logo2

ugm-logo

Metrik Ketepatan Waktu One Health untuk Melacak dan Mengevaluasi Pelaporan Respons Wabah

Ketika populasi global melonjak, perilaku manusia meningkatkan risiko epidemi. Evaluasi kinerja objektif dari respons wabah mengharuskan metrik ketepatan waktu, atau kecepatan dalam waktu respons, dicatat dan dilaporkan. Peneliti berusaha mengevaluasi bagaimana data ketepatan waktu disampaikan untuk wabah multisektoral dan membuat rekomendasi tentang bagaimana metrik One Health dapat digunakan untuk meningkatkan keberhasilan respons. Melacak kemajuan dalam ketepatan waktu selama wabah dapat memfokuskan upaya untuk mencegah wabah berkembang menjadi epidemi atau pandemi. Respons terhadap peringatan prediktif menunjukkan peningkatan kemanfaatan pada waktunya untuk sebagian besar pencapaian. Peneliti merekomendasikan penerapan tonggak pencapaian wabah One Health yang ditetapkan secara universal, termasuk Tinjauan Setelah Tindakan, sehingga metrik ketepatan waktu dapat digunakan untuk menilai peningkatan respons wabah dari waktu ke waktu. Artikel ini dipublikasikan pada 2022 di The Lancet Discovery Science

SELENGKAPNYA

Pola Komunikasi dan Media Kebencanaan untuk Meningkatkan Kewaspadaan Masyarakat di Kabupaten Aceh Utara

https://2.bp.blogspot.com/-TJ9ObpFp8ss/W_62VX9iXnI/AAAAAAAAu3s/3ILcCKf9kawudO0r1qc0ujVLqKSC1B9awCLcBGAs/w1200-h630-p-k-no-nu/sosmed.jpgPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk komunikasi yang dilakukan dan media yang digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Utara dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dan pendekatan penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Informan penelitian yaitu Pemerintah Daerah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Aceh Utara, Bupati Langkahan, Kepala SAR Aceh Utara, Kepala RRI Lhokseumawe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Aceh Utara adalah komunikasi interpersonal dan komunikasi massa melalui sosialisasi dan simulasi tentang kebencanaan. Sedangkan media komunikasi yang digunakan yaitu media massa baik media cetak maupun radio untuk menginformasikan kebijakan penanggulangan bencana. Selain itu juga menggunakan media tradisional sebagai kearifan lokal yaitu kentongan. Media kentongan dianggap efektif ketika alat komunikasi yang menggunakan teknologi tidak berfungsi. Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di jurnal Kominfo

SELENGKAPNYA

More Articles ...