logo2

ugm-logo

Reportase Kegiatan Workshop Penyusunan Puskesmas Disaster Plan

Workshop Penyusunan Puskesmas Disaster Plan

 Kerjasama Divisi Manajemen Bencana Kesehatan dan

Pokja Bencana Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

Universitas Gadjah Mada

 

KAK

Kerangka Acuan Kegiatan

 

Pengantar

            Puskesmas adalah ujung tombak utama pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Puskesmas di Indonesia tidak hanya harus mempersiapkan diri dan masyarakat dalam situasi sehari-hari untuk peningkatan kesehatan masyarakat tetapi juga kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi bencana alam dan non alam yang mengancam seluruh wilayah Indonesia. Lebih dari 11 kejadian bencana alam terjadi di Indonesia setiap harinya, belum termasuk kejadian krisis kesehatan akibat penyakit seperti pandemia COVID-19 lalu. Dalam situasi tenang, amanah kontribusi puskesmas dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum atau SPM telah diatur di pasal 45 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. SPM secara khusus diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sebagai rujukan hukum tertinggi di Indonesia. Undang-undang ini kemudian direspon oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal. Untuk itu, Peraturan Pemerintah ini direspon dan diatur lebih teknis oleh masing-masing kementerian atau Lembaga dalam bentuk Peraturan Menteri, termasuk di bidang kesehatan, yakni melalui Permenkes Nomor 75 tahun 2019 terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan serta PMK Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

            Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan, pembentukan klaster kesehatan pada tingkat pusat dan daerah bertujuan untuk meningkatkan koordinasi, kolaborasi, dan integrasi dalam penanggulangan krisis kesehatan. Puskesmas di bawah koordinasi dinas kesehatan yang aktif dalam pelayanan kesehatan masyarakat ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan upaya pra krisis kesehatan tersebut. Prinsipnya puskesmas ikut berperan untuk menjaga sistem kesehatan tetap berjalan normal meski terjadi krisis kesehatan atau bencana.Oleh karena itu, sejak tahun 2020 Pokja Bencana FK-KMK UGM dan Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM telah Menyusun daftar cek atau checklist yang diperlukan oleh puskesmas untuk siap siaga dalam menghadapi bencana dan krisis kesehatan berdasarkan hasil analisis isi berbagai peraturan terkait. Checklist ini membantu puskesmas untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu disiapkan atau direncanakan ke depannya.

            Selain itu, ternyata puskesmas menghadapi kesulitan dalam menyusun rencana penanggulangan bencana, baik untuk puskesmas yang belum pernah memiliki pengalaman bencana, maupun puskesmas yang sudah pernah menghadapi bencana. Umumnya, masalah yang dirasakan adalah kebingungan puskesmas harus memulai dari mana dan perasaan ragu apakah perencanaan yang dibuat ini sudah benar atau belum.

            Pengembangan dokumen perencanaan penanggulangan bencana di tingkat puskesmas (Puskesmas Disaster Plan) masih sangat jarang dilakukan. Puskesmas yang belum memiliki dokumen perencanaan penanggulangan bencana akan kesulitan untuk mengoperasionalkan manajemen penanganan bencana. Mulai dari pembagian tugas yang jelas, alur komunikasi dan rencana alternatif. Puskesmas harus memahami bahwa dokumen Puskesmas Disaster Plan sebagai salah satu bentuk kesiapan puskesmas untuk menghadapi bencana alam dan bencana non alam. Ini menjadi pembelajaran bagi seluruh fasilitas kesehatan terutama puskesmas saat terjadi bencana non alam pandemi COVID-19 yang menuntut puskesmas harus siap, khususnya dalam pelaksanaan layanan COVID-19 tapi juga tidak mengganggu layanan rutin sehari-hari terhadap pasien non COVID-19.

