logo2

ugm-logo

Status Gunung Karangetang Masih Awas

Status Gunung Karangetang Masih Awas


MANADO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara kembali menegaskan Gunung Karangetang di Kecamatan Siau, Kabupaten Sitaro, masih dalam status awas atau dalam level III.

"Hingga kini belum terjadi penurunan status dari siaga level III kewaspada level II," jelas Kepala BPBD Sulawesi Utara (Sulut), Hoyke Makarawung, di Manado, Sabtu (24/9).

Dikatakannya, merujuk pada catatan seismograf, aktivitas Gunung Karangetang masih tinggi. Gempa-gempa guguran masih terjadi, begitupun dengan gempa vulkanik masih terus terekam.

"Karena aktivitasnya masih berada di atas normal Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status Gunung Karangetang siaga," katanya.

Dikatakannya, pemerintah masih memberikan kesempatan kepada warga yang bermukim di sekitar lereng melakukan aktivitas. Hanya saja kesiagaan harus diperhatikan.

"Luncuran awan panas atau guguran lava pijar masih mungkin terjadi. Kesiagaan juga penting dilakukan warga yang tinggal di bantaran Kali Batang, Batu Awang atau Kinali serta bantaran kali lainnya yang berhulu dari Gunung Karangetang," ujarnya.

Hingga kini kata Makarawung, Pemerintah Kabupaten Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro) masih menutup jalur pendakian yang biasa dilakukan warga karena membahayakan keselamatan jiwa pendaki.

"Jangan mendaki. Ini akan sangat berbahaya bila dilakukan. Sesekali ketika terjadi letusan bisa diikuti dengan awan panas yang bisa meluncur deras menuruni lereng gunung," tegasnya.

Makarawung kembali berharap warga tetap menjauhi radius bahaya Gunung Karangetang yang ditetapkan pemerintah yaitu 2,5 kilometer dari puncak kawah.

"Hal ini penting diingatkan untuk semua warga yang bermukim di kaki Gunung Karangetang. Radius bahaya ditetapkan dengan mempertimbangkan potensi ancaman bila terjadi letusan, guguran awan panas atau bahkan guguran lava pijar," kata Makarawung.

Imbauan-imbauan seperti ini hendaknya dipatuhi warga, kata dia. (Ant)

Sumber: Sinar Harapan

Gunung Lokon Berhenti Meletus

Gunung Lokon Berhenti Meletus

MANADO--MICOM: Gunung Lokon di Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (24/9), mulai berhenti meletus pascaletusan pada Jumat (23/9) yang mencapai 19 kali.

"Sejak pukul 00.00 WITA-06.00 WITA hari ini tidak ada letusan yang terjadi dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon," ujar staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Ferry, Sabtu (24/9).

Meski demikian, Ferry menjelaskan, masih tercatat dua kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa vulkanik dalam dan 13 kali gempa vulkanik dangkal.

Gempa di periode enam jam itu masih didominasi gempa embusan yang terjadi sebanyak 14 kali. Sedangkan tremor yang terekam dengan amplitudo 0,5 milimeter.

Ferry juga memprediksi masih akan terjadi letusan-letusan skala kecil akibat adanya suplai energi dari dalam berbentuk gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal.

"Suplai energi masih terjadi hingga hari ini sehingga potensi terjadinya letusan masih sangat memungkinkan," imbuhnya.

Hingga kini status Gunung Lokon dijelaskan Ferry masih siaga level III. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung tidak menaikkan statusnya ke awas level IV meskipun telah terjadi peningkatan jumlah letusan sepanjang pekan ini.

Begitupun dengan radius bahaya Gunung Lokon. Dikatakan Ferry, jarak sejauh 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan belum dicabut.

"Karena itu kami tetap berharap warga masih mematuhi radius bahaya Gunung Lokon. Apalagi dengan status siaga yang disandang Gunung Lokon keaktifannya masih di atas normal dan tetap berpotensi terjadi letusan," harapnya. (Ant/OL-12)

More Articles ...