logo2

ugm-logo

Reportase Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Papua

Reportase

Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan di Provinsi Papua

Hari 1

 

Hari 1: Senin 9 Januari 2023  |  Hotel Horison, Kotaraja Papua

penyusunan ddp

Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Pembukaan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana untuk Sektor Kesehatan (Dinkes Disaster Plan) oleh Sekertaris DInas Kesehatan Provinsi Papua didampingi oleh perwakilan UNICEF Papua dan Papua Barat serta Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI dan PKMK FK-KMK UGM.

PKMK – Papua. Sebagai rencana tindak lanjut UNICEF yang bekerjasama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan serta Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM dalam menyusun modul Operasionalisasi Klaster Kesehatan pada 2022, di awal tahun ini kembali mempercayakan PKMK FK-KMK UGM untuk memfasilitasi peningkatan kapasitas untuk tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan dalam menyusun dan merevisi rencana penanggulangan bencana dan operasionalisasi klaster kesehatan. Kegiatan di - Hotel Horison, Kotaraja Papua, Abepura yang akan dilangsungkan selama lima hari yaitu 9-13 Januari 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menyusun rencana penanganan bencana dan krisis kesehatan serta cara mengoperasionalisasikan klaster kesehatan

Acara yang direncanakan berlangsung selama lima, pertemuan pertama atau hari ini (9/1/2023) dibuka oleh Sekertaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum,M.Kes., dalam sambutannya Aaron menyampaikan bahwa penyusunan Dinkes Disaster Plan ini sangat dibutuhkan terkait dengan rencana pemekaran wilayah Papua menjadi enam provinsi, sehingga mereka harus menjadi leader yang baik untuk membimbing provinsi-provinsi muda maupun kabupaten-kabupaten yang ada di Papua nantinya. Menyoal kecukupan kapasitas tenaga kesehatan di daerahnya, Aaron menyampaikan bahwa karakteristik Provinsi Papua juga sangat berbeda dimana tenaga kesehatan terpusat di titik-titik yang padat penduduknya saja sehingga distribusi tidak merata. Serta ilmu dan pengalaman staf di dinas kesehatan juga bervariasi, diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat memperluas cakupan informasi dan pemahaman staf dinas kesehatan untuk penanggulangan bencana yang mengakibatkan krisis kesehatan.

gde yulian

Dokumentasi PKMK FK-KMK UGM: Sesi survey singkat oleh fasilitator PKMK FK-KMK UGM.

Sebelum pemaparan materi, fasilitator kegiatan dari PKMK FK-KMK UGM yaitu apt. Gde Yulian, M.Epid dan Madelina Ariani, SKM, MPH, menggali level pengetahuan peserta dengan survei singkat terkait substansi yang akan diberikan dalam pelatihan dengan tujuan agar materi yang diberikan di hari-hari selanjutnya akan lebih operasional dan implementatif.

Materi pertama disampaikan oleh perwakilan Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, drg. Leny Juniarta, M.Kes., yaitu Update kebijakan dan peraturan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan dimana dalam penyampaiannya Leny sebagai anggota Tim Kerja Mitigasi Kesiapsiagaan dan Ketahanan Kesehatan, menjelaskan terkait transformasi sistim kesehatan dan bagaimana ketahanan kesehatan perlu lebih mendapatkan porsi dalam penyusunan DInkes Disaster Plan ini. Selanjutnya Paminto Widodo, SKM., Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan, Evakuasi, Pengungsi dan Logistik di BPBD Provinsi Papua memberikan materi terkait rencana kontijensi versi 5.0 dan update dokumen rencana kontijensi yang dimiliki oleh Provinsi Papua. Selanjutnya sesi pertama ditutup oleh penyampaian materi dari dr. Aaron Rumainum, M.Kes. terkait kebijakan dan strategi penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di daerah Papua.

tabel spm

Pada sesi selanjutnya, fasilitator kegiatan dari PKMK FK-KMK UGM menjelaskan salah satu instrument yang akan berguna untuk menjadi salah satu komponen kunci dalam penyusunan Dinkes Disaster Plan yaitu tabel perhitungan kapasitas maksimum berdasarkan SPM Kesehatan, dimana tabel ini disarikan dari empat regulasi: Permendagri 100 dan 101 Tahun 2018, Permenkes 4 Tahun 2019 tentang SPM Kesehatan dan Permenkes 75 Tahun 2019 terkait Krisis Kesehatan serta pedoman SPHERE dan Pedoman Tenaga Cadangan Kesehatan yang menjadi salah satu program kunci transformasi sistem kesehatan pada pilar 3b.

