logo2

ugm-logo

Reportase Kegiatan Tabletop Exercise (TTX) Penanggulangan Krisis Kesehatan (Health Emergency/HE) di Provinsi Sulawesi Selatan

Reportase Kegiatan

Tabletop Exercise (TTX) Penanggulangan Krisis Kesehatan (Health Emergency/HE)
di Provinsi Sulawesi Selatan

Selasa-Rabu, 19-20 Desember 2023

PKMK – Dalam rangkaian penyusunan sebuah pedoman, diperlukan uji coba pedoman untuk menilai apakah dokumen yang sudah disusun dapat operasional dan sesuai kebutuhan di lapangan. Selain itu, uji coba dokumen juga menjadi penting sebagai upaya melihat pemahaman para pihak yang nantinya terlibat dalam sebuah sistem yang disusun. Kali ini, PKMK FK-KMK UGM bekerja sama dengan AIHSP (Australia Indonesia Health Support Partnership) melaksanakan Table Top Exercise (TTX) Penanggulangan Krisis Kesehatan (Health Emergency/ HE) di Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa-Rabu, 19-20 Desember 2023.

  1. Proses Persiapan Uji Coba

Dalam proses penyusunan dokumen yang telah dijalankan selama beberapa tahun terakhir antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan pendampingan AIHSP, diperlukan persiapan dan refreshment terhadap pedoman dan skenario uji coba yang sudah dihasilkan.

ttx sulsel 1

Dari 15 orang tim penyusun yang terdiri dari pemangku kebijakan, akademisi, dan lintas sektor kemudian dibentuk tim yang lebih compact menjadi panitia lokal. Panitia lokal bertugas mematangkan konsep uji coba pedoman, membahas detail teknis kegiatan, dan berkoordinasi secara rutin dalam pertemuan reguler mingguan. Dalam rangkaian uji coba ini, terdapat 7 orang panitia lokal di mana 6 orang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan 1 orang berasal dari BPBD Provinsi Sulawesi Selatan.

Dinamika yang dilaksanakan selama persiapan menghasilkan 10 kali pertemuan dengan agenda:

  1. Menentukan peran masing-masing tim penyusun sebagai panitia lokal, evaluator, dan observer
  2. Menentukan jadwal pelaksanaan TTX
  3. Penyelarasan skenario
  4. Pembuatan matriks skenario dan melengkapinya (membuat inject, menentukan alur pemain, SOP yang diujikan, peserta yang terlibat, hingga peralatan yang dibutuhkan)
  5. Memastikan setiap peserta yang terlibat mendapatkan peran
  6. Mengidentifikasi instansi dan jumlah peserta yang dilibatkan dalam TTX
  7. Pembuatan kerangka acuan kegiatan dan draft undangan
  8. Penentuan lokasi dan susunan acara kegiatan TTX
  9. Menyusun alat evaluasi dan lembar jawab bagi peserta
  10. Finalisasi teknis dan strategi pelaksanaan TTX

           

Dinamika di dalam rapat reguler pasti terjadi. Semangat yang naik turun, kooperasi dari tiap pihak yang terlibat, dan perbedaan zona waktu antara tim PKMK FK-KMK UGM dan panitia lokal seringkali menjadi hambatan pelaksanaan. Namun, selama 10 kali pertemuan dilakukan, selalu mengalami kemajuan atau progress sesuai target dan sangat mempengaruhi hasil yang tertampak pada proses pelaksanaan uji coba pedoman.