            Dengan demikian sudah saatnya puskesmas memahami pentingnya menyusun dokumen perencanaan penanggulangan bencana operasional yang mencakup semua rencana kebutuhan dan penanganan bencana alam dan non alam. Oleh karena itu, Pokja Bencana FK-KMK UGM bekerjasama dengan Divisi Bencana Kesehatan PKMK UGM dalam rangkaian Pre-Fornas Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) XIII mengadakan Workshop Puskesmas Disaster Plan.

Tujuan

  1. Menginformasikan kebutuhan penyusunan Puskesmas Disaster Plan
  2. Menginformasikan cara menghitung analisis risiko bencana
  3. Menginformasikan komponen-komponen Puskesmas Disaster Plan
  4. Menginformasikan komponen perhitungan kapasitas maksimum tenaga existing dan menentukan gap potensi mobilisasi Tenaga Cadangan Kesehatan
  5. Menginformasikan tindak lanjut dari pedoman Puskesmas Disaster Plan

Waktu dan Sistematika Pelaksanaan

Hari, tanggal              : Selasa, 19 September 2023

Waktu                       : 09.00 – 15.00 WIB

Tempat                     : Auditorium Lantai 8 Gedung Tahir Foundation FK-KMK UGM

Tautan zoom             : https://us02web.zoom.us/j/82285488957?pwd=S3RzWEtBK0FHRTk5WXdtZzhqckZVQT09

Meeting ID               : 822 8548 8957

Passcode                  : PRE-FORNAS

Streaming                : PKMK FK-KMK UGM (Channel 1)

Peserta

Peserta undangan (hadir langsung di lokasi):

  1. Dinas Kesehatan Provinsi DIY
  2. Dinas Kesehatan Kota Yogya (1 orang pemegang program puskesmas/ krisis kesehatan, dan 5 puskesmas yang dipilih oleh dinas kesehatan)
  3. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (1 orang pemegang program puskesmas/ krisis kesehatan, dan 5 puskesmas yang dipilih oleh dinas kesehatan)
  4. Dinas Kesehatan Kulonprogo (1 orang pemegang program puskesmas/ krisis kesehatan, dan 5 puskesmas yang dipilih oleh dinas kesehatan)
  5. Dinas Kesehatan Gunungkidul (1 orang pemegang program puskesmas/ krisis kesehatan, dan 5 puskesmas yang dipilih oleh dinas kesehatan)
  6. Dinas Kesehatan Bantul (1 orang pemegang program puskesmas/ krisis kesehatan, dan 5 puskesmas yang dipilih oleh dinas kesehatan)
  7. Dinas Kesehatan Klaten (1 orang pemegang program puskesmas/ krisis kesehatan, dan 5 puskesmas yang dipilih oleh dinas kesehatan)
  8. Departemen KU
  9. Departemen Gizi
  10. Departemen Keperawatan

Peserta yang diperbolehkan hadir secara daring:

  1. Puskesmas
  2. Dinas Kesehatan
  3. Dewan pengawas fasilitas pelayanan kesehatan
  4. Direksi/ manajer lembaga pelayanan kesehatan (rumah sakit dan jaringan pelayanan primer)
  5. Organisasi pelayanan kesehatan (korporasi, perkumpulan, asosiasi, maupun yayasan) dari sektor swasta maupun pemerintah
  6. Peneliti/ akademisi
  7. Mahasiswa pascasarjana

Agenda

Waktu (dalam WIB) Durasi Materi/Kegiatan Narasumber
09.00 – 09.05 5’ Pembukaan MC
09.05 – 09.10 5’ Sambutan oleh Wakil Dekan bidang Penelitian dan Pengembangan dr. Sudadi, Sp.An., KNA., KAR.
09.10 – 09.15 5’ Pengantar Sutono, S.Kp., M.Sc., M.Kep
09.15 – 09.55 40’

Materi 1: Konsep Puskesmas Disaster Plan (30 menit)

Diskusi (10 menit)

dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD
09.55 – 10.35 40’

Materi 2: Komponen dan Pengorganisasian Sistem Komando (30 menit)

Diskusi (10 menit)

dr. Bella Donna, M.Kes
10.35 – 11.15 40’