Ada beberapa feedback yang diberikan beberapa diantaranya yaitu tambahan kolom untuk memberikan kesamaan perspektif terkait definisi operasional substansi yang ditanyakan sebagai indikator serta perlu prioritisasi indikator kunci, karena kurang lebih 70 indikator dalam dokumen ini mungkin ada beberapa yang overlapping dengan indikator lain.

Reporter : apt. Gde Yulian, M.Epid.

Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM

 

 

Pokja Bencana FK-KMK UGM Menandatangani Pakta Integritas Tenaga Cadangan Kesehatan

Reportase

21 Desember 2022

Pokja Bencana FK-KMK UGM Menandatangani Pakta Integritas Tenaga Cadangan Kesehatan

pakta integritas makasar

Dok. PKMK FK-KMK UGM

Ketua Pokja Bencana FK-KMK UGM menandatangai fakta integritas tenaga cadangan kesehatan

Makassar. Dalam rangkaian Pencanangan dan Sosialisasi Tenaga Cadangan Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan, Ketua Pokja Bencana FK-KMK UGM – Sutono, SKp, M.Kep, MSc telah mendatangi pakta integritas mengenai komitmennya sebagai tenaga cadangan kesehatan yang siap dimobilisasi kapanpun pada situasi tanggap darurat bencana dan krisis kesehatan di seluruh Indonesia. Penandatanganan pakta integritas ini juga melibatkan organisasi profesi kesehatan, tim-tim medis, PSC 119, dan organisasi kemasyarakat lainnya. Kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh dinas kesehatan provinsi di Indonesia.

pakta integritas makasar menkes budi sadikin

Dok. PKMK FK-KMK UGM

Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan Indonesia memberikan sambutan

Acara dilangsungkan di Ballroom Claro Hotel Makassar, Sekjen Kementrian Kesehatan melaporkan aktivitas tim kerja Tenaga Cadangan Kesehatan selama beberapa bulan ke belakang; bagaimana sistem registrasi disiapkan, bagaimana juknis tersusun dan rencana pembinaan. Disambut dan dibuka oleh Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU Menteri Kesehatan Indonesia, pihaknya menyampaikan hal-hal yang melatarbelakangi reformasi dan transformasi kesehatan. Salah satunya mengenai pilar ketahanan kesehatan yang didukung oleh program Tenaga Cadangan Kesehatan ini. Kegiatan ini juga menandai kerjasama antara BNPB dan BMKG dalam upaya mendukung ketahanan Indonesia dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan ke depannya.

Sosialisasi lebih jauh mengenai sistem tenaga cadangan kesehatan dijelaskan oleh Plt Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Dr. Sumarjaya, S.Sos., S.K.M., M.M., Mfp, Cfa. Jaya berharap akan semakin banyak instansi dan perorangan yang melakukan registrasi ke sistem tenaga cadangan kesehatan. Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menyampaikan mengenai update penanganan gempa bumi sebulan ini dan pembelajarannya untuk penyempuranaan sistem tenaga cadangan kesehatan ke depannya. Terakhir, penyegaran mengenai bencana dan manajemen bencana disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi, Sp.B, Sp.OT (K).

pakta integritas makasar nakes cadangan

Dok. PKMK FK-KMK UGM

Tim Ahli dan Plt. Kepala Pusat Krisis Kesehatan (kiri) dan Ketua tim kerja (kanan) di akhir sesi

 

Tim ahli tenaga cadangan kesehatan, diantaranya dari PKMK FK-KMK UGM yaitu dr. Bella Donna, M.Kes; Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid dan Madelina Ariani, MPH serta tim kerja dari Pusat Krisis Kesehatan bersyukur dan merasa lega dapat mensosialisasikan kegiatan ini. Masih banyak pekerjaan rumah, seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan pada sambutannya bahwa program ini masih perlu dikembangkan hingga 24 bulan ke depan. “Jika lebih cepat, itu lebih baik,” kata Budi.

 

Reportase oleh Madelina Ariani

Divisi Manajemen Bencana Kesehatan, PKMK UGM

More Articles ...