  1. Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba pedoman dilaksanakan selama satu hari pada Selasa, 19 Desember 2023 pukul 10.00-16.45 WITA di Persik Hall Hotel Four Points Makassar. Acara dimulai dengan seremonial pembukaan yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. Andi Muhammad Arsjad, M.Si. Andi menyampaikan apresiasi dan mengharapkan agar setiap peserta yang hadir bisa mengikuti dengan seksama pelaksanaan uji coba pedoman ini. Beliau mengingatkan betapa rawannya daerah Provinsi Sulawesi Selatan terhadap berbagai macam jenis ancaman baik alam dan/atau buatan. Arsjad juga mengemukakan betapa beruntungnya Provinsi Sulawesi Selatan karena mendapatkan pendampingan dari berbagai pihak untuk membantu membentuk ketahanan dan kesiapsiagaan khususnya dalam permasalahan kegawatdaruratan kesehatan. Pihaknya berharap ke depan, Provinsi Sulawesi Selatan dapat berlaku secara mandiri menjalankan upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas menuju ketangguhan dan kesiapsiagaan krisis kesehatan.

ttx sulsel 2

Pelaksanaan uji coba diawali dengan pengkondisian peserta. Bentuk forum melingkar dengan lingkaran pertama diisi oleh pemain dan lingkaran kedua diisi oleh observer dan evaluator yang duduk secara acak agar para peserta dapat menjaga konfidensialitasnya dalam menjawab.

ttx sulsel 3

Kegiatan TTX dibagi menjadi 3 fase yakni; pra krisis, krisis, dan resolusi. TTX ini mengangkat topik wabah rabies di Provinsi Sulawesi Selatan yang disertai dengan banjir di beberapa area kabupaten/kota. Skenario yang diujikan cukup unik dan memasukkan poin-poin yang terkadang jarang diangkat seperti mekanisme manajemen logistik VAR dan SAR, isolasi HPR (hewan penyebab rabies), manajemen kelompok rentan, manajemen keuangan, dan administrasi. Dari kegiatan ini, dapat terlihat dengan jelas sejauh mana pemahaman pemain terhadap pedoman yang sudah disosialisasikan dan apakah pedoman sudah cukup operasional atau belum. Forum juga dapat menilai perspektif luas dari berbagai pihak yang terlibat.

ttx sulsel 4

Evaluator dalam kegiatan ini dihadirkan dari multi sektor, mulai dari Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, akademisi (FK UNHAS dan FK UMI), ahli (PAEI), NGO (AIHSP), dan juga Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI. Sedangkan observer kegiatan ini dihadirkan dari Bappelitbangda, PMI, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Sulawesi Selatan, Biro Hukum Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan FK UNHAS, dan MDMC Provinsi Sulawesi Selatan.

ttx sulsel 5

Kegiatan TTX ditutup dengan After Action Review, yakni sesi penyampaian hasil evaluasi, masukan, kesan dan pesan terhadap jawaban yang diberikan, SOP yang dilakukan dan tidak atau justru belum ada di dalam pedoman yang telah disusun. Semua input dicatat dan menjadi bahan evaluasi untuk mempersiapkan uji coba tahap selanjutnya, yakni melihat dan menguji secara spesifik komponen dan/atau fungsi serta melihat operasionalisasinya, meski tidak menilai perlengkapan. Yakni dengan simulasi functional exercise (FTX).

  1. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

Rapat evaluasi telah dilaksanakan pada Rabu, 20 Desember 2023 bertempat di Ruang Rapat Losari D Hotel Four Points Makassar pada 09.00-14.30 WITA.

ttx sulsel 6

Rapat ini dihadiri oleh tim penyusun pedoman dan skenario, PKMK FK-KMK UGM, dan AIHSP. Rapat membahas tiga poin:

  1. Evaluasi teknis pelaksanaan kegiatan TTX
  2. Evaluasi berdasarkan hasil jawaban peserta, koreksi oleh evaluator dan observer, serta penjelasan konsep FTX
  3. Persiapan FTX
    1. Memastikan bentuk FTX yang akan diangkat
    2. Menyamakan persepsi tujuan pelaksanaan FTX
    3. Menentukan jadwal rapat rutin persiapan FTX
    4. Menentukan fase-fase FTX, detail skenario, dan pemain yang diundang
    5. Menentukan lokasi kegiatan dan waktu pelaksanaan
    6. Menentukan susunan acara FTX

Setelah rapat diakhiri, maka koordinasi selanjutnya akan berjalan melalui grup whatsapp dan rapat rutin secara daring hingga mendekati hari H.

