relawan yang bertugas maupun petugas puskesmas/pos kesehatan di pengungsian

Rekomendasi:

  1. Untuk jangka pendek sudah tidak diperlukan baik tim pelayanan Kesehatan dari AHS dan pokja bencana UGM maupun pendampingan yang intens dalam pengelolaan HEOC/klister Kesehatan karena kapasitas ad-hoc pengelolaan krisis Kesehatan di Kabupaten Lumajang baik di bagian sun-gram maupun PSC119 sudah terbangun dengan baik. Untuk jangka Panjang diperlukan pelatihan dan peningkatan kapasitas terkait penyusunan rencana kontingensi bencana atau krisis Kesehatan termasuk dengan penyusunan peta risiko dan peta respon bersama lintas sektor.
  2. Melakukan kolaborasi pentahelix dengan tenaga akademisi (KKN UGM, Universitas Muhammadiyah Jember, Poltekkes Malang, dan yang lain), organisasi profesi (IBI, IAI, IDI, PPNI), swasta dan organisasi non pemerintah (MDMC, MSF, PMI) dan lintas sektor (dinas sosial, TNI/Polri) dalam upaya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana selanjutnya.
  3. Melakukan dokumentasi dari proses pendampingan dalam bentuk live report maupun webinar agar permasalahan di lapangan dapat teridentifikasi dan segera dicarikan alternatif pemecahannya.

Reportase Review Penanganan COVID-19 Berbasis Kawasan: Relawan Nagasi Kota Palu

Reportase

Review Penanganan COVID-19 Berbasis Kawasan: Relawan Nagasi Kota Palu

Senin, 23 Agustus 2021


relawan palu nagasi 1

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Pemamparan terkait Relawan Nagasi oleh  dr. Reny Lamadjido Sp.PK., M.Kes 

PKMK FK - KMK UGM bekerja sama dengan Caritas Germany aktif mendukung setiap program pengembangan manajemen bencana dan krisis kesehatan di Sulawesi Tengah. Pada awal pemaparannya, dr. Reny Lamadjido Sp.PK., M.Kes selaku Wakil Walikota Palu sekaligus sebagai inisiator Relawan Nagasi sangat mendukung setiap program atau inovasi dalam peningkatan pelayanan kesehatan khususnya selama pandemi COVID-19. Pertengahan Juli awal, Sulawesi Tengah sudah mulai diwaspadai level 4 dan ini menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan strategi yang lebih inovatif dan langsung berdampak. Pemerintah Kota Palu didukung dengan berbagai organisasi profesi kesehatan di Kota Palu membentuk Tim Relawan Nagasi. Tim Relawan Nagasi membuka konsultasi pelayanan kesehatan pasien COVID-19 via WhatsApp. Tidak hanya sebatas konsultasi tetapi ada pengantaran obat dan membantu mengkoordinasikan dengan fasilitas kesehatan terdekat jika pasien membutuhkan perawatan segera. Tim nagasi sangat diapresiasi seluruh masyarakat, melalui tim nagasi ini masyarakat mau membuka diri tentang yang dialami dan masyarakat sangat terbantu. Nagasi sendiri memiliki arti cepat tanggap.

Selanjutnya dr. Ryzka, M.Kes sebagai Inisiator Relawan Nagasi Kota Palu menyampaikan sangat penting menangani pandemi COVID-19 dengan melibatkan masyarakat. Penanganan COVID-19 berbasis masyarakat ini akan membantu pemerintah khususnya sektor kesehatan untuk menekan penularan COVID-19. Relawan Nagasi bergerak dibeberapa wilayah dimana dalam koordinator layananan terdiri dari tim kesehatan, tim logistik dan tim keamanan. Pasien positif dengan kriteria OTG/gejala ringan yang isoman menjadi kriteria pasien yang dilayani Tim Nagasi. Khusus untuk ibu hamil yang positif, kendala yang dihadapi adalah ibu hamil ingin bertemu langsung sementara konsultasi yang disediakan hanya melalui WA. Tapi jika urgent akan dikonsultasikan ke puskesmas dan bidan di wilayah masing - masing.

relawan palu nagasi 1

 Dok. PKMK FK-KMK UGM “Sesi Diskusi dari Relawan Nagasi Kota Palu”

Pembentukan Relawan Nagasi ini sangat diapresiasi oleh Pokja Bencana FK - KMK UGM. dr. Hendro Wartatmo, SpB.KBD yang menyampaikan apa yang sudah dilakukan Kota Palu ini dasarnya adalah surge capacity. Pemerintah Kota Palu mampu meningkatkan kapasitas melalui networking. Prinsip dasar networking adalah orang atau intitusi kesehatan tidak mungkin bisa bekerja sendiri dan dalam situasi bencana tidak bisa kaku, harus fleksibel. Seperti yang sudah dilakukan Kota Palu, membentuk Relawan Nagasi dari berbagai institusi/lembaga/organisasi. Hal yang dilakukan di Palu ini sangat luar biasa dan bisa dicontoh oleh daerah lain. dr. Bella Donna, M.Kes dari PKMK FK - KMK UGM juga menyebutkan hal yang sama bahwa Kota Palu menunjukkan keterbatasan SDM tidak menjadi masalah. Sistem komandonya berjalan dan SDM alternatifnya juga berjalan. Tim Relawan Nagasi membuat masyarakat tidak takut sehingga masyarakat kuat (kelompok rentan). Tim turun ke bawah untuk menjangkau masyarakat dan ini sangat dapat meningkatkan kapasitas sehingga risiko yang ada semakin turun. Ini yang sudah dilakukan Kota Palu dan ini harus dikembangkan serta lebih dimatangkan lagi konsepnya.

 

Reporter : Happy R Pangaribuan

Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM

 

More Articles ...