logo2

ugm-logo

Menilai Pentingnya Faktor Kesiapsiagaan Bencana untuk Manajemen Risiko Bencana Berkelanjutan

Terkait dengan prognosis bencana di masa depan terkait dengan perubahan iklim, manajemen risiko bencana (Disaster Risk Management/ DRM) menjadi salah satu elemen penentu pembangunan berkelanjutan. Kemungkinan melibatkan masyarakat umum dalam implementasi DRM saat ini sedang menjadi topik yang sering dibicarakan. Secara khusus, kesiapsiagaan penduduk untuk keterlibatan masyarakat dipertanyakan dan, oleh karena itu, pemahaman tentang kondisi yang memfasilitasi kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana sangat menentukan. Artikel ini menyajikan hasil penelitian yang menyelidiki factor - faktor yang mempengaruhi (1) kesiapsiagaan objektif penduduk, serta (2) persepsi subjektif tentang kesiapsiagaan kita terhadap bencana. Analisis statistik menemukan bahwa kedua sisi kesiapsiagaan masyarakat bergantung terutama pada pengalaman mereka dengan bencana, kesadaran akan risiko yang mungkin terjadi dan prosedur yang tepat untuk menyelesaikan situasi, dan potensi ekonomi rumah tangga. Hasilnya menekankan perlunya mendukung proses peningkatan kesadaran akan risiko dan kemungkinan prosedur pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebelum bencana, termasuk kelompok yang lebih rentan secara ekonomi. Di bidang ini, kolaborasi otoritas yang bertanggung jawab dan masyarakat umum sangat diinginkan. Oleh karena itu, studi ini dan hasil - hasilnya dapat berfungsi sebagai dukungan untuk membuat kebijakan manajemen resiko bencana dan pembangunan berkelanjutan. Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di jurnal MDPI

SELENGKAPNYA

Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat Lokal

Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) memberdayakan masyarakat untuk terlibat aktif dan proaktif dalam penanggulangan bencana. Pelibatan masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam penanggulangan bencana, terutama mengingat nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri seperti nilai agama dan kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengimplementasikan model CDM berbasis agama dan kearifan lokal masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia. Dengan menggunakan desain Research and Development (R&D) dengan model generik adaptif Creswell dari Gall dan Borg, peneliti membuat, mengimplementasikan dan mengevaluasi model PBBM berbasis agama dan kearifan lokal beberapa nagari (desa) di Sumatera Barat yang rawan bencana alam. Temuan penelitian pada tahap perumusan model telah dilakukan, dielaborasi dan dikembangkan dengan memasukkan nilai-nilai lokal seperti ritual dan upacara, bersama dengan hukum adat yang mengatur perilaku, dan memperkuat kohesi sosial agar lebih aplikatif, praktis dan efektif dalam manajemen Bencana. Selanjutnya dilakukan uji kuantitatif agar model ini memiliki nilai kepraktisan dan efektifitas untuk diterapkan pada masyarakat lain di setiap daerah bencana. Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di jurnal NCBI

SELENGKAPNYA

More Articles ...