logo2

ugm-logo

Reportase “Launching Buku Pedoman Hospital Disaster Plan (HDP) dalam Rangkaian Kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024”

Reportase

“Launching Buku Pedoman Hospital Disaster Plan (HDP) dalam Rangkaian Kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024”


Jumat, 26 April 2024 

Padang, PKMK – Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) bekerja sama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) dan Kementerian Kesehatan RI telah menyusun dan menerbitkan buku pedoman Hospital Disaster Plan (HDP). Peresmian perilisan buku edisi pertama dilaksanakan di Padang dalam acara Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024 berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

bnpb 1

Dok: tim penyusun

Proses penulisan buku berjalan sejak September 2023 dengan melibatkan akademisi dan praktisi. Peneliti PKMK FK-KMK UGM dari divisi Manajemen Bencana Kesehatan berkontribusi menjadi tim penyusun, editor, serta penyunting buku tersebut. Keterlibatan berbagai pihak dalam penyusunan buku menjadikan buku pedoman ini menjadi lebih aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dalam membentuk fasilitas kesehatan yang aman bencana.

Dalam kegiatan perilisan buku, tim penyusun diwakili oleh Laksamana Pertama (TNI) Dr. dr. R. M. Tjahja Nurrobi, M.Kes., Sp.OT(K)Hand dan dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD hadir secara langsung di tempat acara dan mengenalkan buku pada seluruh hadirin di acara HKB 2024. Tim Penyusun dalam kesempatan tersebut juga membagikan cetak pertama buku kepada BNPB yang kemudian akan disebarluaskan kepada seluruh BPBD provinsi di seluruh Indonesia.

bnpb 2

Dok: tim penyusun

Peresmian buku pedoman ini menjadi langkah awal bagi tim penyusun pedoman untuk merealisasikan impian membentuk kesamaan cara pandang dan pemahaman dalam membentuk rumah sakit aman bencana yang selanjutnya akan diselenggarakan pelatihan bagi calon fasilitator, pelatih, dan asesor akreditasi RS di seluruh Indonesia. Membentuk fasilitas kesehatan yang resilien menjadi suatu bagian penting dalam mencapai ketahanan suatu wilayah dan negara dalam menghadapi krisis kesehatan.

Reporter: dr. Alif Indiralarasati

Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta

Kota

Reportase

“Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta di Kota Yogyakarta”

Jumat, 1 Maret 2024


PKMK UGM – Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM menjadi narasumber dalam Sosialisasi Penanggulangan Bencana bagi Kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini diadakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Agenda ini diselenggarakan secara bertahap di masing-masing kabupaten dan kota di seluruh wilayah DIY. Kali ini, kegiatan dilaksanakan di Kota Yogyakarta bertempat di Aula Arjuna Gedung Mal Pelayanan Publik lantai 3 Kompleks Balai Kota Yogyakarta pada Jumat, 1 Maret 2024 pukul 08.30 - 11.30 WIB.

sosialisasi bencana 1

Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Waryono, A.Md.Nes., S.I.P., M.Kes. Waryono menyampaikan apresiasi kepada DInas Kesehatan Provinsi DIY yang menginisiasi kegiatan ini dan harapannya kepada para peserta agar dapat secara aktif berpartisipasi terlibat dalam sesi diskusi agar apa yang didapatkan pada kegiatan dapat diimplementasikan di wilayah masing-masing. dr. Fitri Indah Setiyawati, M.Sc. Kepala Seksi Mutu dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Rujukan Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selanjutnya menyampaikan mengenai konsep dasar krisis kesehatan dan bagaimana hubungannya dengan kebijakan yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta tujuan diadakannya kegiatan ini.

sosialisasi bencana 2

Materi pertama disampaikan oleh Kudiyana, SKM., M.Sc selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Kesehatan Dasar, Rujukan dan Kesehatan Khusus. Dalam paparannya, Kudiyana menjelaskan perbedaan antara bencana dan krisis kesehatan, bagaimana proses penetapan status tanggap darurat, kedudukan bidang kesehatan dalam bencana dan krisis kesehatan, kebijakan nasional dan daerah dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan, serta peran masyarakat dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Kudiyana menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dengan aparat setempat dalam upaya penanggulangan bencana dan krisis kesehatan.

sosialisasi bencana 3

Materi kedua terkait peran masyarakat dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan disampaikan oleh Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid dari PKMK FK-KMK UGM. Gde mengawali dengan berdiskusi bersama peserta mengenai permasalahan yang ditemukan di lapangan selama berdinamika dalam upaya penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Dari diskusi tersebut, ditemukan bahwa permasalahan yang sering terjadi adalah sistem rujukan, ambulans, dan keuangan dalam masa tanggap darurat. Gde kembali memantapkan pemahaman kepada prinsip bencana dan komponen-komponen di dalamnya. Dari setiap komponen tersebut kemudian diperinci pada poin-poin yang harus dipenuhi untuk mencapai ketahanan dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Terakhir, Gde dan Kudiyana menutup dengan upaya tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi ini. Masyarakat di Kota Yogyakarta yang dalam hal ini diwakili oleh Ketua Kelurahan Tanggap Bencana (KTB) akan mengirimkan usulan-usulan yang kemudian akan dikomunikasikan kepada BPBD agar menjadi bagian di dalam rencana kontijensi daerah.

Reporter: dr. Alif Indiralarasati

More Articles ...