logo2

ugm-logo

Pemprov DKI Raih Penghargaan Penanggulangan Bencana dari BNPB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima penghargaan penanggulangan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (10/3/2021).

Pemprov DKI menerima penghargaan tersebut untuk kategori Penyiapan Perencanaan Kesiapsiagaan dan Kajian Risiko Bencana.

"Semua petugas lintas Dinas, ASN, semua warga Provinsi DKI Jakarta berkontribusi besar untuk penghargaan ini. Semua berhak berfoto dengan penghargaan ini, kami hanya mewakili," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta melalui keterangan tertulis, Rabu (10/3/2021).

Riza mengatakan, penghargaan tersebut didapat dari hasil kerja sama dan kolaborasi yang terjalin selama penyiapan perencanaan kesiapsiagaan.

Penghargaan tersebut, kata Riza, memberikan semangat jajaran Pemprov DKI untuk meningkatkan antisipasi dampak bencana ke depan.

Dia juga mengatakan, penghargaan yang diraih Pemprov bukan hanya untuk jajaran Pemprov DKI, tetapi juga untuk masyarakat Jakarta yang begotong-royong menanggulangi bencana.

"Juga TNI-Polri, Tagana, LSM, ormas-ormas, seluruh masyarakat. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kolaborasi dan kerja sama yang baik ini," kata Riza.

BNPB: Ada 810 Bencana Alam Sejak Januari 2021, 275 Orang Meninggal

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 810 bencana alam terjadi di Indonesia sejak 1 Januari hingga 14 Maret 2020. Banjir menjadi bencana yang paling banyak terjadi, yaitu mencapai 354 kejadian.

"Sampai tanggal 14 Maret 2021 pukul 15.00 WIB, tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 810 kejadian. Bencana terbanyak yaitu banjir 354 kali, puting beliung 197 kali, dan tanah longsor 155 kali," tulis BNPB melalui data Bencana Indonesia 2021, Kamis (4/3/2021).

Selanjutnya, kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 78 kali, gempa bumi 13 kali, gelombang pasang dan abrasi 12 kali, kekeringan satu kali dan erupsi gunung api nihil kejadian.

1. Ada 275 orang meninggal dunia karena bencana

Akibat kejadian bencana tersebut sebanyak 275 orang meninggal dunia. Selain itu, 12 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

"Sebanyak 12.412 orang lainnya luka-luka. Lalu ada 4.128.412 orang mengungsi dan menderita," lapor BNPB.

2. Sebanyak 54.025 rumah rusak

Bukan hanya korban jiwa, bencana tersebut juga berdampak terhadap kerugian materil. BNPB mencatat 54.025 rumah warga rusak.

"Terdiri dari 4.851 rusak berat, 5.890 rusak sedang, 43.284 rusak ringan," katanya.

3. Fasilitas umum juga rusak akibat bencana

Selain itu, BNPB juga melaporkan 1.704 fasilitas umum rusak. Terdiri dari 860 fasilitas penduduk rusak, 659 fasilitas pribadatan rusak, 185 fasilitas kesehatan rusak.

"Kantor dan jembatan rusak. Terdiri dari 290 kantor rusak dan 104 jembatan rusak," katanya.

More Articles ...