logo2

ugm-logo

Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi: Status dan Perspektif Terkini

Seiring dengan meningkatnya urbanisasi di seluruh dunia, bahaya gempa bumi menimbulkan ancaman yang kuat terhadap nyawa dan harta benda di daerah perkotaan yang berada di dekat patahan aktif utama di daratan atau zona subduksi di lepas pantai. Sistem peringatan dini gempa bumi dapat menjadi alat yang berguna untuk mengurangi bahaya gempa bumi, jika kota memiliki lokasi yang baik terhadap sumber gempa bumi dan warganya terlatih dengan baik untuk menanggapi pesan peringatan gempa bumi. Dasar fisika dari sistem peringatan dini gempa bumi telah dipahami dengan baik, yaitu gelombang S dan gelombang permukaan yang merusak merambat dengan kecepatan sekitar setengah kecepatan gelombang P, dan gelombang seismik merambat dengan kecepatan yang jauh lebih lambat daripada sinyal yang ditransmisikan oleh telepon atau radio. Artikel ini dipublikasikan di jurnal Springer Link.

SELENGKAPNYA

A decision-making approach for operational earthquake forecasting

Pengambilan keputusan untuk mengurangi dampak bahaya alam, seperti gempa bumi, selalu menjadi topik yang menantang. Hal ini terutama terjadi pada periode peningkatan seismisitas (misalnya pada periode sebelum gempa atau gempa susulan dari gempa bumi besar) ketika warga merasa cemas dan menginginkan saran, tetapi ketika peluang terjadinya gerakan tanah yang berpotensi merusak dalam beberapa hari ke depan tetap rendah. Dalam studi ini, metode pengambilan keputusan berdasarkan beberapa kriteria dikombinasikan dengan analisis biaya-manfaat untuk membuat kerangka kerja pengambilan keputusan hibrida untuk membantu memutuskan diantara tindakan mitigasi kerugian potensial (atau bahkan tidak mengambil tindakan apa pun). Kerangka kerja yang diusulkan ditujukan untuk tiga studi kasus hipotesis dengan menggunakan Patras (Yunani) sebagai contoh lokasi dengan tingkat kegempaan yang tinggi. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan yang diusulkan cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan masalah-masalah baru, pengguna akhir dan pemangku kepentingan. Selain itu, terungkap bahwa tindakan mitigasi yang masuk akal dapat dilakukan dan bermanfaat secara finansial selama periode peningkatan bahaya seismik untuk mengurangi potensi konsekuensi gempa bumi. Akhirnya, studi kasus menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh bisa sangat sensitif terhadap masukan ke dalam kerangka kerja oleh karena itu sangat penting untuk melibatkan pengguna akhir untuk membantu membatasi masukan tersebut ketika membuat perhitungan tersebut. Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di jurnal Science Direct

SELENGKAPNYA

More Articles ...