Reporter: dr. Alif Indiralarasati

Reportase In House Training Pembentukan EMT RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro

Reportase

In House Training Pembentukan EMT RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro

Selasa-Rabu/14-15 November 2023

Hari 1

Hari 1: Selasa, 14 November 2023

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian “Pelatihan Potensi Pembentukan Emergency Medical Team (EMT) AHS UGM untuk mendukung kebijakan Tenaga Cadangan Kesehatan. Pokja Bencana FK-KMK UGM bekerja sama dengan AHS UGM dalam menyelenggarakan kegiatan ini dengan harapan seluruh jejaring AHS sudah memiliki EMT/TCK yang siap ditugaskan ketika terjadi bencana.

soeradji 1

Dok. FK-KMK UGM “Sesi Pembukaan”

Pertemuan pertama diawali dengan kata sambutan dari Dekanat FK-KMK UGM dan dari Direktur RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Poin penting yang disampaikan semoga kerja sama ini terus berlangsung dengan baik dan rumah sakit akan membentuk EMT/TCK sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh RS. Materi awal adalah flashback pengiriman tim AHS UGM dan Penyusunan rencana operasi EMT AHS yang disampaikan oleh dr. Agung Widianto, Sp.B-KBD. Tim yang diberangkatkan tidak ujuk-ujuk (tiba-tiba) berangkat tanpa persiapan. Ketika diketahui terjadi bencana, tim AHS melakukan rapat koordinasi awal dulu membahas sejauh mana dampak yang diakibatkan bencana tersebut, apakah tim AHS perlu segera dikirimkan. Informasi dapat diketahui setelah berkoordinasi dengan PKK Kemenkes dan dinkes setempat. Jika ada kesepakatan mengirimkan tim maka tahap selanjutnya adalah melengkapi logistik individu dan logistik tim. Selama tim bertugas ada beberapa hal yang wajib dilakukan yaitu briefing awal sebelum bertugas, mencatat apa yang ditemukan di lapangan atau pelayanan apa yang sudah dilakukan serta melaporkan kegiatan harian yang dikirim ke dinas kesehatan. Setelah berakhir penugasan juga tim wajib menyerahkan exit report.

soeradji 2

Dok. FK-KMK UGM “Pemaparan materi Konsem EMT”

Selanjutnya dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD menyampaikan materi Konsep EMT AHS melalui penjelasan “METHANE” yaotu hal apa saja yang perlu diketahui tim EMT sebelum berangkat. Major Incident (M) yaitu memastikan gambaran kejadian seperti apa? Apakah berdampak pada manusia khususnya kesehatan yang menimbulkan korban. Exact Location (E) yaitu memastikan lokasi kejadian bencana dan dimana saja lokasi yang membutuhkan pelayanan kesehatan segera. Type of Injury (T) yaitu mengetahui jenis pelayanan kesehatan seperti apa yang dibutuhkan. Hazard existing and predicting (H) yaitu mengetahui bahaya yang diakibatkan. Access (A) yaitu mengetahui akses. Number of Injury (N) yaitu mengetahui jumlah yang terdampak. EMT Exiting + Need yaitu kebutuhan EMT selama melakukan tugas.

Materi selanjutnya adalah survival in disaster and safety security disampaikan Sutono, S.Kep., Sc,. M.Kep. Bagaimana menjaga keamanan EMT saat bertugas di lapangan?. Kemudian penyampaian materi Aktivasi HEOC/k laster kesehatan di dinkes terdampak dan kaitannya dengan EMT oleh dr. Bella Donna, M.Kes. EMT yang ditugaskan terintegrasi dengan operasi klaster kesehatan, pusat koordinasi ada di HEOC/ klaster kesehatan. EMT/TCK harus melapor mulai dari pendaftaran, penempatan penugasan pelayanan kesehatan sampai kepada kepulangan ke HEOC/ klaster kesehatan.

Di akhir sesi, Madelina Ariani, MPH mengenalkan form-form EMT dan MDS diantaranya form register relawan, form penanganan pasien korban bencana, form rujukan, form Health Need Assessment (HNA) dan penerimaan logistik.

More Articles ...