Materi 3: Logistik Medik dan Manajemen Relawan (30 menit)

Diskusi (10 menit)

Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid
11.15 – 11.55 40’

Materi 4: Data Informasi (30 menit)

Diskusi (10 menit)

Madelina Ariani, SKM., MPH.
11.55 – 12.55 60’ ISHOMA  
12.55 – 13.35 40’

Materi 5: Analisis Risiko (30 menit)

Diskusi (10 menit)

Madelina Ariani, SKM., MPH.
13.35 – 14.15 40’

Materi 6: SOP dan Fasilitas saat Bencana (30 menit)

Diskusi (10 menit)

Happy R. Pangaribuan, SKM., MPH.
14.15 – 14.55 40’

Materi 7: Rencana Tindak Lanjut (30 menit)

Diskusi (10 menit)

Sutono, S.Kep., M.Sc., M.Kep.
14.55 – 15.00 5’ Penutup MC

Narahubung

Kepesertaan : Dewi Catur Wulandari   / 0818-263-653/ This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Konten         : dr. Alif Indiralarasati / 0812-1553-2898 / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan keperawatan

Universitas Gadjah Mada
Gedung Litbang FK-KMK Jl. Medika Yogyakarta 55281
Telp/Fax: 0274 – 549425

Reportase Functional Exercise Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Health Emergency/ PHE) di Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar dan Kabupaten Maros

Reportase

Functional Exercise Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Health Emergency/ PHE)

di Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar dan Kabupaten Maros

Hari 1

Hari Pertama: Selasa, 22 Agustus 2023


PKMK – PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan Center for Disease Control (CDC) di bawah program INSPIRASI mengadakan “Functional Exercise Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Health Emergency/ PHE) di Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar dan Kabupaten Maros” bertempat di Four Points Hotel, Makassar selama 4 hari sejak 22 - 25 Agustus 2023.

gde yulian PHEOC 1

Dok. PKMK FK-KMK UGM : Situasi kelas saat berdiskusi mematangkan rencana operasi exercise dan persiapan logistik

Kegiatan ini dibagi dalam 4 hari, dimulai dari hari pertama merupakan persiapan Functional Exercise, hari kedua academic session dan briefing, hari ketiga pelaksanaan functional exercise, dan hari keempat merupakan kegiatan evaluasi dan revisi dokumen perencanaan sesuai dengan hasil temuan functional exercise hari ketiga.

Pada hari pertama, PKMK khusus melakukan persiapan dengan panitia lokal. Panitia lokal terdiri dari perwakilan masing-masing Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dan Dinas Kesehatan Kota Makassar. Panitia ini sudah dibentuk sejak awal 2023 dan bertugas untuk menyusun skenario, jadwal kegiatan, rencana operasi gladi hingga logistik yang dibutuhkan bersama dengan mentor dari PKMK UGM, yakni Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid. dan Madelina Ariani, SKM., MPH.

PHEOC 1 1

Dok. PKMK FK-KMK UGM : Panitia lokal berlatih sebagai narator membacakan skenario dan inject untuk functional exercise hari pertama

Dalam koordinasi, dilakukan pengecekan SOP dan Dinas Kesehatan Disaster Plan yang telah dimiliki oleh ketiga dinkes. SOP yang telah ada kemudian disesuaikan dengan skenario yang telah disusun, juga dilakukan penyesuaian dengan situasi dan kondisi yang sesungguhnya di masyarakat Sulawesi Selatan. Panitia berharap simulasi yang dilakukan dapat digunakan untuk menguji standar operasional dengan bentuk latihan operasional, tanpa harus menggunakan perlengkapan secara penuh. Tujuan utama pelatihan adalah untuk dapat memahamkan konsep Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat kepada para peserta simulasi yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, BPBD, Dinas Peternakan, KKP, RS, Puskesmas, BBLK, dan lintas sektor lainnya.

Reporter

dr. Alif Indira dan Madelina Ariani, MPH

 

More Articles ...