logo2

ugm-logo

Pelatihan Dasar Penyusunan Rencana Penanganan Bencana di Rumah Sakit (Hospital Disaster Plan) - Batch 2

hdp batch 2Amanat menyusun rencana penanganan bencana di rumah sakit (hospital disaster plan) tercantum dalam UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, pasal 29 yang salah satu poinnya menyatakan “Rumah sakit mempunyai kewajiban memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana”. Kemudian, update mengenai Standar Akreditasi Rumah Sakit berdasarkan Kepmenkes 1128 Tahun 2022 bahwa amanat Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 2 meliputi kepemimpinan dan perencanaan hingga pelatihan dalam upaya mencapai keselamatan dan keamanan dari bahaya B3, kebakaran, dan situasi kedaruratan dan bencana. Selain itu, tidak meninggalkan pembahasan akreditasi rumah sakit tahun 2012, salah satu elemen penilaian MFK 6 adalah rumah sakit telah mengidentifikasi bencana internal dan eksternal yang besar, seperti kondisi darurat di masyarakat, wabah, bencana alam atau bencana lainnya serta kejadian wabah yang bisa menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan. Serta mengacu pada penilaian akreditasi RS menggunakan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1 tahun 2018 dan SNARS edisi 1.1 tahun 2019, disebutkan juga bagaimana RS harus mampu melakukan Self Assesment terkait kesiapan menghadapi bencana.

SELENGKAPNYA   MATERI PELATIHAN

A new survey tool for evaluating pandemic preparedness in health services

Bagaimana rumah sakit dapat mengetahui bahwa persiapan untuk menghadapi pandemi yang mungkin akan terjadi sudah efektif? Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi dan pengetahuan petugas kesehatan tentang kesiapsiagaan menghadapi COVID-19 di sebuah pelayanan kesehatan regional di Australia. Advokasi berkelanjutan untuk sumber daya dan kebutuhan kesejahteraan petugas kesehatan adalah yang terpenting dalam persiapan di masa depan. Mengingat pandemi terus berlanjut dan memperluas jangkauannya dengan varian virus baru, keselamatan dan kesejahteraan tenaga kesehatan menjadi semakin penting untuk dipertahankan. Staf klinis mungkin memiliki pengetahuan yang lebih besar dan berpartisipasi dalam inisiatif klinis terkait COVID-19. Beberapa item skala klinis lebih mungkin relevan untuk staf klinis yang terlibat langsung dalam perawatan pasien. Tantangan "pesan yang tidak konsisten dan kurangnya komunikasi yang jelas dari manajemen" juga telah dilaporkan oleh dokter darurat Australia selama pandemi COVID-19.

Layanan kesehatan didorong untuk menjaga terminologi tetap sederhana dan mempertimbangkan strategi komunikasi alternatif. Ini dapat mencakup pemusatan sumber informasi dan peningkatan koordinasi komunikasi di seluruh organisasi, sambil memastikan komunikasi dapat diakses oleh semua karyawan dengan latar belakang pendidikan dan jenis peran yang beragam (misalnya, melalui penggunaan infografis). Ini adalah kunci untuk mencapai respons pandemi yang terkoordinasi.

SELENGKAPNYA 

More Articles ...